Вы находитесь на странице: 1из 14

ARTIKEL PENELITIAN

Pengaruh Positive End Expiratory Pressure


Terhadap NilaiCentral Venous Pressure

Titin Mulyati*, Sari Fatimah*, Fransisca Sri Susilaningsih**

ABSTRACT value of CVP prior to increase the PEEP (5cmH2 O)


Background: Positive end-expiratory pressure was 7,22mmHg and after increasing PEEP I and
(PEEP) was used to maintain positive airway II (10cmH2O and 15cmH O) were 9.22mmHg, and
pressure during the end of expiratory phase in 11,37mmHg,2
respectively. The mean difference
order to prevent atelectasis and to improve the gas values of CVP between PEEP 5 cmH2 O and PEEP
diffusion. PEEP would increase the intrathoracic 10cmH2 O, PEEP 10 cmH2 O and PEEP 15cmH O
pressure, which leads to increase the central were 2.0mmHg
2
and 2.148mmHg, respectively with p
venous pressure. Until now, there were still variable values <0.05.
perceptions regarding the effect of PEEP on CVP, Conclusion: PEEP would increase the value of
and no specific recommendation to assess the CVP. (Maj Ked Ter Intensif. 2012; 2:
value of Central Venous pressure (CVP) 119:124)
measurement in association with the used of PEEP. Keywords: CVP, PEEP, ventilator
Objective: The purpose of this research was
to determine the effects of PEEP in increasing the PENDAHULUAN
value of CVP, and in particular to know the mean Perawatan intensif merupakan pelayanan
difference values of CVP in patients who were keperawatan yang saat ini sangat perlu untuk
given PEEP 5,10, and 215 cmH O. This study was dikembangkan di Indonesia. Berbagai pemberian
conducted in ICU RSUP Dr. Hasan Sadikin pelayanan keperawatan intensif bertujuan untuk
Bandung with the total samples were 27 patients. memberikan asuhan bagi pasien dengan penyakit
Method: The quasi-experimental method was kritis yang potensial reversible. Asuhan
conducted and the research design was one-group keperawatan bagi pasien kritis, diperlukan
pretest and posttest. The statistical analysis with pemantauan yang sangat ketat yang tidak dapat
parametric statistics by using ANOVA (Analysis Of diberikan di ruang perawatan umum, sehingga
Variance). diperlukan perawatan di unit intensif dengan tujuan
Results: PEEP could increase the values of mengurangi kesakitan dan kematian.1
CVP in patients who were on ventilator. The Pengukuran central venous pressure (CVP)
mean menggambarkan tekanan di atrium kanan, yang
sekaligus dapat memberi gambaran tentang tekanan
*General Intensive Care Unit pengisian ventrikel untuk menentukan curah
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin jantung, status volume, dan dapat dipakai untuk
Jl. Pasteur No. 38, Bandung menuntun pemberian inotropik seperti pada kasus
**Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran Bandung
Jl. Raya Bandung Sumedang, Km. 21, Jatinangor - Bandung gagal jantung kanan.2 Untuk menentukan pasien
Korespondensi : titin_gicu@yahoo.co.id responsif atau tidak terhadap pemberian cairan
Volume 2 Nomor 3 Juli 119
2012
bisa juga dinilai

120 Majalah Kedokteran Terapi Intensif


Titin Mulyati, Sari Fatimah, Fransisca Sri Susilaningsih
Pengaruh Positive End Expiratory Pressure Terhadap Nilai Central Venous
Pressure
dari perubahan tekanan kolaps ruang udara fenomena yang disebut untuk menghindari
vena sentral. bagian distal sehingga sebagai reverse pulsus hipovolemi pada pasien
Pengukuran CVP sering menyebabkan paradoxus. Pada dengan ketergantungan
hanya sekali tidaklah timbulnya atelektasis keadaan ini dapat pada ventilator atau
cukup karena yang yang dapat menjelaskan efek yang ventilator dependent.8
lebih penting adalah mengganggu menguntungkan dari Berdasarkan latar
2
trend perubahan nilai pertukaran gas dan penekanan dinding belakang inilah, penulis
yang terjadi. memperberat gagal dada untuk tertarik untuk
Pengukuran nilai CVP, napas yang sudah ada. meningkatkan curah melakukan penelitian
dapat dilakukan dengan Pada pasien dengan jantung saat henti tentang Pengaruh
2 cara yaitu pemasangan ventilator, jantung Positive End
menggunakan perubahan tekanan . Sebaliknya bila Expiratory Pressure
manometer air dengan intratorak dapat dilihat, volume intravaskular (PEEP) terhadap nilai
satuan cmH O, dan salah satunya dari berkurang, efek yang Central Venous
dengan menggunakan peningkatan nilai CVP lebih menonjol akibat Pressure (CVP) di
sistem transduser yang yang disebabkan oleh tekanan positif ruang ICU RSUP Dr.
langsung dapat dilihat PEEP.7 intratorakal adalah Hasan Sadikin
di bed side monitor Penggunaan PEEP penurunan ventricular Bandung.
dengan menggunakan sangat bervariasi preload yang
satuan mmHg. Nilai dari mulai selanjutnya akan M
normal CVP dengan 2
5 sampai dengan menurunkan curah E
menggunakan sistem 15cmH O, atau lebih jantung. Hal ini T
transduser adalah 8 tergantung dari status menekankan betapa O
oksigenasi pasien. pentingnya usaha D
sampai dengan
E
12mmHg. 3
Setting PEEP yang
Positive end bervariasi ini akan Penelitian ini
expiratory pressure mempengaruhi nilai adalah eksperimental
(PEEP), mempengaruhi CVP, sehingga untuk semu Quasi-
tekanan vena sentral mendapatkan nilai Experimental
sehingga pengukuran CVP yang akurat pada Research yang
tekanan vena sentral pasien dengan tujuannya untuk
secara invasif menjadi pemasangan ventilator memperoleh informasi
lebih tinggi dari pada harus ada suatu dari eksperimen yang
yang sebenarnya.4 konversi antara nilai tidak memungkinkan
Peneliti lain bahwa CVP dengan PEEP untuk dikontrol dan/
tekanan vena sentral yang diberikan. atau dimanipulasikan
meningkat secara Pengaruh tekanan semua variabel yang
signifikan seiring positif ventilasi relavan. Desain
dengan peningkatan mekanik (ventilator) penelitian pada studi ini
PEEP pada pasien terhadap curah menggunakan one
dengan pemasangan jantung tergantung group pre-test post-test
ventilator.5 pada preload atau design, yaitu
PEEP berfungsi afterload yang lebih eksperimen yang
untuk mempertahankan menonjol. Bila volume dilaksanakan pada satu
tekanan positif jalan intravaskular normal kelompok saja tanpa
napas pada tingkatan dan tekanan kelompok
tertentu selama fase intratorakal tidak pembanding.
ekspirasi. PEEP hanya terlalu besar, maka Pengamatan dilakukan
digunakan pada fase penurunan afterload pada kondisi awal
ekspirasi.6 Pasien yang lebih menonjol sebelum perlakuan
dengan ketergantungan dan ventilasi (pre-test) dan sesudah
pada ventilator, di bertekanan positif mendapat perlakuan
akhir pernapasan meningkatkan curah (post-test). Tujuan tes
umumnya terjadi jantung, suatu awal untuk mengetahui
Titin Mulyati, Sari Fatimah, Fransisca Sri Susilaningsih

pasti besarnya efek dari ≤ 2, data ini


eksperimen ini. menunjukkan
Secara skematis distrubusi normal.
dapat dilukiskan Berdasarkan hasil uji
sebagai berikut. normalitas di atas,
untuk uji statistik
X0 Test dengan statistik
X1 Test
X2 Test parametrik yang
O0-------------------- menggunakan
O1-------------------- ANOVA, signifikan
O2--------------------O3
bila nilai p <
0
Di mana X0 adalah
sebelum perlakuan, O1
,
adalah hasil pengamatan
0
sebelum perlakuan (pre- 5
test), X1 dan X2 adalah .
perlakuan pertama dan
kedua, selanjutnya O2
dan O3 adalah hasil
pengamatan sesudah
perlakuan (post-test).9-10
Sebelum dilakukan
uji statistik terlebih
dahulu dilakukan
preliminary analysis
untuk mengetahui
apakah data memenuhi
asumsi test parametrik
yaitu dengan cara
melakukan uji
normalitas data untuk
mengetahui normal
atau tidaknya
distribusi data tersebut.
Uji normalitas data
dilakukan dengan
menggunakan rumus
uji Shapiro wilk,
karena sampel
berjumlah kurang dari
50. Apabila data
terdistribusi normal
(nilai skewness dan
standard error antara
angka -2 ≤ nilai ≤ 2),
dilakukan analisis
dengan statistik
parametrik.11
Data nilai CVP
sebelum dilakukan
perubahan PEEP dan
setelah perubahan
PEEP I dan II berada
antara angka -2 ≤ nilai
Pengaruh Positive End Expiratory Pressure Terhadap Nilai Central Venous
Pressure
Titin Mulyati, Sari Fatimah, Fransisca Sri Susilaningsih

HASIL yaitu sebanyak 2 orang (7,4%) berasal dari bagian


Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei neurologi. (Tabel 1)
sampai dengan awal bulan Juli 2011 terhadap 27 Distribusi pasien berdasarkan tanda-tanda vital
pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Responden yaitu untuk denyut jantung dan nadi mempunyai
yang dilakukan penelitian ini berasal dari beberapa frekuensi rata-rata sama baik untuk pasien laki-laki
jenis penyakit yang menjalani perawatan di ruang maupun perempuan. Frekuensi denyut jantung dan
ICU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang nadi yang berada pada batasan normal antara 81-
terpasang ventilator modus CPAP dengan PEEP 100x/menit hampir seluruh pasien yaitu sebanyak 25
5cmH O dan FiO 35%, serta terpasang CVC yang orang (92,6%) yang terdiri dari 11 orang laki-laki
dan
2 2
dihubungkan dengan bed side monitor. Dari 27 pasien 14 orang perempuan. Tetapi hanya sedikit (7,4%)
ini dilakukan pengukuran nilai CVP secara bertahap denyut jantung dan nadi yang berada pada rentang
dimulai dari PEEP 5cmH2 O (pre-test), kemudian 60-80 x/menit. Sehingga dengan demikian, hampir
dilakukan pengukuran CVP kembali setelah seluruh pasien dengan denyut jantung dan nadi
dilakukan perubahan PEEP (post-test) menjadi 10 berada pada renang batasan normal yang tinggi.
dan 15cmH2O. Tekanan darah, yang terdiri dari sistolik,
Dua puluh tujuh pasien yang dilakukan diastolik, dan tekanan darah rerata, tekanan darah
penelitian terdiri dari 6 bagian penyakit, yaitu sistolik pada laki-laki, mempunyai distribusi yang
penyakit dalam, bedah digestif, bedah saraf, sama masing-masing sebanyak 4 orang (14,%)
neurologi, kebidanan, dan ortopedi. Dari semua berada pada tekanan sistolik 110-120mmHg, 121-
kasus tersebut mempunyai indikasi yang sama pada 130mmHg, dan 131-140mmHg. Sedangkan pada
saat masuk ke ruang GICU, yaitu adanya gangguan perempuan sebagian besar yaitu sebanyak 8 orang
status oksigenasi yang terdiri dari 10 orang dengan (29, 6 %) dengan tekanan sistolik 110-120mmHg.
ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrom) dan 59,3% pasien mempunyai tekanan diastolik lebih
17 orang dengan ALI (Acute Lung Injury), sehingga dari
dengan keadaan tersebut memerlukan alat bantu 90mmHg, tetapi tidak ada pasien dengan tekanan
pernapasan (ventilator). Pada penelitian ini, rentang diastolik kurang dari 70mmHg. Tekanan darah rata-
usia menjadi 4 bagian yaitu: remaja (17-20 tahun), rata lebih dari 90mmHg, pada 6 orang laki-laki dan
dewasa muda (21-40 tahun), dewasa madya (41-65 7 orang perempuan. Tetapi tidak ada pasien dengan
tahun), dan dewasa lanjut (lebih dari 65 tahun).12 tekanan darah rata-rata kurang dari 70 mmHg.(Tabel
Rentang usia yang paling banyak adalah dewasa 2)
muda dan dewasa lanjut yaitu masing-masing terdiri Sebelum dilakukan peningkatan (PEEP 5cmH 2
dari 10 orang (37%). Untuk usia lanjut yang paling O), peak pressure kurang dari 30cmH
2
O, sehingga
banyak berasal dari masing- masing berasal dari masih dalam batasan yang aman dan dapat
penyakit dalam dan bedah digestif masing-masing dilanjutkan untuk dilakukan peningkatan PEEP.
terdiri dari 4 orang, sisanya sebanyak Pada peningkatan
2
I (PEEP 10cmH O), peak
2 orang berasal dari bagian neurologi. Sedangkan pressure terjadi peningkatan, tetapi masih dalam
untuk rentang usia yang paling sedikit adalah remaja rentang batasan normal
2
yaitu kurang dari 30cmH
O, sehingga bisa dilanjutkan

Tabel 1 Distribusi Pasien Berdasarkan Bagian Penyakit, Jenis Kelamin, Usia, dan Berat Badan (n=27)
Jenis Kelamin Rentang Usia (tahun) Berat Badan (kg)
Bagian Penyakit
L P ∑ R DM1 DM2 DL K I L

Penyakit dalam 4 4 8 2 2 4 5 3
Bedah digestif 2 7 9 3 2 4 3 4 2
Bedah saraf 2 2 2 2
Neurologi 3 2 5 2 1 2 3 2
Kebidanan 1 1 1 1
Ortopedi 1 1 2 1 1 2
Jumlah 12 15 27 2 10 5 10 11 13 3
Keterangan: L=laki-laki DM1=dewasa muda K= kurang
Pengaruh Positive End Expiratory Pressure Terhadap Nilai Central Venous
Pressure
P=perempuan DM2=dewasa madya I=ideal
R=remaja DL=dewasa lanjut L=lebih
Tabel 2 Distribusi Pasien Berdasarkan Tanda-tanda Vital (n=27)
Laki-laki Perempuan
Tanta- tanda Vital
Jumlah % Jumlah %

Denyut jantung (kali/menit) 60 - 80 1 3,7 1 3,7


81 – 100 11 40,7 14 51,9
Nadi (kali/menit) 60 - 80 1 3,7 1 3,7
81 – 100 11 40,7 14 51,9
Sistolik (mmHg) 110 – 120 4 14,8 8 29,6
121 – 130 4 14,8 4 14,8
131 – 140 4 14,8 3 11,1
Diastolik (mmHg) <70 0 0 0 0
70 – 90 3 11,1 7 25,9
90 – 100 9 33,3 7 25,9
Rerata tekanan darah (mmHg) <70 0 0 0 0
70 – 90 6 22,2 8 29,6
>90 6 22,2 7 25,9
Frekuensi nafas (mmHg) <12 0 0 0 0
12 – 20 8 29,6 11 40,7
>20 4 14,8 4 14,8
Suhu (oC) <36 0 0 0 0
36 – 37 11 40,7 6 22,2
37,1 – 37,5 1 3,7 9 33,3

Tabel 3. Hubungan antara nilai peningkatan PEEP dengan peak pressure


Peak Pressure Keterangan
PEEP
Minimal Maksimal Rata-rata < 30 > 30

5 7 18 10,9 27 0 Dapat dilanjutkan


10 11 23 15,0 27 0 Dapat dilanjutkan
15 16 25 19,6 27 0 Dapat dilanjutkan
Keterangan: PEEP = Positive End Expiratory pressure (cmH2 O)
dengan peningkatan II (PEEP 15cmH2 O).Pada (PEEP 15cmH O) terjadi perubahan, pasien dengan
pemberian PEEP 15cmH2 O, semua responden tidak nilai CVP normal
2
menurun jika dibandingkan
ditemukan adanya peningkatan peak pressure lebih dengan nilai CVP pada PEEP I, yaitu dari 22 pasien
dari 30cmH O, sehingga dengan PEEP 15cmH O menjadi
2 2 19 pasien dan nilai CVP dibawah batasan normal
ini. (Tabel 3) Sebelum dilakukan peningkatan penurunan hanya terjadi pada 1 pasien. Sedangkan
(PEEP nilai CVP meningkat terjadi pada 8 pasien.
5cmH2O), nilai CVP yang berada pada batasan Rata-rata nilai CVP sebelum dan setelah
normal (6-12mmHg) sebanyak 19 orang (70,4%), perubahan PEEP I dan II terjadi peningkatan dimana
tetapi sangat sedikit yang berada di atas batasan secara berurutan dimulai dari 7,22 mmHg menjadi
normal yaitu hanya 1 orang (3,7%). 9,22 mmHg. (Tabel 4) Perbedaan rerata nilai CVP
Nilai CVP setelah dilakukan peningkatan PEEPI dari
(PEEP 10cmH2O) terjadi perubahan, pasien dengan PEEP 5cmH2O ke PEEP 10cmH2O adalah 2mmHg,
nilai CVP normal meningkat, dari 19 (70,4%) dari dari PEEP 10cmH O ke PEEP 15cmH O adalah
pasien 2 2
menjadi 22 pasien (81,5%), dan nilai CVP yang 2,148mmHg. Hasil uji statistik dengan
berada diatas normal, dari 1 orang pasien menjadi 3 menggunakan
pasien. Sedangkan nilai CVP dibawah batasan ANOVA, didapatkan nilai p dari PEEP 5cmH2 O ke
normal, terjadi penurunan dari 7 pasien menjadi 2 PEEP 10cmH2 O adalah 0,028 (p<0,05) (Tabel 5),
pasien. dan dari PEEP 10cmH O ke PEEP 15cmH O adalah
2 2
Nilai CVP setelah dilakukan peningkatan II 0,016 (p<0,05). Dari data tersebut dapat disimpulkan
Tabel 4 Nilai CVP Sebelum dan Sesudah Peningkatan PEEP (n=27)
CVP
PEEP <6 6 – 12 >12
Minimal Maximal Rata-rata SD
f % f % f %
Pre test
5 3 15 7,22 2,873 7 25,9 19 70,4 1 3,7
Post test
10 5 17 9,22 2,792 2 7,4 22 81,5 3 11,1
15 7 18 11,37 2,589 - - 19 70,4 8 29,6

Keterangan: CVP = Central Venous Pressure (mmHg) SD = standar deviasi


PEEP = Positive End Expiratory pressure (cmH2 O) f = frekuensi
Tabel 5. Perbedaan multiple organ resistensi pembuluh U
Rerata Nilai CVP dysfunction syndrome darah pulmonal L
Sebelum dan (MODS). Penyebab (pulmonary vascular A
Sesuda tersering dari MODS resistance) dan hal ini N
h adalah adanya dapat mengganggu Berdasarkan hasil
Pening penurunan perfusi. pengujian dan
stroke output ventrikel
katan
Penurunan perfusi kanan. Pada keadaan pembahasan di atas
PEEP
akan menyebabkan ini, ventrikel kanan dapat disimpulkan
(n=27)
gangguan berdilatasi dan bahwa PEEP dapat
C
VP hemodinamik, sebagai menekan septum ke meningkatkan nilai
(mmHg) akibat dari penurunan arah ventrikel kiri CVP pada pasien
PEEP nilai CVP, umumnya sehingga menyebabkan dengan pemasangan
2
(cmH O) karena gangguan status pengurangan ukuran ventilator.
Beda 5Rerata
ke 10 Nilai p2,0 cairan 0,028 yaitu ruang ventrikel dan
10 ke 15 2,148 0,016
hypovolemic. pengisian ventrikel
PEEP dapat kiri. 4,12 D
menyebabkan Peneliti lain bahwa A
pengisian ventrikel efek pemberian tekanan F
T
bahwa ada perbedaan menurun melalui positif pada akhir
A
yang bermakna nilai beberapa mekanikme. ekspirasi (PEEP) R
CVP sebelum dan Pertama, tekanan terhadap
2
tekanan vena
setelah dilakukan positif intratorakal sentral (CVP) dan P
perubahan PEEP I dan menurunkan gradien tekanan vena iliaka U
II. tekanan vena ke umum (CIVP) dengan S
toraks, meskipun pengaturan PEEP T
inflasi paru bertekanan dimulai dari 0,5, dan A
P
positif dapat 10 cmH O yang k
E
mengakibatkan dilakukan secara acak. A
M
B peningkatan tekanan Hasilnya adalah PEEP 1. Linda D, Kathleen
A intraabdominal dan berkorelasi linear M Mary E. Critical
H cenderung untuk tetap dengan CVP ( p<0,01) care nurs- ing :
A mempertahankan aliran dan CIVP (p<0,01) diagnosis and
S vena ke toraks. Kedua, sehingga management 8th ed.
A tekanan positif kesimpulannya CVP St Louis: Mosby;
N mendesak permukaan dan CIVP meningkat 2010.
Kondisi pasien luar jantung seiring dengan 2. Madger S. How to
kritis di ruang menyebabkan peningkatan PEEP. use central venous
perawatan intensif berkurangnya pressure
Pada hasil penelitian
memerlukan measurements. Crit
distensibilitas jantung tersebut tidak
Care. 2005; 11: 264
pemantauan sehingga dapat dijelaskan modus
-70.
hemodinamik secara menurunkan pengisian ventilasi mekanik yang
3. Levick JR. Control
ketat dan akurat, ventrikel selama fase diberikan, sehingga of stroke volume
seperti naik turunnya diastol. Secara umum pada penelitian ini, and cardiac output.
tekanan darah yang penekanan pembuluh tidak dapat In: An introduction
bisa berubah setiap saat darah pulmonal membandingkan to cardiovascular
sangat mempengaruhi/ dapat meningkatkan dengan penelitian phy siology. New
menyebabkan terdahulu.13 York: Oxford
shutdown fungsi organ- University Press;
organ tubuh lainnya, k 2000. P. 95-8.
bahkan tidak jarang E 4. Lanken PN.
pasien yang dirawat S Mechanical ventilation.
di ruang intensif dalam I In: Lanken
waktu yang singkat M
bisa mengalami P
PN, ed. the 9. Notoatmodjo.
intensive care unit Metodologi penelitian
manual. 2nd ed. kesehatan.
Philadelphia: Jakarta: Rineka
Saunders Inc; 2007. Cipta; 2005.
p.13-30. 10. Sastroasmoro S,
5. Wang B. Effect of Ismail S. Dasar-
posture and positive dasar metodolo- gi
end expira- tory penelitian klinis. 2nd
pressure on central ed Jakarta: Sagung
venous pressure in Seto.
patients with 2000.
mechanical 11. Dahlans. Statistik
ventilation. Chinese untuk kedokteran dan
Crit Care Med. kesehatan.
2007;19(2):104-6. Jakarta: Arkan; 2004.
6. Marino PL. 12. Whiteley SM.
Principles of Complications of
mechanical ventilation. artificial ventila-
In: Marino PL, ed. tion. In: Whiteley
The ICU book. 3rd SM, ed. Intensive
ed. New care. 2nd ed.
York: Lippincott Philadelphia:
Williams and Churchill
Wilkins; 2007 Livingstoneb; 2006.
7. Madger S. (2006). p.107-
Central venous 10.
pressure: a use- ful 13. Cao F, Liu tF, Chen
but not so simple RL. Effect of
measurement. Crit positve end-ex-
Care Med. piratory pressure on
34: 224-7. central venous
8. Barbeito A, Mark pressure and
JB. Arterial and common iliac
central venous venous pressure in
pressure monitoring. mechanically
Anesthesiology ventilated patient.
Clin. 2006; 4: Zhonggou Wei
717-35. Zhong Bing Jijiu Yi
Xue. 2008; 20: 341-
4

Вам также может понравиться