Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Konsep Dasar
Manajemen berasal dari kata manus yang artinya tangan, maka diartikan
secara singkat sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui tangan orang lain.
pokok yang menjadi ciri utama penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan
sumber daya, efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan
2004).
Keperawatan (SAK) yang akan digunakan sebagai target maupun alat kontrol
pelayanan tersebut.
dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak mengarah pada satu
2. Fungsi Manajemen
untuk menyikapi posisi masing-masing. Oleh sebab itu diperlukan adanya fungsi-
(pengendalian/evaluasi).
dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan
tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik.
pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan
dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan
secara efektif dan efesien. Swanburg (2000) mengatakan bahwa planning adalah
memutuskan seberapa luas akan dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang
melakukannya.
3) Meminimalkan hasil yang sia-sia, yang tidak efektif dan tidak efisien serta
1) Menetapkan tujuan.
1) Perencanaan strategi
merevisi pelayanan yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan masa kini.
2) Perencanaan operasional
perubahan lingkungan.
jelas.
5) Memudahkan koordinasi.
6) Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami.
fungsi keperawatan.
kontribusi kerja.
situasional individual dan penanganan suatu masalah pada saat masalah itu
terjadi.
konsisten.
1) Pengumpulan data.
menghambat.
digunakan.
2. Organizing (pengorganisasian)
kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka
rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap
a. Manfaat pengorganisasian
mengetahui :
3) Pendelegasian wewenang.
1) Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang dalam
fungsi perencanaan.
tujuan.
praktis.
6) Mendelegasikan wewenang
berpengalaman. Kepala ruang rawat bertugas sesuai jam kerja dinas pagi.
ruangan.
d) Membimbing siswa/mahasiswa (bekerjasama dengan pembimbing
klien dan keluarga klien dan tim kesehatan lain, antara laian kepala
bersangkutan.
setiap hari.
pada perawat primer yang lain atau wakil PP pemula yang ditunjuk
di ruangan.
minimal 1 tahun. perawat primer dapat bertugas pada pagi, sore, atau
malam hari. Namun sebaiknya perawat primer hanya bertugas pada pagi
atau sore saja karena bila bertugas pada malam hari perawat primer akan
libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan klien. Tugas dan
membaca kembali.
yang sudah dilakukan perawat primer pada sore, malam atau pada hari
libur.
d) Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis standar
penanggung jawabnya.
klien, setiap kali giliran jaga (shift). Pembagian tugas didasarkan pada
perawat assosiate pada satu tugas jaga maka jumlah klien yang menjadi
dengan SOP).
h) Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh perawat assosiate.
klien).
3) Perawat pelaksana
keperawatan.
m) Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga klien yang menjadi
3. Staffing (ketenagaan)
perawat yang diperlukan, logistik dari pola program pengaturan staf dan
mencakup personil keperawatan yang bermutu harus tersedia dalam jumlah yang
mencukupi dan adekuat, memberikan pelayanan pada semua pasien selama 24 jam
pengaturan staff harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dan tidak dapat
hanya dicapai dengan rasio atau rumusan tenaga/pasien yang sederhana. Jumlah
dan jenis staff keperawatan yang diperlukan dipengaruhi oleh derajat dimana
dan komposisi staff medis dan pelayanan medis yang diberikan. Kebutuhan
khusus individu, dokter, waktu dan lamanya ronde, jumlah test, obat-obatan dan
mereka.
kebijakan dan prosedur tertulis, pengembangan program staff efektif, dan evaluasi
periodik terencana.
menyesuaikan diri pada situasi baru. Produktivitas meningkat karena lebih sedikit
orang yang dibutuhkan jika mereka terorientasi pada situasi kerja. Penjadwalan
siklus merupakan salah satu cara terbaik yang dipakai untuk memenuhi syarat
distribusi waktu kerja dan istirahat untuk pegawai. Pada cara ini dibuat pola waktu
dasar untuk minggu-minggu tertentu dan diulang pada siklus berikutnya. Jadwal
modifikasi kerja mingguan menggunakan shift 10-12 jam dan metode lain yang
biasa.
didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada waktu pagi, sore, dan malam
a. Minimal care
9) Operasi ringan.
b. Partial care
mandi).
c. Total care
NGT (sonde).
7) Dimandikan perawat.
4. Directing (pengarahan)
dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang
nyata.
untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca, memiliki
organisasi.
kepemimpinan yaitu :
- Autokratik
- Demokratis
- Laissez faire
kepada setiap orang dan menginginkan setiap orang senang. Hal ini dapat
professional dan tenaga perawat lainnya. Perilaku ini termasuk promosi autonomi,
5. Controlling (pengendalian/evaluasi)
yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat dengan
prinsip berikut :
a. Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staff dan hasilnya mudah
c. Standard unjuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staf,
sehingga staf dapat lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan komitmen
sasaran dan kelengkapan rencana untuk mencapai tujuan telah tersedia, serta
j. Harus objektif
k. Harus fleksibel
m. Harus ekonomis
Sebagai contoh, manajer perawat kepala dari satu unit bertanggung jawab
a. Analisa tugas : kepala perawat melihat gerakan, tindakan dan prosedur yang
mengukur dukungan fisik saja, dan secara relatif beberapa alat digunakan
d. Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk promosi
2001). Tujuan utama standar asuhan keperawatan ini memberikan kejelasan dan
keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data dan informasi tentang
a. Pengumpulan Data
Kriteria :
1) Menggunakan format yang baku.
2) Sistematis.
4) Aktual (baru)
5) Abash (valid)
b. Pengelompokan Data
Kriteria :
1) Data biologis
2) Data psikologis
3) Data sosial
4) Data spiritual
c. Perumusan Masalah
Kriteria :
kehidupan.
kritis dan interpretasi data, identifikasi masalah klien, dan perumusan diagnosa
keperawatan.
Kriteria :
1) Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan
akan terjadi.
kesehatan klien, tujuan, hasil yang diharapkan dan aktifitas dan starategi
2003).
mengkomunikasikan intervensi.
a. Prioritas masalah
Kriteria:
utama.
prioritas kedua.
ketiga.
Kriteria:
1) Spesifik.
2) Bisa diukur.
3) Bisa dicapai.
4) Realistik.
c. Rencana tindakan
Kriteria:
dimengerti.
tepat waktu dan terus menerus, menggunakan data dasar dan respon klien dalam
menganalisis data baru dengan teman sejawat, bekerja sama dengan klien dan
Kriteria :
keperawatan ini pencatatan yang dilakukan harus sesuai dengan yang dikerjakan
dan yang ditulis dengan jelas sehingga dapat digunakan antar tim kesehatan.
1. Pengkajian
pelaksana.
penyediaan sarana dan prasarana, sistem kerja, dan komunikasi perawat dalam
keperawatan pada tanggal 11-15 Juni 2012 kepada 10 orang pasien di ruang
untuk mengidentifikasi unsur man, methode, money dan material pada sistem
manajemen ruang rawat RB1. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan
tabulasi dan analisa data. Gambaran umum Ruang Rawat Inap Rindu B1
2. Analisa Situasi
1) Man
A. Staffing
Tabel 2.2 Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap RB1-
Obgin berdasarkan kategori asuhan keperawatan menurut Depkes (2002)
No Kategori Rata-rata Rata-rata jam Total
jumlah perawatan/hari perawatan/hari
pasien/hari
1. Askep Minimal 20 2 40
2. Askep Sedang 10 3,08 30,8
3. Askep Agak Berat 7 4,15 29,05
4. Askep Maksimal 3 6,16 18,48
Total 40 118,33
Tabel 2.3 Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap RB1-
Obgin berdasarkan kategori asuhan keperawatan menurut Douglas (1975)
Sore : 3 orang
Malam : 3 orang
Libur/cuti : 2 orang
oleh Kepala Ruangan. Setiap hari dibagi menjadi tiga shift yaitu pagi, sore dan
dinas malam selama 3 hari maka pegawai tersebut akan libur selama 3 hari dan
apabila pegawai ingin izin maka digantikan dengan mengurangi hari libur dari
dinas malam pegawai tersebut dan tidak mendapatkan uang makan. Untuk
pengaturan jadwal cuti, dengan cara diundi pada akhir tahun dan hanya 2 orang
tugas belajar, maka pegawai tersebut diliburkan dari tugasnya sampai pegawai
pengembangan ilmu dengan criteria telah memilki lama masa kerja minimal 5
pendidikan dan pelatihan dan apabila telah mendapat izin maka diperbolehkan
untuk melanjutkan tugas belajar tersebut. Penyusunan Jadwal dinas pegawai tidak
pasien, hal ini karena keterbatasan tenaga perawat di ruangan RB1, sehingga
pembuatan jadwal dinas dilakukan oleh kepala ruangan yaitu shift pagi 8-10 orang
dan paling banyak 12 orang, shift sore 3 orang dan shift malam 3 orang.
pelaksana setiap pagi sekitar 15 menit sebelum operan bed to bed, membacakan
rawatan pada pagi hari dan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
Perawat/ bidan akan mendampingi pasien pada saat visite dokter. Dari hasil
penyebaran kuesioner yang dilakukan pada tanggal 11-15 Juni 2012 terhadap 10
orang pasien didapatkan data bahwa tingkat kepuasan pasien dalam menerima
pelayanan keperawatan/kebidanan diketahui bahwa 4,8 % pasien puas terhadap
95,2 % cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan. Namun sebanyak 80%
di ruangan dan akan lebih sering kontak dengan mahasiswa yang sedang praktek
orang, DI Kebidanan 7 orang dan 1 orang SMA. Terdiri dari 1 kepala ruangan, 2
bidan/perawat di ruangan RB1 memiliki lama masa kerja yang berbeda-beda yaitu
17 orang telah memiliki lama masa kerja > 15 tahun dan 6 orang dengan lama
masa kerja < 15 tahun. Perawat/Bidan diberikan izin dan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan formal dengan biaya sendiri dan pendidikan non formal
perawat Saat ini Karu dan perawat jarang melaksanakan konferensi sebelum
melayani pasien disebabkan oleh beban tugas yang diberikan kepada Karu.
Perawat hanya berkumpul di pagi hari untuk pembagian tugas yang dipimpin oleh
Katim, jika Katim tidak ada maka pembagian tugas dilakukan oleh perawat yang
lebih senior. Karu selalu menegur pegawainya yang tidak datang tepat waktu.
c. Pengadaan tenaga perawat
melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilakukan Kemenkes
dan Ujian dari Rumah Sakit untuk tenaga honorer. Kepala Ruangan RB 1 Obgyn
dinas seperti biasa dengan didampingi oleh perawat senior. Orientasi yang
diberikan meliputi :
2) Prosedur Kerja
bidang keperawatan.
kebidanan.
B. Organizing
orang Kepala Ruangan, 2 orang Kepala Group, 1 orang CI, 2 orang tata usaha, dan
CI RB 1 Tata Usaha
penugasan yang digunakan di ruangan RB1 adalah metode tim dengan 2 tim yang
dipimpin oleh masing-masing Kepala Group atau Kepala Tim dengan latar
tetapi dalam pelaksanaannya karena kekurangan tenaga kerja dan beban kerja
tinggi, sehingga kinerja dari perawat/bidan sulit dinilai karena adanya tugas yang
tidak hadir, pendelegasian dilakukan kepada salah satu Kepala Group dan apabila
dilakukan di awal saat pasien baru masuk mengenai cara mencuci tangan dengan
benar, namun saat pasien pulang pendidikan kesehatan tidak pernah diberikan
kepada pasien. Dan berdasarkan hasil kuesioner kepuasan pasien diperoleh data
bahwa kontak antara antara pasien dengan perawat/bidan sangat kurang dan tidak
tepat waktu.
C. Actiating/ Directing
pertemuan khusus dengan staff di saat senggang jadwal visite dokter tidak ada
yaitu 2 kali 1 minggu (hari senin dan kamis) tetapi pertemuan tersebut sudah
jarang dilakukan kecuali jika ada keperluan. Untuk meningkatkan SDM pegawai
terhadap kinerja para pegawai, penilaian terhadap kehadiran pegawai dan terhadap
etika para pegawai dimana penilaian ini dilakukan sekali dalam satu bulan oleh
Kepala Ruangan.
D. Controlling
penilaian cara bekerja perawat di ruangan tersebut dan apabila perawat tersebut
melakukan kesalahan dalam bekerja, maka perawat tersebut akan diberi teguran
dan membuat perjanjian atas kesalahan yang telah dilakukan. Selain itu, dilakukan
juga penilaian terhadap kehadiran dan etika para pegawai. Penilaian terhadap
kinerja perawat ini dilakukan satu kali dalam sebulan dan yang memberikan
melakukan supervisi. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengontrolan dari Kepala
Ruangan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai, adanya operan bed to
bed dengan beberapa pegawai serta adanya pengontrolan terhadap alat
dilakukan.
2) Methode
A. Tujuan Pelayanan
pada tanggal 11 – 16 Juni 2012, Ruangan RB 1 memiliki visi, misi, falsafah dan
pelayanan kesehatan yang diadopsi dengan visi, misi, falsafah dan motto Rumah
Misi Keperawatan :
B. Metode Penugasan
Ruangan kepada Ketua Tim yang bertugas dan apabila ada perawat pelaksana
yang tidak hadir maka Kepala Ruangan akan menunjuk perawat lain yang tidak
C. Dokumentasi Keperawatan
RB1 tidak memiliki Standar Asuhan Keperawatan (SAK) tetapi memiliki Standar
(SOP) yang jelas. Berdasarkan hasil observasi bahwa para perawat di ruangan
cara cuci tangan dengan benar, dimana perawat/bidan hanya melakukan cuci
3) Material
ditemukan bahwa pengadaan inventaris alat dilakukan oleh pihak Rumah Sakit
dengan standart minimal vital sign, alat GV ada pada setiap ruangan poli
ditambah lagi dengan adanya peralatan dari PPDS, co-ass dan mahasiswa.
Pengawasan inventaris dilakukan langsung oleh kepala poliklinik dan bila ada
ruangan RB1. Dari hasil pengamatan, tindakan ganti perban setiap hari dilakukan
kepada pasien sementara peralatan ganti perban di ruangan hanya dua yang
tersedia, hal ini juga menimbulkan pemberian asuhan dan pengoabatan menjadi
sudah disesuaikan, namun karena kondisi jumlah pasien yang melebihi kapasitas
4) Money
direktorat Rumah Sakit. Bagian direktorat rumah sakit bertugas dalam mengelola
gaji pegawai dan tunjangan uang makan. Sedangkan pembayaran tunjangan jasa
pelayanan pegawai dan biaya pasien yang dirawat di Ruangan RB 1 Obgyn
dikelola oleh bagian keuangan Kasir Instalasi terpadu. Besarnya pemberian gaji
besarnya pemberian jasa pelayanan sudah ditentukan oleh pihak rumah sakit.
a. Perawat diberi izin oleh pihak RS a. Tenaga perawat/bidan di a. Adanya mahasiswa Fakultas a. Anggapan masyarakat bahwa
untuk belajar dan melanjutkan RB1 kurang dengan hasil Kedokteran, Fakultas RSUP HAM Medan
pendidikan lebih tinggi serta perhitungan menurut Depkes Keperawatan, Stikes, Akbid dan merupakan rumah sakit
mengikuti pelatihan-pelatihan. dibutuhkan 28 orang, Akper yang praktek di ruangan. pendidikan, yang menjadikan
b. Karu melakukan operan bed to menurut Douglas 27 orang, pasien sebagai lahan praktek.
bed dengan perawat pada pasien sehingga kekurangan tenaga b. Terbukanya kesempatan untuk
saat shift pagi dan Kepala Group 4-5 orang. mengikuti pelatihan-pelatihan b. Adanya asumsi masyarakat
melakukan pertemuan dengan b. Hasil kuesioner kepuasan keterampilan keperawatan. bahwa rumah sakit swasta
perawat/bidan pelaksana setiap pasien terhadap pelayanan di jauh lebih baik bila
pagi sekitar 15 menit sebelum ruangan Onkologi khusunya dibandingkan dengan rumah
operan bed to bed, membacakan mengatakan bahwa kontak sakit pemerintah
rawatan pada pagi hari dan pasien dengan perawat/bidan
tindakan yang akan dilakukan di ruangan sangat kurang dan
terhadap pasien. tidak tepat waktu.
c. Pegawai mendampingi pasien
pada saat visite dokter
b. Method
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threatened (ancaman)
a. Ruangan memiliki struktur organisasi a. Belum ada pemberian a. Adanya kesempatan Adanya tuntutan akan
yang jelas pendidikan kesehatan secara untuk mendapatkan pelayanan keperawatan
b. Ruangan memiliki alur pendelegasian terjadwal terutama untuk pendelegasian tugas yang lebih baik dan
tugas dengan metode tim. persiapan pasien pulang. b. Adanya mahasiswa profesional.
c. Ruangan memiliki batasan jam kerja b. Pelaksanaan metode yang praktek sehingga
dalam setiap shift dan ada penanggung penugasan tim belum murni pemberian asuhan dapat
jawab dalam setiap shift. dilaksanakan, karena berjalan lancar.
d. Karu melakukan supervisi terhadap kurangnya tenaga sehingga
pegawai dan pasien setiap hari beberapa perawat/bidan ahli
e. Adanya supervisi bidang keperawatan dalam bidang tertentu,
yang dilakukan setiap hari ke ruangan sehingga batasan deskripsi
oleh pihak instalasi atau kapokja dalam kerja masing-masing pegawai
pemberian pelayanan keperawatan tidak jelas.
f. Adanya kolaborasi dan koordinasi yang
baik dengan tim kesehatan lain.
c. Money
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threatened (ancaman)
a. Ruangan V memiliki sistem budgeting - Adanya bantuan/jaminan pembayaran -
yang diatur langsung oleh rumah sakit bagi masyarakat miskin melalui
baik untuk pelayanan maupun untuk JAMKESMAS (jaminan kesehatan
penggajian pegawai ruangan. msyarakat), bantuan dari
b. Adanya jasa pelayanan di luar gaji yang PEMPROVSU dan ASKES sosial.
dikeluarkan oleh pihak rumah sakit
setiap bulan dan diberikan kepada
perawat
d. Material
Strenght (Kekuatan) Weakness(Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threatened (Ancaman)
a. Kepala ruangan mengadakan supervisi a. Kurangnya 2. Adanya kebutuhan dana/ anggaran Adanya persaingan
terhadap keadaan logistik di ruangan persediaan alat dari pemerintah bekerjasama mutu pelayanan antar
b. Ruangan sudah memiliki pembuangan untuk ganti perban dengan perusahaan dari luar yang rumah sakit terkait
sampah medis dan non medis. b. Pengklasifikasian memasok dan mensubsidi peralatan dengan kelengkapan
ruangan tidak sesuai di rumah sakit. logistik
dengan penyakitnya. 3. Rumah sakit RSUP HAM Medan
memiliki fasilitas pemeriksaan
yang lengkap dan canggih
4. Rumusan Masalah
Jumlah tenaga perawat termasuk kepala ruangan, ketua tim dan perawat
pelaksana yang tersedia ada sebanyak 23 orang. Sedangkan dari hasil perhitungan
jumlah tenaga perawat menurut Douglas adalah 27 orang dan menurut Depkes
sebanyak 28 orang. Sehingga RB1 kekurangan 4-5 orang pegawai. Segala urusan
kepada pasien.
2. Kurangnya persediaan alat untuk ganti perban,
Alat ganti perban yang tersedia hanya 2 set dan tidak sebanding dengan
jumlah pasien yang akan dilakukan tindakan ganti perban, kerena waktu untuk
belum optimal, pemberian pendidikan kesehatan hanya diberikan pada saat klien
dan keluarga baru masuk untuk rawat inap dan pendidikan yang diberikan oleh
perawat/bidan hanya cara cuci tangan. Hal ini terjadi karena beban kerja
Tabel 2.7 Rencana Penyelesaian Masalah Berdasarkan Masalah yang Ditemukan di Ruangan RB1
Kurangnya persediaan - Mengusulkan kepada KaRu Sabtu, Adanya penambahan alat - Mei Sinaga, S.Kep
alat untuk ganti perban untuk mengamprah 23 Juni 2012 ganti perban di ruangan - Meli Puspita, S.Kep
penambahan jumlah alat RB1 minimal 1 set.
ganti perban ke Kapokja
Lantai 1 Instalasi Rindu B
Pendidikan kesehatan - Memberikan Pendidikan Sabtu, 23 Juni 2012 - Adanya leaflet yang - Mei Sinaga S.Kep
belum terlaksana oleh kesehatan tentang Kanker Jumat, 22 Juni disediakan oleh - Meli Puspita S.Kep
perawat ruangan karena serviks dan Kemoterapi 2012 mahasiswa PBLK
beban kerja yang cukup - Memberikan leaflet Kanker sebanyak 15 lembar
tinggi Serviks dan Kemoterapi
- Mengusulkan kepada KaRu Jumat, 22 Juni - Adanya kebijakan yang - Mei Sinaga S.Kep
dan CI untuk membuat 2012 dibuat KaRu dalam - Meli Puspita, S.Kep
kebijakan kepada bentuk tertulis mengenai:
mahasiswa-mahasiswa yang pelaksanaan pendidikan
dinas di ruangan RB1 untuk kesehatan oleh
melakukan pendidikan mahasiswa-mahasiswa
kesehatan kepada pasien yang dinas di ruangan
yang dirawat diruangan. RB1
5. Implementasi
2012. Materi penyuluhan disamaikan oleh Mei Sinaga S.Kep dan penyuluhan
menerima baik usulan yang diberikan dan mulai tanggal 25 Juni 2012, setiap
set ganti perban dengan jumlah pasien yang akan dilakukan tindakan ganti
perban.
6. Evaluasi
tampak antusias dengan materi penyuluhan yang disampaikan dan 80% peserta
praktikan pada akhir penyuluhan. Pasien dan keluarga pasien mengatakan sangat
setuju dengan adanya leaflet tentang Ca serviks dan kemoterapi sehingga keluarga
penyuluhan yang telah dibuat praktikan dan akan menerapkannya di ruangan agar
A. Pembahasan
ruangan RB1 RSUP HAM Medan pada tanggal 11 Juni – 15 Juni 2012 ada
terlaksana oleh perawat ruangan karena beban kerja yang cukup tinggi. (2)
terutama ruangan Onkologi. (3) Kurangnya persediaan alat untuk ganti perban.
dilaksanakan dan dievaluasi dan kemudian dibandingkan dengan teori yang ada.
1.
memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit serta membantu pasien dan
menuju hal-hal yang positif secara terencana melalui proses belajar. Perubahan
kelompok juga memberikan leaflet terkait materi yang diberikan untuk dibaca
oleh pasien dan keluarga pasien. Dari hasil evaluasi penyuluhan yang telah