Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM : 1401470027
Tugas Askep Gadar Non Trauma Riview Jurnal Stroke
STROKE
Dalam istilah medis stroke dapat didefinisikan sebagai “penyakit pembuluh darah
otak”. Hal ini terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-
hal tertentu, yang mengarah pada kekurangan kadar oksigen dalam sel-sel otak secara
mendadak. Dalam beberapa menit, sel-sel otak bisa rusak dan kehilangan fungsinya.
Kerusakan otak ini mempengaruhi fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian sel-sel
otak yang rusak. Gangguan otak tersebut akan menimbulkan gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian.
Secara luas stroke dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu stroke iskemik dan
stroke hemoragik. Stroke iskemik merupakan 80% kasus stroke dan dibagi menjadi
trombosis serebral, aterosklerosis serebral, dan hipoperfusi sistemik. Dimana stroke
iskemik dapat disebabkan oleh trombosis serebral (gumpalan darah yang terbentuk di
dalam pembuluh otak) dan relatif umum terjadi. Aterosklerosis serebral juga
menyebabkan pembentukan gumpalan darah di arteri serebral atau bekuan darah bisa
terbentuk di jantung atau arteri karotis di leher. Gumpalan darah bisa terangkut hingga
pembuluh otak distal dan memblokir aliran darah. Penyakit jantung, termasuk aritmia
(detak jantung yang tidak normal), masalah katup jantung, dan penyakit jantung koroner,
bisa menyebabkan stroke. Serta hipoperfusi sistemik dapat mengakibatkan kondisi
iskemik karena kegagalan pompa jantung atau proses perdarahan atau hipovolemik.
Sedangkan stroke hemoragik dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di
dalam otak. Kasus stroke ini paling sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang
berlangsung secara terus-menerus. Pecahnya pembuluh darah didalam otak ini
menyebabkan perdarahan intraserebral maupun di ruang subarachnoid. Darah akan
keluar di bawah ruang arachnoid (ruang antara jaringan otak dan tengkorak) dan
menekan jaringan otak. Selain itu, pembuluh darah akan menyempit setelah terjadinya
pendarahan, yang ikut mengurangi laju aliran darah.
Stroke
Iskemik Hemoragik
Terdapat beberapa macam efek dari stroke, dimana penyakit stroke ini
menyerang otak yang berguna untuk mengontrol banyak hal yang berlangsung di dalam
tubuh kita. Dari kerusakan otak tersebut dapat mempengaruhi pergerakan, perasaan,
perilaku, kemampuan berpikir seseorang juga dapat mengakibatkan gangguan pada
beberapa bagian otak itu sendiri. Pengaruh stroke tersebut dapat ditentukan tergantung
pada; Bagian otak yang terkena stroke. Seberapa serius stroke yang terjadi. Sera usia,
kondisi kesehatan dan kepribadian penderitanya. Sedangkan akibat dari stroke yang
sering kita jumpai ialah; 1. Kelumpuhan salah satu sisi bagian tubuh, kelumpuhan
biasanya terjadi di sisi yang berlawanan dari letak lesi di otak, karena adanya
representasi silang oleh otak. 2. Gangguan penglihatan, penderita stroke sering dijumpai
mengalami kekurangan lapang pandang yang hanya dapat mengenai salah satu atau
bahkan kedua sisi mata penderita. 3. Afasia, yakni kesulitan berbicara ataupun
memahami pembicaraan, karena stroke dapat mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk berbicara/berbahasa, membaca dan menulis atau memahami dalam pembicaraan
orang lain, serta dapat mengakibatkan diartria, yakni gangguan dalam artikulasi kata-
kata ketika berbicara. 4. Gangguan persepsi, yakni kesulitan dalam mengenali obyek-
obyek yang ada di sekitarnya bahkan tidak mampu untuk menggunakan benda itu
sendiri. 5. Lelah, penderita stroke sering mengalami kelelahan, hal ini dikarenakan
penderita kurang makan, kurang beraktifitas ataupun mengalami depresi. 6. Depresi,
depresi dapat terjadi pada pasien dengan stroke dikarenakan efek langsung dari
kerusakan otak ataupun reaksi psikologis yang dialami akibat dampak stroke tersebut,
namun pernyataan ini masih jadi perdebatan untuk kebenaranya. 7. Emosi yang labil,
dimana penderita stroke akan mengalami ketidakstabilan emosi sehingga dapat
menimbulkan emosi yang berlebihan atau tidak sesuai. 8. Gangguan memori, biasanya
penderita stroke akan mengalami gangguan memori yang dapat membuat kesulitan
mempelajari tentang sesuatu hal maupun mengingat hal baru. 9. Perubahan
kepribadian, dimana kerusakan otak menimbulkan gangguan emosi positif maupun
negative, yang dapat mempengaruhi perilaku penderita serta cara dia dalam berinteraksi
dengan lingkunganya.
Adapun faktor resiko dari penyakit stroke yakni diantaranya mempunyai 2
kelompok utama. Kelompok pertama ditentukan secara genetik atau fungsi tubuh yang
normal sehingga tidak dapat dimodifikasi, diantaranya adalah usia, jenis kelamin, ras,
riwayat stroke dalam keluarga. Sedangkan kelompok berikutnya adalah kelompok yang
dipengaruhi dari gaya hidup seseorang itu sendiri serta dapat dimodifikasi, sebagai
contoh ialah hipertensi, diabetes mellitus, merokok, hyperlipidemia, maupun intoksitasi
alkohol.
Terdapat 2 upaya preventif dari penyakit stroke yakni, prevensi primer dan
prevensi sekunder. Upaya prevensi primer ditujukan untuk kelompok yang memiliki
resiko untuk menderita stroke misalya, diabetes mellitus, hipertensi, perokok, penyakit
jantung koroner dll untuk mengurangi ataupun mencegah terjadinya stroke. Sedangkan
upaya prevensi sekunder ditujukan untuk mencegah terjadinya serangan stroke
berulang pada kelompok orang yang sudah mengalami stroke.
Anatomi Fisiologi pada Otak
a. Otak
Otak manusia mempunyai berat sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih
100 triliun neuron. Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak besar),
serebelum (otak kecil), brainstem (batang otak), dan diensefalon.
Serebrum terdiri dari dua hemisfer serebri, korpus kolosum dan korteks serebri.
Masing-masing hemisfer serebri terdiri dari lobus frontalis yang merupakan area
motorik primer yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan voluntar, lobur
parietalis yang berperanan pada kegiatan memproses dan mengintegrasi informasi
sensorik yang lebih tinggi tingkatnya, lobus temporalis yang merupakan area sensorik
untuk impuls pendengaran dan lobus oksipitalis yang mengandung korteks
penglihatan primer, menerima informasi penglihatan dan menyadari sensasi warna.
Serebelum terletak di dalam fosa kranii posterior dan ditutupi oleh duramater yang
menyerupai atap tenda yaitu tentorium, yang memisahkannya dari bagian posterior
serebrum. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat refleks yang mengkoordinasi dan
memperhalus gerakan otot, serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk
mempertahankan keseimbangan sikap tubuh.
Bagian-bagian batang otak dari bawah ke atas adalah medula oblongata, pons dan
mesensefalon (otak tengah). Medula oblongata merupakan pusat refleks yang penting
untuk jantung, vasokonstriktor, pernafasan, bersin, batuk, menelan, pengeluaran air
liur dan muntah. Pons merupakan mata rantai penghubung yang penting pada jaras
kortikosereberalis yang menyatukan hemisfer serebri dan serebelum. Mesensefalon
merupakan bagian pendek dari batang otak yang berisi aquedikus sylvius, beberapa
traktus serabut saraf asenden dan desenden dan pusat stimulus saraf pendengaran
dan penglihatan.
Diensefalon di bagi empat wilayah yaitu talamus, subtalamus, epitalamus dan
hipotalamus. Talamus merupakan stasiun penerima dan pengintegrasi subkortikal
yang penting. Subtalamus fungsinya belum dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi
pada subtalamus akan menimbulkan hemibalismus yang ditandai dengan gerakan
kaki atau tangan yang terhempas kuat pada satu sisi tubuh. Epitalamus berperan pada
beberapa dorongan emosi dasar seseorang. Hipotalamus berkaitan dengan
pengaturan rangsangan dari sistem susunan saraf otonom perifer yang menyertai
ekspresi tingkah dan emosi.
Patofisiologi
2. Stroke hemoragik
Penatalaksanaan Medis
1. Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika muntah dan boleh
dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil
2. Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu
diberikan oksigen sesuai kebutuhan
9. Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang dapat
meningkatkan TIK
10. Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. Jika kesadaran
menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang NGT
Daftar Rujukan