Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TI NJAUAN TEORI
2.2.2 Etiologi
Kenaikan berat badan semasa kehamilan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
a. Cairan ketuban
Puncak volume air ketuban biasanya pada usia kehamilan 36-38
minggu. Cairan ketuban dikatakan kurang bila volumenya dibawah
500cc. Kekurangan (oligohidramion) atau kelebihan cairan ketuban
(polihidramion) dapat dijadikan indikator terjadinya sesuatu pada
janinnya; apakah karena saluran cerna, kelainan tulang belakang
dan lainnya. Adanya ketidak normalan air ketuban ini baru terjadi
setelah usia kehamilan 22 minggu atau sekitar 5 bulan.
b. Pembesaran organ-organ
Ukuran ketebalan dinding rahim normal 1,25cm, panjangnya 7,5cm
dengan lebar 5cm, berat sekitar 50-80gr. Sementara itu, ketebalan
dinding rahim ibu hamil sekitar 1,5cm, berat 900-1000gr, panjang
35cm.
c. Peningkatan jumlah cairan tubuh
Air merupakan komponen utama peningkatan berat badan selama
kehamilan. Jumlah air yang teretensi pada kehamilan aterm (cukup
bulan) dapat mencapai sekitar 6,5 liter. Pada masa nifas terjadi
penurunan berat badan sampai 2.300 gr dalam 10 hari. Penurunan
berat badan ini tergantung 3 hal: jumlah cairan yang teretensi
selama kehamilan, dehidrasi selama proses persalinan, dan
kehilangan darah selama proses persalinan.
d. Adanya perubahan metabolisme selama kehamilan
Terjadi peningkatan metabolisme sebesar 30% dibanding
perempuan tidak hamil, yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan uterus dan janin.
e. Bertambahnya volume sel darah
Mulai usia kehamilan 10 minggu, volume sel darah meningkat
sampai maksimal 30% pada usia kehamilan 30-32 minggu.
Kemudian volume relatif stabil sampai kehamilan cukup bulan (38-
7
2.3.4 WOC
c. Waktu bangun pagi segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan
untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Makanan
yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan dingin
d. Obat-obatan sedatif yang sering digunakan adalah Phenoborbital.
Vitamin yang dianjurkan yakni vitamin B1 dan B6. Keadaan yang
lebih berat diberikan antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride
atau khlopromasin. Anti histamin juga dianjurkan seperti dramamin,
avonim
e. Isolasi dilakukan pada penderita dalam kamar yang tenang tetapi
cerah dan sirkulasi udara yang baik. Tidak diberikan
makanan/minuman selama 24-28 jam. Kadang-kadang dengan
isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa
pengobatan
f. Terapi psikologis, perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit
dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan,
kurangi pekerjaan serta hilangkan masalah dan konflik, yang dapat
menjadi latar belakang penyakit ini
g. Cairan parenteral diberikan yang mengandung elektrolit,
karbohidrat dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam
fisiologis sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah
kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C.
Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan asam amino secara
intravena
h. Penghentian kehamilan, pada sebagian kecil kasus keadaan tidak
menjadi baik, bahkan mundur, usahakan mengadakan pemeriksaan
medis atau psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan,
takikardi, ikterus, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi
komplikasi organik dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkanuntuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk
melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena
disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak
16
2. Pendidikan ibu
Latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu
unsur penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizinya
karena dengan tingkat pendidikan tinggi diharapkan
pengetahuan/ informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi
lebih baik.
3. Faktor pola konsumsi
Pola makanan masyarakat Indonesia pada umumnya
mengandung sumber besi heme (hewani) yang rendah dan
tinggi sumber besi non heme (nabati), menu makanan juga
banyak mengandung serat dan filtrat yang merupakan factor
penghambat penyerapan besi (Departemen Gizi dan Kesmas
FKMUI, 2007).
4. Faktor perilaku
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada
umumnya wanita lebih memberikan perhatian khusus pada
kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus
mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori/ hari. Jika ibu
tidak punya kebiasaan buruk seperti merokok, pecandu, maka
status gizi bayi yang kelak dilahirkannya juga baik dan
sebaliknya (Arisman, 2007).
b. Faktor biologis
1. Usia ibu hamil
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua
mengakibatkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu (Baliwati, 2004: 3). Karena pada ibu
yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi
kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih
dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal
yang terjadi selama kehamilan (Soetjiningsih, 1995: 96).
Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan
18
energi untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk janin yang dikandungnya.
Oleh sebab itu, jika pemenuhan kebutuhan energi pada ibu hamil
kurang dari normal, maka hal itu tidak hanya akan membahayakan ibu,
tetapi juga janin yang ada di dalam kandungan ibu.
Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk
mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi.
Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein maupun
lemak merupakan hal yang sangat penting dalam usaha untuk
mempertahankan kehidupan.
Karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh
sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan
karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi
kekurangan. Sehingga jika keadaan ini berlanjut terus menerus, maka
tubuh akan menggunakan cadangan lemak dan protein amino yang
digunakan untuk diubah menjadi karbohidrat. Jika keadaan ini terus
berlanjut maka tubuh akan mengalami kekurangan zat gizi terutama
energi yang akan berakibat buruk pada ibu hamil.
20
2.4.4 WOC
BAB 3
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KEHAMILAN DENGAN GANGGUAN NUTRISI
Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh
negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
3.1.7 Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan,
karena posisi akan memengaruhi tekanan darah pada ibu
hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk
dengan lengan sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu
dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
2. Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa
terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi
diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan
keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan
masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan
teratur.
3. Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali
per menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan
atau penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral,
ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara
napas abdominal.
4. Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan
suhu menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan
medis.
b. Sistem kardiovaskuler
1. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises.
26
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Keletihan (00093) NOC : NIC :
b/d kelesuan Kelelahan, efek yang mengganggu Aktivitas-aktivitas:
fisiologis (mis; Pengetahuan : aktivitas yang disarankan a. Pertimbangkan kemampuan klien dalam
anemia, kehamilan, Kriteria hasil : berktivitas
penyakit), malnutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan b. Bantu klien untuk memilih aktivitas
diharapkan : c. Bantu klien untuk tetap fokus pada kekuatan
a. Efek yang diharapkan dari aktivitas yang yang dimiliki
disarankan d. Bantu klien untuk menjadwalkan waktu-
b. Faktor-faktor yang mengurangi kemampuan waktu spesifik terkait aktivitas harian
untuk melakukan aktivitas yang disarankan e. Bantu klien dan keluarga untuk
c. Kinerja yang tepat dari aktivitas yang mengidentifikasi kelemahan dalam level
ditentukan aktivitas tertentu
30
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
2. Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi : kurang dari Mual dan muntah, efek yang mengganggu Manajemen nutrisi :
kebutuhan tubuh Nafsu makan a. Terapi nutrisi
(00002) b/d kurang Kriteria hasil : b. Konseling nutrisi
asupan makanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan c. Monitor nutrisi
diharapkan : d. Bantuan perawatan diri : pemberian makan
a. Hasrat/keinginan untuk makan e. Dukungan pemeliharaan kehidupan
b. Merasakan makanan f. Monitor TTV
c. Intake nutrisi
31
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
3. Ansietas (00146) b/d NOC : NIC :
ancaman kematian Koping (1302) Peningkatan koping :
Kriteria hasil : a. Konseling
Setelah dilakukan tindakan keperawatan b. Dukungan pengambilan keputusan
diharapkan : c. Dukungan emosional
a. Menyatakan perasaan akan kontrol (diri) d. Manajemen lingkungan
(130203) e. Peningkatan peran
b. Melaporkan pengurangan stress (130204)
c. Menyatakan penerimaan terhadap situasi
(130205)
d. Adaptasi perubahan hidup (130208)
32
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan makalah di atas, gangguan nutrisi yang
terjadi pada ibu hamil diantaranya adalah obesitas pada masa kehamilan,
hiperemesis gravidarum, serta kurang energi protein (KEP). Dalam
penanganan pada gangguan selama kehamilan menggunakan proses
keperawatan yakni pengkajian, diagnosa, serta intervensi keperawatan.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu hamil mampu memahami tentang kehamilan
dengan gangguan nutrisi yakni obesitas, hiperemesia gravidarum, dan
KEP.
4.2.2 Bagi Institusi
Diharapkan kepada institusi dapat menggunakan makalah ini
sebagai bahan masukan/ pertimbangan dalam penerapan asuhan
keperawatan bagi rekan-rekan mahasiswa Universitas Airlangga
Fakultas Keperawatan Prodi S1 Pendidikan Ners.
4.2.3 Bagi ilmiah
Diharapkan hasil penulisan ini dapat menjadi sumber informasi dan
memperkaya khasanah ilmu dan pengetahuan serta sebagai bahan acuan
bagi penulis selanjutnya.
4.2.4 Bagi penulis
Diharapkan setelah makalah ini dibaca pembaca dapat memberi
masukan kepada penulis mengenai kehamilan dengan gangguan nutrisi
yakni obesitas, hiperemesis gravidarum, dan KEP.