Вы находитесь на странице: 1из 6

PANDUAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

PENGEMBANGAN KESEHATAN INDRA

A. DEFINISI

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan mempunyai
fungsi sebagai 1) Penggerak pembangunan berawawasan kesehatan , 2) Pusat
pemberdayaan masyarakat dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam mencapai visi : Terdepan Dalam Pelayanan Kesehatan . Selain itu sesuai
dengan masalah daerah setempat dapat dilaksanakan upaya kesehatan
pengembangan . Kesehatan indera Penglihatan termasuk dalam upaya kesehatan
pengembangan Puskesmas yang dapat di integrasikan

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup bahasan pada pedoman pelayanan kesehatan indera pendengaran


di Puskesmas ini dibatasi pada pelyanan kesehatan mata dasar yang bisa
dilaksanakan di Puskesmas dengan merujuk kasus-kasus yang tidak bisa ditangani
di Puskesmas ke Rumah Sakit . Di samping itu juga bagaimana pimpinan
Puskesmas dapat melaksanakan pengelolaan Program Kesehatan Indera
Penglihatan di Puskesmas.

C . TATA LAKSANA

a. Perencanaan Kegiatan

Puskesmas yang akan mengembangkan upaya Kesehatan Indera Penglihatan


mepersiapkan :

1. Sumber daya yang ada :


. Tenaga yang terlibat
- Dokter , perawat dan tenaga medis lainnya
- Kader , guru sekolah dan tokoh masyarakat
- Tenaga refraksionis
2. Sarana dan prasarana

Untuk melaksanakan kegiatan diperlukan sarana dan prasarana penunjang

seperti

3. Peralatan medis dan non medis


4. Obat- obatan
5. Sarana penyuluhan dan lain-lainnya

. Dana : terutama untuk mendukung kegiatan di luar gedung Puskesmas

6. Penyusunan Usulan Kegiatan


Penyusunan usulan kegiatan dilakukan secara terpadu dengan upayab
kesehatan lainnya. Rencana yang telah disususn dibuat dalam bentuk
matriks yang berisikan rincian kegiatan , tujuan sasaran , volume waktu ,
lokasi serta perkiraan biaya untuk setiap kegiatan.

Table Matriks Rencana Kegiatan


No TGL KEGIATAN VOL TUJUAN LOKASI PLKSNA UARAIAN BIAYA

Sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota , maka kegiatan tersebut harus dilaksanakan. Bila sumber
daya terbatas maka kegiatan dilaksanakan secara terpadu dengan upaya
kesehatan lainnya . Rencana kegiatan yang telah disusun di informasikan
pada seluruh staf melalui pertemuan Lokakarya Mini Puskesmas.
Sesuai dengan pembagian wilayah binaan, maka setiap penanggung jawab
wilayah binaan tersebut akan mendapat target sasaran , yang harus harus
dicapai serta kegoatan-kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
kewenangannya . Tenaga kesehatan yang sudah dilatih atau yang ditunjuk
oleh Kepala Puskesmas akan mengkoordinir kegiatan-kegiatan tersebut.
b. Pelaksanaan Kegiatan

Sesuai dengan usulan usulan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas
Kesehatan / Kota , maka kegiatan tersebut harus dilaksanakan . Bila sumber
daya terbatas maka kegiatan dilaksankan secara terpadu dengan upaya
kesehatan lainnya . rencana kegiatan yang telah disusun diinformasikan pada
seluruh staf melalui pertemuan Lokakarya Mini Puskesmas.

Setiap penanggung jawab wilayah binaan akan mendapat target sasaran , yang
harus dicapi serta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan sesuia dengan
kewenangannnya. Tenaga kesehatan yang sudah dilatih atau yang ditunjuk oleh
Kepala Puskesmas akan mengkoordinir kegiatan-kegiatan tersebut . Kegiatan
tersebut dapat berupa :

1. Sosialisasi
Sosialisasi ini disampaikan kepada staf Puskesmas , lintas sektoral , kader
kesehtan dan guru sekolah dan masyarakat umum yang ada di wilayah kerja
Puskesmas . Tujuan sosialisasi agar mereka mendapatkan informasi secara
jelas mengenai kegiatan upaya kesehata indera penglihatan serta
mengetahui peran , tugas dan fungsi masing-masing. Disamping itu juga
untuk meningkatkan pengetahuan , sikap dan perilaku masyarakat terhadap
kesehatan indera penglihatan.
2. Pelatiahan
Pelatihan tentang pelayana kesehatan indera penglihatan diberikan oleh
dokter kepda perawat , refraksionis , guru UKS dan kader.
3. Pelayanan kesehatan indera penglihatan di Puskesmas
a) Pelayanan di dalam gedung Puskesmas
Pelayanan kesehatan indera penglihatan di dalam gedung dapat
dilakukan dengan mengintegrasikan dalam upaya kesehatan wajib
Puskesmas.
Kegiatannya dapat berupa :
. Penyuluhan Kesehatan Indera Penglihatan
Penyuluhan kesehatan indera penglihatan di dalam gedung Puskesmas
dapat dilakasakan secara langsung kepada pengunjung Puskesmas
dengan sasaran kelompok maupun individu . Selain itu dapat juga secara
tidak langsung , dilakukan dengan menggunakan poster , leaflet , radio
spot atau lainnya yang tersedia di Puskesmas.
. Penjaringan kasus-kasus penyakit mata dan kebutaan serta gangguan
fungsi penglihatan melauli rawat jal;an pengobatan maupun pada
pelayanan KIA , KB , dan GIZI.
. Pemeriksaan dan tindakan medis pelayanan kesehatan indera
penglihatan primer , yang meliputi :
1) Melakukan anamnesis
Menjelaskan proses pemeriksaan yang akan dijalani oleh pasien
2) Mengukur dan memnentukan tajam penglihatan ( visus )
3) Melakukan pemeriksaan segmen depan mata dengan loupe dan
lampu senter
4) Melakukan pemeriksaan lapang pandangan dengan metode
konfrontasi atau kampus sederhana
5) Mengukur tekanan bola mata dengan tonometer schiotz
6) Memeriksa kejernihan media refraksi dan segmen belakang mata
dengan oftalmoskop direk
7) Memeriksa dan menentukan ada tidaknya kelainan penglihatan warna
dengan tes Ishihara-Kanehara
8) Melaukan tindakan bedah kecil ( kalzion dan hordeolum ), serta
perawatan pasca bedah katarak dan glaucoma
9) Memeriksa dan menangani penyakit mata luar
10) Melakukan pertolongan pertama pada kedaruratan mata
. Rujukan kasus- kasus penyakit mata kepada : Rumah Sakit Umum
Daerah ( RSUD )

b) Pelayanan di luar gedung Puskesmas


Kegiatan di luar gedung terutama mengacu pada upaya promotif dan
preventif serta penjaringan kasus dengan melibatkan peran serta
masyarakat dalam rangka menciptakan kemandirian masyarakat , di
samping dilakukan upaya kuratif dan rehabilitative.
Kegiatan pelayan kesehatan indera penglihatan tersebut adalah :
1) Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat , anak sekolah , kelompok
pekerja non formal , dan lain-lain
2) Penjaringan kasus-kasus gangguan penglihatan dan kebuataan oleh
kader , guru UKS , dan petugas kesehatan
3) Pengobatan kasus-kasus penyakit mata serta pertolongan pertama
pada kedaruratan mata dapat dilakukan oleh dokter Puskesmas atau
tenaga perawat Puskesmas dengan bimbingan dokter Puskesmas
4) Rujukan kasus ke Puskesmas

D. DOKUMENTASI
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan terdiri dari 3 komponen , yaitu komponen informasi
melalui kegiatan pencatatan , komponen pelaporan , dan komponen analisis dan
evaluasi
1. Pencatatan adalah kegiatan memasukkan dan mengumpulkan semua data
yang di peroleh dari semua pelayanan petugas kesehatan.
Pencatatan program kesehatan indera penglihatan meliputi pencatatan
semua kegiatan dan hasil kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas , baik
yang dilaksakan di dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas
Dalam pelaksanannya program kesehatan indera penglihatan dapat secara
terintegrasi dengan program lain , jadi pencatatan program lain , jadi
pencatatan program lain yang terkait dan terintegrasi , atau memanfaatkan
pencatatan yang sudah ada sebelumnya seperti SP3 / SP2TP
2. Pelaporan adalah kegiatan untuk melaporkan hasil pencatatan dari unit yang
lebih rendah kepada unit yang lebih tinggi.
Pelaporan program kesehahtan indera penglihatan dilaksanakan oleh Kepala
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kotab ke pada Dinas Kesehatan Provinsi. Variabel
yang dilaporkan hendaknya mengacu kepada informasi yang di butuhkan di
Dinas Kesehatan Provinsi sampai ke Pusat.
Sesuai dengan kebijakan Rencana Strategi Nasional Penanggulangan
Gangguan Penglihatan dan Kebutaan , ada 4 penyakit yang harus
ditanggulangi sebagai penyebab utama kebutaan , yaitu:
a) Katarak
b) Kelianan refraksi
c) Glaucoma
d) Xeroftalmi

Jadi dalam pelaporan pelayanan kesehatan Indera Penglihatan mulai dari


Puskesmas sampai ke Provinsi , diutamakan melaporkan pelayanan terhadap
4 penyakit tersebut diatas , tanpa mengabaikan penyakit mata lainnya yang
menjadi masalah kesehatan mata di wilayah kerjanya.

Laporan dikirim dalam bentuk formulir pencatatan dan pelaporan pelayanan


kesehatan indera penglihatan . Laopran dari Puskesmas dikirim tiap bulan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota . Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
merekap dan mengirimkan ke Dinas Kesehatan / Kota , selanjutnya Dinas
Kesehatan Provinsi mengirimkan laporan Ke Departemen Kesehatan RI
melalui Subdirektorat Bina Kesehatan Indera dan Usia Lanjut , Direktorat
Bina Kesehatan Komunitas.

3. Analisis dan Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menganalisis setiap


kegiatan yang menjawab pertanyaan 5 W -1 H ( apa , siapa , dimana ,
mengapa , kapan dan bagaimana ).
Hasil pelaporan dari Puskesmas dianalisis dan dievaluasi oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten untuk kemudian diberikan umpan balik ke Puskesmas.

Вам также может понравиться