Вы находитесь на странице: 1из 6

Analisa Desinfektan dengan metode Iodometri

Yan mailapa Lotong


03 33 049 / III B

I. TUJUAN PERCOBAAN
 Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat menentukan
besarnya kandungan klor aktif yang diperlukan sampel untuk proses desinfeksi.

II. PERINCIAN KERJA


 Persiapan bahan dan pereaksi dan peralatan yang dibutuhkan,
 Titrasi.

III.DASAR TEORI
Untuk setipa klor aktif seperti klor tersedia bebas dan klor tersediaterikat,
digunakan analisa-analisa khusus yaitu metode Iodometri dan metode DPD-FAS.
Namun, untuk praktikum biasanya klor aktif (residu) ditentukan melalui suatu analisa
dan klor tersedia bebas serta klor tersedia terikat didapatkan melalui grafik klorinasi
break point.
Klor aktif dapat dianalisa melalui titrasi Iodometri atau melalui titrasi kolorimetri
dengan DPD. Analisa Iodometri agak sederhana tetapi tidak sepeka metode DPD.
Selain dari metode di atas, digunakan di lapangan, yaitu memakai alat komparator
dengan ortotolidin.

Adanya bakteri patogen daapt dihancurkan dengan klorinasi. Baik tidaknya hasil
reaksi ditentukan oleh temperatur, pH, waktu kontak, turbidity, dan konsentrasi klor.

Klor yang dilarutkan dalam air bereaksi sebagai berikut :


Cl2 + H2O  HOCl + HCl
HOCl  H+ + OCl –
Garam hipoklorit dalam air menjadi :
Ca(OCl)2 + 2H2O  2HOCl + Ca(OH)2

Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang 2005


Analisa Desinfektan dengan metode Iodometri
Yan mailapa Lotong
03 33 049 / III B

NaOCl + H2O  HOCl + NaOH


Untuk komposisi standar kualitas air di perairan umum dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini :
Kadar maksimum
No. Parameter Satuan
Gol. A Gol. B Gol. C Gol. D
FISIKA
1. Bau – – – – –
2. Jumlah Zat Terlarut Mg/L 1000 1000 1000 1000
3. Kekeruhan Skala NTU 5
4. Rasa –
5. Warna Skala TCU 15
6. Suhu C Suhu udara
7. Daya Hantar Listrik Umhos/cm 2250
KIMIA ANORGANIK
1. Air raksa Mg/L 0,001 0,001 0,002 0,005
2. Aluminium Mg/L 0,2
3. Arsen Mg/L 0,005 0,05 1 1
4. Barium Mg/L 1 1
5. Besi Mg/L 0,3 5
6. Flourida Mg/L 0,5 1,5 1,5
7. Kadmium Mg/L 0,005 0,01 0,01 0,01
8. Kesadahan CaCO3 Mg/L 500
9. Klorida Mg/L 250 600 0,003
10. Chromium valensi 6 Mg/L 0,005 0,05 0,05 1
11. Mangan Mg/L 0,1 0,5 2
12. Natrium Mg/L 200 60
13. Nitrat sebagai N Mg/L 10 10
14. Nitrit sebagai N Mg/L 1,0 1 0,06
15. Perak Mg/L 0,005
16. pH 6,5 – 8,5 5,0 – 9,0 6,0 – 9,0 5,0 – 9,0
17. Selenium Mg/L 0,01 0,01 0,05 0,05
18. Seng Mg/L 5 5 0,02 2
19. Cianida Mg/L 0,1 0,1 0,02
20. Sulfat Mg/L 400 400
21. Sulfida sebagai H2S Mg/L 0,05 0,1 0,002
22. Tembaga Mg/L 1,0 1,0 0,02 0,1
23. Timbal Mg/L 0,05 0,01 0,03 1,0
24. Oksigen terlarut (OD) Mg/L – 6 >3
25. Nikel Mg/L – 0,5
26. SAR (Sodium Absortion Ratio) Mg/L – 1,5 – 2,5
KIMIAORGANIK
1. Aldrin dan Dieldrin Mg/L 0,0007 0,017
2. Benzona Mg/L 0,01
3. Benzo (a) Pyrene Mg/L 0,00001
4. Chlordane (total isomer) Mg/L 0,0003
5. Chlordane Mg/L 0,03 0,003

Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang 2005


Analisa Desinfektan dengan metode Iodometri
Yan mailapa Lotong
03 33 049 / III B

6. 2,4 D Mg/L 0,10


7. DDT Mg/L 0,03 0,042 0,002
8. Detergent Mg/L 0,5
9. 1,2 Dichloroethane Mg/L 0,01
10. 1,1 Dichloroethane Mg/L 0,0003
11. Heptachlor heptachlor epoxide Mg/L 0,003 0,018
12. Hexachlorobenzene Mg/L 0,0001
13. Lindane Mg/L 0,004 0,056
14. Metoxychlor Mg/L 0,03 0,035
15. Pentachlorophenol Mg/L 0,01
16. Pestisida total Mg/L 0,1
17. 2,4,6 Trichlorophenol Mg/L 0,01
18. Zat Organik (KmnO4) Mg/L 10
19. Enderin Mg/L – 0,001 0,004
20. Fenol Mg/L – 0,002 0,001
21. Karbon kloroform ekstrak Mg/L – 0,05
22. Minyak dan lemak Mg/L – Nihil 1
23. Organophosfat dan carbanat Mg/L – 0,1 0,1
24. PCD Mg/L – Nihil
25. Senyawa aktif biru metilen Mg/L – 0,5 0,2
26. Toxaphene Mg/L – 0,005
27. BHC Mg/L – 0,21
MIKROBIOLOGIK
1. Koliform tinja Jml/100 ml 0 2000
2. Total koliform Jml/100 ml 3 10000
RADIOAKTIVITAS
1. Gross Alpha activity Bq/L 0,1 0,1 0,1 0,1
2. Gross Beta activity Bq/L 1,0 1,0 1,0 1,0
Golongan A : Air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu
Golongan B : Air yang dipakai sebagai bahan baku air minum melalui suatu pengolahan
Golongan C : Air untuk Perikanan dan Peternakan
Golongan D : Air untuk pertanian dan usaha perkotaan, Industri dan PLTA.

Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang 2005


Analisa Desinfektan dengan metode Iodometri
Yan mailapa Lotong
03 33 049 / III B

IV. HASIL dan PEMBAHASAN


Data Pengamatan
 Volume Sampel air = 25,0 ml
 Volume blangko = 25,0 ml
 Volume Penitrasi (Tiosulfat) untuk sampel I = 3,6 ml
 Volume Penitrasi (Tiosulfat ) untuk sampel II = 4,1 ml
 Volume Penitrasi (Tiosulfat) untuk blangko I = 5,2 ml
 Volume Penitrasi (Tiosulfat ) untuk blangko II = 5,5 ml
 Normalitas Tiosulfat = 0,0125 N

Rumus untuk menghitung nilai Klor aktif yang dibutuhkan.


( a - b) x N Tio x 35453
Cl2 (mg/L) =
Vol. Sampel
Ket :
a = volume penitrasi Tiosulfat untuk sampel
b = volume penitrasi Tiosulfat untuk blangko
f = faktor koreksi ( 35453 )

 Untuk sampel I

( 3,6 - 5,2) mL x 0,0125 Eq x 35453


Cl2 (mg/L) = L
25,00 mL
Cl2 (mg/L) = – 28,3624

 Untuk sampel II

( 4,1 - 5,5) mL x 0,0125 Eq x 35453


Cl2 (mg/L) = L
25,00 mL
Cl2 (mg/L) = – 24,8171

Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang 2005


Analisa Desinfektan dengan metode Iodometri
Yan mailapa Lotong
03 33 049 / III B

Pembahasan
 Jika kita melihat akan nilai kebutuhan klor yang harus dipenuhi, ternyata
bahwa blangko (air sumur) memerlukan penambahan klor yang relatif lebih besar
ketimbang air yang berasal dari air PDAM Makassar dimana kekurangan klor untuk
sampel hanya sebesar 3,85 ml (3,6 dan 4,1 ml) sedangkan untuk yang dibutuhkan
air sumur relatif meningkat yaitu 5,35 ml (5,2 dan 5,5ml), yang membuktikan
bahwa air sumur yang kami teliti sebenarnya masih memerlukan penambahan klor
(melalui kaporit) sebanyak 5,35 ml untuk proses desinfeksinya.
 Sedangkan dalam perhitungan didapatkan nilai klor yang minus, dimana
penitrasi yang dibutuhkan oleh blangko lebih banyak yaitu sekitar 5,35 ml,
sedangkan untuk sampel air PDAM sebesar 3,85 ml, dimana hasil yang negatif ini
adalah nilai kekurangan klor yang dimiliki oleh air, sehingga harus memperoleh
penambahan klor sebesar 26,5898 mg (28,3624 dan 24,8171 mg) untuk
mencukupkan kebutuhan klor didalam proses desinfeksinya.

V. KESIMPULAN
 Chlor yang ditambahkan pada blangko, dipergunakan oleh blangko untuk berekasi
dengan zat-zat kimia dalam air, sehingga nilai minus didapatkan.
 Chlor dipergunakan untuk membunuh mikroba-mikroba yang ada dalam air,
sehingga dibutuhkan dalam mensterilkan air, terutama di PDAM Makassar.

VI. PERTANYAAN
1). Mengapa penentuan sisa klor penting dalam pengolahan air minum
 Penentuan sisa klor dibutuhkan untuk mengetahui akan kelebihan
klor yang ada didalam air, karen kelebihan klor akan menganggu estimasi dari
produk air tersebut, sehingga menimbulkan bau, selain itu penentuan sisa klor
juga dilakukan untuk mencegah kelebihan klorin didalam air, jangan sampai

Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang 2005


Analisa Desinfektan dengan metode Iodometri
Yan mailapa Lotong
03 33 049 / III B

melewati ambang batas yang telah ditentukan untuk di konsumsi sebagai air
minum yaitu sekitar 600 mg/L.
2). Jelaskan pentingnya waktu kontak, sisa klor dan pH sebagai faktor yang
mempengaruhi kekuatan desinfeksi!
 Waktu kontak penting untuk diketahui agar saat melakukan
desinfeksi ai kita mengetahui seberapa lama klor efektif untuk membunuh
kuman/bakteri yang ada didalam air, karen kelebihan waktu kontak selain terjadi
kelebihan klor, akan menyebabkan pula kerugian bahanitu sendiri, serta
kelebihan waktu yang secara simultan akan mengurangi tingkat produksi air
yang lebih steril.
 Sisa klor, dengan adanya kelebihan klor akan menandakan
bahwa kuman/bakteri yang beradadidalam air tersebut bisa diperkirakan telah
mati semua, karena telah terbentuknya klor sisa dari hasil reaksi selama proses
kontak tersebut dilakukan.
 pH dibutuhkan karena setiap zat yang bereaksi biasanya
membutuhkan pH sendiri-sendiri sebagai syarat untuk dapat bereaksi secara
optimal.

VII. DAFTAR PUSTAKA


 Buku petunjuk praktikum “ Pengelolaan Limbah “ Teknik Kimia Politeknik Negeri
Ujung Pandang.
 PP. No.20 Tahun 1990 tentang “Standar kualitas Air di perairan Umum”

Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang 2005

Вам также может понравиться