Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN : BANGLI
NIM : 1302005147
1
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
2
mengurus ternak pemberian menantunya. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga
Bapak I Nengah Karti dapat dilihat pada tabel berikut.
3
Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak I Nengah Karti
menghabiskan uang sebesar ± Rp. 15.000,- yang digunakan untuk membeli
bahan makanan yang akan dimasak untuk makan keluarga. Terkadang
makanan juga dibawakan oleh anak perempuan mereka yang sudah menikah.
Setiap bulan Bapak I Nengah Karti biasanya mengeluarkan biaya sebesar
Rp.500.000,- untuk membeli beras, sehingga perkiraan pengeluaran dalam
sebulan untuk membeli keperluan makan sehari-hari sejumlah Rp. 950.000.
Selain biaya makan untuk dirinya dan sang istri, Bapak I Nengah Karti
juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanannya seperti deterjen,
sabun, dan rokok. Untuk biaya listrik, Bapak I Nengah Karti mengaku bahwa
terkadang ia mendapat bantuan dari keluarga yang tinggal satu lingkungan
dengan beliau sementara air PDAM dibayar secara kolektif bersama
keluarganya sebesar Rp. 27.000. Listrik didapatkan dari menumpang dengan
rumah saudaranya dengan membayar uang sebanyak Rp. 28.000 – 38.000.
Rata – rata biaya yang harus dikeluarkan Bapak I Nengah Karti untuk
kebutuhan lain, seperti deterjen, sabun mandi, sabun cuci, dan sebagainya
menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp. 20.000 dalam sebulan.
Anak bungsu Bapak I Nengah Karti, I Nyoman Wiranata saat ini baru
memasuki bangku SMP. Nyoman menuturkan bahwa ia baru saja
menghabiskan Rp 1.450.000 untuk biaya pakaian sekolah dan Rp. 150.000
untuk uang pangkal. Biaya SPP dan uang gedung sudah ditanggung oleh
Pemerintah. Bapak I Nengah Karti tidak mengeluarkan biaya untuk SPP.
Sementara untuk uang saku, I Nyoman Wiranata diberikan Rp 10.000,- perhari.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan
Bapak I Nengah Karti untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya nyaris
menghabiskan seluruh pendapatan keluarga. Belum lagi ditambah dengan
sumbangan untuk banjar setiap bulannya.
b Kesehatan
Keluarga Bapak I Nengah Karti termasuk keluarga yang relatif jarang
sakit. Keadaan kesehatan Bapak I Nengah Karti dan Ibu Nengah Rekin secara
umum baik. Pasangan ini tidak mengidap penyakit berat yang memerlukan
rawat inap. Namun, terkadang Bapak I Nengah Karti merasakan sakit-sakit
pada kaki kirinya yang lumpuh karena cedera tulang belakang sejak tahun
4
1987 karena terjatuh saat bekerja. Apabila terjadi sakit, keluarga ini akan
berobat ke Puskesmas 1 Kintamani ataupun Puskesmas Pembantu di Desa
Bayung Cerik. Untuk biaya kesehatan Bapak I Nengah Karti mendapat
tanggungan dari pemerintah, berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Bapak I Nengah Karti memiliki masalah kesehatan yang menyebabkan
beliau terganggu dalam bekerja yaitu nyeri persendian. Berbeda dengan Ibu Ni
Nengah Rekin yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 3 tahun yang
lalu.
Dalam keluarga ini juga selalu melakukan kebiasaan mencuci tangan
sebelum dan setelah makan namun jarang menggunakan sabun. Kebiasaan
olahraga juga disangkal oleh kedua pasangan tersebut. Beliau juga
menyangkal kebiasaan merokok dalam keluarga.
Untuk masalah kesehatan, apabila Bapak I Nengah Karti atau sang istri
sakit, umumnya pasangan ini akan menggunakan obat tradisional, namun bila
sakitnya tidak sembuh dengan obat tradisional, maka anggota keluarga ini
akan berobat ke puskesmas pembantu di Desa Bayung Cerik.
c Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Bapak I Nengah Karti beragama Hindu. Apabila
di rumah maupun di desa terdapat upacara keagamaan biasanya tidak begitu
banyak membeli banten karena sebagian besar dibuat sendiri, cukup membeli
beberapa bahan saja untuk bantennya di pasar. Namun dalam beberapa
kesempatan terdapat uang iuran suka duka di Banjar sebesar Rp. 100.000 –
250.000. Sedangkan untuk kegiatan sembahyang sehari-hari keluarga ini biasa
mempersiapkan sendiri. Berkaitan dengan biaya biasanya masih dapat
disesuaikan dengan kondisi keuangan pada saat itu sehingga tidak terlalu
membebani keluarga.
d Sosial
Untuk biaya-biaya di bidang sosial biasanya keluarga ini tidak
menganggarkan secara khusus pembiayaannya. Apabila terdapat pengeluaran
tertentu di bidang sosial seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki
duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga
yang punya hajatan dan sebagainya biasanya disesuaikan. Jadi, apabila ada
5
pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial maka semua
biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.
6
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
8
Keluarga Bapak I Nengah Karti sampai sekarang ini belum memiliki tabungan,
Tabungan sesungguhnya sangat diperlukan oleh keluarga Bapak I Nengah Karti untuk
mengantisipasi pengeluaran yang tiba-tiba, seperti sakit, kematian salah satu warga
atau kerabat, perayaan pernikahan, dan sebagainya. Biasanya keluarga ini hanya
mampu menyisihkan uang saat menjual sapi setiap sapinya sudah mencapai berat 350
kilogram dengan waktu penjualan yang tidak menentu.
9
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
3.1.1 Perekonomian
Pemecahan masalah Bapak I Nengah Karti yang diimplementasikan pada
kesempatan kali ini adalah pertama dengan menyarankan untuk mencari sumber
penghasilan tambahan lain selain hanya mengandalkan penjualan hasil kebun dan
ternak. Bapak I Nengah Karti yang bisanya pergi ke ladang untuk membantu
menantunya dapat menambah penghasilan dengan membuat perlengkapan upacara
sehingga menambah produktivitas dan pendapatan keluarga. Metode ini dirasa tidak
hanya dapat membantu dari segi perekonomian, tetapi juga dapat meningkatkan taraf
kesehatan Bapak I Nengah Karti dimana beliau memiliki penyakit sendi sejak lama
pada kaki kirinya yang lumpuh. Sementara Ibu Ni Nengah Rekin sebagai tulang
punggung keluarga sudah bekerja cukup banyak sehingga tidak disarankan untuk
menambah pekerjaan lagi.
Untuk masalah kebutuhan yang sifatnya mendadak seperti kesehatan, iuran
banjar, dan duka (kematian, ngaben) dapat diatasi dengan pembuatan tabungan dan
membuat perencanaan biaya, serta menekan kebutuhan sehari-hari seminimal
mungkin.
3.1.2 Kesehatan
Masalah kesehatan yang perlu diperhatikan dalam keluarga Bapak I Nengah
Karti ada 4, yaitu masalah rasa nyeri pada kaki, jari, dan sakit gigi pada Bapak I
Nengah Karti, sakit pada leher, punggung, tekanan darah tinggi Bu Ni Nengah Rekin,
serta kebersihan lingkungan rumah keluarga yang juga dapat mempengaruhi
kesehatan keluarga. Keluhan nyeri pada persendian kaki dan jari kiri, yang dialami
oleh bapak I Nengah Karti muncul karena pengaruh dari cedera syaraf tulang
belakang akibat jatuh yang dialami sejak lama dan beliau masih memaksakan diri
untuk menjaga ladang milik menantunya setiap hari. Hal tersebut bertambah buruk
dengan bertambahnya usia dimana usia merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi berkurangnya volume cairan sendi.
Cuaca di desa Bayung Cerik yang sejuk juga menyebabkan persendian
menjadi kaku. Aktivitas yang berat sebagai petani kebun dan juga peternak dapat
10
menyebabkan kerusakan sendi. Untuk itu disarankan untuk Bapak I Nengah Karti dan
Ibu Ni Nengah Rekin untuk beristirahat yang cukup dan tidak bekerja secara
berlebihan. Selain itu perlu dibiasakan untuk melakukan olah raga ringan secara
teratur agar persendian mereka tidak kaku. Pemberian kompres hangat ataupun dingin
juga bisa dilakukan apabila nyeri sendi muncul sewaktu-waktu setelah bekerja.
Masalah tekanan darah tinggi yang dimiliki Bu Ni Nengah Rekin diakibatkan
oleh genetika dimana kedua orang tua serta saudara beliau memiliki tekanan darah
yang tinggi juga. Hal tersebut diperburuk oleh kebiasaan mengonsumsi kopi
berlebihan dan begadang hingga larut malam. Genetika merupakan salah satu faktor
risiko dari tekanan darah tinggi yang tidak bisa dimodifikasi, sehingga tidak bisa
diintervensi. Sementara kebiasaan buruk dari Bu Ni Nengah Rekin bisa sedikit demi
sedikit dikurangi, seperti mengonsumsi kopi dan begadang. Dimana konsumsi
maksimal kopi yang dianjurkan untuk lansia dalam sehari adalah 2-3 cangkir kopi.
Istirahat
Masalah kebersihan pada keluarga muncul akibat rendahnya pengetahuan
mengenai besarnya pengaruh buruk yang dapat diberikan lingkungan kotor terhadap
kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, perlu dijelaskan kepada keluarga ini mengenai
kebersihan tempat istirahat, kamar mandi, dapur, selain itu diperlukan kesadaran juga
akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan membiasakan gosok gigi
dua kali sehari, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah makan.
11
3. 2 Agustus 2018 17.30 – 21.00 Mengetahui profil keluarga
Eksplorasi keadaan keluarga dari
4. 3 Agustus 2018 16.30 – 21.00
berbagai aspek
Eksplorasi keadaan keluarga dari
5. 4 Agustus 2018 08.00 – 12.30 berbagai aspek berbarengan dengan
kunjungan ke ladang
Identifikasi masalah keluarga di bidang
6. 5 Agustus 2018 16.00 – 21.30
ekonomi
Identifikasi lebih jauh masalah lain yang
7. 6 Agustus 2018 16.00 – 21.30
dihadapi keluarga
Kunjungan ke ladang dan membantu
8. 7 Agustus 2018 15.00 – 19.30
kegiatan di sana
Diskusi mengenai masalah ekonomi
9. 8 Agustus 2018 17.00 – 21.30
yang dihadapi
Menyampaikan pentingnya pola hidup
10. 9 Agustus 2018 16.00 – 21.30
bersih dan sehat di keluarga
Bincang-bincang santai mengenai
11. 10 Agustus 2018 15.00 – 20.30
kondisi lingkungan di sekitar rumah
Bincang-bincang santai mengenai
12. 11 Agustus 2018 18.30 – 21.00
kondisi lingkungan di sekitar rumah
Menyampaikan pentingnya hidup sehat
13. 12 Agustus 2018 17.00 – 21.30
tanpa rokok
Berbincang-bincang dan membantu
14. 13 Agustus 2018 08.00 – 12.00 dalam kegiatan sehari-hari keluarga
Bapak I Nengah Karti
Diskusi mengenai penataan bangunan
15. 14 Agustus 2018 08.00 – 12.00 yang lebih baik daripada yang telah ada
sekarang
Bincang-bincang mengenai bahaya
16. 15 Agustus 2018 14.00 – 18.30
merokok terhadap kesehatan
Berbincang-bincang dan menyarankan
17. 18 Agustus 2018 08.00 – 12.00 kepada keluarga Bapak I Nengah Karti
untuk menanam berbagai tanaman di
12
halaman rumahnya
Review tentang segala hal yang telah
18. 19 Agustus 2018 08.00 – 12.00 didiskusikan selama ini terkait
permasalah yang dihadapi
Perpisahan dengan KK dampingan dan
19. 20 Agustus 2018 14.00 – 18.30
pemberian kenang-kenangan
13
BAB IV
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam
Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa
yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun
waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penuis lakukan selama
sebulan adalah sebanyak 19 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah
sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud
adalah Desa Bayung Cerik, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik
dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak I Nengah Karti
adalah di Dusun/Banjar Sekunjeng, desa Bayung Cerik, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XVII di Desa Bayung
Cerik. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman
keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan
santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman
bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima
solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan
sebanyak 19 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 5 jam untuk
tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai lebih dari 90 jam.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan
pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat
secara langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah
program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga
yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak I Nengah
Karti. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi,
kesehatan, dan penataan bangunan. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini
adalah pendapatan yang tidak menentu dan tidak dapat mencukupi kehidupan sehari-
hari, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan
keuangan keluarga sehingga dapat menabung. Masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga ini adalah masalah rasa nyeri pada kaki, jari, dan sakit gigi pada Bapak I
Nengah Karti, sakit pada leher, punggung, tekanan darah tinggi Bu Ni Nengah Rekin,
serta kebersihan lingkungan rumah keluarga, sehingga solusi yang dapat diberikan
adalah penjelasan mengenai cara penanggulangan nyeri sendi, tekanan darah tinggi,
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta lingkungan. Masalah penataan
bangunan yang dijumpai pada keluarga ini adalah kurang bersihnya kamar istirahat
serta kurangnya penerangan di kamar sehingga kamar menjadi lembab dan gelap.
Disamping itu, kurang tepatnya penataan halaman rumah, sehingga solusi yang dapat
ditawarkan adalah penjelasan mengenai kegunaan tanaman-tanaman yang dapat
ditanam di areal halaman rumah yang dapat digunakan sebagai obat-obatan maupun
bahan memasak serta jarak dan penempatan kandang ternak yang baik bagi kesehatan.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang
didampingi, yaitu keluarga Bapak I Nengah Karti, maka rekomendasi yang dapat
penulis berikan, antara lain :
Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN
PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada
KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas
15
Diharapkan kepada keluarga Bapak I Nengah Karti untuk lebih menyadari
pentingnya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan
hal-hal sederhana seperti mencuci tangan sesuai waktu menggunakan sabun serta
menggosok gigi secara teratur.
Keluarga Bapak I Nengah Karti diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-solusi
yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik.
16