Вы находитесь на странице: 1из 1

HATI HAMBA SEPERTI KRISTUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Agustus 2018

Baca: Filipi 2:1-11

"...melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang


hamba, dan menjadi sama dengan manusia." Filipi 2:7

Di zaman dahulu perdagangan orang untuk menjadi hamba atau budak adalah hal
yang biasa. Ketika seorang hamba atau budak dibeli oleh seseorang, maka hamba
atau budak tersebut tidak lagi mempunyai hak atas hidupnya, melainkan beralih
menjadi milik sepenuhnya dari orang atau tuan yang membelinya. Karena itu seorang
hamba tidak mempunyai hak untuk menolak atau membantah setiap perintah
tuannya. Kapan pun si tuan memerintah, seorang hamba harus taat
melakukan. Artinya seorang hamba harus siap siaga selama 24 jam penuh untuk
melayani dan menerima perintah dari tuannya.

Setiap orang percaya adalah hamba-hamba Tuhan! Artinya kita harus taat
sepenuhnya melakukan kehendak Tuhan, yang adalah Tuan kita. Berbicara tentang
hamba, Kristus adalah teladan utama dalam hal ketaatan, "...yang walaupun dalam
rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di
kayu salib." (Filipi 2:6-8). Jika Kristus tidak taat dan tidak memiliki 'hati hamba',
maka pengampunan dosa dan keselamatan kepada manusia takkan pernah terjadi.

Sebagai hamba-hamba Tuhan sudah sepatutnya kita memiliki hati hamba, yaitu
mau taat sepenuhnya kepada kehendak Tuhan, karena Dia adalah Tuan kita,
sedangkan firman-Nya adalah perintah-perintah-Nya. Ketaatan itulah yang
menyenangkan hati Tuhan! Alkitab menyatakan bahwa "Perintah-perintah-Nya itu
tidak berat," (1 Yohanes 5:3). Jadi yang diperlukan dari kita adalah mau atau tidak,
kemauan bukan kemampuan, dan sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang
hamba adalah setia. "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia,
siapakah menemukannya?" (Amsal 20:6). Kita harus setia kepada Tuhan, karena Dia
telah membeli kita dari pasar dosa, dengan hara yang sangat mahal, yaitu darah-Nya
sendiri, dan sudah lunas terbayar.

"Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang
ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-
Nya." Kolose 3:24

Вам также может понравиться