Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang mempengaruhi baik negara
maju ataupun negara berkembang dengan konsekuensi besar tidak hanya bagi kesehatan tetapi
mencakup sosial dan ekonomi pembangunan. Anemia dapat terjadi pada semua siklus kehidupan
manusia. Pada fase-fase tertentu, anemia akan memberikan dampak yang lebih besar seperti pada saat
masa pertumbuhan anak-anak (WHO, 2008). Anemia pada anak merupakan masalah kesehatan yang
perlu diberi perhatian khusus terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat
timbul. (Obizue et al., 2013).
Anemia akibat kekurangan nutrisi merupakan masalah umum dan luas dalambidang
gangguan gizi di dunia. Kekurangan nutrisi bukan satu-satunya penyebab anemia.
Secara umum penyebab anemia yang terjadi di masyarakat adalah kekurangan nutrisi dan
adanya faktor infeksi yang sering mengenai anak-anak. Salah satu contoh anemia dengan
prevalensi tertinggi adalah anemia defisiensi besi masih tergolong tinggi sekitar dua miliar
atau 30% lebih dari populasi manusia di dunia. Prevalensi ini terdiri dari anak-anak, wanita
menyusui, wanita usia subur, danwanita hamil di negara-negara berkembang termasuk
Indonesia (WHO, 2011).
Kejadian terjadinya anemia pada masyarakat di latar belakangi oleh beberapa faktor.
Seperti kurang nya pengetahuan orang tua tentang kebutuhan dan kandungan gizi yang harus
terpenuhi pada anak,adanya faktor sosial ekonomi rendah yang dapat meningkatkan insidensi
anemia,dan adanya faktor higienitas yang rendah yang di dukung akibat adanya peranan dari
lingkungan-sosial. Berdasarkan faktor-faktor di atas yang menyebabkan anemia maka akan di
lakukan promosi kesehatan untuk mengurangi prevalensi anemia dengan cara meningkatkan
pengetahuan dari masyarakat.
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan
gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekadar
pengubahan gaya hidup saja, namun berkairan dengan pengubahan lingkungan yang
diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat. Pengubahan gaya
hidup dapat difasilitasi melalui penggabunngan menciptakan lingkungan yang
mendukung,mengubah perilaku, dan meningkatkan kesadaran.
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan,
dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status kesehatan akan
tercapai secara optimal, jika keempat faktor secara bersama-sama memiliki kondisi yang
optimal pula. Melihat keempat faktor pokok yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
tersebut, maka dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat,
hendaknya diperlukan intervensi yang juga diarahkan pada keempat faktor tersebut.
Pendidikan atau promosi kesehatan merupakan bentuk intervensi terhadap faktor perilaku.
Namun demikian, faktor lingkungan, pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan juga
memerlukan intervensi promosi kesehatan.
Berdasarkan masalah diatas maka dalam makalah ini akan dibahas tentang berbagai
faktor yang mempengaruhi terjadi nya,pencegahan untuk mengatasinya,dan promosi
kesehatan untuk mengurangi prevalensi anemia.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
LANDASAN TEORI
2. Dukungan sosial
Agar kegiatan promosi kesehatan mendapat dukungan dari tokoh
masyarakat. Dukungan social adalah ketersdiaan sumber daya yang
memberikan kenyamanan fisik dan psikologis sehingga kita dapat
melaksanakan kehidupan dengan baik, dukungan social ini adalah orang lain
yang berinteraksi dengan petugas. Contoh nyata adalah dukungan sarana dan
prasarana ketika kita akan melakukan promosi kesehatan atau informasi yang
memudahkan kita, atau dukungan emosional dari masyarakat sehingga promosi
yang diberikan lebih diterima.
a. Ilmu perillaku, yakni ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam membentuk perilaku manusia,
terutama psikologi, antropologi dan sosiologi.
b. Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk interaksi perilaku (pembentukan dan perubahan perilaku),
antara lain pendidikan, komunikasi, manajemen, kepemimpinan dan sebagainya.
Ruang lingkup promosi kesehatan dapat didasarkan kepada 2 dimensi, yaitu dimensi aspek
sasaran pelayanan kesehatan, dan dimensi tempat pelaksanaan promosi atau tatanan (setting)
1. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan , secara garis
besar terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan, yakni:
a. Pelayanan preventif dan promotif, adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang
sehat, agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkat status kesehatannya.
b. Pelayanan kuratif dan rehabilitatif, adalah pelayanan kelompok masyarakat yang sakit,
agar kelompok ini sembuh dari sakitnyadan menjadi pulih kesehatannya.
Maka, berdasarkan jenis aspek pelayanan kesehtana ini, promosi kesehatan mencakup 4
pelayanan, yaitu:
a. Promosi kesehatan pada tingkat promotif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok
orang yang sehat, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya. Apabila
kelompok ini tidak memperoleh promosi kesehatan bagaimana memelihara kesehata, maka
kelompok ini akan menurun jumlahnya, dan kelompok orang yang sakit akan meningkat.
b. Promosi kesehatan pada tingkat preventif
Disamping kelompok orang yang sehat, sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini
adalah kelompok yang beresiko tinggi. Tujuan utama promosi kesehatan pada tingkat ini
adalah untuk mencegah kelompok-kelompok tersebut agar tidak jatuh atau menjadi terkena
sakit (primary prevention)
c. Promosi kesehatan pada tingkat kuratif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita penyakit (pasien).
Tujuan promosi kesehatan pada tingkat ini agar kelompok ini mampu mencegah penyakit
tersebut tidak menjadi lebih parah (secondary prevention).
d. Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif
Promosi kesehtana pada tingkat ini mempunyai sasaran pokok kelompok penderita atau
pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi kesehatan
pada tingkat ini adalah agar mereka segera pulih kembali kesehatnnya, dan atau mengurangi
kecacactan seminimal mungkin. Denganperkataan lain, promosi kesehatan pada tahap ini
adalah pemulihan dan mencegah kecacatan akibat penyakitnya (tertiary prevention).
2. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan (tempat pelaksanaan)
a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat. Untuk mencapai perilaku sehat masyarakat,
maka harus dimulai pada tatanan masing-masing keluarga. Dari teori pendidikan
dikatakan, bahwa keluarga adlah tempat persemaian manusia sebgaai anggota masyarakat.
Karena itu, bila persemaian itu jelek maka akan jelas berpengaruh pada masyarakat. Agar
masing-masing keluarga menjadi tempat yang kondusif untuk tumbuhnya perilaku sehat
bagi anak-anak sebagai calon anggota masyarakat, maka promosi kesehatan akan sangat
berperan. Dalam promosi kesehatan, keluarga ini, sasaran utamanya adalah orang tua
terutama ibu. Karena ibulah dalam keluarga itu yang sangat berperan dalam meletakkan
dasar perilaku sehat pada anak-anak mereka sejak lahir.
b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga, artinya sekolah merupakan tempat
lanjutan unutk meletakkan dasar perilaku bagi anak, termasuk perilaku kesehatan. Peran
guru dalam promosi kesehatan disekolah sanagt penting, karena guru pada umunya lebih
dipatuhi oleh anak-anak daripada orang tuanya.
c. Promosi kesehatan pada tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja inidapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau
tempat kerja dengan memfasilitasi tempat kerja yang kondusif bagi perilaku sehat bagi
karyawan atau pekerjaanya, misalnya tersedianya air bersih, tempat pembuangan kotoran,
tempat smapah, kantin, ruang tempat istirahat, dan sebagainya.
d. Promosi kesehatan di tempat-tempat umum (TTU)
Tempat-tempat umum adalah tempat dimana orng-orang berkumpul pada waktu-
waktu tertentu. Di tempat-tempat umum juga perlu dilaksanakan promosi kesehatan dengan
menyediakn fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat bagi pengujungnya.
e. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan
Tempat-tempat pelayanan kesehatan, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan,
poliklinik, tempat praktik dokter, dan sebagainya adalah tempat adalah tempat yang paling
strategis untuk promosi kesehatan. Pelaksanaan promosi kesehatan di institusi pelayanan
kesehatan ini dapata dilakukan baik secara individual oleh para petugas kesehatan kepada
para pasien atau kelurga pasien, atau dapat dilakukan pada kelompok-kelompok.
E. Metode pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah siatu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan
harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau individu
dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya
pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan kata
lain, dengan adanay pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan
perilaku sasaran.
1. Metode pendidikan Individual (perorangan)
Bentuk dari metode individual ada 2 (dua) bentuk :
a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling), yaitu ;
1) Kontak antara klien dengan petugas lebih intensif
2) Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya.
3) Akhirnya klien tersebut akan dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran, penuh
pengertian akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku)
b. Interview (wawancara)
1) Merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan
2) Menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, untuk
mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi.
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik
dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya
diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya.
2) Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar
dalam menyam¬paikan pesannya melalui alat bantu elektronika.
Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassete, CD, VCD.
Kelebihan dan kelemahan media elektronik.
a). Kelebihannya
(1) Sudah dikenal masyarakat.
(2) Mengikutsertakan semua panca indra.
(3) Lebih mudah dipahami.
(4) Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
(5) Bertatap muka.
(6) Penyajian dapat dikendalikan.
(7) Jangkauan relatif lebih besar.
(8) Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang
b) Kelemahannya:
(1) Biaya lebih tinggi.
(2) Sedikit rumit.
(3) Perlu listrik.
(4) Perlu alat canggih untuk produksinya. Perlu persiapan matang.
(5) Peralatan selalu berkembang dan berubah. Perlu keterampilan penyimpanan.
(6) Perlu terampil dalam pengoperasian.
3) Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum
melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya:
a) Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di
perjalanan.
b) Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di atas
secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat yang strategi
agar dapat dili¬hat oleh semua orang.
c) Pameran.
d) Banner.
e) TV layar lebar.
Kelebihan dan kelemahan media luar ruang:
a) Kelebihannya
(1) Sebagai informasi umum dan hiburan.
(2) Mengikutsertakan semua panca indra.
(3) Lebih mudah dipahami.
(4) Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak.
(5) Bertatap muka.
(6) Penyajian dapat dikendalikan.
(7) Jangkauan relatif lebih besar.
(8) Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail.
(9) Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung, dan lain-lain.
b) Kelemahannya:
(1) Biaya lebih tinggi.
(2) Sedikit rumit.
(3) Ada yang memerlukan listrik.
(4) Ada yang memerlukan alat canggih untuk produk¬smya.
(5) Perlu persiapan matang.
(6) Peralatan selalu berkembang dan berubah.
(7) Perlu keterampilan penyimpanan.
(8) Perlu keterampil dalam pengoperasian.