Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANAMNESIS: Autoanamnesa
Keluhan utama :
Sesak napas yang semakin memberat sejak 5 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS).
Riwayat Penyakit Sekarang :
5 tahun SMRS pasien sering mengeluhkan nyeri kepala disertai nyeri pada tengkuk,
mual(-), muntah (-). Pasien berobat ke puskesmas, didiagnosis hipertensi dan
dianjurkan minum obat rutin setiap hari, namun pasien hanya minum obat tersebut jika
nyeri kepala muncul saja dan pasien juga tidak rutin memeriksakan tekanan darahnya.
1 tahun SMRS, pasien mengeluhkan sesak nafas saat melakukan aktivitas berat dan
sesak hilang saat istirahat. Pasien juga mengeluhkan sering terbangun pada malam hari
karena sesak nafas dan kedua kaki pasien bengkak. Pasien dirawat d RS dan pasien
didiagnosis sakit jantung oleh dokter tetapi pasien tidak rutin minum obat dan kontrol
ke poliklinik.
5 hari SMRS pasien mengeluhkan sesak nafas yang semakin memberat, sesak muncul
tiba-tiba saat istirahat, terbangun tengah malam karena sesak dan sesak semakin
memberat ketika berbaring. Selain itu, pasien juga mengeluhkan nyeri dada, nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala, tengkuk terasa
berat dan badan terasa lemah. BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu :
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : komposmantis
Tanda-tanda vital
TD : 170/110 mmHg
HR : 108x/menit
RR : 28x/menit
T : 36.70C
Pemeriksaan khusus:
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan :
Resume :
Ny. S 41 tahun, datang ke RSUD AA dengan keluhan utama sesak napas yang semakin
memberat sejak 5 hari SMRS. 5 tahun SMRS pasien sering mengeluhkan nyeri kepala
disertai nyeri pada tengkuk, pasien berobat ke puskesmas, didiagnosis hipertensi namun
pasien tidak rutin minum obat dan memeriksakan tekanan darahnya. 1 tahun SMRS, pasien
mengeluhkan sesak nafas saat melakukan aktivitas berat dan sesak hilang saat istirahat,
kedua kaki pasien bengkak, pasien dirawat d RS dan pasien didiagnosis sakit jantung tetapi
pasien tidak rutin minum obat dan kontrol ke poliklinik. 5 hari SMRS pasien mengeluhkan
sesak nafas yang semakin memberat, sesak muncul tiba-tiba saat istirahat, sesak semakin
memberat ketika berbaring, nyeri dada, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Pasien juga
mengeluhkan sakit kepala, tengkuk terasa berat dan badan terasa lemah. Pasien mempunyai
kebiasaan suka makan makanan yang asin-asin dan gulai serta jarang olahraga dan aktivitas
fisik.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/110 mmHg, peningkatan JVP 5+3 cm H2O ronki
basah basal pada kedua lapangan paru, pelebaran batas jantung, nyeri tekan ulu hati,
splenomegali,oedem ekstremitas. Rontgen toraks didapatkan kardiomegali CTR 68%, Pada
EKG didapatkan LVH. Pada pemeriksaan ekokardiografi LV Dilatasi,LVH, HHD EF 46%.
Daftar Masalah
Dispnea
Edema ekstremitas
Hipertensi
Kardiomegali
Rencana Penatalaksanaan :
Nonfarmakologis :
Memposisikan semi fowler
Mengurangi asupan cairan dalam rangka mengurangi beban jantung
Mengurangi asupan garam untuk mengurangi retensi cairan dalam tubuh
Farmakologis :
Oksigen 3 liter
IVFD RL 12 tpm
Lasik 1 ampul/12 jam
Captopril 12,5 mg/12 jam
ISDN 2x5mg
Spironolacton 25mg/24 jam
Aspilet 80 mg/24 jam
Injeksi ranitidine 1 ampul/12 jam
Follow up
Tanggal S O A P
13/03/2014 Sesak T: 170/110 mmHg CHF Oksigen 3 liter
IVFD RL 12 tpm
napas N: 108x/menit ec
Lasik 1 ampul/12 jam
Kaki S: 36,7 C HHD Captopril 12,5 mg/12 jam
bengkak P: 28 x/menit ISDN 2x5mg
Nyeri Spironolacton 25mg/24 jam
Aspilet 80 mg/24 jam
dada Injeksi ranitidine 1 ampul/12
jam
14/3/ 2014 Sesak T: 150/90 mmHg CHF Oksigen 3 liter
IVFD RL 12 tpm
napas N: 98 x/menit ec
Lasik 1 ampul/12 jam
sudah S: 36,5 C HHD Captopril 1.25 mg/12 jam
ISDN 5mg/8 jam
berkura P: 26 x/menit
Injeksi ranitidine 1 ampul/12
ng jam
Nyeri
dada
berkura
ng
Kaki
masih
sedikit
bengkak
15/3/ 2014 Sesak T: 130/90 mmHg CHF IVFD RL 12 tpm
napas (-), N: 87 x/menit ec Lasik 1 ampul/12 jam
nyeri S: 36,5 0C HHD Captopril 1.25 mg/12 jam
dada(-), P: 21 x/menit Injeksi ranitidine 1 ampul/12
jam
PEMBAHASAN
Pasien Ny. S 41 tahun masuk ke ruang rawat jantung dengan keluhan sesak nafas
yang semakin memberat sejak 5 hari SMRS. Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan bahwa diagnosis adalah gagal jantung kongestif
(CHF ) dengan penyebab utamanya adalah Hypertension Heart Disease (HHD)
Sesak napas yang merupakan keluhan utama pada pasien ini disebabkan oleh karena
adanya kongesti pulmoner, dengan adanya akumulasi dari cairan interstisial yang
menstimulasi pernapasan cepat dan dangkal yang khas untuk sesak napas yang disebabkan
oleh penyakit jantung. Sesak napas pada malam hari saat pasien tidur merupakan akibat
pasien tidur dalam keadaan datar sehingga aliran balik darah meningkat, akibatnya ventrikel
kanan juga memompakan darah yang lebih banyak ke arteri pulmonalis. Banyaknya darah di
vaskuler paru mengakibatkan ekstravasasi cairan dari vaskuler ke intersisial, dengan adanya
ekstravasasi cairan ke intersisial jaringan paru akan menimbulkan suara ronki basah basal
saat di lakukan auskultasi pada kedua lapangan paru. Ronkhi yang timbul akibat adanya
peradangan paru dapat disingkirkan karena tidak adanya manifestasi demam pada pasien ini.
Nyeri dada pada pasien ini dapat disebakan karena adanya proses nekrosis atau infark
padaotot jantung. Pada pasien ini proses yang terjadi diduga merupakan adanya proses infark,
karena nyeri dada berlangsung ≥ 20 menit.
Edema kedua tungkai pada pasien ini terjadi karena adanya kongesti vena sistemik
sebagai akibat gagal jantung kanan. Gagal jantung kanan dapat terjadi akibat meningkatnya
tekanan vaskular paru sehingga akhirnya membebani ventrikel kanan. Selain itu disfungsi
ventrikel kiri juga berpengaruh langsung terhadap fungsi ventrikel kanan melalui fungsi
anatomis dan biokimiawinya. Kedua ventrikel mempunyai satu dinding yang sama (septum
interventrikularis) yang terletak dalam pericardium. Perubahan-perubahan biokimia seperti
berkurangnya cadangan norepinefrin miokardium selama gagal jantung juga dapat merugikan
kedua ventrikel.