Вы находитесь на странице: 1из 6

ARTIKEL TENTANG OLAHRAGA SEBAGAI BAGIAN PENTING DARI

MANAJEMEN DM
DI SUSUN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH KONSEK DASAR
KEPERAWATAN II

DI SUSUN OLEH:

ATIK DIYAH UMAWATI

(PO.62.20.1.15.113)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN REGULER II
2018
Pentingnya Olahraga Penderita Diabetes Bagi Kesehatan Tubuh

Penyakit diabetes melitus atau kencing manis adalah penyakit metabolisme tubuh dimana
jumlah gula di dalam darah melebihi normal. Salah satu upaya untuk mengatasi diabetes
melitus adalah dengan olahraga secara teratur. Bagi pasien diabetes melitus, baik yang
terkontrol maupun belum terkontrol, manfaat yang didapat dari berolahraga bahkan lebih
banyak lagi.

Manfaat Olahraga Bagi Penderita Diabetes Mellitus


Jangan pernah menganggap remeh olahraga. Karena olahraga yang dilakukan secara rutin
dapat memberikan banyak sekali manfaat bagi penderita diabetes melitus. Berikut adalah
manfaat olahraga bagi penderita diabetes melitus:

 Mengembalikan kepekaan insulin


Salah satu penyebab munculnya penyakit diabetes melitus adalah hormon insulin
mengalami penurunan kepekaan terhadap glukosa. Namun untunglah, dengan rutin
berolahraga, kepekaan insulin bisa dinormalkan kembali.

 Mengurangi kelebihan berat badan


Memiliki kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan resiko diabetes melitus. Untuk
menguranginya, anda perlu melakukan olahraga secara teratur setiap hari.

 Mengurangi konsumsi obat diabetes


Sebagai orang yang menderita penyakit diabetes melitus biasanya akan ketergantungan
dengan obat-obatan kimia. Obat-obatan tersebut digunakan untuk menurunkan kadar
glukosa.Namun bila anda mau rutin berolahraga, anda bisa mengurangi konsumsi obat-
obatan kimia tersebut. Karena dengan rutin berolahraga, kadar gula di dalam darah juga
menjadi lebih stabil.

 Mengurangi resiko munculnya komplikasi diabetes


Penderita diabetes melitus yang mau berolahraga secara rutin dan benar juga dapat
mengurangi resiko untuk menderita berbagai macam komplikasi akibat penyakit diabetes
melitus yang dideritanya.
 Mengontrol jumlah kolesterol baik dan jahat
Dengan rutin berolahraga, orang yang menderita penyakit diabetes melitus juga semakin
mudah mengontrol kadar kolesterol baik dan juga jahat di dalam tubuh. Olahraga dapat
mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL). Dengan berkurangnya kadar kolesterol jahat
(LDL), maka kadar kolesterol baik (HDL) akan meningkat.

 Melancarkan aliran darah


Berolahraga secara teratur juga dapat melancarkan aliran darah. Aliran darah yang lancar
akan membuat anda merasa lebih sehat, bugar, dan juga segar. Andapun akan lebih mudah
berkonsentrasi dengan lancarnya peredaran darah.

 Mencegah anda mengalami stress berat


Setelah rutin berolahraga, anda akan merasakan lebih tenang dan juga santai. Oleh sebab
itulah, berolahraga juga sangat baik untuk mencegah maupun mengatasi masalah stress
berat.

 Mengurangi resiko tulang keropos


Dengan rutin berolahraga, andapun akan mendapatkan tulang yang jauh lebih kuat. Resiko
untuk mengalami masalah tulang keropos akan jauh berkurang jika anda mau rutin
berolahraga.

 Melenturkan otot dan juga sendi


Otot dan juga sendi di dalam tubuh juga akan semakin lentur jika anda rutin berolahraga.

 Menyehatkan organ penting di dalam tubuh


Penderita diabetes melitus yang mau berolahraga secara rutin dan juga sesuai dengan yang
disarankan dapat menjaga kesehatan organ-organ penting di dalam tubuh.Itulah mengapa,
dokter selalu menyarankan anda yang menderita penyakit diabetes melitus untuk mulai
rutin berolahraga. Karena memang olahraga penderita diabetes dapat memberikan banyak
sekali manfaat.
Jenis olahraga yang baik untuk pasien diabetes melitus adalah :

1. Olahraga aerobik
Latihan aerobik mampu memperkuat otot jantung dan tulang, mengurangi stress, serta
meningkatkan aliran darah. Olahraga aerobik bisa juga menurunkan risiko penyakit
diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung, dan stroke dengan menjaga kadar gula,
kolesterol, dan tekanan darah dalam kondisi normal.
Lakukan latihan aerobik selama 30 menit minimal 5 kali seminggu. Jika Anda belum
terbiasa berolahraga, lakukan olahraga selama 5-10 menit dalam satu hari, lalu
tingkatkan secara bertahap setiap minggu.
Contoh latihan aerobik yang dapat dilakukan adalah berjalan cepat, berdansa, atau
mengikuti kelas aerobik. Jika Anda memiliki masalah pada saraf kaki atau sendi lutut,
sebaiknya Anda mengurangi beban di kaki dengan memilih olahraga berenang,
bersepeda, atau mendayung.
a. Angkat beban (weight lifting)
Latihan angkat beban dapat membantu meningkatkan kekuatan tulang dan otot
sekaligus membakar lemak dan menjaga kepadatan tulang. Lakukan latihan beban
sebanyak 2-3 kali seminggu sebagai tambahan latihan aerobik. Latihan beban bisa
dilakukan dengan sit up, push up, angkat barbell di rumah, atau menggunakan alat-
alat latihan di pusat kebugaran.
b. Peregangan (Stretching)
Stretching atau peregangan dapat mencegah kram otot, kekakuan, dan cedera otot.
Beberapa jenis latihan fleksibilitas, seperti yoga dan tai chi melibatkan proses
meditasi dan teknik bernapas sehingga dapat mengurangi stress. Lakukan latihan
peregangan selama 5-10 menit sebelum berolahraga (pemanasan) dan lakukan
kembali setelah berolahraga (pendinginan).

2. Aktivitas fisik lain


Selain olahraga, aktivitas fisik bisa juga dilakukan sambil melakukan kegiatan sehari-
hari secara ekstra. Berikut beberapa aktivitas fisik yang bisa dilakukan :
 Memilih naik tangga daripada naik elevator
 Parkir mobil di tempat yang jauh dari pintu masuk
 Jangan menggunakan remote, berdirilah untuk mengubah channel TV
 Berjalan cepat atau bersepeda saat ada kesempatan
 Bermain dengan anak-anak
 Berkebun, membersihkan rumah, dan mencuci mobil sendiri

Dalam memilih jenis olahraga, pelajarilah cara yang benar dan hindari cedera yang dapat
memperburuk masalah terutama pada kaki. Sebaiknya janganlah berolahraga bila kadar gula
> 300 mg/dL, dalam keadaan sakit, kaki terasa kebas, kesemutan, atau nyeri, napas pendek,
pusing, sakit dada, dan mata kabur. Olahraga harus dipilih yang menyenangkan agar dapat
dilakukan secara rutin.

Intensitas olahraga Anda dihitung dengan 60-70% denyut nadi maksimum (DNM) per menit.
DNM dihitung dari 220 dikurangi umur. Contoh, bila anda berumur 50 tahun, maka intensitas
olahraga Anda adalah :

60% x (220-50) = 102 kali/menit

70% x (220-50) = 119 kali/menit

Berarti, target denyut nadi Anda selama berolahraga adalah antar 102 s/d 119 kali/menit.

Tanda-tanda olahraga terlalu berat jika Anda tidak bisa bicara selama olahraga dan denyut
nadi lebih tinggi dari target yang hendak dicapai. Olahraga aerobik merupakan jenis
olahraga yang sangat baik dilakukan oleh penderita diabetes melitus.

DAFTAR PUSTAKA

Soegondo, Soewondo, Subekti. (2009). Penatalaksaan Diabetes Mellitus.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI


Notoatmodjo S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Darmono. (2005). Pengaturan Pola Hidup Penderita Diabetes Untuk Mencegah


Komplikasi Kerusakan Organ-Organ Tubuh. Semarang: Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro

Subekti I. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Dalam: Soegondo, dkk,


editors, Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI. 2007

Sutedjo AY. 5 Strategi Penderita Diabetes Melitus Berusia Panjang. Yogyakarta :


Kanisius. 2010

Вам также может понравиться