Вы находитесь на странице: 1из 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO


KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO
PROVINSI JAWA TENGAH
NOMOR : 445.61/455/2013
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA
DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO
PROVINSI JAWA TENGAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJOPROVINSI JAWA TENGAH,


Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit Umum Daerah Tugurejo Provinsi Jawa Tengah, maka
diperlukan pemahaman dan dukungan mengenai
penyelenggaraan hak pasien dan keluarga, serta tanggung
jawab Rumah Sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku;
b. bahwa untuk mendukung penyelenggaraan hak pasien dan
keluarga agar dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
Kebijakan Direktur tentang Pedoman yang berkaitan dengan
Hak Pasien dan Keluarga bagi penyelenggaraan seluruh
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Provinsi
Jawa Tengah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1441 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib
Simpan Rahasia Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 Tahun 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/2008
Tahun 2008 tentang Rekam Medis.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Memberlakukan Pedoman Hak Pasien dan Keluarga di
Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Provinsi
Jawa Tengah.

KEDUA : Pedoman yang terkait dengan Hak Pasien dan Keluarga di


Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Provinsi Jawa
Tengah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Seluruh pimpinan dan staff menghormati, memahami dan


mendukung penyelenggaraan pelayanan hak pasien dan keluarga
sesuai dengan tanggung jawab/undang-undang dan peraturan
yang berlaku.

KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pedoman hak


pasien dan keluarga Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan oleh pimpinan dan seluruh
staff di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Provinsi Jawa
Tengah.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Provinsi Jawa Tengah ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Semarang
pada tanggal : 2 September 2013

DIREKTUR RSUD TUGUREJO


PROVINSI JAWA TENGAH,

ENDANG AGUSTINAR
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Tugurejo
Provinsi Jawa Tengah Tentang
Pemberlakuan Pedoman Hak Pasien
dan Keluarga di Lingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah Tugurejo
Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 445.61/455/2013
Tanggal : 2 September 2013

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH

1. Hak Pasien Dan Keluarga


a. Staff mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi selama pelayanan
dan pengobatan.
b. Keinginan pasien untuk privasidihormati pada saat wawancara klinis,
pemeriksaan, prosedur, pengobatan, dan transportasi.
c. Rumah Sakit memberikan informasi tentang tanggung jawab Rumah Sakit
dalam melindungi barang milik pribadi pasien apabila pasien tidak dapat
melaksanakan tanggung jawab.
d. Rumah Sakit mempunyai proses untuk melindungi pasien dari kekerasan
fisik.
e. Bayi, anak-anak, manula dan lainnya yang tidak mampu melindungi
dirinya sendiri menjadi perhatian dalam proses ini.
f. Individu yang tidak memiliki identitas diperiksa dan dicatat.
g. Lokasi terpencil atau terisolasi dimonitor.

2. Partisipasi Pasien dan Keluarga Dalam Proses Pelayanan


a. Diperlukan prosedur dikembangkan untuk mendukung dan mendorong
keterlibatan pasien dan keluarganya dalan proses pelayanan.
b. Kebijakan dan prosedur tentang hak pasien bertujuan untuk tidak
menimbulkan rasa takut untuk mencri second opinion dan kompromi
dalam pelayanan mereka baik didalam maupun diluar Rumah Sakit.
c. Seluruh staff diberikan pelatihan dalam pelaksanaan kebijakan dan
prosedur serta peran mereka dalam mendukung partisipasi pasien dan
keluarganya dalam proses asuhan.
d. Pasuen dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan mereka akan
dijelaskan tentang kondisi medis dan diagnosis pasti bila perlu.
e. Pasuen dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan mereka akan
dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatannya.
f. Pasuen dan keluarganya memahami kapan persetujuan akan diminta dan
proses bagaimana cara memberikannya.
g. Pasuen dan keluarganya memahami hak mereka untuk berpartisipasi
dalam keputusan pelayanannya, bila mereka menghendakinya.
h. Pasuen dan keluarganya memahami bagaimana mereka akan diberitahu
dan siapa yang akan memberitahu tentang hasi pelayanan dan
pengobatan termasuk hasil yang tidak diantisipasi dari pelayanan dan
pengobatan.
i. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak
mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan, konsekuensi
atas keputusan mereka, tanggung jawab mereka yang berkaitan dengan
keputusan tersebut, serta informasi tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan lainnya.

3. Komunikasi Efektif
a. Pasien diberi tahu tentang proses menyampaikan keluhan, konflik, atau
perbedaan pendapat.
b. Rumah Sakit melakukan penyelidikan, telaah dalam proses penyelesaian
perbedaan pendapat yang timbul dalam proses pelayanan.
4. Hak Pasien akan Nilai-Nilai dan Kepercayaan.
Staff memahami peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien maupun keluarganya serta bagaimana nilai dan
kepercayaan tersebut dihormati dalam proses asuhan.

5. Managemen Konflik
a. Informasi secara tertulis tentang hak dan tanggung jawab pasien diberikan
kepada setiap pasien.
b. Pernyataan tetang hak dan tanggug jawab pasien, diperoleh dari staff
Rumah Sakit setiap saat.
c. Rumah Sakit memiliki prosedur untuk menjelaskan kepada pasien tentang
hak dan tanggungjawabnya bila komunikasi tertulis tidak efektif dan tidak
sesuai.

6. Infomed Consent
a. Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang
pelayanan adalah memperoleh infomed consent dari pasien dan keluarga.
b. Pasien dan keluarganya menerima penjelasan yang memadai tentang
penyakit, saran pengobatan, dan para pemberi pelayanan, sehingga
mereka dapat membuat keputusan.
c. Pasien mengenal identitas para dokter dan praktisi yang lain yang
bertanggungjawab melayani mereka.
d. Terdapat proses untuk menanggapi permintaan tambahan informasi dari
pasien tetang tanggungjawab praktisi untuk pelayanannya.
e. Pihak lain selain pasien yang memberikan persetujuan dicatat dalam
rekam medis pasien.
f. Identitas petugas yang memberikan penjelasan kepada pasien dan atau
keluarganya dicatat didalam rekam medis pasien.
g. Pasien diberikan infomed consent sesuai dengan kebijakan dan prosedur.

7. Penelitian Klinik
a. Pasien dan keluarganya diberi informasi tetang bagaimana cara
mendapatkan akses ke penelitian, pemeriksaan, atau clinical trial yang
relevan dengan kebutuhan pengobatan mereka.
b. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang
potensi ketidak nyamanan dan resiko, alternatif lainnya yang dapat
menolong, prosedur yang harus diikuti.
c. Pasien diyakinkan bahwa penolakan berpartisipasi dan pengunduran diri
dari partisipasi tidak mempengaruhi ekses terhadap pelayanan Rumah
Sakit.
d. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang prosedur Rumah
Sakit untuk menimbang manfaat dan resiko bagi pasien, mendapatkan
persetujuan dari pasien dan keluarga, serta cara mengundurkan diri dari
keikutsertaan.

DIREKTUR RSUD TUGUREJO


PROVINSI JAWA TENGAH,

ENDANG AGUSTINAR

Вам также может понравиться