Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGERTIAN
A. Pengertian
Upaya kesehatan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui kondisi kesehatan lingkungan pada obyek atau sasaran yang diawasi, agar
terwujud kualitas lingkungan yang lebih sehat sehingga dapat melindungi masyarakat dari
segala kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan/atau bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan lingkungan dan masyarakat yang lebih baik.
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif,
penyelidikan, pemantauan, terhadap tempat-tempat umum, lingkungan pemukiman,
lingkungan kerja, angkutan umum, dan lingkungan lainnya. terhadap subtansi yaitu air,
udara, tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan/getaran pencahayaan, habitat vektor
penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan/ minuman, dan bahan - bahan berbahaya.
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu wilayah, melalui upaya pengawasan dampak kualitas lingkungan
yang merupakan proses pengamatan, pencatatan, pengukuran, pendokumentasian secara
verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa
komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolok
ukur yang dilakukan secara terencana, terjadwal dan terkendali dalam satu siklus waktu
tertentu, yang menekankan kegiatannya pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan,
dan dampak pada manusia.
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 876/MENKES/VIII/2001
tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 035 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Identifikasi Faktor Risiko Kesehatan Akibat Perubahan Iklim
C. Tujuan
Tujuan disusunnya buku panduan ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan lingkungan
Puskesmas untuk menyelenggarakan kegiatan kesehatan lingkungan di wilayah kerja
Puskesmas.
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Membantu mekanisme penyediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi lingkungan
berbasis komunitas masyarakat
2. Melakukan inspeksi sanitasi
Inspeksi sanitasi terdiri dari :
a) Tempat Pengelolaan Sementara (TPS) sampah
b) Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah
c) Sarana air bersih,
d) Tempat Tempat Umum
e) Tempat pengelolaan makanan dan minuman,
f) Tempat pengelolaan pestisida,
g) Sarana sanitasi dasar,
h) Pembinaan pekerja tempat umum dan industri kecil dalam mendukung Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3)
3. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor di tingkat kecamatan sehingga
terbentuknya jejaring dan kerjasama antara sektor terkait dalam menangani masalah
kesehatan lingkungan.
4. Melakukan strategi adaptasi sektor kesehatan terhadap dampak perubahan iklim.
5. Melakukan pembinaan dan monitoring terhadap Puskesmas dan jaringannya, sehingga
terlaksananya fungsi Puskesmas Pembantu dan Ponkesdes sesuai dengan tupoksinya
6. intervensi yang tepat dalam upaya menurunkan risiko terjadinya angka kesakitan akibat
kondisi lingkungan.
7. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui
pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Pemicuan adalah cara untuk
mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas
kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan
individu atau masyarakat.
Ada 5 pilar STBM yaitu :
a. Stop buang air besar sembarangan (SBS). Perilaku SBS diikuti dengan
pemanfaatan sarana sanitasi yaitu saniter berupa jamban sehat.
b. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan perilaku cuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir.
c. Pengolahan air minum dan makanan rumah tangga (PAMM-RT) merupakan suatu
proses pengolahan, penyimpanan, dan pemanfaatan air minum dan pengelolaan
makanan yang aman di rumah tangga.
d. Pengamanan sampah rumah tangga adalah untuk menghindari penyimpanan
sampah dalam rumah dengan segera menangani sampah. Prinsip dalam
penanganan sampah adalah reduce (pemakaian barang atau benda yang tidak
terlalu dibutuhkan), reuse (pemanfaatan barang yang sudah tidak terpakai tanpa
mengubah bentuk) ,dan recycle (mendaur ulang kembali lama menjadi barang
baru).
e. Pengamanan limbah cair rumah tangga, proses pengamanan limbah cair yang
aman pada tingkat rumah tangga untuk menghindari terjadinya genangan air limbah
yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.
BAB III
TATA LAKSANA
F. Intervensi
1. Komunikasi, informasi, dan edukasi, serta penggerakan/pemberdayaan masyarakat;
2. Perbaikan dan pembangunan sarana;
3. Pengembangan teknologi tepat guna; dan
4. Rekayasa lingkungan.
2 . Melakukan Survei
3 . Menentukan kombinasi metode pengendalian hama yang efektif dan sasaran yang
jelas ( tepat waktu dan lokasi )