Вы находитесь на странице: 1из 5

9

BAB III
LAPORAN KASUS

3.1 Identitas Pasien


Nama : R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 6 tahun 10 bulan
Pekerjaan : -
Alamat : Jl Timbunan, lorong sepakat 1, Kertapati
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam

3.2 Anamnesis
Diperoleh secara alloanamnesis pada tanggal 16 April 2018, pukul 11.30
WIB.
3.2.1. Keluhan Utama
Tampak koreng yang berwarna dasar merah pada daerah hidung,
bibir atas, dagu, dahi, leher, telinga, belakang kepala sejak 5 hari
yang lalu.

3.2.2. Keluhan Tambahan


gatal dan nyeri tekan pada daerah hidung, bibir atas, dagu, dahi,
leher, telinga, dan belakang kepala

3.2.3. Riwayat Perjalanan Penyakit


1 minggu sebelum datang ke poliklinik rawat jalan RSUD
Palembang Bari, ibu pasien mengatakan bahwa pasien mengalami
demam tidak terlalu tinggi, batuk dan pilek. Pasien tidak dibawa
ibu pasien berobat saat itu.
Kemudian 5 hari yang lalu, timbul dua bintil merah yang
berisi air pada daerah hidung, yang sebelumnya didahului dengan
ruam kemerahan (eritema) terlebih dahulu. Keluhan disertai rasa
gatal sehingga pasien sering menggaruk-garuk bintilnya sehingga
bintil pecah dan menimbulkan luka. Kemudian bintil yang awalnya
10

berjumlah hanya dua terdapat di daerah hidung kini sudah


menyebar pada daerah tubuh lain yaitu bawah hidung, dagu, dahi,
belakang telinga, leher, belakang kepala, ketiak, dada juga timbul
bintil baru yang sama, ada gatal, ada nyeri tekan, dan demam tidak
ada lagi. Lalu ibu pasien membawa pasien berobat kepuskesmas
dan diberikan bedak, sirup cetirizin, dan pil kecil bewarna putih
diminum 2x1/2 (lupa namanya), dan setelah minum obat tersebut
ibu pasien mengatakan bahwa koreng tidak sembuh dan gatal-gatal
masih ada sehingga 3 hari setelah berobat di puskes ibu pasien
membawa pasien ke poliklinik kulit kelamin RSUD Palembang
Bari.
Kemudian 3 hari yang lalu bintil-bintil berisi air yang sudah
pecah telah menjadi koleret yang dasarnya bewarna kemerahan.
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah mengalami
keluhan yang sama sebelumnya dengan kropeng penuh seluruh
tubuh. Saat ini keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan
serupa.

3.2.4. Riwayat Penyakit Dahulu


 Riwayat keluhan yang sama dengan sebelumnya ada
 Riwayat asma tidak ada, riwayat rinitis alergi tidak ada, riwayat
konjungtivitis tidak ada

3.2.5. Riwayat Penyakit dalam Keluarga


 Riwayat keluhan yang sama tidak ada
 Riwayat asma tidak ada

3.2.6. Riwayat Sosial Ekonomi


Ibu pasien adalah seorang ibu rumah tangga sedangkan ayah pasien
bekerja sebagai pegawai di PT. Penghasilan dalam 1 bulan >Rp.
11

2.000.000,00. Ibu pasien mengatakan tinggal dirumah sendiri,


mandi menggunakan air PAM.

3.2.7. Riwayat Kebiasaan


 Ibu pasien mengaku mandi 2x sehari
 Kebiasaan mencuci tangan kurang
 Pasien suka menggaruk daerah kropeng karena gatal.

3.3. Pemeriksan Fisik (Tanggal 14 April 2018)


A. Status Generalis
Keadaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Kompos Mentis
Tanda Vital : Tidak dilakukan pemeriksaan
Berat badan : 17,5 kg.
Keadaan Spesifik
Tidak dilakukan pemeriksaan

3.4. Status Dermatologikus

pada regio frontalis sinistra tampak papul eritema, multipel, ukuran


0,1-0,2 cm, diskret
Pada regio nasalis tampak vesikel, soliter, ukuran 0,1 cm tampak
koleret.
Pada regio oralis didapatkan koleret, multipel, regular, diskret,
disertai dengan krusta.
12

Pada regio cervicalis posterior terdapat vesikel, multipel,


sirkumskrip, ukuran 0,1-0,3 cm, dan tampak koleret.

3.5. Pemeriksaan penunjang


Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium pulasan gram
dengan bahan dari eksudat, karena dari hasil anamnesis dan pemeriksaan
dermatologis sudah memberikan gambaran yang khas untuk penyakit impetigo
krustosa yaitu adanya eritem yang menjadi vesikel yang apabila pecah tanpak
koleret dengan dasar eritematosa.

3.6. Diagnosis Banding


1. Impetigo vesiko-bulosa
2. Dermatitis atopi
3. Impetigo krustosa

3.7. Diagnosis Kerja


Impetigo vesiko-bulosa

3.8. Penatalaksanaan
3.8.1. Non medikamentosa
Penatalaksanaan non-medikamentosa untuk pasien ini, yaitu :
A. Menjelaskan bahwa penyakit kulit yang diderita pasien pasien
adalah penyakit infeksi bakterial.
B. Jelaskan pentingnya menjaga higienis tubuh, mandi 2x sehari
dengan sabun dan mencegah luka yang gatal untuk digaruk, dan
potong kuku.
C. Mandi teratur dengan sabun dan air (sabun antiseptik dapat
digunakan, namun dapat mengiritasi pada sebagian kulit orang
yang kulit sensitif)
13

D. Higiene yang baik, mencakup cuci tangan teratur, menjaga kuku


jari tetap pendek dan bersih
E. Orang yang kontak dengan orang yang terkena impetigo segera
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
F. Cuci pakaian, handuk dan sprei dari anak dengan impetigo
terpisah dari yang lainnya. Cuci dengan air panas dan keringkan
di bawah sinar matahari atau pengering yang panas. Mainan
yang dipakai dapat dicuci dengan disinfektan.
G. Gunakan sarung tangan saat mengoleskan antibiotik topikal di
tempat yang terinfeksi dan cuci tangan setelah itu

3.8.2. Medikamentosa
A. Terapi Sistemik
1. Amoksisilin
Dosisnya yaitu 3 x 125 mg/hari, diberikan selama 10 hari
Sediaannya berupa amoksisilin dry syrup 1 sendok teh
sebanyak 3 kali sehari, dikonsumsi setelah makan.
2. Cetirizine
Dosisnya 5mg/hari, diberikan selama 10 haru
Sediaannya berupa cetirizine syrup1/2 sendok teh/hari

B. Terapi topikal
1. Mupirocin 2% diberikan 3 kali sehari diberikan selama 10
hari
3.9. Prognosis
Quo Ad vitam : bonam
Quo Ad functionam : bonam
Quo Ad sanationam : dubia ad bonam
Quo Ad Kosmetika : dubia ad bonam

Вам также может понравиться