Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB III

IMPLEMENTASI

A. Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi Pasien dengan Benar


a. Persiapan
Berdasarkan hasil Lokmin 1 tanggal 03 Juli 2018, direncanakan bahwa

akan dilakukan persamaan persepsi untuk kegiatan pelaksanaan ketepatan

identifikasi pasien dengan benar pada tanggal 05 – 07 Juli 2018. Pelaksanaan

kegiatan tersebut berjalan sesuai rencana.


Roleplay pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien ini melibatkan seluruh

perawat dan petugas lainnya seperti residen, dokter muda, dan nutrisionis

yang sedang berdinas diRuang HCU Interne RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Sebelum roleplay, dilakukan persamaan persepsi. Hal ini telah sesuai dengan

perencanaan yang dibuat sebelumnya.


Tahap persiapan roleplay ini dimulai dari konsultasi dengan pembimbing

klinik dan pembimbing akademik mengenai perencanaan implementasi

kegiatan. Dari hasil konsultasi tersebut didapatkan bahwa implementasi

pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien akan dilaksanakan harus sesuai

dengan SOP yang terstandarisasi dan didahului dengan persamaan persepsi.


Setelah proses tersebut selesai, dilakukan roleplay pada perawat ruangan

dan petugas kesehatan lainnya. Pada tahap persiapan ini masing-masing

mahasiswa bertanggung jawab atas perawat dan petugas kesehatan lainnya di

ruangan untuk mengobservasi pelaksanaan dariketepatan identifikasi pasien.

b. Proses
Dalam perencanaan, kegiatan roleplay ketepatan identifikasi pasien

secarapendampinganakan dilaksanakan pada tanggal 05 – 07 Juli 2018 dan

secara mandiri akan dilaksanakan pada tanggal 09 - 10 Juli 2018 yang

72
terealisasi sesuai dengan rencana. Pada saat implementasi, mahasiswa

memfasilitasi dan mendampingi perawat ruangan dan petugas kesehatan

lainnya. Selama pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien, mahasiswa

memotivasi perawat ruangan dan petugas kesehatan lainnya agar dapat

melaksanakan ketepatan identifikasi pasien dengan benar.

B. Meningkatnya kemanan obat yang perlu diwaspadai (high alert)


Regulasi : ruangan HCU Interne mempunyai SOP tentang keamanan obat

yang perlu diwaspadai (high alert), namun SOP yang dimiliki adalah SOP

edisi 2 pada tahun 2014. Untuk regulasi sudah berkoordinasi dengan

pengawas perawatan penyakit dalam dan kepala ruangan HCU Interne

didapatkan hasil bahwa untuk regulasi beum tersedia dan masih menunggu

dari pihak atasan rumah sakit.


1. Persiapan
Berdasarkan kesepakatan yang diperoleh pada Lokmin I, Persamaan

persepsi dilakukan pada tanggal 3 Juli 2018 dengan 8 orang perawat,

sosialisasi tentang penyimpanan obat high alert dilaksanakan tanggal 4 Juli

2018. Pemindahan untuk penyimpanan obat high alert melibatkan kepala

ruangan dengan apoteker di Ruangan HCU Penyakit Dalam RSUP Dr.

M.Djamil Padang.
Tahap persiapan pemindahan penyimpanan obat high alert dimulai

dari konsultasi dengan pembimbing klinik dan pembimbing akademik

mengenai rencana implementasi. Dari hasil konsultasi tersebut didapatkan

bahwa kepala ruangan dan apoteker ikut serta dalam pemindahan

penyimpanan obat high alert. Pada tahap persiapan ini masing-masing

mahasiswa bertanggung jawab dalam memainkan peran sesuai dengan

jadwal dinas mahasiswa masing-masing.


2. Proses

73
Sosialisasi tentang pemindahan penyimpanan obat high alert

dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2018 kepada 16 orang perawat dan untuk

pemindahan penyimpanan obat high alert, kami mendapatkan kesulitan

untuk berkoordinasi dengan pihak terkait karena informasi yang

didapatkan dari pihak apoteker mengatakan bahwa belum adanya

informasi resmi tekait dengan tempat penyimpanan obat high alert dari

atasan resmi rumah sakit. Untuk implementasi pemindahan tempat

penyimpanan obat high alert sampai saat ini masih menunggu informasi

resmi terkait tempat penyimpanan obat high alert, apakah obat tersebut

langsung diantar ke depo farmasi atau dipindahkan kedalam trolly

emergency.
3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Berdasarkan kendala yang kami alami, pemindahan tempat

penyimpanan obat high alert belum terlaksana sesuai dengan rencana.


2) Tempat yang digunakan sesuai dengan perencanaan pada pre

planning.
b. Evaluasi Proses
1) Persamaan persepsi dilakukan pada tanggal 3 Juli 2018 dengan 8

orang perawat terkait penyimpanan obat high alert yang harus

disimpan di depo farmasi bukn diruang rawat HCU Interne.


2) Sosialisasi tentang penyimpanan obat high alert dilaksanakan

tanggal 4 Juli 2018. Waktu pelaksanaannya sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat.


3) Implementasi dilakukan pada tanggal 4 - 7 Juli 2018 yaitu

dengan mengkonfirmasi kepada kelapa ruangan dan apoteker

terkait pemindahan penyimpanan obat high alert.


4) Kelompok telah melakukan perannya dengan baik dalam

memanajemen kegiatan.

74
c. Evaluasi Hasil
Evaluasi dengan mengkonfirmasi ulang terkait pemindahan

penyimpanan obat high alert kepada kepala ruangan dan pihak apoteker.

Dan sampai saat ini masih menunggu konfirmasi terkait pemindahan

penyimpanan obat high alert berdasarkan SNARS (Standar Nasional

Akreditasi Rumah Sakit).

C. Pengendalian resiko infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan


1) Persiapan
Berdasarkan hasil Lokmin 1 tanggal 03 Juli 2018, direncanakan

bahwa akan dilakukan uji petik dengan reward dan punishment untuk

kegiatan pelaksanaan pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan

kesehatan melalui hand hygiene pada tanggal 05 – 07 Juli 2018.

Pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan sesuai rencana.


Uji petik dengan pelaksanaan hand hygiene ini melibatkan seluruh

perawat dan petugas lainnya seperti residen, dokter muda, dan nutrisionis

yang sedang berdinas di Ruang HCU Interne RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Sebelum uji petik, dilakukan persamaan persepsi. Hal ini telah sesuai

dengan perencanaan yang dibuat sebelumnya.


Tahap persiapan uji petik ini dimulai dari konsultasi dengan

pembimbing klinik dan pembimbing akademik mengenai perencanaan

implementasi kegiatan. Dari hasil konsultasi tersebut didapatkan bahwa

implementasi pelaksanaan hand hygiene akan dilaksanakan harus sesuai

dengan SOP yang terstandarisasi dan didahului dengan persamaan

persepsi.
Setelah proses tersebut selesai, dilakukan uji petik pada perawat

ruangan dan petugas kesehatan lainnya. Pada tahap persiapan ini masing-

masing mahasiswa bertanggung jawab atas perawat dan petugas kesehatan

75
lainnya di ruangan untuk mengobservasi pelaksanaan dari ketepatan hand

hygiene pada 5 momen dan ketepatan 6 langkah.


2) Proses
Dalam perencanaan, kegiatan uji petik dengan reward dan punishment

hand hygiene dengan 5 momen dan ketepatan 6 langkah secara

pendampingan akan dilaksanakan pada tanggal 05 – 07 Juli 2018 dan

secara mandiri akan dilaksanakan pada tanggal 09 - 10 Juli 2018 yang

terealisasi sesuai dengan rencana. Pada saat implementasi, mahasiswa

memfasilitasi dan mendampingi perawat ruangan dan petugas kesehatan

lainnya. Selama pelaksanaan, mahasiswa memotivasi perawat ruangan dan

petugas kesehatan lainnya agar dapat melaksanakan hand hygiene dengan

5 momen dan ketepatan 6 langkah.


3) Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
1) Berdasarkan implementasi sebelumnya sudah dilakukan sesuai

dengan rencana.
2) Tempat yang digunakan sesuai dengan perencanaan pada pre

planning.
2) Evaluasi Proses
1). Persamaan persepsi dilakukan pada tanggal 3 Juli 2018 dengan 3

orang perawat terkait pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan

kesehatan melalui hand hygiene.


2).Sosialisasi tentang pelaksanaan uji petik dengan reward dan

punishment dilaksanakan tanggal 5 Juli 2018. Waktu pelaksanaannya

sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.


3).Implementasi dilakukan pada tanggal 5 - 7 Juli 2018 tentang

pelaksanaan hand hygiene 5 momen dan ketepatan 6 langkah melalui

uji petik disertai dengan reward dan punishment. Untuk reward

76
diberikan pena dan permen, untuk punishment petugas diminta

mengisi celengan.
4).Kelompok telah melakukan perannya dengan baik dalam

memanajemen kegiatan.
3) Evaluasi Hasil
Evaluasi dengan observasi dan wawancara serta stimulasi

mengenai pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan melalui

hand hygiene 5 momen dan 6 langkah didapatkan bahwa sudah terjadi

peningkatan pada perawat dalam pelaksanaan berdasarkan SNARS

(Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit).


D. Pengurangan Resiko Cidera Karena Pasien Jatuh
1. Persiapan
Berdasarkan kesepakatan yang diperoleh pada Lokmin I, Persamaan

persepsi dilakukan pada tanggal 3 Juli 2018 dengan 3 orang perawat, ,

sosialisasi tentang pelaksanaan langkah – langkah pengurangan resiko

cidera karena pasien jatuh dilaksanakan tanggal 4 Juli 2018. Pelaksanaan

langkah – langkah pengurangan resiko cidera karena pasien jatuh

melibatkan kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana di Ruangan

HCU Penyakit Dalam RSUP Dr. M.Djamil Padang.


Tahap persiapan pelaksanaan langkah – langkah pengurangan resiko

cidera karena pasien jatuh dimulai dari konsultasi dengan pembimbing

klinik dan pembimbing akademik mengenai rencana implementasi. Dari

hasil konsultasi tersebut didapatkan bahwa kepala ruangan, ketua tim dan

perawat pelaksana ikut serta dalam Pelaksanaan langkah – langkah

pengurangan resiko cidera karena pasien jatuh. Pada tahap persiapan ini

masing-masing mahasiswa bertanggung jawab dalam memainkan peran

sesuai dengan jadwal dinas mahasiswa masing-masing.


2. Proses

77
Sosialisasi tentang Pelaksanaan langkah – langkah pengurangan resiko

cidera karena pasien jatuh dengan menggunakan lembar balik dilaksanakan

pada tanggal 4 Juli 2018 kepada 8 orang perawat dan untuk pemasangan

segitiga kuning, stiker resiko jatuh sudah dilaksanakan oleh perawat

diruangan Penyakit Dalam.


3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1). Berdasarkan implementasi sebelumnya sudah dilakukan sesuai dengan

seharusnya.
2).Tempat yang digunakan sesuai dengan perencanaan pada pre

planning.
b. Evaluasi Proses
1).Persamaan persepsi dilakukan pada tanggal 3 Juli 2018 dengan 3 orang

perawat terkait elaksanaan langkah – langkah pengurangan resiko cidera

karena pasien jatuh .


2).Sosialisasi tentang pelaksanaan langkah – langkah pengurangan resiko

cidera karena pasien jatuh dilaksanakan tanggal 4 Juli 2018. Waktu

pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.


3).Implementasi dilakukan pada tanggal 4 - 7 Juli 2018 tentang

pelaksanaan langkah – langkah pengurangan resiko cidera karena pasien

jatuh dengan menggunakan lembar balik, serta role play pemasangan

segitiga kuning dan stiker resiko jatuh.


4).Kelompok telah melakukan perannya dengan baik dalam

memanajemen kegiatan.
c. Evaluasi Hasil
Evaluasi dengan observasi dan wawancara terkait pelaksanaan

langkah – langkah pengurangan resiko cidera karena pasien jatuh kepada

perawat pelaksana didapatkan bahwa 100% perawat sudah melakukan

sesuai dengan regulasi yang ada berdasarkan SNARS (Standar Nasional

Akreditasi Rumah Sakit).

78

Вам также может понравиться