Вы находитесь на странице: 1из 3

TUGAS

KEPERAWATAN PALIATIF

Perkenalkan nama saya Khoirul anam, saya saat ini bekerja di RSUP. Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar.

Berbicara soal perawatan paliatif di rumah sakit rasanya kita sebagai seorang perawat

memiliki pengalaman sendiri-sendiri, tapi sebagian besar pengalaman itu kemungkinan

hampir sama, yang mana kebanyakan kejadian di rumah sakit adalah keluarga pasien

mengamuk tidak terima keluarganya meninggal.

Pengalaman saya tentang perawatan paliatif setelah bekerja menjadi seorang perawat kurang

lebih 10 tahun cukup banyak, ada yang menegangkan, ada yang membuat bingung mau

bilang apa dan ada pula yang membuat hati ikut larut dalam kesedihan.

Yang menegangkan biasanya pada pasien-pasien yang sudah terminal (menjelang ajal),

maksud kita ingin masuk ditengah-tengah keluarga memberikan dukungan agar tetap sabar,

ikhlas, tapi respon keluarga tidak sesuai dengan harapan kita, bukannya mereka sabar dan

ikhlas tapi keluarga pasien malah mengamuk dan menuduh kita tidak melakukan apa-apa

pada keluarganya, justru petugas yang mereka salahkan, dan pada fase ini mereka tidak

menerima alasan apapun, yang jelas petugas yang salah.

Kalau pengalaman perawatan paliatif yang membuat bingung mau bilang apa biasanya pada

pasien-pasien yang baru terdiagnosa, paling banyak pasien yang terdiagnosa carsinoma

mammae dan leukimia yang dianjurkan untuk khemoterapi oleh dokter.

Mereka biasanya bertanya bagaimana prosedur khemoterapi, efek apa yang ditimbulkan saat

menjalani khemoterapi, apakah mereka bisa sembuh total seperti sebelum sakit, berapa
presentase kesembuhan pada pasien-pasien sebelumnya yang sama diagnosanya seperti

mereka.

Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah biasanya yang membuat saya bingung mau menjawab

apa, karena kalau boleh jujur selama saya bekerja kurang lebih 10 tahun pasien dengan

diagnosa tersebut persentase kesembuhannya sangat kecil bahkan saya belum menemui

pasien yang sembuh total. Tapi tidak mungkin pengalaman ini saya bagi pada mereka yang

baru saja terdiagnosa, disisi lain kalau saya mengatakan yang tidak sebenarnya artinya saya

berbohong.

Untuk mengalaman perawatan paliatif yang membuat hati ikut larut dalam kesedihan

biasanya pada pasien-pasien yang sudah bertahun-tahun berjuang melawan penyakitnya,

khemoterapi bertahun-tahun, mereka menjalani itu dengan sangat sabar dan semangat tapi

pada akhirnya mereka harus meninggal. sebenarnya kita sadar kitalah sebagai seorang

perawat yang harus membuat keluarga tabah dan ikhlas, ini kehendak Allah, ini yang terbaik,

tapi tanpa sadar air mata pun menetes dengan sendirinya.

Rencana saya setelah lulus dari keperawatan, saya bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang saya

dapat terutama keperawatan paliatif dengan sebaik-baiknya dan yang sebenar-benarnya,

karena menurut saya ini sangat penting karena menyangkut masalah perasaan, ketegaran,

kesabaran, keyakinan seorang pasien yang sedang menghadapi masalah yang sangat besar

yaitu terdiagnosa penyakit yang bisa dikatakan tidak ada obatnya, pasti hati mereka hanjur

berkeping-keping. Untuk itu mereka butuh kita, butuh penjelasan kita, butuh dukungan kita.

Dengan adanya mata kuliah keperawatan paliatif ini besar harapan saya bisa membuat para

pasien puas dengan penjelasan yang saya berikan sehingga mereka bisa tetap tegar dan

semangat menjalani sisa hidupnya.

Вам также может понравиться