DPW PARTAI ACEH (PA) KABUPATEN SIMEULUE

MENGAJUKAN SENGKETA PROSES PEMILU KE BAWASLU

Simeulue, haba Rakyat

DPW Partai Aceh Kabupaten Simeulue mengajukan surat gugatan ke Bawaslu

Kabupaten Simeulue Nomor 214.2/024/DPW-PA/SML/VIII/2018 tanggal 16

Sarman (Photo/hB)
Agustus 2018 yang ditanda tangani oleh Ketua DPW Partai Aceh
Kabupaten Simeulue Hendri Wedi dan Sekretaris Samrul Amin. Surat gugatan tersebut diantar
langsung oleh Sekretaris DPW Partai Aceh Samrul amin didampingi Sarman Bacaleg Partai Aceh Dapil 2
Nomor Urut 2 bersama Umberrahman Bacaleg Dapil 3 Nomor Urut 5 ke Kantor Bawaslu Kabupaten
Simeulue Jalan TGK Diujung,Desa Amiria Bahagia Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue dan
diterima Anggota Bawaslu Kabupaten Simeulue Rizki Fauzi,SH yang membidangi sengketa proses
Pemilu.

Surat Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu tersebut telah terdaftar dengan Nomor
01/11B/PWS.SML.01.23/VIII/2008. DPW Partai Aceh menggugat KPU/KIP Kabupaten Simeulue karena
dirugikan oleh Sistem Elektronik Sipol KPU. Bacaleg Partai Aceh Sarman menjelaskan kepada Media
haba Rakyat ketika diumumkan KPU/KIP Daftar Calon Sementara Anggota DPRK Simeulue Tahun 2019
Pada Hari Selasa Tanggal 14 Agustus 2018 dengan Surat Keputusan Nomor 26/PL.01.4 –
Kpt/11/PRO/VIII/2018 dengan Berita Acara Nomor 279.38/PL.01.04 – BA/11/PRO/VIII/2018 tanggal
12 Agustus 2018 Tentang Daftar Calon Sementara Anggota DPRK Simeulue Tahun 2019 tidak di
masukkan dalam DCS dan pihak KPU/KIP memberikan alasan sudah pernah dicalonkan di partai lain.

Sarman Bacaleg Partai Aceh lebih lanjut menjelaskan awalnya memang bergabung dengan Partai
Nasdem Kabupaten Simeulue dan didaftarkan di silon Partai Nasdem di Dapil 2 Nomor urut 2, akan tetapi
karena terjadi kurang kesepahaman dalam Partai Nasdem pada tanggal 24 Juli 2018 maka Sarman
meminta mengundurkan diri dari Partai Nasdem sekaligus dari keanggotaan Paretai Nasdem. Hal tersebut
langsung ditanggapi oleh Ketua Partai Nasdem Kabupaten Simeulue Saimin dengan nada emosional “
Kalau pak Sarman mau mengundurkan diri silahkan mengundurkan diri sekarang dan buat surat
pengunduran dirinya” yang didampingi Sekretaris Partai Nasdem Azharuddin Agur,S.pd yang saat itu
turut disaksikan oleh Bacaleg Partai Nasdem Haili,SE dan Nusar Amin di Kantor Partai Nasdem.

Sarman yang juga mantan Anggota DPRD dan Ketua Komisi D DPRD Simeulue Masa Bakti
2004 -2009 dan sudah 4 (empat) partai politik yang pernah dipimpinnya sebagai Ketua di Kabupaten
Simeulue mulai dari partai PITA, PIB, PELOPOR dan terakhir partai PERINDO SK Pertama di Simeulue
serta pernah menjadi Sekretaris Dewan Syuro partai PKB sekaligus mantan Kepala Biro Surat Kabar
Umum haba Rakyat Kabupaten Simeulue merasa diri sudah tidak enak berada dan bergabung di Partai
Nasdem dan mengatakan pada Media haba Rakyat kalau tetap berada di Partai Nasdem saya tidak
memiliki harga diri. Wartawan senior ini dengan berguyon pada Media haba Rakyat masak sudah disuruh
mundur tidak mau mundur, malu dong!
 Tanggal 25 Juli 2018 sekitar jam 16.00 WIB Sarman datang ke Kantor Partai Nasdem Kabupaten
Simeulue menyampaikan surat pengunduran diri dari Bacaleg dan Keanggotaan Partai Nasdem. KTA
Keanggotaan Partai Nasdem sudah ditarik Ketua Partai Nasdem Saimin yang disaksikan oleh Haili,SE
Bacaleg Partai Nasdem.

Giliran Bacaleg Partai Nasdem mengikuti Uji Mampu Baca Al-qur’an di Masjid Baiturrahman
Sinabang Sarman tidak ikut bersama bacaleg Partai Nasdem dan otomatis sudah TMS apalagi memang
sudah mengundurkan diri dan juga salah seorang Bacaleg perempuan Marchi Raida Sabi berada di
Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tidak dapat mengikuti uji baca Al-qur’an sehingga tidak tercapai 30%
Quota ketererwakilan perempuan.

Pada tanggal 26 Juli 2018 Sarman kembali mempertegas surat pengunduran dirinya dari Partai
Nasdem dengan tembusan turut disampaikan ke KIP Kabupaten Simeulue, Bawaslu Kabupaten Simeulue
dan Kesbang Pol Kabupaten Simeulue.

Pada tanggal 26 Juli 2018 Sarman mengikuti uji mampu baca Al-qur’an bersama Partai Aceh
(PA) dan didaftarkan Partai Aceh ke KIP Kabupaten Simeulue dan masuk dalam silon Partai Aceh dan
sudah Memenuhi Syarat (MS) Pencalonan. Kata Sarman Bacaleg Partai Aceh sangat tidak berkeadilan
dengan sistem Elektronik Sipol KPU dirugikan hanya dengan memberi alasan “Sudah pernah didaftar di
partai lain”. Hanya data silon nya belum dihapus dari silon Partai Nasdem yang statusnya sudah TMS
tanggal 25 Juli 2018.

Seharusnya Sarman menjelaskan kepada media haba Rakyat apabila ada partai polotik yang
mendaftarkan Bacaleg yang sama dari dua partai polotik yang berbeda KPU/KIP harus melakukan
klarifikasisi dan berkoordinasi dengan partai politik yang bersangkutan di partai mana Bacaleg tersebut
yang sebenarnya mendaftarkan diri serta memanggil Bacaleg yang bersangkutan demi menghindari
sengketa proses pemilu. Hal ini tidak pernah dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten Simeulue terhadap
dirinya sebagai Bacaleg di Partai Aceh, sehingga terjadi sipol yang ganda di sipol KPU Pusat yang
merugikan sepihak.

Sebelum datang ke Mesjid Baiturrahman Sinabang mengikuti uji mampu baca Al-qur’an bersama
Partai Aceh Sarman menambahkan pada media haba Rakyat menghubungi sekretaris partai Nasdem
Azharuddin Agur,S.Pd melalui ponselnya tentang tindak lanjut pengunduran dirinya dari Partai Nasdem
dan mamberikan jawaban sedang berada di Mesjid Baiturrahman mendampingi caleg Partai Nasdem
yang belum mengikuti uji mampu baca Al-qur’an pada tanggal 25 Juli 2018. Bersama Ketua dan sempat
bertemu di Mesjid Baiturrahman tersebut saat sedang duduk bersama dengan Asdarman Syah caleg Partai
Aceh dari Dapil 4 namun karena sedang menunggu giliran untuk uji mampu baca Al-qur’an bersama
Partai Aceh tidak lagi membicarakan tentang surat pengunduran diri.

Diduga sarat dengan unsur kesengajaan tidak menghapus data silonnya di Partai Nasdem agar
bisa gagal mencalonkan diri di Partai Aceh. Sarman meminta kepada bawaslu untuk melakukan evaluasi
terhadap sistem Elektronik Sipol KPU agar tidak merugikan Bacaleg.

Dalam hal ini juga Sarman selaku Bacaleg Partai Aceh memohon kepada Ketua Umum Partai
Aceh Bapak H.Muzakir Manaf yang juga mantan wakil gubernur Aceh dan Ketua DPW Partai Aceh
Bapak Hendri Wedi untuk menindak lanjuti ke Bawaslu dan KPU Pusat agar sistem Elektronik Sipol KPU
tersebut tidak merugikan Bacaleg Partai Aceh umumnya dan khususnya Bacaleg Partai Aceh di Dapil 2
dan Dapil 3 Kabupaten Simeulue untuk dapat ditetapkan KPU Memenuhi Syarat (MS) dan ditetapkan
dalam Daftar Calon Sementara Anggota DPRK Simeulue tahun 2019. Sarman juga mengucapkan terima
kasih kepada Pimpina DPW Partai Aceh yang telah mengajukan gugatan sengketa proses pemilu ke
Bawaslu Simeulue serta mengucapkan terima kasih juga kepada media haba Rakyat agar tetap jaya
dengan semboyannya “Biarkan Data dan Fakta Berbicara”. ( T I M - hB )