Вы находитесь на странице: 1из 3

DERMATITIS NUMULARIS

No.Dokumen : SOP/183/UKP-NGT
No.Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 23 Mei 2018
Halaman :
PUSKESMAS YUPITA
NANGA NIP.19670703
TAYAP 1989012 003

1. Pengertian Dermatitis numularis adalah dermatitis berbentuk lesi mata uang


(koin) atau lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi berupa
papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah
(oozing/madidans).
Kode ICD X : L20.8 Other atopic dermatitis
Tingkat kemampuan 4A
1. Tujuan Sebagai acuan bagi tenaga medis untuk melakukan identifikasi
dan penatalaksanaan dermatofitosis
2. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 30/KAPUS/IV/2018
Tentang Penetapan Dokumen Esternal Yang Menjadi Acuan
Dalam Penyusunan Standar Pelayanan Klinis
3. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
4. Prosedur 1. Petugas menerima pasien
2. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien yang
disesuaikan dengan gejala dermatofitosis, yaitu Bercak merah
yang basah pada predileksi tertentu dan sangat gatal.
Keluhan hilang timbul dan sering kambuh.
Faktor resiko:
a. Pria.
b. Usia 55-65 tahun (pada wanita 15-25 tahun).
c. Riwayat trauma fisis dan kimiawi (fenomena Kobner:
gambaran lesi yang mirip dengan lesi utama).
d. Riwayat dermatitis kontak alergi.
e. Riwayat dermatitis atopik pada kasus dermatitis numularis
anak.
f. Stress emosional.
g. Minuman yang mengandung alkohol.
h. Lingkungan dengan kelembaban rendah.
i. Riwayat infeksi kulit sebelumnya.
3. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik sebagai berikut:
Tanda Patognomonis:
a. Lesi akut berupa vesikel dan papulo vesikel (0.3 – 1.0
cm), berbentuk uang logam, eritematosa, sedikit edema, dan
berbatas tegas.
b. Tanda eksudasi, karena vesikel mudah pecah, kemudian
mengering menjadi krusta kekuningan.
c. Jumlah lesi dapat satu, dapat pula banyak dan tersebar,
bilateral, atau simetris, dengan ukuran yang bervariasi.
d. Tempat predileksi terutama di tungkai bawah, badan,
lengan, termasuk punggung tangan.

Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopis


dengan KOH, akan ditemukan hifa panjang dan artrospora.
5. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding yaitu Dermatitis kontak, Dermatitis atopi,
Neurodermatitis sirkumskripta dan Dermatomikosis.
6. Petugas melakukan penatalaksanaan yaitu:
a. Pasien disarankan untuk menghindari faktor yang
mungkin memprovokasi seperti stres dan fokus infeksi di
organ lain.
b. Farmakoterapi yang dapat diberikan, yaitu:
Topikal (2x sehari)
 Kompres terbuka dengan larutan PK (Permanganas
Kalikus) 1/10.000, menggunakan 3 lapis kasa bersih,
selama masing- masing 15-20 menit/kali kompres (untuk
lesi madidans/basah) sampai lesi mengering.
 Kemudian terapi dilanjutkan dengan kortikosteroid
topikal: Desonid krim 0.05% (catatan: bila tidak tersedia
dapat digunakan fluosinolon asetonid krim 0.025%)
selama maksimal 2 minggu.
 Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason
valerat krim 0.1% atau mometason furoat krim 0.1%).
 Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan
pemberian antibiotik topikal atau sistemik bila lesi
meluas.
Oral sistemik
 Antihistamin sedatif yaitu: hidroksisin (2 x 1
tablet) selama maksimal 2 minggu, atau
 Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu
Jika ada infeksi bakterial, diberikan antibiotik topikal
atau sistemik bila lesi luas.
7. Petugas memberikan konseling dan edukasi berupa:
Memberikan edukasi bahwa kelainan bersifat kronis
danberulang, sehingga penting untuk pemberian obat topikal
rumatan serta Menjaga terjadinya infeksi sebagai faktor risiko
terjadinya relaps.
8. Petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi (Rumah Sakit) apabila kelainan tidak membaik
dengan pengobatan topikal standar dan Apabila diduga
terdapat faktor penyulit lain, misalnya fokus infeksi pada
organ lain.
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan
ke apotik.
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik, diagnosa dan penatalaksanaan yang telah
dilakukan dalam rekam medis pasien.
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas rekam medis.
5. Unit 1. Pendaftaran dan Rekam Medis
Terkait 2. Poli Umum
3. Apotik

Вам также может понравиться