Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGARUH CAHAYA
TERHADAP PERKECAMBAHAN
BIJI KACANG HIJAU
TAHUN PELAJARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kita dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul
“pengaruh cahaya terhadap perkecambahan biji kacang hijau”
Disini kita menyadari bahwa laporan penelitian yang kita tulis ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kita dengan senang hati menerima masukan dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan penelitian
C. Perumusan penelitian
D. Manfaat penelitian
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Landasan teori
- Tahap awal pertumbuhan
- Perkecambahan
- Pertumbuhan primer
- Pertumbuhan skunder
- Pertumbuhan terminal
B. Hipotesis
C. Variable penelitian
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
A. Landasan Teori
Pertumbuhan yaitu perubahan biologi yang berupa pertambahan
ukuran (volume, massa, dan tinggi) yang bersifat irreversible dan
dapat diukur secara kuantitatif dengan alat yaitu auksanometer.
Pertumbuhan di bagi dalam beberapa tahapan yaitu :
- Tahap awal pertumbuhan
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran
bijinya bertambah dan jadi lunak
2. Saat air masuk kedalam biji enzim-enzim mulai aktif hingga
menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme didalam biji
dengan mensitensis cadangan makanan sebagai persediaan
cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung
- Perkecambahan
1. Perkecambahn terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar)
dan pertumbuhan plumula (calon batang).
2. Factor yang mempengaruhi yaitu:
• Air
• Kelembaban
• Suhu
• Oksigen
3. Perkecambahn biji ada 2 macam yaitu:
a. Perkecambahan diatas tanah (epigeal)
Hipokotil memanjang hingga plumula dan kotiledon ke
permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama
daun belum terbentuk.
Contoh : perkecambahan kacang hijau
b. Perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit,
biji dan muncul diatas permukaan tanah.
Cotoh : perkecambahan kacang kapri (pisum sativum)
- Pertumbuhan primer
1. Pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem
primer.
2. Pertumbuhan ini di sebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer
yang terdapat pada ujung akar batang dimulai sejak tumbuhan
masih berupa embrio.
3. Ciri-ciri jaringan meristem ini yaitu:
• Memiliki dinding sel yang tipis.
• Bervakuola kecil atau tidak bervakuola.
• Sitoplasma pekat.
• Sel-selnya belum berspesialisasi.
4. Jaringan meristem di bagi menjadi dua yaitu:
a. Jaringan meristem apical
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang tanaman,
yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh
yang sering kita temukan adalah cambium, jaringan ini dapat
menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter
dari bagian tumbuhan. Cambium di dapatkan pada tumbuhan
dikotil dan gymnospermae. Contoh yang lain adalah cambium
gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu
atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
- Pertumbuhan sekunder
1. Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan dikotiledon dan
gimnospermae.
“ dikotiledon atau “dikot” ialah sekumpulan tumbuhan berbunga yaitu
bijinya biasa mengandung daun-daun embrio atau kotiledon. Contoh
tumbuhan dikotiledon adalah pokok kembung, pokok getah, pokok
bunga raya, teratai dan pokok ati-ati juga bunga magnolia.
Sedangakan gymnospermai dalam bahasa yunani: gymnos (telanjang)
dan spermae (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok
tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah
(ovarium), contohnya adalah tumbuhan pakis.”
2. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang
meliputi :
a. Cambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan
gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi
epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari
jaringan sekunder yang di sebut periderm.
b. Kambiun fasis (fasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder kearah dalam dan
membentuk floem sekunder kearah luar, selain itu juga
menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-
jari dari bagian xylem ke bagian floem yang di sebut jari-jari
empelur. Bagian xylem lebih tebal dari pada bagian floem Karen
akegiatan cambium kea rah dalam lebih besar dari pada kearah
luar.
c. Cambium interfasis (interfasikuler)
Merupakan kambum yang membentuk jari-jari empelur. Tumbuhan
monokotil yang tidak mempunyai cambium, tumbuh dengan cara
penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena
adanya oeningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan
pada tumbuhan dikoltil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas
tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan cambium dan
meristem apical, kemudian sel-sel ini membesar dan
berdiferensiasi.
- Pertumbuhan terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan bebiji yang aktif
tumbuh. Terdapat tiga daerah pertumbuhan dan perkembangan:
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat
terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel didsersh ini mempunyai inti sel yang
relative besar, berdinding tipis, dan aktif membela diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga
menjadi bagian dari daerah pemanjangan. Ukuran selnya bertambah
berpuluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
c. Daerah deferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di daerah pemanjangan. Sel-sel di
daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa
diantaranya mengalami deferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan
empelur. Sel yang lain berdeferensiasi menjadi jaringan parenkim,
jaringan penunjang, dan jaringan pengakut, (xylem dan floem).
B. HIPOTESIS
Setelah melakukan penelitian tentang pertumbuhan batang kacang hijau,
ternyata pencahayaan sangat mempengaruhi pertumbuhan batang kacang
hijau. Pada tempat yang terang batang kacang hijau mengalami
perlambatan dibandingkan pada tempat yang gelap.
C. VARIABEL
• Variabel terikat yaitu biji kacang hijau
• Variabel bebas yaitu intensitas cahaya yang berbeda
• Variabel terkontrol yaitu kapas, air, suhu, dan kelembaban
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
Lokasi penelitian yang kita ambil sebagai tempat penelitian yaitu di rumah ,
dan waktu penelitiannya selama 6 hari ( 21 AGUSTUS 2015 sampai 26
agustus 2015).
B. Metode Penelitian
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan beberapa kapas kedalam gelas bekas dan beri sedikit air, beri
sample( A.21 agustus 2015) dan (B.21 agustus 2015)
3. Setelah itu letakkan 7 biji kacang hijau kedalam gelas
4. Letakkan sample A di tempat terang (luar rumah) dan sempel B ditempat
gelap (dalam rumah)
5. Sirami tiap hari
6. Ukur dan catat hasil ukuran tinggi kacang hijau dalam tabel pengamatan
dan bandingkan
C. Instrumen Penelitian
1. Alat
- Kapas
- Gelas bekas
- Penggaris
- Pensil
- Kertas
2. Bahan
- 14 biji kacang hijau
- Air
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil
Tabel pengamatan
A. KESIMPULAN
B. SARAN.
a. Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat
lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara
tumbuhan yang berada ditempat terang dan berada ditempat gelap. Juga
peralatan yang lebih komplit dan modern.
b. Marilah kita menjaga kelestarian tanaman karena tanpa tanaman atau
tumbuhan kita tidak aka nada di muka bumi ini
c. Carilah lebih banyak materi lagi untuk lebih melengkapi materi penelitian
di atas