Вы находитесь на странице: 1из 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

ARTRITIS RHEUMATOID

A. PENGERTIAN
Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian
(biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga
terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian
dalam sendi.

B. ETIOLOGI
Penyebab uttama Reumatoid Artritis hingga saat ini masih belum diketahui
secara pasti, tetapi beberapa hipotesa menunjukkan bahwa RA dipengaruhi oleh
faktor-faktor:
1. Mekanisme imun
2. Gangguan metabolisme
3. Genetik
4. Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan.

C. PATOFISIOLOGI
Cidera mikro vascular dan jumlah sel yang membatasi dinding sinovium
merupakan lesi paling dini pada sinovisis remotoid. Sifat trauma yang menimbulkan
respon ini masih belum diketahui. Kemudian, tampak peningkatan jumlah sel yang
membatasi dinding sinovium bersama sel mononukleus privaskular. Seiring dengan
perkembangan proses sinovium edematosa dan menonjol kedalam rongga sendi
sebagai tonjolan-tonjolan vilosa.
Pada penyakit Rematoid Artritis terdapat 3 stadium yaitu:
a. Stadium Sinovisis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak,
bengkak dan kekakuan.

b. Stadium Destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringn sinovial terjadi juga
pada jaringan sekitarnya yang ditandai dengan adanya kontraksi tendon.
c. Stadium Deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dan gangguan fungsi secara menetap.
D. PATWAY
E. MANIFESTASI KLINIK
Pada pasien-pasien dengan Artritis Rheumatoid akan menunjukkan tanda dan
gejala seperti:
1. Nyeri persendian
2. Bengkak
3. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4. Terbatasnya pergerakan
5. Sendi-sendi terasa panas
6. Demam
7. Anemia
8. Berat badan menurun
9. Kekuatan berkurang
10. Tampak warna kemerahan disekitar sendi

F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat muncul akibat atritis rheumatoid adalah:
1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses
granulasi dibawah kulit yang disebut subcutan nodule
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot
3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli
4. Terjadi splenomegali

G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada penderita Artritis rheumatoid
antara lain:
1. Pendidikan
Langkah pertama dari program penatalaksanaan ini adalah
memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada penderita,
keluarganya dan siapa saja yang berhubungan dengan penderita. Pendidikan
yang diberikan meliputi pengertian, patofisiologi (perjalanan penyakit),
penyebab dan perkiraan perjalanan (prognosis) penyakit ini, semua komponen
program penatalaksanaan termasuk regimen obat yang kompleks, sumber-
sumber bantuan untuk mengatasi penyakit ini dan metode efektif tentang
penatalaksanaan yang diberikan oleh tim kesehatan. Proses pendidikan ini
harus dilakukan secara terus-menerus.

2. istirahat
Merupakan hal penting karena reumatik biasanya disertai rasa lelah
yang hebat. Walaupun rasa lelah tersebut dapat saja timbul setiap hari, tetapi ada
masa dimana penderita merasa lebih baik atau lebih berat. Penderita harus
membagi waktu seharinya menjadi beberapa kali waktu beraktivitas yang diikuti
oleh masa istirahat.
3. Latihan Fisik dan Termoterapi
Latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi.
Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit,
sedikitnya dua kali sehari. Obat untuk menghilangkan nyeri perlu diberikan
sebelum memulai latihan. Kompres panas pada sendi yang sakit dan bengkak
mungkin dapat mengurangi nyeri. Mandi parafin dengan suhu yang bisa diatur
serta mandi dengan suhu panas dan dingin dapat dilakukan di rumah. Latihan dan
termoterapi ini paling baik diatur oleh pekerja kesehatan yang sudah mendapatkan
latihan khusus, seperti ahli terapi fisik atau terapi kerja. Latihan yang berlebihan
dapat merusak struktur penunjang sendi yang memang sudah lemah oleh adanya
penyakit.

4. Diet/gizi
Penderita Reumatik tidak memerlukan diet khusus. Ada sejumlah cara
pemberian diet dengan variasi yang bermacam-macam, tetapi kesemuanya belum
terbukti kebenarannya. Prinsip umum untuk memperoleh diet seimbang adalah
penting.
5. Obat-obatan
Pemberian obat adalah bagian yang penting dari seluruh program
penatalaksanaan penyakit reumatik. Obat-obatan yang dipakai untuk mengurangi
nyeri, meredakan peradangan dan untuk mencoba mengubah perjalanan penyakit.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
a) Tanda peradangan, seperti LED dan CRP, berhubungan dengan aktivitas
penyakit, selain itu, nilai CRP dari waktu ke waktu berkorelasi dengan
kemajuan radiografi.3,10
b) Parameter hematologi termasuk jumlah CBC dan analisis cairan sinovial.
c) Jumlah sel darah lengkap
 Anemia penyakit kronis adalah umum dan berkorelasi dengan aktivitas
penyakit, tetapi membaik dengan terapi yang berhasil.
 Anemia hipokrom menandakan terjadinya kehilangan darah, biasanya
dari saluran GI (terkait dengan NSAID).
 Anemia juga mungkin berhubungan dengan obat DMARD (Disease
Modifying Anti Rheumatic Drugs).
 Trombositosis dapat terjadi serta terkait dengan aktivitas penyakit.
 Leukositosis mungkin terjadi tetapi biasanya ringan.

d) Analisis cairan sinovial


Pada AR cairan synovial kehilangan viskositasnya dan hitung sel
leukosit meningkat mencapai 15.000 – 20.000/ mm3.


Biasanya, dominasi neutrofil (60-80%) yang diamati dalam cairan
sinovial (kontras dengan dominasi sel mononuklear di sinovium).


Kadar glukosa cairan pleura, perikardial, dan sinovial pada pasien
dengan AR sering rendah dibandingkan dengan kadar glukosa
serum.2,10

2. Pemeriksaan Radiologi

a) Foto polos

Pada tahap awal penyakit, biasanya tidak ditemukan kelainan pada


pemeriksaan radiologi kecuali pembengkakan jaringan lunak. Perubahan
radiologis baru terlihat lama setelah terjadi gejala klinis. Pemeriksaan
radiologi konvensional merupakan hal penting dalam menegakkan diagnosa
AR dan kelainan sendi lainnya, walaupun terkadang pencitraan lain seperti CT
Scan, ultrasound, dan MRI dibutuhkan untuk mendeteksi komplikasinya

b) Ultrasonografi
Ultrasonografi (USG) telah digunakan untuk memperlihatkan kelainan
inflamasi sendi dini pada AR. USG dapat memperlihatkan sinovitis dan lebih
sensitif dalam mendeteksi erosi pada AR dibandingkan dengan foto polos.
USG dapat menunjukkan kartilago articular pada pasien AR yang tidak bisa
melakukan pemeriksaan MRI. Selain itu, USG juga dapat digunakan sebagai
petunjuk diagnostic dan prosedur terapeutik.9
c) CT Scan
CT Scan sangat baik digunakan untuk menunjukkan osteofit (bone
spur) dan jaringan lunak di sekitarnya. CT Scan dapat memperlihatkan
sinovitis, tenosinovitis, dan mendeteksi erosi tulang pada pasien AR. CT Scan
berguna untuk prosedur diagnostic dan terapeutik.22
d) MRI
Magnetic Resonance Imaging (MRI) telah digunakan untuk
memperlihatkan kelainan inflamasi sendi dini pada AR. MRI dapat digunakan
sebagai modalitas dalam mendiagnosis dan memantau penyakit AR karena
kemampuan MRI yang sensitif dalam memperlihatkan erosi, kalsifikasi,
sinovitis, tenosinovitis, dan tanda-tanda AR dini.18

I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pola persepsi kesehatan-Pemeliharaan Kesehatan
 Apakah pernah mengalami penyakit pada sendi-sendi?
 Riwayat penyakit yang pernah diderita sebelumnya?
 Riwayat keluarga dengan RA
 Riwayat keluarga dengan autoimun
 Riwayat infeksi virus, bakteri, parasit, dll
b. Pola Nutrisi Metabolik
 Jenis, frekuensi, jumlah makanan yang dikonsumsi
 Riwayat gangguan metabolik
c. Pola Eliminasi
 Adakah gangguan saat BAB atau BAK?
d. Pola Aktivitas dan Latihan
 Kebiasaan aktivitas sehari-hari sebelum dan sesudah sakit
 Jenis aktivitas yang dilakukan
 Rasa sakit/nyeri pada saat melakukan aktivitas
 Tidak mampumelakukan aktivitas berat
e. Pola Istirahat dan Tidur
 Apakah ada gangguan tidur?
 Kebiasaan tidur sehari
 Terjadi kekakuan selama ½-1 jam setelah bangun tidur
 Adakah rasa nyeri pada saat istirahat dan tidur?
f. Pola Persepsi Kognitif
 Adakah nyeri sendi pada saat dia digerakkan atau istirahat?
g. Pola persepsi dan Konsep Diri
 Adakah perubahan pada bentuk tubuh?
 Apakah pasien merasa malu dan minder dengan penyakitnya.
h. Pola Peran dan Hubungan dengan sesama
 Bagaimana hubungan dengan keluarga
 Apakah ada perubahan peran pada klien

i. Pola Produksi Seksualitas


 Adakah gangguan seksualitas?
j. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress.
 Adakah perasaan takut, cemas akan penyakit yang diderita?
k. Pola Sistem Kepercayaan
 Agama yang dianut?
 Adakah gangguan beribadah ?
 Apakah klien menyerahkan sepenuhnya penyakitnya pada Tuhan.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh akumulasi
cairan/proses inflamasi, destruksi sendi.
b. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan musculokaletal,
penurunan kesehatan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
c. Gangguan citra tubuh / perubahan penampilan peran berhubungan dengan
perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan
penggunaan energi.

3. Intervensi Keperawatan
a. Dx 1 : Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/proses inflamasi, destruksi sendi.
KH : Nyeri hilang/terkontrol, terlihat rileks, dapat tidur, dan beristirahat.
Intervensi dan Rasional :
 Pantau keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas, catat faktor
yang mempercepat dan tanda-tanda sakit non verbal.
Rasional : Membantu dalam menentukan kebutuhan
manejemen nyeri dan keefektifan program.
 Berikan matras/ kasur keras, bantal kecil,. Tinggikan linen
tempat tidur sesuai kebutuhan.
Rasional : Matras yang lembut/ empuk, bantal yang besar
akan mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat,
menempatkan stress pada sendi yang sakit. Peninggian linen
tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang
terinflamasi/nyeri
 Dorong untuk sering mengubah posisi,. Bantu untuk bergerak
di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan bawah,
hindari gerakan yang menyentak.
Rasional : Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan
sendi. Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan/ rasa sakit pada
sendi
 Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran
pada waktu bangun dan/atau pada waktu tidur. Sediakan waslap
hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali
sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya.
Rasional : dermal dapat disembuhkan Panas meningkatkan
relaksasi otot, dan mobilitas, menurunkan rasa sakit dan
melepaskan kekakuan di pagi hari. Sensitivitas pada panas
dapat dihilangkan dan luka
 Berikan masase yang lembut
Rasional : meningkatkan relaksasi/ mengurangi nyeri

b. Dx 2 : Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan


musculokaletal, penurunan kesehatan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
KH : Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten
dengan kemampuan individual, gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri.
Intervensi dan Rasional :
 Diskusikan tingkat fungsi umum (0-4) sebelum timbul awitan/
eksaserbasi penyakit dan potensial perubahan yang sekarang
diantisipasi.
Rasional: Mungkin dapat melanjutkan aktivitas umum dengan
melakukan adaptasi yang diperlukan pada keterbatasan saat ini.
 Pertakhankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program
latihan.
Rasional: Mendukung kemandirian fisik/emosional.

 Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri.


Identifikasi /rencana untuk modifikasi lingkungan.
Rasional: Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian, yang
akanmeningkatkan harga diri
 Kolaborasi: Konsul dengan ahli terapi okupasi.
Rasional: Berguna untuk menentukan alat bantu untuk
memenuhi kebutuhan individual.
 Kolaborasi: Atur konsul dengan lembaga lainnya, mis:
pelayanan perawatan rumah, ahli nutrisi.
Rasional: Mungkin membutuhkan berbagai bantuan tambahan
untuk persiapan situasi di rumah.
c. Dx 3 : Gangguan citra tubuh / perubahan penampilan peran berhubungan
dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum,
peningkatan penggunaan energi.
KH : Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan
untuk menghadapi penyakit, perubahan pada gaya hidup, kemungkinan
keterbatasan, dan Menyusun rencana realistis untuk masa depan.
Intervensi dan Rasional :
 Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses
penyakit, harapan masa depan.
Rasional :Berikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa
takut/ kesalahan konsep dan menghadapinya secara langsung.
 Diskusikan persepsi pasienmengenai bagaimana orang terdekat
menerima keterbatasan.
Rasional : Isyarat verbal/non verbal orang terdekat dapat
mempunyai pengaruh mayor pada bagaimana pasien
memandang dirinya sendiri.
 Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan.
Rasional : Mempertahankan penampilan yang dapat
meningkatkan citra diri.
 Berikan bantuan positif bila perlu.
Rasional : Memungkinkan pasien untuk merasa senang
terhadap dirinya sendiri.
 Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis; anti
ansietas dan obat-obatan peningkat alam perasaan.
Rasional : Mungkin dibutuhkan pada sat munculnya depresi
hebat sampai pasien mengembangkan kemapuan koping yang
lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Daud Rizasyah. Artritis Reumatoid.Sudoyo AW, editors. Dalam: Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Jakarta : Balai Penerbit FK UI;2006. Hal.1174 - 81.
2. Carter Michael. Artritis Reumatoid.Price A Sylvia, editors. Dalam: Patofisiologi Edisi
6. Jakarta : EGC;2005. Hal.1385 – 90.
3. Davey Patrick. Artritis Reumatoid. Dalam: At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga
2006. Hal.384 – 7
4. Smith R Howard. Rheumatoid Arthritis. [online] Sep 22, 2010 [cited 2 November
2010]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/331715-overview
5. Gupta Kavita. Rheumatoid Arthritis. [online] Mar 30, 2010 [cited 2 November 2010].
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/305417-overview
6. Buranda Theopilus. Arthrologi. Dalam: Anatomi Umum. Makassar: Bagian Anatomi
FK Unhas; 2008. Hal. 40 – 3
7. Shiel William. Rheumatoid Arthritis. [online] Sep 22, 2010 [cited 2 November 2010].
Available from: http://www.medicinenet.com/rheumatoid_ arthritis/article.htm
8. Rogers LF. Rheumatoid Arthritis. In : Essentials of Radiologic Imaging
7th Edition. North Carolina: Wake Forest University School of
Medicine;2005. Chapter 3, 43: p.7

Вам также может понравиться

  • Mastoiditis
    Mastoiditis
    Документ12 страниц
    Mastoiditis
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Bukti Sosialisasi MMD
    Bukti Sosialisasi MMD
    Документ7 страниц
    Bukti Sosialisasi MMD
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Penyandang Cacat Yang Sukses
    Penyandang Cacat Yang Sukses
    Документ1 страница
    Penyandang Cacat Yang Sukses
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Rekam Medik Baru
    Rekam Medik Baru
    Документ3 страницы
    Rekam Medik Baru
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Survey 27 Maret
    Survey 27 Maret
    Документ2 страницы
    Survey 27 Maret
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Peritonitis
    Peritonitis
    Документ15 страниц
    Peritonitis
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Hipertiroid
    Asuhan Keperawatan Hipertiroid
    Документ23 страницы
    Asuhan Keperawatan Hipertiroid
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Arloji Ajaib Membawa Petualangan
    Arloji Ajaib Membawa Petualangan
    Документ2 страницы
    Arloji Ajaib Membawa Petualangan
    Yangsa Mita Amino
    88% (8)
  • Kartu Ukom D3 Kolaka PDF
    Kartu Ukom D3 Kolaka PDF
    Документ6 страниц
    Kartu Ukom D3 Kolaka PDF
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Strategimotivasi Belajar PDF
    Strategimotivasi Belajar PDF
    Документ16 страниц
    Strategimotivasi Belajar PDF
    Ditome Madai Wakey
    Оценок пока нет
  • Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan
    Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan
    Документ24 страницы
    Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Anemia Askep
    Anemia Askep
    Документ27 страниц
    Anemia Askep
    ReinaldyOctavianusDimpudus
    Оценок пока нет
  • Strategimotivasi Belajar PDF
    Strategimotivasi Belajar PDF
    Документ16 страниц
    Strategimotivasi Belajar PDF
    Ditome Madai Wakey
    Оценок пока нет
  • Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan
    Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan
    Документ3 страницы
    Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • PYOMETRA
    PYOMETRA
    Документ4 страницы
    PYOMETRA
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Perwtn Tali Pusat
    Perwtn Tali Pusat
    Документ8 страниц
    Perwtn Tali Pusat
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Aplikasi Strategi Motivasi Dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa 1
    Aplikasi Strategi Motivasi Dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa 1
    Документ13 страниц
    Aplikasi Strategi Motivasi Dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa 1
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Aborsi
    Aborsi
    Документ8 страниц
    Aborsi
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Askep Diabetes Melitus
    Askep Diabetes Melitus
    Документ8 страниц
    Askep Diabetes Melitus
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • 1234askep Kanker Payudara
    1234askep Kanker Payudara
    Документ36 страниц
    1234askep Kanker Payudara
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Infeksi Saluran Kemih
    Infeksi Saluran Kemih
    Документ7 страниц
    Infeksi Saluran Kemih
    ochink
    Оценок пока нет
  • Askep Diabetes Melitus
    Askep Diabetes Melitus
    Документ27 страниц
    Askep Diabetes Melitus
    ReinaldyOctavianusDimpudus
    Оценок пока нет
  • Anemia Askep
    Anemia Askep
    Документ27 страниц
    Anemia Askep
    ReinaldyOctavianusDimpudus
    Оценок пока нет
  • Appendiksitis
    Appendiksitis
    Документ7 страниц
    Appendiksitis
    Nur Habib Al-Bangkawi
    Оценок пока нет
  • Aborsi
    Aborsi
    Документ10 страниц
    Aborsi
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Aborsi
    Aborsi
    Документ8 страниц
    Aborsi
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Askep - Sinusitis
    Askep - Sinusitis
    Документ7 страниц
    Askep - Sinusitis
    Rifai
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan
    Asuhan Keperawatan
    Документ15 страниц
    Asuhan Keperawatan
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Yangsa Miniyoe
    Yangsa Miniyoe
    Документ7 страниц
    Yangsa Miniyoe
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет
  • Diankarimawati
    Diankarimawati
    Документ22 страницы
    Diankarimawati
    Yangsa Mita Amino
    Оценок пока нет