Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
5
C. Tujuan
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
Dokumentasi keperawatan yang akurat dan lengkap telah sesuatu yang penting
ketika berhadapan dengan pembayaran dan kwalitas pelayanan. Griffiths dan
Hutchings(1999 dalam Gapko dawn)menuliskan bahwa perawat merasakan bahwa
dokumentasi tertulis mereka tidak dihargai. termasuk komunikasi verbal dengan profesi
lain. karena komunikasi lisan yang tidak tertulis pada dokumentasi juga tidak dibayar.
Alasan yang lain terhadappentingnya dokumentasi ilmu perawatan yang akurat dan
lengkap adalah berkaitan dengan urusanpengadilan.
6
7
Aspek-aspek keakuratan data, brevity (ringkas) dan legibility (mudah dibaca). Hal
yang pokok dalam prinsip-prinsip dokumentasi adalah :
7
8
8
9
Saat ini sudah banyak buku mengulas tentang diagnosis NANDA-I yang link dengan
NOC dan NIC dan didalamnya mengulas tentang saran penggunaan untuk masing-
masing diagnosis, hal tersebut dapat dijadikan rujukan untuk membantu perawat
memenculkan diagnosis keperawatan secara tepat.
9
10
b) Diagnosa Keperawatan
1) Fokus: reaksi/ responklien terhadap tidakan keperawatan dan tindakan medis/
lainnya
2) Orientasi: kebutuhan dasar individu
3) Berubah sesuai perubahan responden klien.
10
11
11
12
12
13
Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah kesehatan klien secara jelas
dan sesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan disusun dengan menggunakan
standart yang telah disepakati (NANDA, Doengoes, Carpenito, Gordon, dll), supaya :
a. Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti secara umum.
b. Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan.
c. Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatan dengan
masalah medis.
d. Meningkatkan kerjasama perawat dalam mendefinisikan diagnosis dari data
pengkajian dan intervensi keperawatan, sehingga dapat meningkatkan mutu
asuhan keperawatan.
2. Etiologi (E/penyebab), keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalah
kesehatan yang memberikan arah terhadap terapi keperawatan. Penyebabnya
meliputi : perilaku, lingkungan, interaksi antara perilaku dan lingkungan.
Unsur-unsur dalam identifikasi etiologi :
a. Patofisiologi penyakit : adalah semua proses penyakit, akut atau kronis yang
dapat menyebabkan / mendukung masalah.
b. Situasional : personal dan lingkungan (kurang pengetahuan, isolasi sosial, dll).
c. Medikasi (berhubungan dengan program pengobatan/perawatan) : keterbatasan
institusi atau rumah sakit, sehingga tidak mampu memberikan perawatan.
d. Maturasional :
Adolesent , ketergantungan dalam kelompok.
Young Adult : menikah, hamil, menjadi orang tua.
Dewasa : tekanan karier, tanda-tanda pubertas.
Sign & symptom (S/tanda & gejala), adalah ciri, tanda atau gejala, yang
merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosis keperawatan.
Jadi rumus diagnosis keperawatan adalah : PE / PES.
G. Persyaratan Penyusunan Diagnosis Keperawatan
1. Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien terhadap situasi atau keadaan
yang dihadapi.
2. Spesifik dan akurat (pasti)
3. Dapat merupakan pernyataan dari penyebab.
13
14
14
15
15
16
ditemukan adanya tanda-tanda infeksi pada luka klien, tetapi dari hasil test
laboratorium, tidak menunjukkan adanya suatu kelainan.Sesuai dengan teori,
maka akan timbul adanya infeksi. Perawat kemudian menyimpulkan bahwa daya
tahan tubuh klien tidakmampumelawaninfeksi.
d. Penentuan keputusan
1) Tidak ada masalah, tetapi perlu peningkatan status dan fungsi (kesejahteraan) :
tidak ada indikasi respon keperawatan, meningkatnya status kesehatan dan
kebiasaan, serta danya inisiatif promosi kesehatan untuk memastikan ada atau
tidaknya masalah yang diduga.
2) Masalah kemungkinan (possible problem) : pola mengumpulkan data yang
lengkap untuk memastikan ada atau tidaknya masalah yang diduga.
3) Masalah aktual, resiko, atau sindrom : tidak mampu merawat karena klien
menolak masalah dan pengobatan, mulai untuk mendesain perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi untuk mencegah, menurunkan, atau menyelesaikan
masalah.
4) Masalah kolaboratif : konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional yang
ompeten dan bekerja secara kolaboratif pada masalah tersebut. Masalah
kolaboratif adalah komplikasi fisiologis yang diakibatkan dari patofisiologi,
berhubungan dengan pengobatan dan situasi yang lain. Tugas perawat adalah
memonitor, untuk mendeteksi status klien dan kolaboratif dengan tenaga medis
guna pengobatan yang tepat.
Dari daftar data yang dikumpulkan, maka perawat dapat mengidentifikasi daftar
kebutuhan dan masalah klien dengan menggambarkan adanya suatu sebab-
akibat yang dapat digambarkan sebagai ”pohon masalah” (Problem Tree).
Langkah-langkah dalam pohon masalah adalah:
5) Tentukan masalah utama (core problem) berdasarkan identifikasi data subyektif
(keluhan utama) dan obyektif (data-data mayor).
6) Identifikasi penyebab (E) dari masalah utama.
7) Identifikasi penyebab dari penyebab masalah utama (akar dari masalah).
8) Identifikasi penyebab dari penyebab masalah.
3. Memvalidasi diagnosis keperawatan
16
17
17
18
ANALISA DATA
Nama : an “F” no RM :-
Umur : 2 thn 1 bln ruangan : VIP
Diagnosa medis : febris
18
19
19
20
(Domain 11 kelas 6)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
20
21
B. Saran
Daftar Pustaka
21
22
Moorhead, S., Johnson, M., & Maas, M. (2004). Iowa Outcomes Project.Nursing Outcomes
Classification (NOC).3rd. St Louis. Mosby.
Stuart, G.W, Laraia, M.T (2001). Principles and Practice of Psychiatric Nursing.7th ed. St
Louis. Mosby.
.Wilkinson. J.M (2007).Nursing Process and Critical Thinking. 4th ed. New Jersey. Pearson
Education
22