Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
kimia yang dihasilkan dari ikatan unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan
unsur oksigen (O) dimana hal ini menghasilkan senyawa baru yaitu H2O. Air
merupakan senyawa penting yang fungsinya tidak tergantikan posisinya oleh
senyawa apapun di bumi ini bagi makhluk hidup. Bagi setiap makhluk hidup air
sendiri merupakan kebutuhan vital sebagai air minum untuk mencukupi
kebutuhan air dalam tubuh.
Seperti yang telah dibahas di atas air mengandung senyawa oksigen, hal ini juga
tergantung dari kondisi air itu sendiri. Oksigen yang terlarut dalam air ini
berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik maupun anorganik
yang terkandung di dalamnya. Oksigen ini juga menjadi faktor penentu kondisi
biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau anaerobik. Pada kondisi
aerobik, oksigen berperan dalam proses pengoksidasian bahan organik dan
anorganik yang nantinya akan menghasilkan nutrien. Oleh karena itu kandungan
oksigen ini merupakan indikator dari kualitas air. Untuk mengukur dan menguji
kualitas air gunakan alat pengukur kualitas air.
Suhu : Bila suhu air semakin rendah, maka kandungan oksigen yang terdapat di
dalam air juga akan semakin besar. Hal ini bisa kita rasakan bila kita meminum
air dingin maka kita akan merasa lebih segar.
Tekanan : Molekul oksigen dapat masuk di antara ruang molekul air dengan
memaksakan melalui tekanan yang tinggi. Hal ini tentu harus dilakukan dengan
metode yang benar agar kadar oksigen juga tidak berlebihan.
Kemurnian air juga mempengaruhi kelarutan oksigen karena air yang murni akan
memungkinkan oksigen terlarut akan lebih banyak di dalamnya.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa kandungan oksigen terlarut dalam air akan
menjadi indikator kualitas air dan kadar oksigen ini dapat ditambahkan baik
secara alami maupun buatan.
Limbah peternakan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, apalagi limbah tersebut dapat
diperbaharui (renewable) selama ada ternak. Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat
padat yang potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti
protein, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-
zat yang lain (unidentified subtances). Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan
ternak, pupuk organik, energi dan media pelbagai tujuan (Sihombing, 2002).
Pemanfaatan Lainnya
Selain dimanfaatkan untuk pupuk, bahan pakan, atau gasbio, kotoran ternak juga
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan mengubahnya menjadi briket dan
kemudian dijemur/dikeringkan. Briket ini telah dipraktekkan di India dan dapat
mengurangi kebutuhan akan kayu bakar.
Apa itu Polutan Primer?
Polutan primer adalah mereka yang langsung dipancarkan ke atmosfer dari sumber.
Ini dapat dipancarkan dengan cara alami atau karena perbuatan manusia. Gas dan
debu yang dikeluarkan dari reaksi vulkanik adalah polutan primer yang dipancarkan
dengan cara alami. Gas karbon dioksida yang dipancarkan dari kendaraan adalah
polutan primer yang dirilis akibat aktivitas manusia. Ada berbagai polutan utama yang
berbahaya.
Sulfur dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksida, senyawa organik yang mudah
menguap, partikel, nitrat peroxyacetyl, dan chlorofluorocarbon adalah beberapa
polutan utama. Sulfur dioksida dihasilkan dari gunung berapi maupun oleh proses
industri (di mana belerang yang mengandung senyawa yang menjadi sasaran
pembakaran). Nitrogen oksida diproduksi secara alami selama keringanan. Karbon
monoksida dan partikel yang timbul dari pembakaran tidak sempurna terutama ketika
pembakaran bahan bakar fosil.
Efek Rumah Kaca, yaitu yang merupakan proses terjadinya pemantulan panas matahari ke permukaan
bumi yang terperangkap oleh gas – gas di atmosfer,
Penggunaan CFC (Cloro Flour Carbon ) yang tidak terkontrol,
Adanya emisi karbon dioksida dari kendaraan bahan bakar fosil dan juga emisi gas metana dari
kegiatan produksi pertanian, perkebunan, dan peternakan,
Terjadinya kerusakan fungsi hutan,
Adanya pemborosan penggunaan energi listrik,
Melakukan pembakaran sampah secara berlebihan,
Adanya peningkatan penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian.
Upaya menanggulangi Pemanasan Global ini bisa dimulai dari diri sendiri dan ruang publik
kehidupan serta lingkungan di sekitar kita. Walaupun tidak akan langsung terealisasi atau terlihat
langsung dampak dari upaya yang kita lakukan, tapi jika dilakukan terus menerus dan dilakukan oleh
orang banyak, beberapa tahun kedepan pasti akan terlihat perubahan yang telah kita lakukan. Dan
walaupun kita tidak dapat menghentikan pemanasan global ini tetapi setidaknya kita dapat
memperlambat dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global tersebut. Upaya menanggulangi
pemanasan global yang dapat kita lakukan tersebut antara lain:
Yang termasuk dalam jenis sampah ini diantaranya adalah daun, kayu, bangkai hewan, kotoran
hewan dan manusia, sisa makanan, kertas, dan lain lain.
Sampah jenis ini termasuk dalam jenis pencemaran sampah yang ramah lingkungan. Bahkan
sampah ini dapat di recycle atau di daur ulang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Kesuburan tanah diperoleh dari kompos yang terurai oleh bakteri yang kemudian menjadi nutrisi yang
sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Tanaman yang ditanam di atas tanah yang diberi kompos memiliki tingkat kesuburan yang lebih baik
jika dibandingkan dengan tanaman yang ditanam di atas tanah yang tidak diberi kompos.
Selain bisa diolah menjadi pupuk kompos, sampah ini juga bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai
lainnya seperti akar-akar tanaman yang jika diolah dapat dijadikan hiasan atau serbuk kayu dari
limbah gergaji yang dapat dijadikan perabot rumah tangga.
Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak mudah terurai sehingga apabila dibiarkan
menumpuk dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan khususnya pencemaran tanah.
yang termasuk dalam sampah anorganik diantaranya adalah plastik, botol, gelas, kaleng, dan
sebagainya.
Limbah anorganik yang dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca,
plastik, dan kaleng. Limbah tersebut terlebih dahulu diolah melalui sanitary landfill,
incineration atau pembakaran, dan pulverisation atau penghancuran. Sanitary landfill
yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.
Sedangkan pada incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator.
Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran. Sementara itu, pada
pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah
yang telah dilengkapi dengan alat pelumat sampah. Sampah-sampah tersebut
langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan
untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman.
Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang
besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya
kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan,
maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan
pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah
terjadi baik secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan
tindakan penanggulangan.
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang
harusdilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan
secara merobek jaringanke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lender
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Peruntukan kawasan
1. Perumahan dan pemukiman
5. Industri 65
7. Rekreasi 70
a.
8. Khusus: 60
– Bandar udara *) 70
– Pelabuhan Laut 60
– Cagar Budaya
Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya 55
b.
2. Sekolah atau sejenisnya 55
Keterangan :
Ø Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar
dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3,
yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang
menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh
dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air
raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya
bayi cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga
menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Misalnya pencemaran nuklir.
# Parameter Pencemaran