Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam sebuah masyarakat, seseorang atau sekelompok orang pasti memiliki
posisi dan dan peran yang berbeda-beda. Perbedaan posisi dan peran tersebut
timbul karena di dalam kehidupan masyarakat terdapat unsur-unsur atau pola-pola
pembeda yang berlaku dan disepakati bersama dalam masyarakat. Misalnya,
dalam suatu wilayah terdapat beberapa agama, etnis, bahasa, dan jenis kelamin
yang berbeda-beda. Namun, perbedaan tersebut tidak menunjukkan adanya suatu
tingkatan (hierarki) dalam masyarakat. Pernyataan tersebut merupakan
diferensiasi social dalam masyarakat.
Penjelasan mengenai bentuk-bentuk struktur social yaitu diferensiasi social
secara lebih rinci akan dibahas pada makalah berikut ini.
2. Rumusan Masalah
a. Apa saja bentuk-bentuk struktur sosial ?
b. Bagaimana definisi diferensiasi sosial ?
c. Apa saja faktor-faktor penyebab timbulnya diferensiasi sosial ?
d. Apa saja bentuk-bentuk diferensiasi sosial ?
e. Bagaimana pengaruh diferensiasi sosial dalam masyarakat ?
3. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk diferensiasi sosial.
b. Mengetahui definisi diferensiasi sosial.
c. Mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya diferensiasi sosial.
d. Mengetahui bentuk-bentuk diferensiasi sosial.
e. Mengetahui pengaruh diferensiasi sosial dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bentuk – Bentuk Struktur Sosial
Perbedaan posisi dan pola interaksi sosial timbul karena di dalam kehidupan
manusia terdapat unsur unsur atau pola pola pembeda yang berlaku atau di
sepakati bersama dalam masyarakat yang di sebut parameter sosial.
Berdasarkan parameter sosial, struktur sosial di bedakan menjadi 2 dimensi
yaitu, dimensi vertical atau di sebut juga stratifikasi sosial dan dimensi horizontal
yang di sebut diferensiasi sosial.
Penjelasan mengenai diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial secara lebih rinci
adalah sebagai berikut.
1. Diferensiasi Sosial

a. Definisi Diferensiasi Sosial


b. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Diferensi Sosial
c. Bentuk bentuk diferensi sosial

Pengertian diferensiasi sosial menurut kamus sosiologi adalah klasifikasi


atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama
atau sejajar. Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah variasi
pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat yang dikaitkan
dengan interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang lain.
Diferensiasi sosial di akibatkan oleh pola interaksi individu yang memiliki
ciri-ciri fisik dan non fisik berbeda-beda, antara lain sebagai berikut:
1. Ciri fisik antara lain bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, warna rambut, raut
muka, dan lain-lain.
2. Ciri sosial budaya antara lain kecerdasan, motivasi, dedikasi, minat, dan bakat.
1. Kaidah Sosial
Di dalam masyarakat terdapat kaidah sosial yang berbeda satu sama lain.
Kaidah-kaidah yang berbeda tersebut dapat menjadikan anggota masyarakat
memiliki perbedaan dalam hal kondisi, sikap, maupun perilaku dengan anggota
masyarakat yang lain.
2. Kategori Sosial
Kategori sosial adalah sejumlah orang yang dipandang
sebagai satuan sosial berdasarkan ciri yang sama.
3. Lembaga Sosial
Di dalam kehidupan masyarakat terdapat lima lembaga sosial dasar yang
penting yaitu lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga
ekonomi, dan lembaga hukum yang masing-masing memiliki fungsi dan tugas
yang berbeda yang menyebabkan anggota masyarakat memiliki pola perilaku
yang berbeda.
4. Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah seumlah orang yang saling berinteraksi dengan
peran dan tujuan yang jelas dan memiliki pemimpin.
1. Diferensi ras (racial differentiaton)
Diferensi ras merupakan pengelompokan yang bersifat jasmaniah yang
berdasarkan pada ciri ciri fisik seperti warna kulit , warna rambut, serta bentuk
bentuk bagian wajah. Definisi mengenai ras dikemukakan oleh beberapa ahli
sebagai berikut.
a. Koentjaningrat
Menurutnya, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan berbagai
ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar.
b. Michael Banton
Ia berpandangan bahwa ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik
dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda beda.
c. Grosse
Ia berpendapat bahwa ras adalah golongan manusia yang merupakan satu
kesatuan karna memiliki kesamaan sifat jasmani dan rohani yang
diturunkan/diwariskan,sehingga dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lalu.
d. Horton dan Hunt
Menurut mereka, ras adalah suatu kelompok manusia yang agak berbeda dengan
kelompok-kelompok lainnya dalam segi ciri fisik bawaan.
e. Haldane
Ia mendefinisikan ras sebagai satu kelompok yang memiliki serangkaian ciri fisik
bawaan yang sama dan mempunyai asal usul geografis dalam wilayah tertentu.
Maka, secara garis besar definisi ras adalah suatu kelompok manusia yang
berasal dari suatu wilayah geografis tertentu dan mempunyai ciri fisik yang
identic, sehingga berbeda dengan kelompok manusia atau ras yang lain.
Secara umum, ciri fisik manusia dikelompokkan menjadi tiga
golongan sebagai berikut.
a) Ciri Fenotipe
Ciri fenotipe ini terdiri dari dua klasifikasi yaitu ciri kualitatif dan ciri kuantitatif.
Ciri kualitatif antara lain berupa warna rambut, warna rambut, bentuk mata,
bentuk hidung, bentuk dagu, dan bentuk bibir. Ciri kuantitatif yaitu tinggi badan,
berat badan, dan ukuran kepala.
b) Ciri-Ciri Filogenetik
Ciri-ciri filogenetik yaitu hubungan asal usul ras-ras dan perkembangannya.
c) Ciri-Ciri Genetik
Ciri-ciri genetik yaitu ciri yang didasarkan pada keturunan darah.
Menurut Koentjaraningrat, terdapat empat ras penting di dunia yaitu
sebagai berikut.
a) Kaukasoid (kulit putih) meliputi:
(1) Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
(2) Alpine (Eropa Tengah dan TImur)
(3) Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Amerika, dan Arabia)
(4) Indic (India)
b) Mongoloid (kulit kuning) meliputi:
(1) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)
(2) Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia, dan Malaya Filipina)
(3) American Mongoloid (dari orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk
Terra de’ Fuego di Amerika Serikat)
c) Negroid (kulit hitam) meliputi:
(1) African Negroid (Benua Afrika)
(2) Negrito (Afrika Tengah, Malaya, dan Filipina)
(3) Melanesian (Papua dan Melanesia)
d) Ras-ras khusus, meliputi:
(1) Bushman (di daerah Gurun Kalahari di Afrika Selatan)
(2) Veddoid (pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan)
(3) Austroloid (penduduk asli Australia)
(4) Polinesian (Kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
(5) Ainu (Pulau Karafotu, Hokkaido, dan Nippon Utara)
Beberapa ras yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a) Ras Malayan Mengoloid
Ciri-ciri ras Malayan Mongoloid yaitu:
(1) Warna kulit sawo matang
(2) Mata hitam
(3) Rambut hitam lurus dan berombak
(4) Hidung dan bibir sedang
(5) Tinggi badan rata-rata 150-165 cm
Penyebaran ras ini meliputi wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan, dan Sulawesi.
b) Ras Melanesoid
Ciri-ciri ras Melanesoid adalah sebagai berikut.
(1) Warna kulit hitam
(2) Rambut hitam dan keriting
(3) Bibir agak tebal
(4) Badan tegap
(5) Hidung lebar cenderung pesek
(6) Tinggi badan rata-rata 160-170 cm
Penyebaran ras Melanesoid meliputi wilayah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara
Timur
c) Ras Asiatic Mongoloid
Ciri-cirinya sebagai berikut:
(1) Warna kulit kuning
(2) Mata sipit
(3) Bibir tipis
(4) Rambut hitam dan cenderung lurus
(5) Tinggi badan rata-rata 155-165cm
Ras ini kebanyakan adalah kaum pendatang dan biasanya mereka berdim di kota-
kota besar. Masyarakat yang termasuk ras ini meliputi orang Cina, Jepang, dan
Korea.
d) Ras Kaukasoid
Ciri-cirinya yaitu:
(1) Warna kulit untuk orang India agak kuning, sedangkan orang Timur Tengah,
Australia, Eropa, dan Amerika.
(2) Rambut hitam atau pirang
(3) Hidung mancung
(4) Bibir tipis
(5) Tinggi badan rata-rata 165-180cm.
Masyarakat yang termasuk ras kaukasoid meliputi India, Timur Tengah, Australia,
Eropa, dan Amerika.
Seperti ras memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda, perbedaan tersebut
disebabkan oleh factor-faktor sebagai berikut.
a) Kondisi geografis dan iklim
b) Faktor makanan
c) Faktor perkawinan (amalgamasi)
2. Diferensiasi Etnis atau Suku Bangsa (Tribal Diferentiation)
Beberapa definisi suku bangsa menurut para ahli adalah sebagai berikut.
a) Koentjaraningrat
Menurutnya, suku bangsa sebagai grup suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan suatu kebudayaan, sedangkan kesadaran dan
identitas tadi sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan pada kesatuan bahasa.
b) William Kornblum
Ia menyatakan bahwa kelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki
identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki
leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama.
c) Alex Thio
Menurutnya, kelompok etnis adalah sekelompok orang yang saling berbagi
warisan kebudayaan tertentu. Dengan kata lain, etnis berbeda dengan ras karena
kelompok etnis digunakan untuk mengacu suatu kelompok atau kategori sosial
yang perbedaannya terletak pada kriteria kebudayaan bukan biologis.
d) Bruce J. Cohen
Ia berpandangan bahwa kelompok etnis dibedakan oleh karakteristik budaya yang
dimiliki oleh para anggotanya.
e) Narral
Menurutnya, kelompok etnis adalah sejumlah orang atau penduduk yang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan.
2) Mempunyai nilai-nilai budaya byang sama dan sadar akan rasa kebersamaan
dalam suatu bentuk budaya.
3) Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri.
4) Menentukan ciri kelompoknya yang diterima oleh dan dapat dibedakan dari
kelompok lain.
f) Morris
Ia mendefinisikan etnis sebagai kelompok penduduk dalam masyarakat yang
kebudayaannya berbeda dari kelompok lain. Anggota kelompok ini merasa atau
berpikir harus terikat bersama dalam bentuk ras, kebangsaan, atau budaya.
Dari pengertian tersebut terlihat bahwa etnis berbeda dengan ras.
Pengertian ras lebih di dasarkan pada persamaan ciri-ciri fisik yang di miliki oleh
seorang individu, sedangkan pengertian etnis di dasarkan adanya persamaan
kebudayaan dalam kelompok masyarakat tersebut.
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berbeda, namun
dengan banyaknya suku bangsa, terdapat persamaan yang mendasar antara lain:
a) Kehidupan social yang berdasarkan kekeluargaan
b) Hukum adat
c) Sistem hak milik tanah
d) Kekerabatan, adat perkawinan, serta persekutuan bermasyarakat
Koentjaraningrat berpendapat bahwa jumlah suku bangsa yang ada di
Indonesia adalah sebagai berikut.
a) Sumatra : 42 suku bangsa
b) Jawa dan Madura : 8 suku bangsa
c) Bali dan Lombok : 3 suku bangsa
d) Kalimantan : 25 suku bangsa
e) Sulawesi : 37 suku bangsa
f) Timor : 24 suku bangsa
g) Kepulauan Barat Daya: 5 suku bangsa
h) Maluku : 9 suku bangsa
i) Ternate : 15 suku bangsa
j) Irian Jaya/Papua : 27 suku bangsa
Jadi, jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia adalah 195 suku bangsa.
Lima ciri pengelompokan suku bangsa adalah sebagai berikut.
a) Bahasa/dialek yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara warga suku
bangsa.
b) Pola-pola social kebudayaan (adat istiadat, cita-cita, dan ideology).
c) Ikatan sebagai satu kelompok.
d) Kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli.
e) Perasaan keterikatan kelompok karena kekerabatan/genealogis dan kesabaran
territorial di antara warga suku bangsa.
3. Diferensiasi Agama (Religion Differentiation)
Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu system kepercayaan
beserta praktiknya, berkenaan dengan hal-hal yang sacral yang menyatukan
pengikutnya dalam suatu komunitas moral. Diferensiasi agama terwujud dalam
kenyataan social bahwa masyarakat terdiri dari orang-orang yang menganut suatu
agama tertentu termasuk dalam komunitas atau golongan yang disebut dengan
umat.
Lima ciri utama agama-agama besar di dunia adalah sebagai berikut:
a) Mempercayai adanya suatu kekuatan adikodrati.
b) Adanya doktrin (ajaran) untuk menuju keselamatan.
c) Adanya ketentuan yang mengatur hubungan antarsesama manusia serta antara
manusia dan Tuhan.
d) Penyampaian ajaran moral dengan menggunakan kisah-kisah yang tertulis dalam
kitab suci.
e) Adanya upacara dan ritual tertentu.
Terdapat dua dimensi dalam agama yaitu sebagai berikut.
a) Dimensi lahiriah agama meliputi:
(1) ikatan orang percaya (4) cara hidup
(2) rumusan kepercayaan dan ajaran (5) kegiatan agamawi
(3) upacara-upacara
b) Diferensiasi batiniah agama, adalah kesadaran religius yang ada di dalam hati
masing-masing individu manusia.
Agama sebagai suatu ajaran, maka di pahami dihayati, diamalkan, dan
dijadikan pedoman hidup oleh para umat/penganutnya. Agama sebagai privacy
seseorang karena agama berkaitan dengan kepekaan emosional. Fanatisme agama
yang berlebihan harus dihindari karena dapat memicu munculnya konflik dalam
kehidupan beragama. Agama dapat juga mengikat rohani di antar warga dari
bangsa yang berbeda, selain menjadi pengikat rohani bagi masyarakat sebuah
bangsa.
4. Diferensiasi gender/Jenis Kelamin (Sex Differentiation)
Gender adalah perbedaan secara budaya antara pria dan wanita yang
dipelajari melalui proses sosialisasi,sedangkan jenis kelamin merupakan ciri fisik
yang dibawa sejak lahir dan tidak ditentukan sendiri oleh individu sesuai
keinginannya.
Berkaitan dengan gender dan jenis kelamin, para ahli mengemukakan
pandangannya sebagai berikut.
a) Giddens
Menurutnya,gender merupakan perbedaan psikologis,social,dan budaya antara
laki- laki dan perempuan.
b) Calhoun
Menurutnya,gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang
dibentuk secara social dan budaya oleh masyararakat.
c) William Kornblum
Menurutnya,perbedaan gender adalah cara berperilaku bagi pria dan wanita yang
sudah ditentukan oleh kebudayaan atau kodratnya yang kemudian menjadi bagian
dari kepribadiannya.
Peran gender adalah pola-pola sikap dan tingkah laku yang diharapkan
oleh masyarakat berdasarkan pada jenis kelamin,dibuat oleh masyarakat,dan
diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui agen-agen social
seperti keluarga,kelompok bermain, dan media massa.
Dilihat secara historis, pria dan wanita dipandang tidak sama dan tidak
setara. Penilaian yang berbeda antara pria dan wanita antara lain disebabkan oleh
asumsi-asumsi sebagai berikut.
a) Secara biologis, fisik pria relative lebih kuat daripada fisik wanita. Hal tersebut
berkaitan dengan produktivitas secara fisik.
b) Secara psikologis, membesarkan anak laki-laki dianggap lebih sulit dan berat
daripada membesarkan anak perempuan.
c) Budaya patriarki, adanya pandangan lama bahwa anak laki-laki merupakan
penerus garis keturunan keluarga.
Asumsi-asumsi tersebut belum tentu benar. Sekarang telah tampak bahwa
wanita sebagai sumber daya ekonomi yang tidak kalah penting dibandingkan
dengan pria.
5. Diferensiasi Profesi (Profession Differentiation)
Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan
pada jenis pekerjaan atau profesinya. Diferensiasi profesi bersifat khusus yang
melahirkan diferensiasi profesi. Hal ini berarti di antara profesi-profesi tersebut
tidak ada perbedaan tinggi rendah atau terhormat tidak terhormat. Perbedaan
profesi cenderung memengaruhi perilaku sosialnya.
6. Diferensiasi Klan (Clan Differentiation)
Pengertian klan menurut Koentjaraningrat adalah suatu kelompok kekerabatan
yang terdiri dari semua keturunan dari seorang nenek moyang yang
diperhitungkan melalui garis keturunan sejenis yaitu keturunan warga pria dan
wanita.
Istilah klan disebut juga kerabat, keluarga besar, atau keluarga luas (extended
family). Klan merupakan kesatuan geanologis (kesatuan turunan), religio magis
(kesatuan kepercayaan), dan tradisi (kesatuan adat).
Beberapa jenis kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan adalah
sebagai berikut.
a) Matilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ibu.
b) Patrilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ayah.
c) Bilateral/parental adalah klan atas dasar garis keturunan ayah dan ibu secara
bersama-sama.
7. Diferensiasi Asal Daerah (Differentiation of Place of Margin)
Diferensiasi asal daerah merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal
daerah atau tempat tinggal yaitu desa atau kota. Pengelompokannya adalah
sebagai berikut.
a) Masyarakat desa adalah kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal
dari desa.
b) Masarakat kota adalah kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal
dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat ditemukan dalam hal prilaku,
tutur kata, cara berpakaian, cara menghias rumah, dan sebagainya.
d. Pengaruh Diferensiasi Sosial dalam Masyarakat
Diferensiasi social berpengaruh dalam kehidupan mayarakat antara lain sebagai
berikut.
1) Kemajemukan Sosial
Kemajemukan social merupakan keberagaaman kelompok dengan
karakteristik yang berbeda-beda meliputi perbedaan ras, suku bangsa, klan,
agama, dan lain-lain.
Kemajemukan social di Indonesia disebabkan oleh factor-faktor berikut.
a) Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan. Hal tersebut
akan melahirkan berbagai ragam budaya sesuai dengan pulau yang mereka diami.
b) Indonesia terletak pada jalur pelayaran dunia yaitu antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya amalgamasi dan
asimilasi di antara penduduk asli dan kaum pendatang atau antarkaum pendatang
sendiri.
c) Perbedaan iklim antardaerah menyebabkan perbedaan mata pencaharian
penduduknya.
2) Heterogenitas
Heterogenitas merupakan pengelompokan masyarakat perbedaan profesi dan
jenis kelamin. Terdapat dua macam heterogenitas, yaitu sebagai berikut.
a) Heterogenitas masyarakat berdasarkan profesi/pekerjaan.
b) Heterogenitas berdasarkan jenis kelamin/gender.
3) Interseksi
Interseksi merupakan proses terjadinya persilangan keanggotaan warga
masyarakat dalam kelompok-kelompok social akibat keterbukaan dalam system
diferensiasi social.
4) Konsolidasi Sosial
Konsolidasi social merupakan tumpang tindihnya keanggotaan warga
masyarakat karena keterbukaan dalam system diferensiasi social.
5) Primordialisme
Primordialisme merupakan paham atau pandangan yang menunjukkan sikap
berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu seperti
suku bangsa, ras, dan agama.
6) Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain
dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya.
7) Politik Aliran (Sektarian)
Politik aliran merupakan keadaan di mana sebuah kelompok atau organisasi
tertentu di kelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik formal maupun informal.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a) Berdasarkan parameter sosial, bentuk-bentuk struktur sosial dibedakan dalam
dua dimensi yaitu dimensi vertical (statifikasi social) dan dimensi horizontal
(diferensiasi social)
b) Definisi diferensiasi social adalah pembedaan individu atau kelompok dalam
masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki).
c) Faktor-faktor penyebab timbulnya diferensiasi social yaitu kaidah social, kategori
social, lembaga social, dan kelompok social.
d) Bentuk-bentuk diferensiasi social yaitu:
 Diferensiasi ras (racial differentiation)
 Diferensiasi etnis atau suku bangsa (tribal differentiation)
 Diferensiasi agama (religion differentiation)
 Diferensiasi gender/jenis kelamin (sex differentiation)
 Diferensiasi profesi (profession differentiation)
 Diferensiasi klan (clan differentiation)
 Diferensiasi asal daerah (differentiation of place of margin)
e) Pengaruh diferensiasi social dalam masyarakat antara lain:
- Kemajemukan social - Primordialisme
- Heterogenitas - Etnosentrisme
- Interseksi - Politik aliran (sectarian)
- Konsolidasi sosial

Вам также может понравиться

  • Cover LP GERONTIK
    Cover LP GERONTIK
    Документ2 страницы
    Cover LP GERONTIK
    mas holis
    Оценок пока нет
  • DM
    DM
    Документ33 страницы
    DM
    mas holis
    Оценок пока нет
  • Kontrak Belajar Anc
    Kontrak Belajar Anc
    Документ2 страницы
    Kontrak Belajar Anc
    mas holis
    Оценок пока нет
  • Cover Annis Askep Anak
    Cover Annis Askep Anak
    Документ1 страница
    Cover Annis Askep Anak
    mas holis
    Оценок пока нет
  • Desain Inovasi
    Desain Inovasi
    Документ22 страницы
    Desain Inovasi
    mas holis
    Оценок пока нет
  • Bulu Tangkis
    Bulu Tangkis
    Документ22 страницы
    Bulu Tangkis
    mas holis
    Оценок пока нет
  • Alexander Frantinus
    Alexander Frantinus
    Документ5 страниц
    Alexander Frantinus
    mas holis
    Оценок пока нет
  • Tomat
    Tomat
    Документ11 страниц
    Tomat
    mas holis
    Оценок пока нет