Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINGKAT 1
PRODI DIII KEBIDANAN BLORA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN
KEBIDANAN KEPADA PASIEN
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Oleh karena itu nilai nilai pancasila mutlak harus diamalkan oleh masyarakat
Indonesia agar dapat terhindar dari akibat akibat yang buruk. Sebagaimana nilai
dasar pancasila telah mencakup semuannya. Kesadaran akan nilai nilai yang ada di
Indonesia telah terangkum semuannya di dalam pancasila. Pancasila harus dibuat
bermakna karena itu kesadaran pancasila harus muncul dari bawah. Nilai nilai dasar
itu sangat penting untuk selalu di maknai kembali, karena di masa mendatang belum
tentu dapat menghayati pancasila. Bidan adalah sebuah profesi yang khusus di
nyatakan sebagai sebuah orang pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran
sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat.Tugas bidan berguna untuk
kesejahteraan manusia. Tugas bidan sangat penting dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayinya. Pengamalan pancasila bagi bidan sangat penting.
Seorang bidan yang melaksanakan pancasila dengan baik dalam kehidupan sehari
hari akan menjadikan bidan yang professional.
B.Rumusan masalah
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian pancasila,
PEMBAHASAN
pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar
negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga
Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri atas dua
bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37
pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut
· -Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan
kewajiban asasinya;
· -Perlakuan yang adil terhdap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam
sekitar dan terhadap Tuhan;
· -Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta,
rasa, karsa dan keyakinan.
Penerapan, pengamalan/ aplikasi sila ini dalam kehidupan sehari hari yaitu:
dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk
memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak setiap orang untuk
mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam
pengelolaan lingkungan hidup; hak setiap orang untuk berperan dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan ketentuanketentuan hukum yang
berlaku dan sebagainya (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 558). Dalam hal ini
banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila ini, misalnya
mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa tetap
nyaman; menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar;
mengadakan gerakan penghijauan dan sebagainya. Nilai-nilai Sila Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab ini ternyata mendapat penjabaran dalam Undang-Undang
No. 23 Tahun 1997 di atas, antara lain dalam Pasal 5 ayat (1) sampai ayat (3); Pasal
6 ayat (1) sampai ayat (2) dan Pasal 7 ayat (1) sampai ayat (2). Dalam Pasal 5 ayat
(1) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat; dalam ayat (2) dikatakan, bahwa setiap orang
mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran
dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (3) dinyatakan, bahwa setiap
orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam Pasal 6 ayat
(1) dikatakan, bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup dan dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa setiap orang yang
melakukan usaha dan/ atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang
benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup. Dalam Pasal 7 ayat (1)
ditegaskan, bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-
luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (2)
ditegaskan, bahwa ketentuan pada ayat (1) di atas dilakukan dengan cara :
1. Faktor penerimaan
Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum,
menyapa semua pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar belakang
sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan
pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang
lain dan memiliki wawasan yang luas.
2. Faktor perhatian
Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
perlu bersikap sadar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki
sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap
kecemasan dan ketakutan pasien.
3. Faktor komunikasi
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang
baik dengan pasien dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling
berinteraksi antara pasien dengan perawat dan adanya hubungan baik dengan
keluarga pasien.
4. Faktor kerjasama
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama
yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
PENUTUP
Simpulan
Saran