Вы находитесь на странице: 1из 10

PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN

KEBIDANAN KEPADA PASIEN


Dosen pengampu Sri Wahyu Dini Astari,MPD

NAMA : DITA PUSPANINGRUM


NIM : P1337424617036

TINGKAT 1
PRODI DIII KEBIDANAN BLORA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN
KEBIDANAN KEPADA PASIEN

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Pancasila adalah ideologi dasar bagi Negara Indonesia pancasila merupakan


rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesian. Lima kunci utama penyusun pancasila yaitu ketuhanan yang maha
esa,kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyataan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kedudukan dan fungsi pancasila di
kaji secara ilmiah memiliki pengertian yang luas, dan baik dalam kedudukannya
sebagai dasar Negara sebagai pandangan hidup bangsa bahkan dalam proses
terjadinya berbagai macam terminology. Selain itu,pancasila secara kedudukan dan
fungsinya juga harus dipahami secara kronologis.

Secara etimologis pancasila berasal dari sansekerta adapun bahasa rakyat


biasa adalah bahasa prakerta. Kata kata tersebut kemudian dalambahasa Indonesia
terutama bahasa jawa diartikan susila . Saat ini banyak sekali terjadi perubahan
perubahan yang cukup cepat dan luas didunia sebagai akibat adanya kemajuan
daya pikir manusia, perubahan sosial dan budaya akan menghasilkan perubahan
nilai dari yang lama ke yang baru. Maka dapat menimbulkan berbagai
gejolak,ketidakpastian,rasa cemas dan kegelisahan. Bangsa Indonesia harus
menetapkan kesetiannya kepada pancasila,dengan cara mengamalkannya dalam
segala bidang kehidupan ekonomi sosial budaya. Kehidupan manusia tanpa
mengenal keutuhan yang maha esa pada sila yang pertama dapat mengakibatkan
kehilangan nilai nilai etika,moral dan spiritual. Tanpa adanya kemanusiaaan yang
adil dan beradab. Kemajuaan bidang ekonomi,ilmu pengetahuan akan merosot nilai
nilai kemanusiaaan ke dalam tempat yang rendah. Tanpa nilai persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia akan mengalami perpecahan dari dalam. Tanpa adanya
nilai nilai kedaulatan rakyat,dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan kekuatan
pemerintah yang sewenang wenang yang akhirnya terjadi pertentangan. Tanpa nilai
nilai keadilan sosial akan timbul kesenjangan sosial dalam masyarakat. Akan terjadi
kecemburuan sosial. Lebih lanjutnya hal ini dapat menimbulkan
keresahan,perpecahan yang dapat membahayakan kelestarian hidup bangsa dan
Negara.

Oleh karena itu nilai nilai pancasila mutlak harus diamalkan oleh masyarakat
Indonesia agar dapat terhindar dari akibat akibat yang buruk. Sebagaimana nilai
dasar pancasila telah mencakup semuannya. Kesadaran akan nilai nilai yang ada di
Indonesia telah terangkum semuannya di dalam pancasila. Pancasila harus dibuat
bermakna karena itu kesadaran pancasila harus muncul dari bawah. Nilai nilai dasar
itu sangat penting untuk selalu di maknai kembali, karena di masa mendatang belum
tentu dapat menghayati pancasila. Bidan adalah sebuah profesi yang khusus di
nyatakan sebagai sebuah orang pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran
sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat.Tugas bidan berguna untuk
kesejahteraan manusia. Tugas bidan sangat penting dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayinya. Pengamalan pancasila bagi bidan sangat penting.
Seorang bidan yang melaksanakan pancasila dengan baik dalam kehidupan sehari
hari akan menjadikan bidan yang professional.

B.Rumusan masalah

1.Apa yang di maksud dengan pancasila?

2.Bagaimana bentuk pengamalan dari sila kedua dalam memberikan pelayanan


kebidanan kepada pasien?

3.Faktor apa saja yang menunjukan bahwa perawat/bidan dalam memberikan


pelayanan kesehatan berkualitas baik?

C.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian pancasila,

2.Menjelaskan tentang bentuk pengamalan dari sila kedua dalam memberikan


pelayanan kebidanan kepada pasin.

3.Untuk mengetahui faktor yang menunjukan bahwa perawat/bidan dalam


memberikan pelayanan kesehatan berkualitas baik.
BAB II

PEMBAHASAN

Pancasila adalah ideologi dasar bagi Negara Indonesia pancasila merupakan


rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesian. Lima kunci utamapenyusun pancasila yaitu ketuhanan yang maha
esa,kemanusiaan yang adildan beradab, persatuan Indonesia, kerakyataan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kedudukan dan fungsi pancasila di
kaji secara ilmiah memiliki pengertian yang luas, dan baik dalam kedudukannya
sebagai dasar Negara sebagai pandangan hidup bangsa bahkan dalam proses
terjadinya berbagai macam terminology. Selain itu,pancasila secara kedudukan dan
fungsinya juga harus dipahami secara kronologis. Secara etimologis pancasila
berasal dari sansekerta adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa prakerta. Kata
kata tersebut kemudian dalambahasa Indonesia terutama bahasa jawa diartikan
susila . Dalam sila ketuhanan yang maha esa terkandug nilai religius antara lain
percaya terhadap adanya tuhan yang maha esa sebagai pencipta segala sesuatu
dengan sifat sifat yang sempurna adil dan sebagainya.Ketaqwaaan terhadap tuhan
yang maha esa,yakni menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangan
laranganya.Dalam memanfaatkan semua potensi yan diberikan oleh tuhan.

Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama

dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas

pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar

negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga

orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.


Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara
lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian
untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang
tidak disebutkan namanya.Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18
Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD
1945 di mana didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai
satu dasar negara yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataan
Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah umum. Walaupun dalam
alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang
dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah
“Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka
pembentukan calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh
peserta sidang secara bulat.

Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara

Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana

lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya

tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik

Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri atas dua

bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37

pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan

terdiri atas 2 ayat.

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut

tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Bentuk pengamalan pancasila dari sila kedua dalam memeberikan pelayanan
kebidanan kepada pasien.

. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-nilai


perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal
ini antara lain sebagai berikut :

· -Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan
kewajiban asasinya;
· -Perlakuan yang adil terhdap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam
sekitar dan terhadap Tuhan;
· -Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta,
rasa, karsa dan keyakinan.

Penerapan, pengamalan/ aplikasi sila ini dalam kehidupan sehari hari yaitu:

dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk
memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak setiap orang untuk
mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam
pengelolaan lingkungan hidup; hak setiap orang untuk berperan dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan ketentuanketentuan hukum yang
berlaku dan sebagainya (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 558). Dalam hal ini
banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila ini, misalnya
mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa tetap
nyaman; menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar;
mengadakan gerakan penghijauan dan sebagainya. Nilai-nilai Sila Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab ini ternyata mendapat penjabaran dalam Undang-Undang
No. 23 Tahun 1997 di atas, antara lain dalam Pasal 5 ayat (1) sampai ayat (3); Pasal
6 ayat (1) sampai ayat (2) dan Pasal 7 ayat (1) sampai ayat (2). Dalam Pasal 5 ayat
(1) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat; dalam ayat (2) dikatakan, bahwa setiap orang
mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran
dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (3) dinyatakan, bahwa setiap
orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam Pasal 6 ayat
(1) dikatakan, bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup dan dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa setiap orang yang
melakukan usaha dan/ atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang
benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup. Dalam Pasal 7 ayat (1)
ditegaskan, bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-
luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (2)
ditegaskan, bahwa ketentuan pada ayat (1) di atas dilakukan dengan cara :

1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan;


2. Menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan masyarakat;
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masya-rakat untuk melakukan pengwasan
sosial;
4. Memberikan saran pendapat;
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyam-paikan laporan

Faktor yang mempengaruhi menunjukan bahwa perawat/bidan dalam memberikan


pelayanan kesehatan berkualitas baik

1. Faktor penerimaan
Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum,
menyapa semua pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar belakang
sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan
pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang
lain dan memiliki wawasan yang luas.
2. Faktor perhatian
Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
perlu bersikap sadar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki
sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap
kecemasan dan ketakutan pasien.

3. Faktor komunikasi
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang
baik dengan pasien dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling
berinteraksi antara pasien dengan perawat dan adanya hubungan baik dengan
keluarga pasien.

4. Faktor kerjasama
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama
yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.

5. Faktor tanggung jawab


Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam
bertindak.
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara republik


Indonesia. Maka manusia menjadikan pengamalan pancasila sebagai perjuangan
utama dalam kehidupan masyarakat dan kehidupan bernegara.Oleh karena itu
pengamalannya harus di mulai oleh setiap warga negara Indonesia secara
meluas.Dalam menjalankan profesinya seorang bidan memberikan pelayanan yang
terbaik untuk pasien serta harus menerapkan faktor – faktor yang dapat
meningkatkan kualitas pelayanannya.Bukan semata mata hanya karena
uang.Ketulusan melayani tanpa membeda-bedakan satu sama lain merupakan salah
satu bentuk implementasi dari sila yang terkandung dalam pancasila.

Saran

Dari penjelasaan di atas kita dapat menyadari bahwa pancasila merupakan


pandangan hidup negara kita republik Indonesia,maka kita harus menjunjung tinggi
serta mengamalkan sila silanya dengan rasa setulus hati dan bertanggung jawab
Dalam praktek kebidanan,diharapkan bidan lebih mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila untuk melakukan pelayanan kebidanan kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Nopirin.1980.Beberapa hal mengenai Falsafah pancasila,cet. 9. Jakarta:pancoran


tujuh.

Salam, H Burhanuddin,1998.Filsafat pancasilaisme.jakarta:Rineka cipta.

Salam,Burhanuddin.1985.Filsafat pancasilaisme.Bandung:Bina Aksara.

Keelan.2008.pendidikan pancasila.yogyakarta :paradigma.

Вам также может понравиться