Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok 1
Wahyuni 1300542041
FakultasEkonomi
UniversitasAndalas
2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
memberikan banyak kenikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan
Makalah tentang “Balancing Demand and Productive Capacity (Menyeimbangkan
Permintaan dan Kapasitas Produksi)” ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata
kuliahPraktikum Manajemen Pemasaran Jasa.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula
dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mohon maaf atas segala kekurangannya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
1.1.LatarBelakang .................................................................................... 1
1.2.RumusanMasalah ............................................................................... 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Berkaitan dengan tantangan yang harus dihadapi manajer dalam menyesuaikan antara
jumlah kapasitas yang ditawarkan perusahaan dengan jumlah permintaan konsumen
berdasarkan operasi sehari-hari dalam lingkungan yang selalu berubah.
Setelah perusahaan menentukan jumlah kapasitas usaha jasa tertentu, selanjutnya perusahaan
harus memikirkan bagaimana caranya memenuhi kapasitas tersebut agar tetap
menguntungkan (profitable). Adapun isi atau materi ini berkaitan dengan tantangan yang
harus dihadapi manajer dalam menyesuaikan antara jumlah kapasitas yang ditawarkan
perusahaan dengan jumlah permintaan konsumen berdasarkan operasi sehari-hari dalam
lingkungan yang selalu berubah.
Adanya beberapa prediksi karakteristik umum lingkungan usaha dalam bidang jasa
lingkungan memungkinan para pengusahanya mengantisipasi dampak negatif yang mungkin
terjadi dengan meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia yang dimiliki.
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2002), kata kapasitas diartikan sebagai
kemampuan menghasilkan produksi. Dengan demikian peningkatan kapasitas dapat diartikan
sebagai upaya peningkatan kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan suatu produksi.
Berkaitan dengan usaha jasa, peningkatan kapasitas bisa berarti peningkatan kemampuan
pemangku peran usaha (stakeholder) jasa dalam mengelola sumberdaya alam secara lestari
dan menghasilkan keuntungan ekonomi.
Kapasitas jasa adalah suatu komoditi yang tidak dapat disimpan, dalam pengertian
cepat rusak (perishable). Jasa dikonsumsi dan diproduksi secara bersamaan atau simultan.
Apabila permintaan terhadap jasa turun dibawah kapasitasnya, mengakibatkan terjadinya
kapasitas yang tidak terpakai (idle). Selanjutnya, jumlah permintaan tertentu selalu
berfluktuasi., yang pada kenyataannya banyak dipengaruhi oleh budaya dan kebiasaan
Negara atau suku bangsa tertentu.
1.2.Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan menyeimbangkan permintaan?
b. Bagaimana cara peramalan tentang permintaan dan dengan metode apa saja?
c. Apa yang dimaksud dengan kapasitas produktif dan mengapa itu penting?
4
d. Apa saja faktor penentuan dalam kebutuhan kapasitas?
e. Apa saja alternatif dari kapasitas?
1.3.Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan menyeimbangkan permintaan.
b. Untuk mengetahui cara peramalan dan metodenya dalam permintaan.
c. Untuk mengetahui alasan pentingnya kapasitas produktif.
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penentu dalam kebutuhan kapasitas.
e. Untuk mengetahui alternatif yang dapat digunakan dalam kapasitas produktif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Persediaan pada perusahaan manufaktur adalah output fisik yang ditimbun setelah
produksi untuk dijual kemudian hari. Pada perusahaan jasa persediaan adalah output yang
akan datang yang tidak dipesan sebelumnya. Penggunaan kapasitas produktif adalah salah
satu rahasia keberhasilan dalam bisnis. Sasaran bukanlah memanfaatkan staf, tenaga kerja,
peralatan, dan fasilitas semaksimal mungkin, melainkan menggunakan nya seproduktif
mungkin.
Kelebihan permintaan adalah permintaan untuk jasa pada suatu saat melampaui
kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kelebihan kapasitas
adalah kapasitas perusahaan untuk menciptakan output jasa yang tidak digunakan
sepenuhnya. Kapasitas maksimum adalah batas maksimun kemampuanperusahaan untuk
memenuhi permintaan pelanggan pada waktu tertentu. Kapasitas optimum adalah titik di
mana segala upaya perusahaan untuk melayani tambahan pelanggan akan akibatkan persepsi
tentang kemorosotan kualitas jasa. Kapasitas produktif adalah sejauh mana fasilitas,
peralatan, tenaga kerja, infrastruktur, dan asset lainnya tersedia bagi perusahaan tertentu
untuk menghasilkan output bagi pelanggan.
1. Fasilitas fisik yang dirancang untuk menampung pelanggan dan digunakan untuk
menyerahkan jasa pemprosesan orang atau pemrosesan rangsangan mental. Fasilitas
ini meliputi klinik, hotel, pesawat penumpang, dan lain-lain
2. Fasilitas fisik yang dirancang untuk menyimpan atau memproses barang yang dimiliki
pelanggan atau ditawarkan kepada mereka untuk dijual. Contoh: pasar swalayan
3. Fasilitas fisik yang dirancang untuk memproses orang, barang milik, atau informasi
mungkin terdiri atas berbagai macam barang dan sangat bergantung pada situasi.
Contoh: mesin, telepon
4. Tenaga kerja, yangmerupakan elemem utama kapasitas produktif dalam semua jasa
kontak tinggi dan banyak jasa kontak rendah, mungkin digunakan untuk pekerjaan
fisik atau mental. Contoh jumlah staf unyuk petugas kontak pelanggan.
6
5. Banyak organisasi bergantung pada askes ke kapasitas yang mencukupi dalam
infrastruktur pemerintah atau swasta untuk dapat menyerahkan jasa yang berkualitas
bagi pelanggannya sendiri.
Melalui suatu system jasa, dapat dilakukan penyesuaian antara jumlah permintaan dan
kapasitas yang tersedia dengan menggunakan, baik ukuran-ukuran yang bersifat aktif maupun
pasif. Dengan menggunakan smooth demand, permintaan yang kurang beraturan (bervariasi
secara silikal) dapat diminimalisasi dengan menggunakan beberapa strategi.
a) Permintaan berlebihan
Dalam kondisi ini, tingkat permintaan jauh melampaui kapasitas maksimum yang tersedia.
Sebagai akibatnya ada sebagian pelanggan yang tidak dapat dilayani dan perusahaan
kehilangan para pelanggan tersebut.
Dalam kondisi ini, tidak ada satupun pelanggan yang ditolak atau tidak dilayani. Akan tetapi
kondisinya sangat ramai/penuh sesak, sehingga hampir semua pelanggan kemungkinan besar
mempersepsikan adanya penurunan kualitas jasa yang diberikan perusahaan.
Staf dan fasilitas perusahaan sibuk tanpa harus memiliki beban kerja yang berlebihan, dan
para pelanggan menerima jasa berkualitas tanpa ada penundaan.
7
d) Kapasitas berlebihan
Permintaan berada di bawah tingkat kapasitas optimum, sehingga ada sebagian sumber daya
yang terbuang percuma (ada kapasitas menganggur).Pada keempat kondisi di atas, kapasitas
maksimum yang tersedia dibedakan dengan kapasitas optimum. Apabila permintaan
melampaui kapasitas maksimum, maka sebagian pelanggan potensial tidak terlayani dan
perusahaan kemungkinan akan kehilangan mereka selamanya. Sedangkan jika permintaan
berada di antara kapasitas optimum dan maksimum, maka ada risiko bahwa semua pelanggan
yang dilayani pada saat itu akan menerima pelayanan yang kurang baik, sehingga mereka
tidak puas.
Ada dua pendekatan pokok untuk mengatasi masalah fluktuasi permintaan, yaitu
menyesuaikan tingkat kapasitas untuk memenuhi variasi permintaan dan mengelola tingkat
permintaan.
Agar permasalahan permintaan dan kapasitas dapat seimbang, ada dua solusi dasar
bagi permintaan yang fluktuatif, yaitu:
Pendekatan ini yang membutuhkan kerjasama antara pengelola/pimpinan dan sumber daya
manusia, menuntut pemahaman tentang apa yang menjadi kapasitas produktif dan bagaimana
meningkatkan atau menurunkannya secara bertahap.
8
dengan menggunakan strategi pemasaran untukmeratakan puncaknya dan mengisi lembahnya
untuk menghasilkan aliran permintaan jasa ynag lebih konsisten. Beberapa lembaga
menggunakan pendekatan ini. (lovelock:316).Sedangkan persoalan peningkatan fojus
pelanggan/permintaan dapat juga menerapkan pendekatan relationship marketing,
menyatukan kualitas, layanan pelanggan dan pemasaran.
Ramalan permintaan adalah ramalan apasaja yang akan terjadi dengan penjualan
produk yang ada di dalam perusahaan. Penentuan peramalan permintaan dilakukan melalui
langkah-langkah yang dimulaidaripenetapanpenggunaanramalan,
lalupilihpersoalanuntukdiramal, terapkanrentangwakturamalan, memilih model peramalan,
kumpulkan data lalubuatramalan, setelahsahmakalaksanakanhasilnya.
2.2.2. MetodePeramalan
Hampir semua teknik peramalan, seperti model runtut waktu dan model kausal, didasarkan
pada pola yang relative stabil sepanjang waktu, sehingga kita dapat mengharapkan
penggunaan peramalan yang masuk akal. Model subjektif atau model kualitatif ini terdiri dari
tiga metode, yaitu the Delphi method, cross impact analysis, and historical analogy.
a. Metode Delphi
9
Metode ini dikembangkan oleh Olaf Helmer pada perusahaan perusahaan Rand tahun 1950-
an. Metode Delphi ini dilakukan dengan membentuk suatu kelompok panel yang terdiri atas
para ahli dan dengan menggunakan suatu prosedur sistematis, diperoleh kesepakatan
pendapat dari kelompok ahli tersebut.
Analogi historis mengasumsikan bahwa pola siklus pengenalan dan pertumbuhan suatu jasa
akan meniru pola yang telah terbentuk oleh konsep serupa yang datanya telah tersedia.
Model subjektif atau model kualitatif ini mempunyai beberapa kelemahan atau keterbatasan,
seperti yang dijelaskan oleh Makridakis dan Wheelwright (1989), di antaranya seperti
berikut:
Ketersediaan
Persepsi selektif
Informasi konkret
Ilusi korelasi
Penyajian data
Tidak konsisten
Pandangan
Penyesuaian
Law of small numbers
Pembenaran
10
Ilusi pengendalian
2. Model Kuantitatif
Dalam kenyataannya, dalam membuat ramalan jangka pendek, akan lebih mudah dilakukan
apabila data tidak rumit (uncomplicated).
Model peramalan kausal termasuk model peramalan kuantitatif, yaitu model yang
membutuhkan data yang bersifat numeric atau angka – angka. Model ini bervariasi, dari yang
sangat sederhana, dimana peramalan dapat dilakukan dengan hanya menggunakan teknik
yang disebut regression analysis sampai pada model yang sangat rumit, yang dikenal dengan
econometric model.
Model regresi adalah suatu model peramalan yang menghubungkan antara factor yang akan
diramalkan atau disebut juga dependent variable (Xi). Dasar peramalan ini secara umum
adalah data historis.
Model ekonometrik merupakan versi model regresi dengan memasukkan system persamaan.
Persamaan dihubungkan satu sam lain dan koefisien ditentukan dengan menggunakan model
regresi sederhana. Model ekonometrik terdiri dari serangkaian persamaan – persamaan
simultan yang menyatakan dependent variable dalam beberapa independent variable yang
berbeda. Model ekonometrik membutuhkan kumpulan data yang ekstensif dan penggunaan
analisis yang rumit (shophisticated), sehingga dengan demikian, biasanya hanya digunakan
untuk peramalan jangka panjang.
11
3. Analisis Runtut Waktu (Time Series Analysis)
Analisis runtut waktu diaplikasikan untuk membuat peramalan jangka pendek, bila nilai dari
observasi, tersedia dalam pola yang teridentifikasi (identifiable) sepanjang waktu tertentu.
Kadang-kadang, observasi yang dilakukan pada suatu periode tertentu memperlihatkan pola
yang acak (random); akibatnya kita tidak merasa yakin menggunakan sebagai dasar untuk
peramalan. Pada model ini, peramalan didasarkan pada perhitungan rata – rata sejumlah
observasi (misalnya rata – rata 3 mingguan, 5 bulanan, dan sebagainya), dengan
menghilangkan data yang terlama dan memasukkan data yang terbaru. Jumlah observasi yang
dipergunakan ditentukan oleh peramal dan digunakan secara konsisten.
Simple exponential smoothing adalah metode runtut waktu (time series method) yang paling
sering dipakai untuk meramalkan jumlah permintaan. Model ini didasarkan pada konsep
“kembali pada kesalahan peramalan (forecast error) untuk memperbaiki nilai penghalusan
(smooth value)”.
“Trend” dalam suatu data yang telah diset adalah tingkat rata-rata di mana nilai observasi
berubah dari suatu period ke periode berikutnya. Perubahan yang diciptakan oleh “trend”
dapat dilakukan dengan menggunakan perluasan dari model yangsederhana.
2.3. KonsepKapasitas
Konsep kapasitas adalah suatu tingkat keluaran suatu kuantitas keluaran dalam periode
tertentu dan merupakan kuanttas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu
tersebut.
1. Desaign Capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu pabrik yang di rancang.
12
2. Rated Capacity,tingkat keluaran per satuan waktu yang menunjukan bahwa fasilitas
secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya.
3. Standart Capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai
sasaran pengoperasian bagi manajemen, supervise dan para operator mesin.
4. Actual/Operating Capacity, yaitu tingkat keluaran rata-rata atau per satuan waktu
selama periode-periode waktu yang sudah lewat.
5. Peack Capacity, yaitu jumlah keluaran per satuan waktu yang dapat di capai melalui
maksimasi pengeluaran.
Salah satu cara yang paling langsung untuk mengurangi kelebihan permintaan pada masa
puncak adalah mengenakan kepada pelanggan harga yang lebih tinggi untuk menggunakan
jasa selama periode-periode tersebut. Contoh: jika pelanggan belajar bahwa mereka mungkin
akan menghadapi kenaikan biaya dalam hal waktu dan tenaga selama masa-masa puncak,
orang-orang yang tidak suka menghabiskan waktu dalam kondisi yang padat dan tidak
menyenangkan mungkin akan memutuskan untuk mencobanya kemudian hari. Sama halnya
daya tarik harga yang lebih murah dan harapan tanpa antrian mungkin akan mendorong
setidaknya beberapa orang untuk mengubah waktu perilakunya, apakah hal itu memerlukan
berbelanja, perjalanan, atau mengunjungi museum.
Elemen-elemen produk
Mengubah permintaan suatu jasa yang terus ditawarkan pada waktu yang sama, ditempat
yang sama, beberapa perusahaan menjawab kebutuhan-kebutuhan pasar dengan
memodifikasi waktu dan tempat penyerahan jasa. Strategi pertama adalah tanpa perubahan:
13
berapapun tingkat permintaannya, jasa tersebut tetap ditawarkan di tempat yang sama pada
waktu yang sama. Strategi kedua adalah membedakan jadwal jasa. Strategi ketiga adalah
menawarkan jasa tersebut kepada pelanggan di tempat baru. Contoh: perpustakaan keliling,
jasa cuci panggilan
Sekalipun variabel-variabel bauran pemasaran lainnya tetap tidak berubah, upaya komunikasi
sendiri mungkin dapat membantu memuluskan permintaan. Papan petunjuk, iklan,
pemberitaan, dan pesan-pesan penjualan dapat digunakan untuk membidik pelanggan tentang
waktu masa-masa puncak dan mendorong mereka menggunakan jasa tersebut pada masa sepi.
Contoh: orang yang berbelanja menghindari keadaan bejejal-jejal selama jam-jam sibuk.
Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang dapat di
produksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu. Keputusan kapasitas merupakan salah
satu keputusan paling mendasar diantara semua keputusan desain yang harus dibuat oleh
manajer. Faktanya, keputusan kapasitas menjadi sangat penting bagi organisasi. Beberapa
diantaranya adalah :
14
2.3.2. Mendefinisikan dan Mengukur Kapasitas
Definisi kapasitas secara fungsional antara lain :
a. Kapasitas desain yaitu tingkat output atau kapasitas jasa maksimal yang didesain
untuk operasi, proses, dan fasilitas.Kapasitas desain adalah tingkat output maksimal
yang dicapai berdasarkan kondisi ideal.
b. Kapasitas efektif yaitu kapasitas desain dikurangi fasilitas seperti waktu pribadi,
perawatan dan limbah.Kapasitas efektif biasanya lebih kecil dari kapasitas desain
karena realitas perubahan bauran produk, kebutuhan perawatan peralatan secara
berkala, istirahat makn siang, serta kondisi lain yang serupa. Output actual tidak bisa
melebihi kapasitas efektif dan sering kali lebih kecil dari kapasitas efektif dikarenakan
kerusakan mesin, kemangkiran, kekurangan bahan baku, dan masalah mutu serta
factor diluar manajer operasi.
output aktual
Pengukuran kapasitas : Efesiensi = kapasitas efektif
output aktual
Penggunaan = kapastas desain
Banyak keputusan mengenai desain system berdampak pada kapasitas, antara lain :
a. Fasilitas, termasuk ukuran dan ketentuan ekspansi yang menentukan apakan karyawan
dapat bekerja secara efektif.
b. Faktor produk dan jasa, desain produk atau jasa dapat memiliki pengaruh luar biasa
pada kapasitas. Semakin besar peluang untuk standarisasi metode dan bahan baku
suatu produk semakin mengarah ke kapasitas yang lebih bagus.
c. Faktor proses, kempuan dari kuantitas proses merupakan factor penentu kapasitas
yang nyata. Produktivitas dan perbaikan proses dapat meningkatkan kapasitas.
d. Faktor manusia, tugas yang merupakan pekerjaan, berbagai aktivitas yang dilakukan
serta pengalaman yang dibutuhkan melakukan pekerjaan berdampak pada output
potensial dan aktual.
e. Faktor kebijakan, kebijakan manajemen seperti memberikan cuti atau lembur kepada
pegawai dapt mempengaruhi kapasitas.
f. Faktor operasi, masalah penjadwalan bisa terjadi ketika organisasi memiliki
perbedaan kempuan peralatan di antaranya berbagai alternatif peralatan dan
persyaratan pekerjaan.
15
g. Faktor rantai pasokan, faktor ini harus dipertimbangkan dalam perencanaan kapasitas.
h. Faktor eksternal, contohnya standar produk terutama standar minimum mutu dan
kinerja, dapat membatassi pilihan manajemen untuk meningkatkan serta
menggunakan kapasitas.
2.4. Formulasi Strategi
16
Hubungan antara pemasaran dengan operasi sangat penting untuk penentuan
kebutuhan kapasitas yang realistis. Melalui kontrak dengan pelanggan, analisis demografi,
serta ramalan bagian pemasaran dapat menyediakan informasi kepada manajemen operasi
untuk memastikan kebutuhan kapasitas jangka panjang dan jangka pendek.
Faktor terpenting dalam perencanaan kapasitas jasa adalahkebutuhan untuk dekat dengan
pelenggan, ketidak manpuan untuk menyimpan jasa, dan tingkat perubahan permintaan. Yang
harus menpertimbangkan penentuan waktu, biaya dan strategi manajemen permintaan yang
dapat digunakan untuk menyeimbangkan keterbatasan kapsitas. Taktik penentuan harga,
promosi, diskon, dan dan taktik serupa untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan
Mengalihdayakan
Organisasi harus menentukan untuk menghasilkan barang atau menyediakan jasa sendiri atau
mengalihdayakan (outsource) atau membeli dari organisasi lain. Karena faktor-faktor seperti
kapasitas tersedia, keahlian, pertimbangan mutu, sifat permintaan, biaya dan resiko.
17
kapasitasnya lebih rendah dari kapsitas dalam urutan operasi lainnya. Konsekuensinya,
kapasitas operasi yang macet membatasi kapasitas sistem. kapasitas sistem berkurang
menjadi kapasitas operasi yang macet.
4. Mempersiapkan diri untuk menghadapi “potongan” kapasitas.
Peningkatan kapasitas ini sering kali diperoleh dalam potongan cukup besar dibandingkan
dengan eknaikan yang lancar,sehingga sulit mencapai kesesuaiaan antara kapasitas yang
diinginkan dengan kapasitas yang layak.
5. Mencoba untuk meratakan kebutuhan kapasitas.
Ketidakrataan kebutuhan kapasitas juga bisa menciptakan masalah tertentu.Misalnya,selama
periode cuaca butuk, kebutuhan kapasitas daya angkut transportasi publik cenderung
mneingkat dibandingkan dengan periode cuaca yang menyenangkan. Konsekuensinya, sistem
tersebut cenderung bergantian antara pengguanaan kapasitas di bawah standar dan
pengguanaan kapasitas di atas standar.
6. Mengidentifikasi tingkat operasi optimal.
Unit produksi memiliki tingkat operasi yang optimal dalam hal biaya output per unit. Di
tingkat ideal, biaya per unit adalah biaya terendah untuk unit produksi. Skala ekonomi adalah
apabila output lebih kecil dari tingkat optimal, meningkatkan tingkat output mengakibatkan
penurunan rata-rata biaya per unit. Skala tidak ekonomiadalah apabila tingkat output lebih
besar dari tingkat optimal, meningkatakan tingkat output mengakibatakan peningkatan biaya
rata-rat per unit.
7. Memilih startegi jika melibatkan ekspansi.
Faktor-faktor yang mencakup tekanan kompetitif, peluang pasar, biaya, dan ketersediaan
dana, gangguan operasi, serta kebutuhan pelatihan. Disamping itu, pertimbangakan apakah
kita memimpin atau mengikuti kompetitor. Memimpin lebih beresiko, tetapi bisa memiliki
potensi imbal jasa yang lebih besar.
18
semua biaya yang berkaitan dengan produksi dari produk tertentu. Biaya-biaya ini kemudian
dinakan sebagai biaya tetap (biaya yang tetap dikekuarkan meskipun tidak memproduksi
barang) dan biaya variabel (biaya yang dikeluarkan setiap memproduksi barang).
2. Analisis keuangan
Analisis keuangan terapat 2 istilah penting, yaitu :
- Arus kas (cash flow) : selisih antara kas yang diterima dari penjualan dan
sumber lainnya dengan arus kas keluar dari tenaga kerja,bahan baku,
pengeluaran tambahan, dan pajak.
- Nilai sekarang (present value) dinayatakan dalam nilai saat ini dari
penjumlahan semua arus kas di masa mendatang dari proposal investasi
3. Teori keputusan
Teori keputusan adalah alat yang bermanfaat untuk perbandingan alternatif keuangan dalam
kondisi berisiko atau ketidakpastian. Teori keputusan tersebut sesuai untuk keputusan
kapasitas dan berbagai keputusan lain yang harus dibuat oleh manajer.
4. Analisis antrean
Analisis antran berguna untuk membantu manager manajer memiih tingkat kapasitas yang
akan berbiaya efektif dengan menyeimbangkan biaya dikarenakan pelanggan menunggu
dengan biaya untuk menyediakan kapasitas tambahan. Analisis antran ini dapat membantu
dalam penentuan biaya yang diharapkan dari berbagai tingkat kapasitas jasa.
5. Simulasi
Simulasi merupakan teknik deskriptif yang mengembangkan model proses dan melakukan
percobaan pada model untuk mengevaluasi perilaku di dalam berbagai kondisi. Simulasi
bukan teknik untuk mengoptimalkan. Simulasi tidak menghasilkan solusinya sendiri.
19
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Managing Demand (Pengelolaan permintaan) yang baik akan berdampak positif tidak hanya
bagi kinerja manusia yang bekerja pada lembaga ini tetapi juga dapat memberikan manfaat
pada masyarakat dan bangsa ini, tetapi apabila hal itu tidak dimanage dengan baik maka akan
berdampak pada kapasitas dan ketidakstabilan dalam kinerja karyawannya dan hasil yang
diberikannya. Kapasitas yang berlebih tetapi permintaan yang sedikit akan berakibat para
karyawan kebanyakan hanya berdiam dan kurang inovatif dalam berkarya tetapi apabila
permintaan dan kapasitas dapat diseimbangkan maka situasi dan kinerja lembaga ini akan
berjalan dengan baik.Rekomendasi untuk mengelola permintaan pemasaran dapat dilakukan
diantaranya:
1. Melakukan peninjauan/review terhadap kebijakan pelepasan informasi yang
berlaku.Apakah kebijakan tersebut telah mengatur pula pengelolaan permintaan
informasi untuk keperluan pemasaran?
2. Tentukan aturan kepemilikan untuk pelepasan informasi bagi keperluan pemasaran.
Pastikan juga siapa yang bertanggung jawab terhadap proses ini.
3. Kembangkan kebijakan yang mengatur akses terhadap informasi publik untuk tujuan
pemasaran.
4. Berikan berbagai alternatif pada masyarakat untuk dapat mengakses informasi yang
dimiliki seperti; perpustakaan yang lengkap (tidak hanya buku tetapi audio dan video)
koran, radio, majalah, internet dan lain-lain. Dan lakukan distribusi yang mengena
dan menyeluruh sehingga informasi dapat diterima secara merata.
5. Ikuti perkembangan mengenai isue-isue ekonomi serta hukum dan peraturan
(termasuk perda yang berkaitan dengan ekonomi) diharapkan dapat proaktif
memberikan masukan pada perusahaan sehingga dirasakan manfaatnya dan timbul
keinginan untuk melakukan permintaan pada lembaga ini karena diakui
keberadaannya baik secara formal maupun non formal.
Untuk menghadapi kenyataan ini perusahaan harus mempunyai kebijakan atau
strategi untuk mencegah menganggurnya fasilitas ketika permintaan rendah dan
perusahaan perlu menetapkan strategi bagaimana cara untuk memperlakukan
konsumen ketika permintaan yang ada melebihi kapasitas permintaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hazer, Jay. Barry Render. 2009. Operration Management 9th Edition. Prentice Hall
http://ajengocpoenya.wordpress.com/2010/06/11/mengelola-bisnis-jasa-jasa-pendukung-
produk/
http://marchellapramadhana.blogspot.co.id/2012/03/manajemen-permintaan-dan-
penawaran.html
http://ilab.gunadarma.ac.id/modul/NewATA/Modul%20ATA/Manajemen%20Pemasaran%2
0Jasa%202/M3
21
22