Вы находитесь на странице: 1из 5

Komisaris Independen

1
2 Dalam organ perusahaan, terdapat komponen Dewan Komisaris, yaitu organ
perusahaan yang bertugas untuk mengawasi dan menasihati kinerja Dewan Direksi dalam
menjalankan perusahaan. Untuk menjalan =kan fungsinya dengan baik, diperlukan adanya
independensi dari Dewan Komisaris sehingga memunculkan kebutuhan akan Komisaris
Independen. Menurut pedoman Komisaris Independen yang dikeluarkan oleh Task Force
KNKG, Komisaris Independen memiliki pengertian sebagai anggota dari Dewan Komisaris yang
tidak memiliki hubungan dengan Direksi, anggota dewan komisaris yang lain, dan majority
stakeholder. Selain itu, Komisaris Independen juga harus terbebas dari hubungan bisnis maupun
hubungan lain yang dapat mempengaruhi kapasitasnya untuk dapat melakukan tugasnya sebagai
komisaris independen yang murni bekerja demi kepentingan perusahaan. Misi dari komisaris
independen adalah untuk membentuk suatu kondisi yang kondusif untuk menciptakan kesetaraan
dalam setiap pegambilan keputusan yang dilakukan oleh Dewan Direksi. Untuk dapat
menjalankan fungsi dari Dean Komisaris, dibutuhkan setidaknya satu orang Komisaris
Independen atau diproporsikan sebanyak 30%. Keberadaan Komisaris Independen sering kali
menaikan value perusahaan di mata investor karena adanya Komisaris Independen rekat
hubungannya dengan penerapan Good Corporate Governance.

3 Tanggung jawab utama dari Komisaris Indepen adalah memastikan adanya Good
Corporate Governance dengan memberikan masukan dan supervise kepada Dewan Direksi demi
kepentingan perusahaan. Nasihat dan pengawasan tersebut akan diberikan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan:

• Strategi bisnis yang efektif

• Pengisian jajaran eksekutif dan manajerial dengan individu yang kompeten

• Memastikan sistem informasi, pengendalian, dan audit perusahaan telah berjalan


dengan baik

• Memastikan ketaatan perusahaan terhadap hokum yang berlaku


• Memantau dan mengelola risiko dan krisis yang mungkin

• Memastikan GCG telah dijalankan dengan baik

Tata kelola perusahaan yang baik dapat diindikasikan dengan adanya transparansi dan
keterbukaan pada laporan keuanagan, perlakuan yang adil terhadap minority shareholder dan
juga stakeholder lainnya, disclosure akan transaksi yang mengandung conflict of interest,
kepatuhan hokum perusahaan, dan terjaminnya akuntabilitas dari organ-organ perusahaan.

Dalam menjalankan tugasnya, Komisaris Independen akan berperan sebagai Ketua


Komite Audit dan Ketua Komite Nominasi. Komisaris Independen juga memiliki hak untuk
menyampaikan pendapat dalam Rapat Dewan Komisaris sekalipun pendapatnya itu berbeda
dengan anggota Dewan Komisaris.

Dalam mengangkat Komisaris Independen, ada beberapa hal yang harus dijadikan
perhatian, yaitu mengenai kriteria. Komisaris Independen yang ditunjuk harus memenuhi kriteria
berikut:

1. Mengerti dan mampu melakukan perbuatan hokum

2. Bukan anggota Dewan Direksi atau Dewan Komisaris yang pernah dinyatakan
bersalah atas kepailitan perusahaan

3. Tidak pernah dipidana karena tindakan yang merugikan Negara

4. Tidak memiliki hubungan dengan majority shareholder perusahaan yang


mengangkatnya

5. Tidak memiliki hubungan dengan anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
lainnya yang terikat dengan perusahaan

6. Tidak merangkap sebagai anggota Dewan Direksi di perusahaan lain yang


berafiliasi dengan perusahaan yang mengangkatnya

7. Tidak menduduki jabatan eksekutif atau berhubungan bisnis dengan perusahaan


yang mengangkatnya selama tiga tahun terakhir
8. Tidak merangkap sebagai partner dalam sebuah perusahaan konsultan

9. Tidak menjadi supplier atau mass consumer perusahaan maupun memiliki


kedudukan pada kedua jenis perusahaan tersebut

10. Terbebas dari segala bentuk kepentingan dan kegiatan bisnis yang dapat
mengahalangi independensinya sebagai Komisaris Independen

11. Memahami peraturan perundangan-undangan yang berlaku yang bersangkutan


dengan kegiatan perusahaan seperti, UU PT, UU Pasar Modal, UU
Ketenagakerjaan, dan peraturan terkait lainnya

Dalam menjalankan tugasnya, Komisaris Independen memiliki Kode Etik yang harus
dipatuhi, yaitu:

1. Menjaga agar tidak terdapat conflict of interest dan jika keadaan tersebut muncul
maka harus diungkapkan secara wajar dan terbuka

2. Mematuhi semua perundang-undangan yang berlaku

3. Tidak melakukan kegiatan demi keuntungan pribadi semata selain gaji dan
tunjangan yang berhak didapatkan atas jabatannya sebagai Komisaris Independen

4. Menjunjung tinggi integritas dan kejujuran

5. Berpikir secara objektif, professional, dan independen demi kepentingan


perusahaan dan stakeholder secara keseluruhan

6. Melaksanakan tugas secara amanah

7. Menyokong palaksanaan tata kelola perusahaan yang baik

8. Menghormati segala keputusan yang diambil oleh Dewan Direksi, Dewan


Komisaris, dan RUPS sebagai organ perusahaan

9. Berorientasi untuk menambah nilai perusahaan


10. Menjaga kerahasiaan atas segala informasi yang dimiliki perusahaan

Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS atas saran dan pertimbangan dari Dewan Direksi,
Dewan Komisaris, dan RUPS. Oleh karena itu, penilaian terhadap kinerja Komisaris Independen
dilakukan oleh Presiden Komisaris dan Komisaris lainnya dan juga Dewan Direksi. Hasil
penilaian tersebut nantinya juga akan dikomunikasikan kepada Komisaris Independen tersebut.
Jika kinerjanya tidak lagi sejalan dengan fungsinya, Komisaris Independen dapat diberhentikan
oleh RUPS atau usulan dari Dewan Direksi.

Dalam mencalonkan Komisaris Independen, ada empat aspek yang dinilai, yaitu aspek
struktur – berkaitan dengan hukum, peraturan, dan posisi; manusia – berkaitan dengan calon
Komisaris Independen; proses – berkaitan dengan seleksi, nominasi, dan evaluasi; dan budaya –
menyangkut kebiasaan dan perilaku organisasi dan individu. Seperti dikutip dari situs resmi
ISICOM, Anis Baridwan, Mantan Ketua BAPEPAM, menekankan bahwa pada dasarnya
penunjukan Komisaris Independen bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan
meningkatkan kemandirian organ perusahaan, mengefektifkan peran Dewan Komisaris,
penerapan mekanisme check and balance, dan pengambilan keputusan yang objektif, efekftif,
dan efisien.
Daftar Pustaka

Djalil, Sofyan Abdul, Good Corporate Governance. 2000

FCGI, Peran dewan komisaris dan Komite Audit dalam Corporate Governance.

Task Force KNKG. Pedoman Tentang Komisaris Independen.

http://www.isicom.or.id/publikasi_detail.asp?Pub_ID=7&nav=pubdetail

Вам также может понравиться