Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
1. IKE NADIROH NIS :
2. RIZKY ARDIANSYAH NIS :
3. SITI NURHAYATI NIS :
4. VEVI KRISTIANINGSIH NIS:
Mengesahkan :
Kepala Apotek
Koordinator, Apoteker Mandjur
Kimia Farma
Praktek Kerja 40 Parujaka
Lapangan
Kepala,
SMK Dinamika Arjawinangun
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke Khadirat Illahi Robbi, atas segala nikmat serta karunia
Nya yang tiada terhenti dilimpahkan kepada umat Nya, begitu juga kami
merasakan kelancaran dalam menyusun laporan praktik kerja lapangan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Semoga Allah SWT mencurahkan rohmat dan salam kepada junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW, juga kepada keluarganya, kepada para
sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir jaman.
Kami dengan segala upaya ditempuh dalam menyusun laporan praktik
kerja lapangan ini, yang tiada lain untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di
SMK Dinamika Farmasi Arjawinangun Cirebon.
Namun demikian adanya, kami menyadari bahwa laporan ini, dari awal
hingga tersusun menjadi sebentuk laporan praktik kerja lapangan adalah tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan semua pihak, maka selanjutnya kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Hirfah Nadibah, STP., S.Pd.I., sebagai Kepala SMK Dinamika Farmasi
Arjawinangun - Cirebon.
2. Haryono Sutikno sebagai pemilik Apotek Mandjur Perum Kota Cirebon.
3. Bapak Yohansyah Handeswaea.S.Farm., Apt. Kepala Apotek Mandjur Perum
Kota Cirebon.
4. Ibu Fanny Ribqoh, S.Farm., sebagai Guru Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan SMK Dinamika Farmasi Arjawinangun - Cirebon.
5. Guru-guru dan staf SMK Dinamika Farmasi Arjawinangun Cirebon.
6. Seluruh karyawan Apotek Perjuangan Jalan Terusan Pemuda-Perjuangan
Cirebon.
7. Kedua Orang tua tercinta.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. i
KATA PENGANTAR…...…………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………… iv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ....................................... 1
1.3 Waktu penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan ........... 2
1.4 Bimbingan Praktik Kerja Lapangan ................................ 2
1.5 Manfaat Praktik Kerja Lapangan .................................... 3
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pelayanan di Apotek ........................................................ 20
a. Pelayanan Resep Dokter .............................................. 20
iv
b. Pelayanan Obat Tanpa Resep ...................................... 21
c. Administrasi di Apotek ................................................ 24
4.2. Pengadaan Persediaan Barang di Apotek .......................... 25
4.3. Penyimpanan Barang di Apotek ....................................... 26
4.4. Sistem Pencatatan dan Kartu Stok .................................. 28
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan ........................................................................ 29
5.2.Saran .................................................................................. 31
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dalam menerapkan ilmu kefarmasian yang secara teoritis telah didapat pada
b. membaca resep
tertentu
tanggal 25 juni 2012 sampai dengan 10 juli 2012. Pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan adalah 8 jam sehari. Peserta Praktik Kerja Lapangan adalah siswa
kerja lapangan ini mencapai sasaran. Berkenaan dengan hal tersebut di atas
- Melakukan bimbingan.
peserta praktik yang meliputi Laporan Kegiatan Harian serta aktivitas yang
Evaluasi ini dapat dilakukan di akhir kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dan dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja
Kemudian dari itu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang
kesehatan terutama di bidang apotek secara dini, maka Praktik Kerja Lapangan
ini sebagai penyesuai antara teori dengan praktik yang waktunya lebih awal
Tata cara dan ketentuan pemberian izin apotek, diatur dalam Peraturan
berikut :
jabatan.
farmasi lainnya.
d. Membuat S.P.T. PPN, dan SPT. PPh, 21 paling lambat setiap tanggal 20
bulan berikutnya.
pembelian obat.
berturut-turut.
Obat Wajib Apotek (OWA) diatur dalam S.K. Menteri Kesehatan RI No.
Apoteker.
sebagai berikut :
kepada masyarakat.
b. Obat Generik
Obat generik adalah suatu obat yang nama resmi yang ditetapkan dalam
dikatakan lain, bahwa obat generik adalah obat yang sesuai dengan zat
dicari sampai ke pelosok daerah. Obat generik juga merupakan salah satu
c. Obat Bebas
Pengertian obat bebas secara umum adalah obat yang dapat dijual bebas
Vitamin-vitamin
Tanda khusus untuk obat bebas yaitu lingkaran bulat berwarna hijau
Obat bebas terbatas atau obat yang termasuk dalam daftar “W”, menurut
lain, obat keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep
1. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkus Asli dari pabriknya
atau pembuatannya.
dikenali.
e. Obat Keras
Obat keras atau obat daftar G menurut bahasa Belanda “G” singkatan
dalam daftar obat keras memberikan pengertian obat keras adalah obat-
4. Semua obat yang tercantum dalam kelompok daftar obat keras itu
Adapun obat-obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter ini harus
kelanjutan penyakit.
di Indonesia.
1. Resep dokter
gigi yang telah mendapat ijin praktik sesuai peraturan yang berlaku,
meliputi :
telepon.
2. Salinan Resep
Salinan resep atau copy resep adalah salinan tertulis dari suatu
resep. Istilah lain dari copy resep ialah Apograph. Exemplum tau
Afschift.
Apoteker.
4. Tanda Det untuk resep yang sudah diserahkan dan Nedet untuk
2. Pasien
peraturan perundang-undangan.
2.7. Pengadaan Obat-Obat
dan jumlah obat yang sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan
obat dalam satu tahun dan sebagai data pembanding bagi stok optimum
distribusi.
lainnya.
Pengadaan barang dilakukan setiap Selasa melalui Petugas di Staf
berikut:
1. Buku defekta.
dan cepat.
c. Penyimpanan Obat :
rusak.
serta tepat jenis dan jumlah dari gudang obat secara merata dan teratur
d. Distribusi Obat
pelayanan.
APOTEK MANDJUR
Handeswara S.Farm.,Apt.
outletnya bertebaran hanya diwilayah Cirebon saja , dan sampai saat ini
berjumlah 3 apotek.
kesehatan masyarakat.
kompeten.
kefarmasian.
dan memelihara sarana dan prasarana yang ada untuk kelancaran pelayan
terhadap pasien .
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pelayanan di Apotek
1. Penerima Resep
c. Penetapan harga.
b. Ada atau tidak pergantian obat atas persetujuan dokter atau pasien.
4. Pemeriksaan Akhir
- Nomor resep
- Nama obat, bentuk, jenis kesediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai.
c. Kebenaran kwitansi
- Nama obat, bentuk, jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai.
- Cara penyimpanan.
kembali.
2. Petugas dari HV atau obat bebas membuat bon penjualan rangkap dua.
pasien.
Pada setiap pengambilan barang untuk dijual atau pada pelayanan resep,
maka jumlah barang yang diambil harus segera dicatat pada kartu stok sehingga
c. Administrasi di Apotek
pelayanan dengan system komputerisasi, sehingga hanya dengan satu kali in put
data layanan penjualan, maka yang menyangkut dengan transaksi penjualan sudah
terekam datanya di computer . dan data penjualan obat yang terjual, dsb. Bisa
dilakukan hanya satu kali inoput data yang aksesnya ke Buku Pembelian, Stok
Obat, Laporan Hutang Dagang, dan saat pembayaran faktur pembelian barang
langsung akses ke Kartu Hutang Dagang dan Buku Kas atau Bank.
atau hasil in put data pembelian barang, yang aksesnya ke persediaan barang
apotek.
Pemerintah melalui Dep Kes untuk tersebar dan merata, adalah melalui distributor
tunggal dan kemudian berlanjut didistribusikan lagi oleh PBF atau Pedagang
Besar Farmasi.
apotek, Rumah Sakit dan Toko Obat, dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan
Obat yang diterima apotek dari PBF akan dikeluarkan kepada masyarakat,
melalui resep dari dokter, bahkan melalui dokter dispensing, melalui poliklinik,
dalam pelayanan, maka petugas layanan farmasi di apotek mandjur dituntut untuk
bagian penjualan membuat defecta atau daftar barang-barang yang kosong atau
obat defekta menjadi surat pesanan yang di buat rangkap tiga untuk masing-
salesman, dan tembusannya untuk arsip apotek dan arsip staf pengadaan barang
apotek. Misal mesanya hari senin datangnya 3hari kemudian jadi kamis baru
dating dan salesman datang ke Staf Bisnis Manager untuk mengambil surat
pesanan dan kemudian menyerahkan obat pada sore hari atau hari berikutnya.
lemari peracikan agar obat yang sudah tersedia harus lebih dahulu dipakai atau
di racik atau dijual, agar obat atau barang yang disalurkan kepada konsumen
selalu baik dan untuk menghindari terjadinya Expire Date. Sehingga obat atau
a. Berdasarkan Abjad
b. Golongan Antibiotik
e. Salep kulit
g. Obat-obat suntik
h. Sirup-sirup
tertentu.
Arsip faktur atas barang yang baru diterima, kemudian sebagai
dasar untuk in put data ke komputer sesuai dengan urutan in put data yang
Barang, nama suplayer, nama obat, jumlah obat, harga obat sebagai
pencocokan harga dan juga diskon serta kondisi atau jangka waktu
diarsipkan di map tunggu, yang artinya menunggu faktur asli apabila ada
PENUTUP
7.4.Kesimpulan
berikut :
1. Pelayanan Apotek :
terlihat kesibukan yang stabil dari ship pagi hari sampai dengan ship
apotek ini. Kedatangan pasien yang jarang dan kadang terus berangsur-
untuk menetukan jumlah dan nilai kebutuhan obat untuk masa berikutnya
langkah layan resep di Bia farma Apotek, yang telah baku secara
nasional.
berdasarkan perkiraan dari data histori periode yang lalu, data setiap
Senin atau paling lambat harus ditransfer oleh apotek ke Kantor Bisnis
Manager mengolah dan menyusun data tersebut untuk disajikan jadi Surat
Pesanan yang akan diserahkan kepada salesman setiap hari hari tertentu .
Barang yang dipesan akan langsung dikirim pada sore hari atau besok
harinya.
persediaan barang. Sehingga tidak ada obat yang numpuk bahkan tidak
ada obat yang rusak karena lama tersimpan, sementara modal kerja harus
d. Administrasi Biaya,
e. Administrasi Kepegawaian.
7.5.Saran
istirahat dengan waktu yang seimbang dengan tingkat kesibukan saat jaga
melayani di apotek, umpama salah seorang petugas dapat masuk jam 07.00
WIB kemudian disusul dengan petugas kedua masuk Jam 08.00 WIB dan
seterusnya sehingga jam pulang akan bergiliran sesuai dengan jadwal jam
dari kotak dan pada saat itu pula ditulis di Kartu Stok, hitungan jumlah
akhir stok obat dapat dihitung kemudian, maksudnya hanya menulis obat
yang diambil dulu untuk menyingkat waktu agar pasien tidak berjubel,
Anief. 1990. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gaja Mada Unifersity Press
Maryan. dkk. 2008. Ilmu Resep untuk SMF/SMKF Kelas X edisi 2004. Jakarta
: Bakti Husada
Maryan. dkk. 2008. Ilmu Resep untuk SMF/SMKF Kelas XI edisi 2004.
Jakarta : Bakti Husada