Вы находитесь на странице: 1из 4

1.

Mukaddimah

Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari
yang berbahagia ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan dan
mencucurkan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita semua dapat berkumpul dalam
majelis ini dalam keadaan sehat wal ‘afiyat. Dan marilah kita merealisasikan rasa syukur kita dengan
menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Sholawat seiring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan insya Allah SWT terlimpah pula kepada kita
selaku umatnya yang senantiasa berusaha untuk meneladani Beliau. Amin.

Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah

Sebelum khatib menyampaikan khutbahnya, sudah barang tentu menjadi kewajiban seorang khatib
untuk menyampaikan wasiat taqwa. Marilah senantiasa kita tingkatkan mutu kualitas iman dan taqwa
kita kepada Allah SWT, karena iman dan taqwa itulah satu-satunya bekal bagi kita untuk menuju
kehidupan yang kekal dan abadi yakni kehidupan akhirat.

‫ون يَا أ ُ ْو ِلي األ َ ْلبَاب‬ َّ ‫َوت َزَ َّودُواْ فَإ ِ َّن َخي َْر‬
ِ ُ‫الزا ِد الت َّ ْق َوى َواتَّق‬

“Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku wahai
orang-orang yang berakal”. (QS. Al-Baqoroh: 197)

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Allah SWT. berfirman dalam surat At-tin ayat 3-4:

َ ‫س ِن ت َ ْق ِو ٍيم ث ُ َّم َر َد ْدنَاهُ أ َ ْسفَ َل‬


َ‫سا ِفلِين‬ َ ْ‫سانَ فِي أَح‬ ِ ‫لَقَ ْد َخلَ ْقنَا‬
َ ‫اإلن‬

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)”,

Dalam surat At-Tin di atas Allah SWT menggambarkan tentang dua keadaan manusia, yang pertama
yakni manusia Ahsani taqwim (manusia yang paling baik) kemudian yang kedua yakni manusia Asfala
safilin (manusia yang paling rendah).
Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah manusia yang memilki bentuk yang
paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain, sedangkan Asfal safilin adalah gambaran
manusia pada saat usia tuanya yang tidak lagi mampu untuk mengerjakan aktifitas sehari-hari
sebagaimana yang dilakukan pada waktu mudanya. Kemudian tafsir ini melanjutkan bahwa pahala dan
dosa itu diberikan oleh Allah SWT pada saat seseorang itu mulai aqil balig lebih-lebih pada waktu
mudanya.

Kemudian dalam tafsir Muyassar disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah sama pengertiannya dalam
tafsir Jalalain yakni manusia memiliki bentuk paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain,
sedangkan pengertian Asfala safilin sendiri adalah manusia yang tidak taat pada Allah SWT dan rasul-
Nya, kelak akan dikembalikan pada tempat yang paling buruk dari pada tempat yang lain yakni neraka
jahannam yang panas lagi berkobar-kobar apinya.

Dan sebaliknya manusia yang mentaati perintah Allah SWT dan rasul-Nya serta menjauhi segala
larangannya, akan ditempatkan pada tempat yang paling indah yakni surga yang didalamnya penuh
dengan kenikmatan-kenikmatan yang abadi.

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Lalu bagaimana kita meraih kedudukan Ahsani taqwim dan menjauhi dengan sejauh-jauhnya Asfala
safilin?

Pertama, kita harus mensyukuri karunia Allah SWT yang berupa dua mata, dua telinga, dua tangan,
dan dua kaki yang masih sempurna ini dengan syukur yang sebenar-benarnya.

َ‫ار َواأل َ ْفئِدَة َ قَ ِليالً َّما تَ ْش ُك ُرون‬


َ ‫ص‬َ ‫س ْم َع َواأل َ ْب‬
َّ ‫شأ َ ُك ْم َو َجعَ َل لَ ُك ُم ال‬
َ ‫قُ ْل ه َُو الَّذِي أَن‬

“Katakanlah: “Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati”. (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur.” (QS. Al-Mulk: 23)

Dan Allah SWT juga berfirman:

َ َ‫شك َْرت ُ ْم أل َ ِزيدَ َّن ُك ْم َولَئِن َكفَ ْرت ُ ْم ِإ َّن َعذَا ِبي ل‬
‫شدِيد‬ َ ‫َو ِإذْ تَأَذَّنَ َربُّ ُك ْم لَئِن‬

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)

Kedua, kita harus menggunakan karunia badan yang masih sempurna ini dengan menggunakannya
sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, karena Allah SWT akan meminta pertanggung jawabannya di
akhirat kelak.

ً‫ص َر َو ْالفُ َؤادَ ُك ُّل أُولئِكَ َكانَ َع ْنهُ َم ْسؤُوال‬


َ َ‫س ْم َع َو ْالب‬
َّ ‫ْس لَكَ بِ ِه ِع ْلم إِ َّن ال‬ ُ ‫َوالَ ت َ ْق‬
َ ‫ف َما لَي‬

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung
jawabannya”. (QS. Al-Isra’: 36)

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Dari ayat di atas kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa semua tindakan yang kita lakukan baik itu
dari mata, telinga, tangan, dan kaki semuanya akan di mintai pertanggung jawabannya. Maka jangan
sampai tangan yang seharusnya kita gunakan untuk membantu serta memberikan sedekah kepada
orang yang membutuhkan, malah kita gunakan untuk menganiaya, menyiksa, bahkan membunuh
orang lain hanya karena hal yang sepele. Dan jangan sampai tangan yang kita miliki ini kita biarkan
untuk mengurangi timbangan, mengurangi yang seharusnya menjadi hak orang lain, lebih-lebih
korupsi yang sangat-sangat merugikan orang lain.

Begitu juga dengan mata, jangan sampai kita biarkan mata kita melihat hal-hal yang di larang oleh
agama bahkan hal-hal yang jelas-jelas di laknat oleh Allah SWT. Begitu juga telinga mulut dan kaki,
jangan sampai telinga dan mulut kita, kita gunakan untuk mendengar dan mengucapkan hal-hal yang
tidak sewajarnya, tetapi marilah kita gunakan mulut dan telinga ini dengan memperbanyak membaca
al-qur’an, berzikir kepada Allah SWT serta membaca kalimat-kalimat Thoyyibah. Karena tangan,
kaki, serta mulut kita ini akan menjadi saksi di akhirat kelak.

‫ْال َي ْو َم ن َْختِ ُم َعلَى أ َ ْف َوا ِه ِه ْم َوتُك َِل ُمنَا أ َ ْيدِي ِه ْم َوتَ ْش َهد ُ أ َ ْر ُجلُ ُه ْم ِب َما كَانُوا َي ْك ِسبُون‬
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi
kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dulu mereka usahakan”. (QS. Yasin: 65)

Ketiga, dengan bertambah besarnya seseorang, dari mulai kecil hingga ia menginjak masa muda inilah,
yang seharusnya diperhatikan oleh semua orang. Ada pepatah mengatakan ‘muda foya-foya, tua kaya
raya, mati masuk surga’, pepatah ini sangat salah dan keliru, tidak mungkin seseorang yang tanpa
berusaha payah ketika masa mudanya dengan banyak menggali ilmu agama, begitu saja masuk surga.

Mustahil sungguh-sungguh mustahil, nabi Muhammad SAW saja orang yang kita kenal sebagai orang
yang nomor satu dalam agama, ketika hendak wafatnya beliau merasakan sakaratul maut yang benar-
benar menyakitkan. Oleh karena itu, mari kita gunakan masa-masa emas ini yakni masa-masa muda ini
dengan banyak menuntut ilmu agama dan pastinya tidak begitu saja mengabaikan kehidupan dunia ini.

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Keempat, mari kita gunakan hati dan fikiran ini sebagai anugrah terbesar yang di berikan oleh Allah
SWT kepada kita dengan sebaik-baiknya. Hati inilah yang menjadi motor atau penggerak bagi seluruh
anggota tubuh kita, hati ini pula yang menjadi raja bagi seluruh anggota tubuh kita ini, sebagaimana
termaktub dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya “Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada
segumpal darah, manakala ia baik maka baiklah seluruhnya tapi manakala ia buruk maka buruklah
seluruhnya, ia adalah hati” (HR. Muslim).

Allah SWT juga berfirman di dalam surat Al-Isra’ ayat 36

ً‫ص َر َو ْالفُ َؤادَ ُك ُّل أُولئِكَ َكانَ َع ْنهُ َم ْسؤُوال‬


َ ‫س ْم َع َو ْال َب‬
َّ ‫ْس لَكَ ِب ِه ِع ْلم ِإ َّن ال‬ ُ ‫َوالَ ت َ ْق‬
َ ‫ف َما لَي‬

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung
jawabannya.

Kelima, mari kita gunakan agama Islam ini, sebagai ruh utama bagi kita. Segala apa yang kita kerjakan
dan lakukan hendaklah sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama Islam. Karena agama Islam inilah
satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman di dalam surat Ali-Imran
ayat 19. Yang berbunyi:

‫س ِري ُع‬ َّ ‫َّللاِ فَإِ َّن‬


َ َ‫َّللا‬ َّ ‫ت‬ َ ‫ف الَّذِينَ أ ُ ْوتُواْ ْال ِكت‬
ِ ‫َاب ِإالَّ ِمن َب ْع ِد َما َجا َء ُه ُم ْال ِع ْل ُم َب ْغيًا َب ْي َن ُه ْم َو َمن َي ْكفُ ْر ِبآ َيا‬ َ َ‫اختَل‬
ْ ‫اإل ْسالَ ُم َو َما‬ َّ َ‫ِإ َّن الدِينَ ِعند‬
ِ ِ‫َّللا‬
‫ب‬
ِ ‫سا‬َ ‫ْال ِح‬

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah SWT hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian
(yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah SWT maka
sesungguhnya Allah SWT sangat cepat hisab-Nya.”

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Yang keenam atau yang terakhir adalah dengan menyatukan semua unsur-unsur dan komponen yang
telah kami sebutkan di atas yakni antara anggota badan jasmani dan rohani haruslah senantiasa di
bingkai dengan nilai-nilai agama Islam.

َ‫َّللاَ َح َّق ت ُ َقاتِ ِه َوالَ ت َ ُموت ُ َّن إِالَّ َوأَنتُم ُّم ْس ِل ُمون‬
َّ ْ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُواْ اتَّقُوا‬

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS.
Ali-Imron: 102)

َ ‫ت َو ال ِذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِ َال َوتَهُ إنَّهُ ه َُو الغَفُ ْو ُر‬
‫الر ِح ْي ُم‬ ِ ‫اركَاهللُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِ ْي القُ ْر‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬,‫آن العَ ِظي ِْم‬ َ َ‫ب‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ت أ َ ْع َما ِلنَا‪َ ،‬م ْن َي ْه ِد‬ ‫س ِيئَا ِ‬‫ش ُر ْو ِر أ َ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َ‬ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هللِ ن َْح َم ُدهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُرهُ َونَعُ ْوذُ ِباهللِ ِم ْن ُ‬
‫ِي لَهُ َوأ َ ْش َه ُد أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ ش َِري َْك لَهُ‪َ ،‬وأ َ ْش َه ُد أ َ َّن‬ ‫ض ِل ْل فَالَ هَاد َ‬ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُّ ْ‬ ‫هللاُ فَالَ ُم ِ‬
‫صلَّونَ َعلَى الَّنِبْي ِ يَا‬ ‫هللا َو َمالئِ َكتَهُ يُ َ‬ ‫سلَّ َم ت َ ْس ِل ًما‪ .‬أ َ َّما بَ ْعدُ‪ :‬إِ َّن َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫س ْولُهُ َ‬ ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُ‬
‫ْت َعلَى‬ ‫صلَّي َ‬ ‫ص ِل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫س ِل ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‪ .‬أَللَّ ُه َّم َ‬
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫أَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُوا َ‬
‫ت َعلَى‬ ‫ار ْك َ‬ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّمدٍ‪َ ،‬ك َما بَ َ‬ ‫يم‪ِ ،‬إنَّ َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْيدٌ‪َ .‬وبَ ِ‬ ‫يم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِه َ‬ ‫ِإب َْرا ِه َ‬
‫اء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ِإب َْرا ِهي َْم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم إِنَّ َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْيدٌ‪.‬اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َماتِ‪ ،‬اَأل َ ْحيَ ِ‬
‫ت‬ ‫‪.‬واأل َ ْم َوا ِ‬ ‫َ‬

‫ف‬ ‫ان َوالَ ت َ ْجعَ ْل فِي قُلُوبِنَا ِغالًّ ِللَّ ِذيْنَ آ َمنُواْ َربَّنَا ِإنَّك َرؤ ُْو ُ‬ ‫َربَّنَا ا ْغ ِف ْر لَنَا َو ِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذيْنَ َ‬
‫سبَقُ ْونَا بِ ِ‬
‫اإل ْي َم ِ‬
‫‪.‬ر ِح ْي ٌم‬
‫َّ‬

‫ت َخي ُْر ْالفَاتِ ِحيْنَ ‪ .‬اَللَّ ُه َّم إِنَّا نَ ْسأَلُ َك ِع ْل ًما نًافِعًا َو ِر ْزقًا َ‬
‫طيِبًا‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْفت َ ْح بَ ْينَنَا َوبَيْنَ قَ ْو ِمنَا بِ ْال َح ِ‬
‫ق َوأ َ ْن َ‬
‫‪.‬و َع َمالً ُمتَقَبِالً‬
‫َ‬

‫سنَةً َو ِقنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫سنَةً َو ِفى ِ‬
‫اآلخ َر ِة َح َ‬ ‫‪.‬ربَّنَا آ ِتنَا ِفي ال ُّد ْن َيا َح َ‬
‫َ‬

‫ان ِإلَى ِي ْو ِم ِ‬
‫الدي ِْن‬ ‫س ٍ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِ ِينَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ِه َو َ‬
‫ص ْح ِب ِه َو َم ْن ت َ ِب َع ُه ْم ِبإ ِ ْح َ‬ ‫َو َ‬

Вам также может понравиться