Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
e-mail:{arypradana20@gmail.com, gartawan@yahoo.com,
idaayumadedarmayanti@yahoo.com}
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran menulis teks prosedur dengan
metode discovery learning di kelas X MIA 2 SMAN 1 Blahbatuh, (2) pelaksanaan pembelajaran menulis
teks prosedur dengan metode discovery learning di kelas X MIA 2 SMAN 1 Blahbatuh, dan (3) proses
penilaian pembelajaran menulis teks prosedur dengan metode discovery learning di kelas X MIA 2
SMAN 1 Blahbatuh. Subjek penelitian ini adalah satu orang guru kelas X MIA 2 dan siswa kelas X MIA 2
SMAN 1 Blahbatuh. Objek penelitian adalah perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
dan proses penilaian dalam pembelajaran menulis teks prosedur dengan metode discovery learning.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan dokumentasi. Data dianalisis
dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) perencanaan
pembelajaran dengan metode pembelajaran discovery learning yang telah direncanakan oleh guru telah
memenuhi standar pelaksanaan yang ditentukan. Keberhasilan perencanaan pembelajaran dapat
diperhatikan dari terpenuhinya keseluruhan sintak atau prosedur standar penyusunan langkah
persiapan/perencanaan pembelajaran dengan metode discovery learning. (2) Pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa, guru dapat dikategorikan berhasil menerapkan
metode discovery learning untuk menulis teks prosedur kompleks. Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran dengan metode discovery learning dapat diperhatikan dengan membandingkan langkah-
langkah pembelajaran yang dilakukan guru sebagaimana kegiatan pembelajaran dengan sintak
pembelajaran discovery learning. (3) Guru telah mampu menerapkan proses penilaian pembelajaran
discovery learning dalam menulis teks prosedur kompleks secara baik dan sesuai dengan sintak yang
sudah ditetapkan dan mampu memenuhi kriteria penilaian yang dicantumkan di dalam RPP yang
disusun sebelumnya.
Kata kunci: discovery learning, menulis, teks prosedur
Abstrac
This Research aimed at described (1) the writing learning’s plan of procedure text by using Discovery
Learning in X MIA 2 class of SMAN 1 Blahbatuh, (2) the writing learning’s action of procedure text by
using Discovery Learning in X MIA 2 class of SMAN 1 Blahbatuh, (3) the writing learning’s assessment of
procedure text by using Discovery Learning in X MIA 2 class of SMAN 1 Blahbatuh. The Subjects of this
study were a class teacher of X MIA 2 and students of X MIA 2 class at SMAN 1 Blahbatuh. The objects
of this study were learning’s plan, learning’s action, and learning’s assessment of writing learning of
procedure text by using Discovery Learning method. Methods of data collection used in this study were
observation and documentation. The data were analyzed by using descriptive qualitative data analysis.
Result of this study shows that (1) the learning plan of Discovery Learning method which planned by the
teacher has fulfill the standard process which have been specified. The successfulness of learning plan
can be seen from the fulfillment of all syntax or standard procedure of making the steps of
preparation/learning plan by using Discovery Learning method. (2) The implementation of learning done
by the teacher and students, teacher can be categorized success in implementing Discovery Learning
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Vol. 3 No 1 Tahun 2015
method for writing complex procedure text. The successfulness of learning using Discovery Learning
method can be considered by comparing the learning steps which have been done by the teacher as the
learning activity with learning syntax of Discovery Learning. (3) the teacher was capable to implement the
learning assessment of Discovery Learning in writing complex procedure text properly and according to
syntax which have been specified and capable to fulfill the assessment criteria included in the previously
Lesson Plan which have been prepared.
menulis teks prosedur kompleks, ciri ”Prosedur Pembuatan KTP” dan “Cara
kebahasaan yang biasanya ada dalam teks Mengurus SIM” pada buku Ekspresi Diri
prosedur kompleks dan sebagainya. Guru dan Akademik tahun 2013. Guru
meminta siswa menyampaikan jawaban menjelaskan urutan kegiatan yang harus
dan suasana kelas menjadi riuh oleh dilalui siswa untuk dapat membandingkan
jawaban-jawaban siswa. Untuk kedua teks tersebut. Guru menjelaskan
menenangkan suasana kelas, guru kembali bahwa kegiatan membandingkan ini akan
menyarankan agar siswa mengangkat diawali sebelumnya dengan pembagian
tangan sebelum menjawab. Suasana kelas kelompok. Jika sudah berada dalam
kembali tenang. Setelah itu, guru menunjuk kelompok, siswa mendiskusikan gebrakan
salah satu siswa yang duduk di bangku masalah yang guru berikan kepada siswa
paling pojok depan dekat dengan lemari, sehingga menimbulkan kebingungan dan
yang bernama Juliartana. Siswa tersebut tidak memberikan generalisasi terhadap
menyampaikan jawaban berdasarkan buku masalah awal yang diberikan. Siswa bisa
LKS yang dimiliki. Selanjutnya, guru menggunakan berbagai sumber data yang
meminta siswa yang lain untuk ada guna menunjang pemecahan masalah.
mengemukakan jawaban yang berbeda Setelah mendapatkan data yang cukup
daripada jawaban siswa sebelumnya. Salah untuk menyusun hipotesis, siswa
seorang siswa, Juniarta mengangkat diperkenankan untuk menulis laporan hasil
tangan. Guru memuji jawaban dan kerja (observasi) sesuai dengan rumusan
keberaniannya, meskipun masih agak masalah yang ditentukan, didasarkan atas
tersendat-sendat. Akhirnya, guru data-data yang ada. Karena tidak ada yang
menyimpulkan jawaban mereka dan bertanya lagi, siswa kembali bekerja di
memberikan tambahan atas kurangnya dalam kelompok masing-masing. Jika
jawaban yang disampaikan oleh siswa diskusi dalam kelompok sudah selesai yang
sebelumnya. ditandai dengan adanya laporan hasil
Guru melanjutkan pertanyaan kerja/diskusi, kegiatan akan dilakukan
mengenai langkah-langkah menulis teks dengan diskusi antarkelompok guna
prosedur kompleks. Setelah pertanyaan ini memeroleh kepastian atas investigasi yang
diberikan, situasi kelas menjadi sepi karena telah dilakukan. Jika sudah cukup
tidak seorang pun siswa yang mau mendapat masukan dan pembenaran,
memberikan pendapatnya. Karena siswa kelompok yang bersangkutan akan
hanya berbisik dengan teman lainnya tanpa menyempurnakan kembali laporan hasil
bersedia menjawab, guru akhirnya kerja yang sudah disusun.
memberikan penjelasan dan meminta siswa Guru kemudian memberikan
untuk menyimak baik-baik penjelasan guru. kesempatan bertanya kepada siswa apabila
Setelah menjelaskan, guru memberikan ada yang belum dipahami. Siswa terdiam
kesempatan kepada siswa untuk bertanya. sejenak. Karena tidak ada pertanyaan lagi,
Setelah diberi kesempatan oleh guru, penjelasan kembali dilanjutkan. Usai
seorang siswa yang duduk di depan meja menjelaskan tata cara membandingkan dua
guru mengangkat tangan dan meminta guru teks prosedur kompleks, guru menjelaskan
untuk mengulang kembali beberapa poin bahwa Menganjurkan peserta didik untuk
penjelasan guru mengenai istilah kalimat membaca buku dan aktivitas belajar lainnya
kronologis dan temporal. Guru pun yang mengarah pada persiapan
mengulang dan kembali memberikan pemecahan masalah (eksplorasi awal).
kesempatan bertanya kepada siswa yang Guru juga memberi kesempatan kepada
lain. Karena tidak ada lagi pertanyaan dari para siswa untuk mengumpulkan informasi
siswa, guru pun melanjutkan kegiatan sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
pembelajaran. membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.
Selanjutnya, guru menerapkan Guru meminta siswa mengumpulkan
metode discovery learning sesuai dengan (collection) berbagai informasi yang
urutan kegiatan yang telah disusun relevan, membaca literatur, mengamati
sebelumnya. Pertama, guru meminta siswa objek, wawancara dengan nara sumber,
membuka halaman buku yang memuat teks melakukan uji coba sendiri. Seluruh
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Vol. 3 No 1 Tahun 2015
jawaban ditulis dalam satu atau beberapa pembelajaran pun berakhir ketika
paragraf dengan tetap memperhatikan perwakilan siswa meminta siswa lain untuk
kaidah penulisan yang benar. berdiri dan menyampaikan salam penutup
Guru kemudian langsung memulai ”Om Shanti, Shanti, Shanti, Om”. Sebelum
tahap pertama pembelajaran dengan meninggalkan ruang kelas, satu demi satu
metode discovery learning dengan siswa bersalaman dengan guru, peneliti,
memberikan sebuah gebrakan masalah dan observer.
kepada siswa sehingga menimbulkan Penelitian dilanjutkan pada Jumat, 9
kebingungan dan tidak memberikan Januari 2015. Pelajaran bahasa Indonesia
generalisasi terhadap masalah awal yang berlangsung pada jam ke-3 dan ke-4, pukul
diberikan. Masalah yang guru berikan 9.00 s/d 10.45. Seorang perwakilan siswa
adalah temukan persamaan dan perbedaan langsung memimpin seluruh rekannya
struktur antara kedua teks prosedur untuk memberikan salam. Guru menjawab
kompleks yang berjudul ”Prosedur salam siswa dan peneliti bersama dengan
Pembuatan KTP” dan “Cara Mengurus SIM” observer kembali menempati kursi paling
pada buku Ekspresi Diri dan Akademik belakang. Guru mulai mengecek kehadiran
tahun 2013. siswa dan seluruh siswa hadir pada hari itu.
Guru memantau siswa dalam Guru kemudian menanyakan tingkat
mengolah data dan informasi yang telah semangat siswa untuk mengikuti pelajaran
diperoleh para siswa baik melalui pada hari itu dan siswa menjawab bahwa
wawancara, observasi, dan sebagainya. mereka siap belajar. Guru kemudian
Dalam kegiatan memantau tersebut, guru meminta siswa mengeluarkan keperluan
tidak memberikan informasi apapun agar belajar mereka masing-masing dan guru
tidak mengacaukan penemuan yang siswa membagikan kertas kerja siswa
hasilkan. Guru hanya melihat dan sebelumnya. Guru pun bertanya kepada
memantau siswa menafsirkan data dan siswa mengenai tata cara membandingkan
informasi yang telah diperoleh para siswa yang telah dipelajari sebelumnya. Atas
baik melalui wawancara, observasi, dan pertanyaan yang dilontarkan oleh guru,
sebagainya (diacak, diklasifikasikan, siswa pun menjawab bahwa mereka masih
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung mengingat tata cara membandingkan
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tersebut. Guru kemudian bertanya kepada
tingkat kepercayaan tertentu. Setelah siswa siswa yang bernama Alit mengenai cara
selesai menyusun laporan hasil kerja di membandingkan teks yang akan mereka
masing-masing kelompok, guru lakukan dan Alit menjawab bahwa kegiatan
membimbing siswa melakukan membandingkan kedua teks dilakukan
pemeriksaan secara cermat dalam fase dengan dalam kegiatan membaca siswa
pembuktian benar atau tidaknya hipotesis menemukan jawaban atas pertanyaan yang
yang ditetapkan tadi dengan temuan disusun, siswa dapat menulis jawaban
alternative. tersebut. Seluruh jawaban ditulis dalam
Jam pelajaran bahasa Indonesia di satu atau beberapa paragraf dengan tetap
kelas X MIA 2 SMAN 1 Blahbatuh adalah memperhatikan kaidah penulisan yang
sembilan puluh menit. Setelah melewati benar. Guru pun memberikan tepuk tangan
beberapa tahap pembelajaran, waktu yang kepada Alit dan diikuti oleh siswa lainnya.
tersisa adalah lima menit. Karena seluruh Guru langsung meminta siswa untuk
siswa telah selesai menyusun laporan, guru memulai kembali kegiatan membandingkan
meminta siswa untuk mengumpulkan kertas teks yang tertunda sebelumnya karena
kerja masing-masing dan kegiatan keterbatasan waktu. Pengecekan kehadiran
menyampaikan hasil diskusi akan dilakukan sampai dengan pengecekan ingatan siswa
esok hari dengan perlengkapan yang sama mengenai tata cara merangkum
seperti hari ini. Sebagai bentuk menghabiskan waktu selama 10 menit.
penghargaan atas usaha siswa Setelah guru melihat seluruh siswa
menumbuhkan sikap disiplin selama sudah siap, guru meminta siswa untuk
pembelajaran, guru dan siswa kemudian mulai membandingkan kedua teks.
bertepuk tangan bersama-sama. Kegiatan Suasana kelas menjadi sunyi. Guru kembali
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Vol. 3 No 1 Tahun 2015
berkeliling dan mengamati aktivitas belajar tangan. Guru menunjuk Agus Andika dan ia
siswa. Guru terkadang menghampiri siswa berpendapat bahwa merangkum terdiri atas
yang bertanya. Guru telah memantau beberapa langkah. Langkah-langkah yang
seluruh siswa bangku demi bangku dan telah mereka lalui adalah kegiatan
membimbing siswa ketika mengalami membandingkan kedua teks dapat
kesulitan. Kegiatan membandingkan teks dilakukan dengan dalam kegiatan
dilaksanakan oleh siswa selama lebih membaca siswa menemukan jawaban atas
kurang enam puluh menit. Sebagian besar pertanyaan yang disusun, siswa dapat
siswa dalam kelompok memeriksa kembali menulis jawaban tersebut. Seluruh jawaban
hasil kerja mereka sebelumnya, namun ditulis dalam satu atau beberapa paragraf
beberapa ada yang mengoreksi kembali dengan tetap memperhatikan kaidah
hasil kerjanya agar rapi dan baik. Ketika penulisan yang benar. Guru pun
seluruh siswa selesai memeriksa kembali memberikan tepuk tangan kepada Agus
hasil pekerjaan mereka, guru meminta Andika dan diikuti oleh siswa lainnya. Masih
siswa untuk menyampaikan hasil diskusi tersisa sedikit waktu, guru memberikan
untuk disesuaikan dengan kelompok isyarat kepada peneliti untuk mebagikan
lainnya. kuesioner kepada masing-masing siswa.
Setelah selesai melukan diskusi Guru memberikan tanda kepada salah
antarkelompok, semua siswa dalam setiap seorang siswa untuk menutup pelajaran.
kelompok diberi waktu selama 15 menit Perwakilan siswa memimpin seluruh
untuk mengoreksi dan menyempurnakan rekannya untuk menutup pelajaran dengan
hasil pekerjaan masing-masing mengucapkan salam ”Om Shanti, Shanti,
kelompoknya. Siswa pun kembali riuh Shanti, Om”. Pembelajaran pada hari itu
karena satu orang dalam kelompok menulis pun berakhir dengan baik.
kembali hasil kerja kelompok dan anggota Berdasarkan pelaksanaan
lain membisikkan sesuatu yang harusnya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
ditulis oleh si penulis. Usai mengoreksi dan siswa di atas, guru dapat dikategorikan
pekerjaan masing-masing, perwakilan berhasil menerapkan metode discovery
setiap kelompok mengumpulkan hasil kerja learning untuk menulis teks prosedur
kepada guru tepat beberapa menit setelah kompleks. Keberhasilan pelaksanaan
guru memberikan instruksi untuk pembelajaran dengan metode discovery
mengumpulkan. learning dapat diperhatikan dengan
Setelah seluruh siswa mengumpulkan membandingkan langkah-langkah
hasil kerja kelompoknya, guru bertanya pembelajaran yang dilakukan guru
kepada siswa mengenai hal-hal yang belum sebagaimana kegiatan di atas dengan
dipahami mengenai pelajaran sintak pembelajaran discovery learning.
membandingkan teks prosedur kompleks. Melihat keseluruhan langkah-langkah
Karena tidak ada yang bertanya, guru pembelajaran menulis teks prosedur
kembali meyakinkan siswa untuk bertanya kompleks telah memenuhi sintak standard
apabila ada sesuatu yang belum dipahami. pelaksanaan pembelajaran discovery
Setelah bertanya beberapa kali dan tidak learning, guru dikategorikan berhasil
ada reaksi siswa, guru pun meminta siswa menerapkan metode pembelajaran tersebut
untuk menyimpulkan materi pembelajaran. dengan baik. Guru melakukan tahapan
Dengan cepat, beberapa siswa sesuai dengan urutan yang benar dengan
mengangkat tangan dan guru menunjuk memulainya dengan stimulus atau
siswa yang bernama Jefri dan ia rangsangan, dilanjutkan dengan pernyataan
menyimpulkan materi pelajaran dengan pertanyaan atau pemberian masalah,
menyebutkan pengertian dan tujuan disusul kegiatan pengumpulan data,
menulis teks prosedur kompleks sesuai kemudian pemrosesan data, verifikasi data,
dengan penjelasan guru sebelumnya. Guru dan diakhiri dengan penyimpulan. Dalam
memberikan penguatan dengan pembelajaran ini, inti sebenarnya, guru
mengatakan bahwa jawaban Jefri bagus. tidak memberikan generalisasi langsung di
Ketika meminta pendapat lain dari siswa awal, namum siswa yang membuat
lainnya, siswa lain kembali mengangkat generalisasi itu ada berdasarkan konsep
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Vol. 3 No 1 Tahun 2015
dan prinsip yang siswa temukan selama pemikiran kritis siswa di bawah bimbingan dan
dan setelah proses pembelajaran. arahan guru, siswa pun akhirnya mampu
menyamakan konsep yang awalnya berbeda.
Pembahasan Tanpa kemampuan untuk mengarahkan siswa
Keberhasilan pelaksanaan dengan baik, metode discovery learning tidak
pembelajaran terletak pada dua pihak yang akan berjalan dengan baik sebagaimana
terlibat, yakni guru dan peserta didik. Tanpa diharapkan.
kerja sama yang baik dari kedua belah pihak Kunci keberhasilan penerapan metode
tersebut, metode pembelajaran cenderung tidak discovery learning selanjutnya oleh guru adalah
berhasil. Sebagaimana diuraikan sebelumnya, keputusan untuk memberikan semacam
guru telah melaksanakan langkah pembelajaran penugasan kepada siswa dengan penggunaan
yang terbagi ke dalam 3 fase, yakni alokasi waktu selama dua kali pertemuan.
persiapan/perencanaan, pelaksanaan, dan Dengan demikian, siswa mendapatkan
penilaian. Penerapan metode discovery learning kesempatan untuk belajar seluas-luasnya
pada siswa kelas X MIA 2 SMAN 1 Blahbatuh dengan pemahaman materi yang lebih dalam
tergolong baik dan berhasil jika dilihat dari dengan memberikan kesempatan bagi peserta
pemenuhan kriteria keterlaksanaan langkah didik untuk belajar di luar kelas. Peserta didik
pembelajaran dan juga skor yang dihasilkan dapat memperoleh pengalaman langsung
siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada tentang apa yang sedang dipelajari.
pembelajaran di kelas X MIA 2 SMAN 1 Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar
Blahbatuh, ada beberapa hal yang menjadi yang harus dilakukan peserta didik dalam
kunci keberhasilan keterlaksanaan metode rangka mencapai penguasaan standar
discovery learning dalam rangka menulis teks kompetensi, kemampuan dasar, dan materi
prosedur kompleks sehingga metode discovery pembelajaran. Jika pada saat itu materi
learning bisa diterapkan dengan baik. Hal-hal langsung diselesaikan dalam satu kali
yang dimaksud akan dirinci sebagai berikut. pertemuan, siswa hanya mampu
Yang pertama, guru mampu merangsang membayangkan hal yang dipelajari saat itu.
rasa ingin tahu siswa dengan permasalahan Namun, dengan sistem pembentujkan konsep
yang dekat dan ada di sekitar siswa. Dalam dasar di kelas terlebih dahulu dan praktik di luar
menuliskan teks laporan hasil observasi, kelas untuk mengumpulkan data yang akurat,
pemikiran bahwa setiap materi atau fenomena selain memperoleh kebenaran akan hipotesis
bisa disamaratakan kan atau digeneralisasikan dan asumsi, siswa memperoleh pengalaman
memanglah benar namun bukan berarti bersifat belajar yang nyata dan membantu untuk
mutlak. Guru memilih untuk menggunakan membentuk ingatan dengan jangka yang lebih
fenomena umum, dekat, dan penting untuk panjang. Sebab, siswa memahami konsep
diketahui, yang ada di sekitar siswa itu sendiri. secara langsung lewat pengalaman langsung,
Dalam metode discovery learning, rangsangan tidak hanya sekadar teori semata. Dengan
awal terhadap fenomena yang akan dibahas demikian, metode discovery learning terpenuhi
sangatlah penting. Tanpa adanya rangsangan bukan hanya hasilnya laporannya, namun juga
yang menarik, metode discovery learning akan tujuannya, yakni membuat siswa belajar.
menjadi metode pembelajaran yang Kunci keberhasilan penerapan metode
membosankan bagi siswa, bahkan cenderung discovery learning oleh guru yang terakhir
menimbulkan ketakutan akan materi yang dalam pembelajaran menulis teks prosedur
dipelajari. Menggunakan fenomena yang sering kompleks adalah pembentukan kelompok yang
dilihat atau umum diketahui akan memudahkan heterogen. Dalam penerapan metode discovery
siswa untuk menuliskannya dalam bentuk teks learning, kelompok yang heterogen memegang
prosedur kompleks. peranan yang signifikan. Dengan kelompok
Faktor keberhasilan yang kedua adalah belajar yang heterogen, peserta didik
kemampuan guru dalam mengarahkan perserta melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan
didik untuk bertanya. Sebagian besar siswa semua anggota kelompok mengungkapkan
yang sebelumnya terdiam karena tidak pendapat, ide, dan tanggapan terhadap
mengetahui materi, berani bertanya bahkan skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan
memberikan pernyataan mengenai muncul berbagai macam alternatif pendapat.
permasalahan yang diberikan. Selain itu, guru Model discovery learning memang
juga mampu mengarahkan siswa untuk memiliki kelebihan tersendiri bila dibandingkan
membuktikan asumsi dan mendengarkan dengan model pembelajaran selama
pendapat yang berbeda dari mereka. Jika ada dilaksanakan. Kelebihan yang pertama adalah
perbedaan pendapat, guru melemparkan ketertarikan dan motivasi siswa yang lebih tinggi
kembali kesempatan kepada siswa. Lewat ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Vol. 3 No 1 Tahun 2015
DAFTAR PUSTAKA
Bahasa Indonesia. 2014. Ekspresi Diri dan
Akademik Kelas X. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.