Вы находитесь на странице: 1из 22

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT

Pada An. “R” Usia 18 Bulan dengan Gastroentritis


Di BPS CHOMSATUN, S.ST
SIDOARJO

Oleh:

Sitti Hoirus Saadah


(110154010042)

AKADEMI KEBIDANAN NGUDIA HUSADA MADURA


2013
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan “Asuhan Kebidanan Pada An. “A”
Usia 21 Bulan dengan Gastroentritis di BPS Chomsatun,S.ST Sidoarjo”.
Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan berkat dukungan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Atas terselesainya laporan ini saya sampaikan terima
kasih kepada seluruh pihak yang membantu terselesaikannya asuhan kebidanan ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya mengharap dan kritik
dan saran yang membangun sebagai bekal penulisan laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Sumenep, September 2013

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Gastroenteritis adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja

yang encer dengan frekwensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan

diare bila frekwensi air besar sudah lebih dari empat kali. Sedangkan untuk bayi

berumur lebih dari satu bulan dan anak bila frekwensinya lebih dari tiga kali.

Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan

morbiditas pada anak. Di Indonesia diperkirakan angka kesakitan berkisar

diantara 150-430 per 1000 penduduk per tahunnya. Dengan usaha yang

sekarang telah dilaksanakan, angka kematian di rumah sakit dapat ditekan

menjadi kurang dari 3%.

1.2 TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan tentang Balita
Sakit dengan Gastroentritis.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat melakukan pengkajian tentang balita sakit
b. Agar mahasiswa dapat melakukan interprestasi data dasar pada balita sakit
c. Agar mahasiswa dapat merumuskan diagnosa dan masalah potensial yang
terjadi terhadap balita sakit
d. Agar mahasiswa dapat merumuskan kebutuhan yang akan segera
dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang ada.
e. Agar mahasiswa dapat merencanakan hal – hal yang akan diperlukan pada
asuhan kebidanan pada dengan rencana yang dibuat
f. Agar mahasiswa dapat mengevaluasi asuhan yang telah dilakukan
BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN
► Diare adalah buang air besar yang tidak normal, bentuk tinja yang cair
dengan frekwensi lebih banyak dari biasanya
(Bagian Fakultas Kedokteran Ui, 1985)
► Diae adalah keadaan buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak, konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau atau
dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja.
( Perawatan anak sakit,Ngastiah, 1997 )
► Diare adalah buangair besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebihbanyak dari biasanya (normal 100-00-200 ml per jam), dengan tinja
berbertuk cairan atau setengahcairan, dapatpulu disertai frekuensi
defekasi yang meningkat.
(Kapitaselekta Kedokteran, Edisi ketiga, ArifMansjoer, dll)

B. ETIOLOGI
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor
1. Faktor infeksi
a) Infeksi internal, infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak :
b) Infeksi parenteral
2. Faktor Malabsorbsi
3. Faktor makanan
4. Faktor Psikologis
C. PATOGENISIS
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah ;
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan nosmotik dalam rongga usus meninggi sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus
yang berkelebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare
2. Gangguan Sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan
selanjudnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan Motilitas usus
Hiperperistaltik usus akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare pula.
(Perawatan anak sakit, Ngastiah dan IKA FKUI/RSCM)

D. PATOFISIOLOGI
Sebagai akibat diare baik akutmaupun kronik akan terjadi :
1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hiokalemia)
2. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, Pengeluaran
bertambah)
3. Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah
(Perawatan anak sakit, Ngastias dan IKA FKUI/RSCM)
E. GAMBARAN KLINIK
Mula – mula anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat,
nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair,
mungkin disertai lendir dan darah. Warna tinja semakin lama berubah menjadi
kehijau – hijauan karena bercampur empedu. Anus dan sekitarnya timbul lecet
karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin
banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus
selama diare. Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan
dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit. (Perawatan anak sakit, Ngastiah)
Akibat dihidrasi diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). Bila sudah
terjadi asidodis metabolic pasien akan tampak pucat dengan pernapasan yang
cepat dan dalam (Pernafasan kussmaul). Asidosis metabolic terjadi karena :
1. Kehilangan NaHCO3 melalui tinja diare
2. Ketosis kalapram
3. Produk – produk metabolic yang bersifat asam tidak dapat dikeluarkan
(karena oliguria/anuria)
4. Berpindahnya ion natrium dari cairan ekstrasel kecairan intrasel
5. Penimbunan asam laktat (anoksia jaringan)

F. KOMPLIKASI
1. Dihidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik dan hipertonik)
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah,
bradikardia dan perubahan elektrokardiogram)
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisiensi
enzim lactase
6. kejang, terjadi pada dihidrasi hipertonik
7. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau kronik)
G. PENATALAKSANAN
Dasar pengubatan diare :
1. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah
pemberiannya
2. Diatetik (cara pemberian makanan)
3. Obat – obatan
a. Pemberian cairan
► Cairan per oral
Pada dihidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral
berupa cairan yang bersifat NaCL dan NaHCO3 , KCL dan
glukosa
► Cairan Parenteral
Pada umumnya cairan ringer laktat (RL) selalu tersedia di
fasilitas kesehatan dimana saja
Cara pemberian cairan
◙ Belum ada dihidrasi
- Per oral sebanyak anak mau minum ( Ad
libitum) atau 1gelas tiap defekasi
◙ Dehidrasi ringan
- 1 jam pertama 25-50 ml/kg BB per oral
(intragastrik)
- Selanjutnya 125 ml/kg BB/hari ( Ad libitum )
◙ Dehidrasi sedang
- 1 jam pertama 50-100ml/kg BB per oral/
intragastrik (sonde)
- Selanjudnya 125 ml/kg BB /hari Ad libitum
◙ Dehidrasi berat
- Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun BB 3-10 kg
- 1 jam pertama 40 ml/kg BB/jam=10 tetes/kg
BB/menit (set infus 1 ml=20 tetes)
- 7 jam berikutnya 12 ml/kg BB/jam=3 tetes/kg
tetes/kg BB/menit (set imfus 1 ml=15 tetes)
atau4 tetes/kg BB/menit ( set infus 1 ml=20
tetes)
- 16 jam berikutnya 125 ml/kg BB oralit per oral
atau intragastrik. Bila anak tidak mau minum,
teruskan dengan AA intrvena 2 tetes/kg
BB/menit (set infus 1 ml= 15 tetes) atau3
tetes/kg BB/menit (set infus 1 ml- 20tetes)
b. Pengobatan Dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 th dengan BB < 7 kg
jenis makanan :
 Susu (ASI dan atau susu formula yang mengandung laktosa
rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, almiron
atau sejenis lainnya ).
 Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi
tim), bila anak tidak mau minum susu karena dirumah tidak
biasa.
 Susu khusus yang disediakan dengan kelainan yang ditemukan
misalnya susu yang tidak mengandung laktosa atau asam,
lemak yang berantai sedang atau tidak jenuh.
c. Obat – obatan
 Obat anti Sekresi
Asetosal, dosis 25 mg/tahun dengan dosis minimum 30 mg
Klorpromazin,dosis 0,5-1 ml/kg BB/hai
 Obat Spasmolitik dan lain – lain
Umumnya obat Spamolitik seperti papaverin, ekstrak
beladona, opium loperamid tidak digunakan untuk mengatasi
diare akut lagi. Obat pengeras tinja seperti kaolin, pektin,
charcoal, tabonal, tidak ada manfaatnya untuk mengatasi diare,
sehingga tidak diberikan lagi.
 Antibiotik
Umumnya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada penyebab
yang jelas. Bila penyebabnya kolera, diberikan tetrasiklin 25-
50 mg/kg BB/hari. Antibiotik juga diberikan bila terdapat
penyakit penyerta Seperti : OMA, Faringitis, Bronkitis atau
Bronkopneumunia.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEBIDANAN ANAK

I. PENGKAJIAN
Tanggal, jam, tempat, oleh
A. Data subyektif
1. Biodata
Terdiri dari biodata anak dan orang tua
Diare dapat menyerang siapa saja baik ibu bayi, anak maupun
orang tua dewasa. Walaupun umur bukan faktor yang
menentukan daya rentan, namun infeksi sekunder purulen lebih
banyak terjadi pada anak kecil.
2. Keluhan utama
Buang air besar yang tidak normal atau bentuk yang lebih
encer dengan frekwensi lebih sering dari biasanya sejak tadi
pagi disertai panas.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayak penyakit anak sekarang
Perjalanan gejala dan tindakan yang sudah dilakukan
b. Riwayat penyakit anak dahulu
Diare sering diawali dengan kondisi tertentu seperti
cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat dan
nafsu makan berkurang.
4. Riwayat immunisasi
Kelengkapan immunisasi anak
5. Riwayat tumbuh kembang
a. Pertumbuhan
Berat badan lahir : 3,25 cm
Panjang badan lahir : 50 cm
Lingkar lengan lahir : 11 cm
Lingkar kepala lahir : 34 cm
b. Perkembangan
Tengkurap umur : 6 bln
Merangkak umur : 7 bln
Duduk umur : 9 bln
Berdiri umur :10 bln
Berjalan umur : ≥ 11 bln
6. Riwayat Psikososial
Terdiri dari hubungan dengan keluarga, hubungan dengan
teman dan jumlah anggota keluarga
7. ADL
Nutrisi : + 3x sehari terdiri dari nasi/sayur/lauk pauk
Istirahat : +10 Jam sehari
Eliminasi : BAB + 1-3x sehari
BAK + 7-8x sehari

B. Data Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda – tanda vital
Suhu : Suhu biasanya meningkat
Respirasi : Frekwensi pernafasan lebih cepat (>120x/m)
3. Antropometri
BB : berat badan turun (<12 kg)
TB : 89 cm
LILA : <16 kg
4. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
* Muka : Pucat/tidak, cyanocis/tidak, tulang pipi
menonjol/tidak
* Mata : Cekung/tidak
* Mulut : Bibir kering/tidak
b. Palpasa
Perut/kulit : Turgor menurun/tidak, nyeri/tidak
c. Auskultasi
Perut : Bising usus meningkat/menurun

II. INTERPRETASI DATA DASAR, DIAGNOSA, MASALAH DAN


KEBUTUHAN
DS :- Anak umur….. bulan/tahun
- Anak mencret
DO :- K/U : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV
Suhu : >37,50C
Nadi : > 120 x/m
Respirasi : 25 – 30 x/m

- Antropometri
BB : < 12 kg
TB : 89 cm
LILA : <16 cm
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Muka : Pucat/tidak, cyanocis/tidak, tulang pipi menonjol/tidak
Mata : Cekung/tidak
Mulut : Bibir kering/tidak
b. Palpasi
Perut/kulit : Turgor menurun/tidak, nyeri/tidak
c. Auskultasi
Perut : Bising usus meningkat/ menurun
DX : Anak sakit umur… bulan/tahun dengan diare
MASALAH : gangguan pola eliminasi
KEBUTUHAN : Sesuai dengan masalah
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
- Dihidrasi ringan
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. PENGEMBANGAN RENCANA
1. Rehidrasi
2. HE Tentang :
- Personal Hygine
- Nutrisi
3. Berikan therapy berupa oralit dan parasetamol
4. Anjurkan untuk kontrol ulang besok
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi
VII. EVALUASI
Sesuai dengan implementasi
BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN
Pada An. “ R “ Umur 18 Bulan dengan Gastroentritis
DI BPS Asri Sudarsono-Sumenep

Tanggal Pengkajian : 15 -09 – 2013


Jam : 09.15 WIB
Tempat Pengkajian : BPS Chomsatun,S.ST
Nama Mahasiswa : Sitti Hoirus Saadah
NIM : 110154010042

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
a. Nama anak : An. “A“
Umur/tanggal lahir : 21 Bulan
Anak ke :3
Jumlah saudara :-
Status Anak : Kandung
b. Nama ayah : Tn. “S“ Nama ibu : Ny. “A“
Umur : 27 th Umur : 26 th
Agama : Islam Agama :Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/Bangsu : Madura/Indonesia
Alamat : Bebekan Alamat :Bebekan
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan bahwa anaknya mencret sudah 2 hari yang lalu,
frekuensinya 5-6 x/hari. Anaknya sedikit panas dan terkadang muntah.
3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat prenatal
ibu mengatakan ini adalah anak pertamanya dan selama hamil tidak
ada penyulit atau komplikasi seperti perdarahan, asma, jantung
ataupun penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, ibu
memeriksakan kehamilannya sebanyak 3x.
TM I : Tidak pernah periksa kehamilan
TM II : 1x di BPS, tidak ada keluhan
TM III : 2x di BPS, dengan keluhan nyeri pinggang
Penyuluhan yang pernah didapat yaitu tentang tanda bahaya
kehamilan tiap trimester, pola nutrisi, pola aktivitas, dan perubahan
yang terjadi pada ibuhamil. Terapi yang pernah didapat yaitu Vit B1,
B6, B12, Calk, Tablet Fe.
b. Riwayat natal
Ibu mengatakan anaknya lahir di BPS, ditolong oleh bidan, BB: 2900
gr, PB: 48 cm, dan tidak mengalami kelainan atau cacat.
c. Riwayat postnatal
Ibu mengatakan bayinya diberi minum ASI dan susu formula, dan
diberi makanan tambahan sejak usia 4 bulan.
4. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan anaknya mencret sejak 2 hari yang lalu dan
frekuensinya 5-6 x/hari, anaknya sedikit panas dan kadang-kadang
mentah.
5. Riwayat imunisasi
a) Hb0 1x pada usia 1 hari, 2, 3, dan 4 bulan
b) DPT 3x pada usia 2, 3, 4 bulan
c) BCG 1x pada usia 1 bulan
d) Polio 4x pada saat usia 1, 2, 3, dan 4 bulan
e) Campak 1x pada saat usia 9 bulan
6. Riwayat Psikososial
* Hubungan dengan orang tuadan keluarga baik
* Hubungan dengan teman baik
7. Riwayat tumbuh kembang
a. Adaptasi sosial
ibu mengatakan anak sangat dekat dengan keluarganya dan mudah
berinteraksi dengan teman sebayanya.
b. Bahasa
ibu mengatakan anak dapat menyebut 3-6 kata yang mempunyai ciri
seperti bola, papa, mama, dsb.
d. Motorik halus
Ibu mengatakan anak sudah bisa mencoret-coret menggunakan pensil
pada kertas, dan bisa memegang gelas serta belajar makan sendiri.
e. Motorik kasar
Ibu mengatakan anaknya sudah bisa berlari-lari.
8. Pola aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi :
Sebelum sakit : makan 3x/hari, porsi 1 piring habis (nasi, sayur,
lauk pauk)
Selama sakit : makan 3x/hari, ± 4-5 sendok (nasi, sayur, lauk
pauk)
b. Istirahat
Sebelum sakit : tidur siang ± 2 jam, dan tidur malam ±9-10 jam
(tidak ada keluhan)
Selama sakit : tidur siang ± 2 jam, dan tidur malam ±8-9 jam
(rewel, tidak nyenyak)
c. Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x/hari (lembek, kuning, tidak ada keluhan)
BAK 5-6x/hari (kuning jernih, tidak ada keluhan)
Selama sakit : BAB 5-6x/hari (cair, kuning, berbau khas)
BAK 5-6x/hari (kuning jernih, berbau khas)
d. Aktivitas
Sebelum sakit : anak bermain dengan saudara dan teman sebaya
Selama sakit : anak cenderung diam dan menjadi sangat rewel
e. Personal hygiene
Sebelum sakit : mandi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, dan kramas
1x/hari
Selama sakit : diseka 2x/hari, ganti pempers setiap BAK/BAB,
ganti baju 2x/hari

B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
2. TTV : Suhu : 37,80 C
Nadi : 110 x/menit
Respirasi : 34 x/ menit
3. Antropometri : BB : 10 kg
TB : 75 cm
4. Pemeriksaan fisik
Kepala :Tidak ada Caput Succedaneum,tidak ada Chepal
Hematoma
Muka : Tidak pucat, warna kulit kemerahan
Mata : Simetris, palpebra tidak odema, konjungtiva
merah muda, sklera putih
Hidung : Simetris, septumnasi lurus, kebersihan cukup
Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak labioskisis dan
pallatoslisis
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid,tidak ada bendungan vena jugularis,tidak ada
bendungan kelenjar limfe
Axilla : Tidak ada massa/benjolan abnormal
Abdomen : Simetris, tidak ada perdarahan tali pusat
Genetalia : Ada skrotum dan testis sudah turun
Anus : Tidak ada atresia ani dan berlubang
Ekstremitas : bentuk simetris, kelaian tonus otot lemah
,turgor kulit kurang , Tidak ada kelainan

II. INTERPRETASI DATA DASAR, DIAGNOSA, MASALAH DAN


KEBUTUHAN
Diagnosa : An. “A” usia 21 bulan dengan gastroentritis
DS : Ibu mengatakan anaknya mencret sejak 2 hari yang lalu,
frekuaensi 5-6x/hari, cair, kuning tidak berbusa, dan disertai
panas, mual terkadang muntah serta nafsu makan menurun.
DO : - K/U : lemah
- Kesadaran : Composmentis
- Akral hangat
- Turgor kulit berkurang
- TTV: S : 37,80 c
N : 100 x/menit
R : 34 x/ menit
- Antropometri: BB : 10 kg
TB : 75 cm
Masalah : ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Kebutuhan : - Pemenuhan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Pemberian terapi penurun panas dan untuk mengurangi
diare
- HE tentang pola nutrisi
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Diagnosa : An. “A” usia 21 bulan dengan gastroentritis
DS : Ibu mengatakan anaknya mencret sejak 2 hari yang lalu,
frekuaensi 5-6x/hari, cair, kuning tidak berbusa, dan disertai
panas, mual terkadang muntah serta nafsu makan menurun.
Antisipasi : - Kompres hangat
- Kolaborasi dengan dokter
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Dehidrasi

V. INTRVENSI
Tanggal : 15 – 09 – 2013 , Jam : 09.15 WIB
Diagnosa Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional
An. “A” usia  Tujuan: 1. Lakukan pendekatan R/: Menjalin hubungan
21 bulan Setelah dilakukan terapeutik kepada ibu yang baik dan agar
dengan asuhan kebidanan dan keluarga tercipta saling percaya
Gastroentritis diharapkan antara klien, keluarga dan
keseimbangan petugas kesehatan
cairan dan elektrolit 2. Berikan kompres hangat R/: Agar suhu tubuh dapat
terpenuhi, kondisi kembali normal
anak kembali 3. Kolaborasi dengan R/: Pemeriksaan lab dan
normal dan tidak dokter spesialis anak penanganan lebih lanjut
terjadi komplikasi 4. Jalankan Advice dokter R/: Pemberian terapi
 K/U baik dan TTV sesuai Advice
dalam batas normal 5. Dokumentasi asuhan R/: Sebagai bukti otentik
yang dilakukan terhadap asuhan yang
dilakukan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 15 – 09 – 2013 , Jam : 09.15 WIB
1. Melakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga serta memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu tentang kondisi anaknya saat ini seperti keadaan
umum anaknya yang masih dalam keadaan stabil atau dalam keadaan
terkontrol oleh petugas kesehatan sehingga mengurangi tingkat kecemasan ibu
akan kondisi anaknya.
2. Memberikan kompres hangat (bye-bye fever) untuk mengurangi suhu
tubuhnya yang tinggi.
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak, advicenya yaitu:
- Rujuk ke RS
- Puyer parasetamol 40 mg
- Puyer newdiatab 1/5 tab
4. Menjalankan Advice dokter yaitu puyer newtab 1/5 tab, puyer parasetamol 40
mg. Motivasi ibu untuk merujuk anaknya ke RS untuk dilakukan pemeriksaan
lab dan penanganan lebih lanjut atas kondisi anaknya serta memberikan
dukungan moral kepada klien dan keluarga agar tidak terlalu khawatir.
5. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan sebagai bukti otentik:
- Tanggal pemeriksaan
- Identitas dan keluhan pasien, serta terapi yang diberikan
- Nama dan tanda tangan petugas kesehatan
VII. EVALUASI
Tanggal : 15 - 09 – 2013, jam : 09.20 WIB
S : Ibu pasien mengatakan bersedia melakukan anjuran petugas untuk merujuk
anaknya ke RS untuk kesembuhan anaknya.
O : K/U anak lemah, wajah tampak lesu, turgor kulit berkurang, anak
mendapatkan puyer newdiotab 1/5 tab dan parasetamol 40 mg.
A : An. “R” usia 18 bulan dengan gastroentestinal, pra rujukan
P : lakukan persiapan rujukan (BAKSOKU)
Anjurkan ibu untuk sambil memberikan asupan nutrisi kepada anaknya.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Diare adalah buangair besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang


lebihbanyak dari biasanya (normal 100-00-200 ml per jam), dengan tinja
berbertuk cairan atau setengahcairan, dapatpulu disertai frekuensi
defekasi yang meningkat.
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor
1. Faktor infeksi
a) Infeksi internal, infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak :
b) Infeksi parenteral
2. Faktor Malabsorbsi
3. Faktor makanan
4. Faktor Psikologis

B. Saran
 Pembimbing Praktik
Para pembimbing praktik di harapakan memberikan bimbingan yang
mengarahkan mahasiswa untuk lebih baik lagi dalam memberikan
asuhan
 Pembimbing Akademik
Dosen pembimbing diharapkan dapat lebih meningkatkan bimbingan
pra PKK agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan
 Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami tentang perawatan
Balita Sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Dep Kes RI. (2000). Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta

Dr. Soetjianingsih, DSAK.(1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Elisabeth B, Hurlock. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta : Erlangga

Ngastiah,.(1998). Perawatan Anak Sakit. Jakarta

Вам также может понравиться