Вы находитесь на странице: 1из 2

MONITORING GARAM BERYODIUM

No. Dokumen : .SOP/UKM/429.11415/2018


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
WAWAN PRAYITNO,S.Kep
PUSKESMAS Tanda Tangan :
NIP. 19691225 199203 1 008
SONGGON
1. Pengertian Monitoring garam beryodium adalah proses kegiatan pemantauan garam
beryodium yang dilakukan secara berkala (minimal 2x dalam satahun)
Garam Beryodium adalah garam NaCl yang diproduksi melalui proses yodisasi
memenuhi standar SNI mengandung yodium antara 30-80 ppm
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk monitoring garam beryodium
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Songgon Nomor:188.4/ /429.114.15/
2017 tentang Penanggungjawab UKM dan UKP UPTD Puskesmas Songgon
4. Referensi Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat Masyarakat
Departemen Kesehatan RI Tahun 2011
5. Prosedur 1. Sebelum pelaksanaan monitoring petugas memberitahu sekolah untuk
mempersilahkan siswa kelas 4 dan 5 membawa garam yang digunakan orang tuanya
di rumah untuk memasak serta mengisi blanko yang disediakan. Apabila jumlah siswa
kelas 4 dan 5 kurang dari 26 siswa maka ditambahkan semua siswa kelas 3. Bila
jumlah tersebut masih kurang dari 26 siswa maka ditambahkan semua siswa kelas 2,
begitu seterusnya.
2. Pelaksanaan monitoring garam beryodium diawali dengan penyuluhan tentang GAKY
oleh petugas
3. Petugas mempersilahkan siswa membuka garam yang dibawa dari rumah masing –
masing
4. Petugas menguji kadar yodium pada garam dengan meneteskan 1 – 2 tetes yodina
test pada garam dengan berkunjung dari meja ke meja
5. Petugas memberi tanda hasil monitoring garam pada blanko yang telah diisi siwa
untuk kemudian dibawa pulang ke Puskesmas
6. Sesampainya di Puskesmas petugas mengurutkan blanko yang didapat sesuai
dengan urut absen mereka
7. Jika jumlah siswa hanya 26 siswa maka seluruh murid diambil sebagai sampel
8. Jika jumlah siswa lebih dari 26 siswa maka petugas melakukan pengambilan
sampling dengan dengan cara:
 Menentukan angka interval dengan rumus sebagai berikut:
Interval = jumlah murid
26
Jika hasil yang didapat angka dibelakang koma ≥ 5 maka dibulatkan ke angka
diatasnya
Jika hasil yang didapat angka dibelakang koma ≤ 4 maka dibulatkan ke angka
dibawahnya
9. Petugas menentukan nomor murid yang akan menjadi sampel kesatu dengan cara
membuat gulungan kertas sebanyak jumlah interval yang didapat, nomor urut sesuai
dengan jumlah angka interval. Semua kertas yang telah diberi nomor tersebut
dimasukkan kedalam satu wadah lalu dikocok seperti arisan. Ambil secara acak
gulungan tersebut, nomor yang tertera dalam gulungan ( misalkan angka 2 ) adalah
nomor urut murid yang menjadi sampel kesatu
10. Sampel kedua didapat dengan rumus; sampel ke 1 + angka interval. Begitu
seterusnya hingga didapatkan 26 sampel
Petugas menulis hasil sampel monitoring garam beryodium ke form monitoring garam
beryodium
6. BaganAlir
Pemberitahuan Pelaksanaan
ke sekolah diawali dengan
sebelum
Pengujian Garam
pelaksanaan
penyuluhan

Sesampai di
Pemberian tanda
puskesmas petugas
pada blanko
mengurutkan
blangko yang di
dapat sesuai dg urut
absen

Penentuan sampel
dengan metode
sampling

Menulis hasil
sampel pada
form

7. Unit terkait UKS


8. Dokumen Laporan monitoring garam
Terkait
9. Rekaman
Historis
Perubahan
No Yang Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
diubah

Вам также может понравиться