Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89).
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu Kebidanan
(2009; h. 213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12
minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan
adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi
perubahan fisik, mental dan sosial. Kebutuhan dasar yang diperlukan ibu selama
hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas,
mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling,
aktivitas dalam dan luar rumah.
Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin
selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan
berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung
mempengaruhi proses persalinan kelak.
1
1.3 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 OKSIGEN
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dsar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh bagi individu dan untuk mempertahankan hidupnya.
Dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi di dalam tubuh terdapat sistem organ yang
berperan,diantaranya (1) aluran pernapasan bagian atas, yang terdiri atas hidung,faring,laring
dan epiglotis; (2) saluran pernapasan bagian bawah yang terdiri atas trakea, tandan bronkus,
segmen bronki, dan bronkiolus; serta(3) paru.
Dalam proses pemenuhan selanjutnya, organ-organ tersebut memiliki peranan dalam
proses oksigenasi (pemenuhan kebutuhan oksigenasi), kita mengenal ada tiga tahapan proses
oksigenasi, yaitu ventilasi, difusi dan transportasi.
Proses Oksigenasi
Udara masuk secara berurutan, yaitu :
Rongga hidung – faring – laring –trakea – bronkus – bronkiolus- alveolus.
Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu :
1. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer.
2. Difusi
Merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari
kapiler ke alveoli.
3. Transportasi
Transportasi gas merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan
tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler.
3
Pada prinsipnya hindari ruangan / tempat yang dipenuhi oleh polusi udara (terminal,
ruangan yang sering dipergunakan untuk merokok).
Organ aksesori terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini
membantu proses pencenaan makanan secara kimiawi. Hati merupakan kelenjar terbesar di
dalam tubuh yang terletak di rongga abdomen. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan
empedu , fagositis bakteri dan benda asing lainnya, pembuatan sel darah merah dan
menyimpan glikogen. Kantong empedu, merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah
kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai di pinggiran depan yang memiliki
panjang 8-12 cm, dengan kapasitas 40-60 cm3.
4
Komponen penting dlam kebutuhan nutrisi dalah zat gizi karena dari zat gizi inilah
akan dapat menghasilkan energi. Dengan energi manusia dapat melakukan aktivitasnya.
Unsur unsur yang termasuk zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan lain-lain.
Zat gizi (nutrient) merupakan zat yang terdapat di dalam makanan, yang terdiri atas :
a. Karbohidrat, merupakan zat gizi berbentuk amilum.
b. Lemak Pencernaawn, lemak diurai dalam lambung karena dalam mulut tidak ada
enzim pemecah lemak.
c. Protein Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protease terdapat dalam
lambung.
d. Mineral tidak menbutuhkan pencernaan. Mineral hadir dalam bentuk tertentu
sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya.
e. Vitamin Proses penyerapan vitamin dapat dilakukan dengan difusi
sederhana.Vitamin yang larut dalam lemak diserap oleh system transport
aktif yang membawa lemak ke seluruh tubuh, sedangkan vitamin yang larutdalam
air mempunyai beberapa variasi mekanisme transport aktif.
f. Air merupakan zat gizi yang paling mendasar. Tubuh manusia terdiridari kira-
kira 50-70% air. Asupan air secara teratur sangat penting dibandingkan dengan
asupan nutrisi lain.
5
6
2.2.1 NUTRISI PADA IBU HAMIL
Beberapa hal harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan yang
sehat, antara lain :
a. Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup dan teratur
b. Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas
c. Hindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi
d. Hindari makanan dan minuman yang mengandung alcohol
e. Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna
f. Hindari merokok
Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi
terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang mengandung unsur-unsur sumber
tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
A. Sumber Tenaga (Sumber Energi)
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari sekitar 15
% lebih banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori dalam sehari.
Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak.
B. Sumber Pembangun
Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Kebutuhan protein yang
dianjurkan sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut sekitar 70 % dipakai
untuk kebutuhan janin dan kandungan.
C. Sumber Pengatur dan Pelindung
Sumber zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin dan
mineral. Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan
7
penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme tubuh. Kebutuhan
makanan sehari-hari untuk ibu hamil, yaitu :
Kalori : 2500 Kkal
Protein : 85 g
Kalsium (Ca) : 1,5 g
Zat besi (Fe) : 15 mg
Vitamin A : 6000 IU
Vitamin B : 1,8 mg
Vitamin C : 100 mg
Riboflavin : 2,5 mg
As nicotin : 18 mg
Vitamin D : 400-800 IU
Pada umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk setiap trimester berbeda-
beda, hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada setiap trimester tersebut. Pada kehamilan
trimester pertama (0-14 minggu), umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa
mual dan muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh
baik. Makanlah makanan dengan porsi kecil tapi sering, seperti sup, susu, telur, biskuit, buah-
buahan segar dan jus. Pada trimester kedua (s/d usia 28 minqgu), nafsu makan sudah pulih
kembali kebutuhan makan harus lebih banyak dari biasanya meliputi zat sumber tenaga,
pembangun, pelindung dan pengatur. Hal ini untuk kebutuhan janin. Pada trimester ketiga
(sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, tetapi jangan kelebihan, kurangi
karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap
dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin (seperti
garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena makanan tersebut akan memberikan
kecenderungan janin tumbuh besar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.
Untuk memperoleh asupan makanan yang sehat, ibu hamil dianjurkan untuk mengolah
makanan secara sehat pula.
8
2.2.2 SETIAP TAHAP KEHAMILAN BERBEDA
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan
dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh
dan perkembangan janin. Masa kehamilan ibu dibagi dalam tiga tahapan atau
trimester. Trimester pertama, saat kehamilan mencapai usia 1 – 3 bulan, adalah masa
penyesuaian tubuh ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama
ini pertumbuhan janin masih lambat, penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun
masih relatif kecil. Pada tahap ini ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa
untuk menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap
hari untuk cadangan persediaan pada trimester berikutnya. Dalam keadaaan ini
biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah, dan tidak berselera makan,
sehingga asupan makanan perlu diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk
kering, porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang sering. Jika diperlukan, bisa juga
mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral untuk menunjang pertumbuhan janin.
Namun, hal itu perlu konsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu.
Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4 – 6 bulan, janin mulai
tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhan itu
mencapai 10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi,
misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim serta plasenta. Untuk
itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai
menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI
(air susu ibu) saat menyusui nanti. Sedangkan pada tahap terakhir atau trimester
ketiga, ketika usia kehamilan mencapai 7 – 9 bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral
untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak. Kebutuhan
energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap
sebelumnya. Dengan kondisi semacam itu, pola konsumsi ibu hamil tetap mengacu
pada formula “4 sehat 5 sempurna”, yang diyakini para ahli gizi mengandung tiga
golongan utama makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh. Yaitu sumber zat tenaga
yang didapat dari makanan sumber karbohidrat dan lemak seperti padi-padian,
kentang, umbi-umbian, jagung, sagu, tepung-tepungan, roti, mi, minyak, mentega;
sumber zat pembangun berasal dari konsumsi protein seperti telur, daging, tahu,
tempe, ikan, dan kacang-kacangan; kemudian sumber zat pengatur yang berasal dari
vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah-buahan. Untuk memenuhi ketiga
unsur gizi penting itu, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan secara
9
proporsional yang meliputi padi-padian atau serelia, kacang-kacangan, daging, ikan,
telur, sayur, buah, susu, dan lemak.
10
h. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering, porsi
kecil dan frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yang
lain, karena biasanya mereka tidak berselera makan.
i. Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak
sempurna karena besar risikonya tercemar kuman dan bakteri yang
membahayakan. Untuk menghindarinya, masaklah makanan sampai matang
benar, dan cuci makanan untuk menjaga kebersihan, terutama buah dan
sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi.
j. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari.
12
2.2.6 GANGGUAN/MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN NU T R I S I
a. Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas normal berat
badan seseorang. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan
energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata
wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria.Perbandingan
yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada
wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan
lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat
badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%.
Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%.
Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan
sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga
kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan
wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan
bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria
biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti
buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada
beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel,
terutama setelah masa menopause.
b. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
c. Diabetes melitus merupakan masalah kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat dikarenakan kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
d. Hipertensi
13
e. Penyakit jantung koroner
f. Kanker
g. Anoreksia nervosa merupakan kehilangan berat badan yang secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi , badan bengkak , adanya nyeri
abdomen, kedinginan, letargi dan adanya kelebihan energi.\
a. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi
pola konsumsi makan. Hal tersebut dapt disebabkan oleh kurangnya iinformasi,
sehingga dapat terjadi kesalaahan dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi,
dapat memengaruhi status gizi seseorang.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertantu
dapat juga memengaruhi status gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang
dibutuhkan secara cukup.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan makanan
yang bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status
gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status
ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi.
Sebaliknya, orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan
makanan yang bergizi.
14
2.3 PERSONAL HYGIENE
d. Pencegahan penyakit.
f. Menciptakan keindahan
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene (Tarwoto & Wartonah,
2004) meliputi:
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpelihara kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
15
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
Jenis-jenis perawatan personal hygiene menurut Perry & Potter (2005) dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Berdasarkan Waktu
Perawatan dini hari
Perawatan dini hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu
bangun tidur untuk melakukan tindakan seperti perapian dalam pemeriksaan,
mempersiapkan pasien melakukan sarapan dan lain-lain.
Perawatan pagi hari
Perawatan pagi hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah
melakukan pertolongan dalam memnuhi kebutuhan eliminasi mandi sampai
merapikan tempat tidur pasien.
Perawatan siang hari
Perawatan siang hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah
melakukan perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain mencuci mukan
dan tangan, mebersihkan mulut, merapikan tempat tidur, serta melakukan
pembersihan lingkungan pasien.
Perawatan menjelang tidur
Perawatan menjelang tidur merupakan perawatan yang dilakukan pada saat
menjelang tidur agar pasien dapat tidur beristirahat dengan tenang. Seperti
mencuci tangan dan muka membersihkan mulut, dan memijat dareah
punggung
b. Vulva Hygiene
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Pasien yang harus
istirahat di tempat tidur (misalnya,karena hipertensi,pemberian infus,section
16
caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang
dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang
hajat.Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat,daerah
daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari),biasanya daerah
perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang
disediakan khusus untuk keperluan tersebut.Penggantian tampon harus sering
dilakukan,sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang
atau sehabis menggunakan pispot.Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada
saat mandi yang bisa dilakukan dengan memakai spons atau shower dua kali
sehari.Payudara dibasuh dengan menggunakan alat pembasuh muka yang disediakan
khusus untuk keperluan ini.Kemudian masase payudara dilakukan dilakukan dengan
perlahan – lahan dan puting secara hati – hati ditarik keluar.Jangan menggunakan
sabun untuk membersihkan putting.
Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan, yaitu
perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak didepan
simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk
vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris, sebuah
jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang terkait
di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus.
17
a. Bentuk Luka Perineum
Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat
proses persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan
yang robek sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).
Episotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar
muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi
(Eisenberg, A., 1996). Episiotomi,suatu tindakan yang disengaja pada
perineum dan vagina yang sedang dalam keadaan meregang.Tindakan ini
dilakukan jika perineum diperkirakan akan robek teregang oleh kepala
janin,harus dilakukan infiltrasi perineum dengan anestasi lokal,kecuali bila
pasien sudah diberi anestasi epiderual.Insisi episiotomi dapat dilakukan di
garis tengah atau mediolateral.Insisi garis tengah mempunyai keuntungan
karena tidak banyak pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah ini
lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).
Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan
yaitu :
Episiotomi medial
Episiotomi mediolateral
Tuberositas ischii
Arteri pudenda interna
Arteri rektalis inferior
18
2.3.4 LINGKUP PERAWATAN
a. Waktu Perawatan
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah :
Saat mandi
Pada saat mandi,ibu post partum pasti melepas pembalut,setelah terbuka
maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang
tertampung pada pembalut,untuk itu maka perlu dilakukan penggantian
pembalut,demikian pula pada perineum ibu,untuk itu diperlukan
pembersihan perineum.
Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil,pada saat buang air kecil kemungkinan besar
terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan
perineum.
Setelah buang air besar.
19
2.3.5 INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini
:
a. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.
b. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih
ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi
kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
c. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada
ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga,
2004).
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygiene yang berarti sehat. Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan
yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan
yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu
proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-
perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial. Kesehatan
pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu
dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan memperhatikan
kebersihan diri (personal hygiens) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat
20
mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya
pencegahan terhadap infeksi.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali
sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga
kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia)
dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu
mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu
yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan
perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y,
dkk.2008).
a. Tujuan perawatan personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah. 2006 dan Ambarwati,
E.R dan Sunarsih T. 2009)
Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang
Memelihara kebersihan diri seseorang
Memperbaiki personal hygiene yang kurang
Pencegahan penyakit
Meningkatkan percaya diri seseorang
Menciptakan keindahan
21
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan.
Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun, shampoo dan lain-lain.
Kondisi Fisik
c. Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya.
d. Personal Hygiene yang Berkaitan dengan Perubahan Sistem pada Tubuh Ibu Hamil.
(Rukiyah A Y, dkk.2009)
Selama kehamilan pH vagina menjadi asam dari 4 – 3 menjadi 5-6,5 akibat vagina
mudah terkena infeksi.
Stimulus estrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan).
Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering
berkeringat.
Uterus yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan
wanita hamil untuk sering berkemih.
Mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke
belakang.
e. Manfaat Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil (Rio. 2011)
Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan
adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya
Infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
22
f. Hal-hal yang Perlu diperhatikan pada Personal Hygiens Ibu Hamil (Rio. 2011)
Pada personal hygiens ibu hamil, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
personal hygiens pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit
kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebersihan kuku
tangan dan kaki.
23
Kebersihan payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau
terbasahi oleh kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu
dan sekitarnya. Putting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan
pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi
lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami eneg dan mual (morning
sickness). Keadaan ini menyebabkan peran perawatan gigi tidak diperhatikan
dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Tindakan
penembalan gigi dan pencabutan gigi jarang merupakan kontraindikasi. Bila
kerusakan-kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik hal ini dapat
mengakibatkan komplilkasi, seperti nefritis, septikemia, sespsis puerperalis,
oloeh karena infeksi di rongga mulut misalnya pulpitis yang telah menahun,
dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila
keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya secara
teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro dalam Prawihardjo, 2005 dalam Rukiyah
A.Y, dkk.2009)
Baju hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan menggunakan baju biasa yang
longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah menyerap keringat, bagian dada harus
longgar karena payudara akan membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat
tali untuk menyesuaikan perut yang terus membesar, brach disiapkan paling sedikit dua buah
dengan bukan didepan untuk memudahkan menyusui, sepatu kenakan yang bertumit tetapi
jangan yang rata dan hindari sepatu yang bertali karena akan merepotkan anda.
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk/pita yang menekan
bagian perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak terlalu baik kalau ketat di leher, stoking
di tungkai yang digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat
sirkulasi darah, pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil
tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu
24
bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan
ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi.
Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah menjadi
besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar
sehingga tidak terasa sakit di bahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan di
bulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/tidak memakai BH
sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu
BH katun biasa dan BH nylon yang halus.
Korset yang khusus untuk ibu hamil, dapat membantu menekan perut bawah yang
melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk menyangga bagian
perut di atas sympisis pubis disebelah depan dan masing-masing disisi bagian tengah
pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain
menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita
hamil yang mempunyai tonus otot perut yang rendah. Korset yang tidak didesain untuk
kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil
tidak dianjurkan untuk mengenakannya.
Tonus otot yang berperan penting dalam membantu proses berkemih adalah otot
kandung kemih, otot abdomen dan pelvis. Ketiganya sangat berperan dalam kontraksi sebagai
pengontrolan pengeluaran urine. Penekanan kandung kemih kerena pengaruh Hormon
Progesteron dan Hormon Estrogen sehingga menyebabkan sering buang air kecil.
Sering buang air kecil merupakan keluhan umum pada Trimester I dan III, hal
tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi
25
pembesaran uterus yang mendesak kantung kemih sehingga kapasitasnya berkurang.
Sedangkan pada Trimester III terjadi pembesaran janin yang menyebabkan desakan pada
kantung kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan sangat tidak dianjurkan, karena akan
menyebabkan dehidrasi.
Pengertian :
26
Meningkatnya vaskularisasi pada vagina dan visera pelvis dapat mengakibatkan
meningkatnya sensitifitas seksual sehingga meningkatkan hubungan intercourse sebaiknya
ketakutan akan injuri pada ibu ataupun janin akan mengakibatkan menurunnya pola
seksualitas, anjuran yang diberikan yaitu jangan melakukan hubungan intercourse sesudah
buang air kecil.
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit
27
Reflek Laktasi
a. Refleks Prolaktin
28
KEHAMILAN MERANGSANG PERUBAHAN BUAH DADA
LAKTASI
Berhubungan dengan kebutuhan kalori pada masa kehamilan, mandi air hangat
sebelum tidur, tidur dalam posisi miring ke kriri, letakan beberapa bantal untuk menyangga,
pada ibu hamil sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau
tidur walau bukan tidur betukal hanya baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah,
jangan bekerja terlalu capek
29
Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlalu berat. Lakukan istirahat sebanyak
mungkin. Hendaknya menasihatkan pada wanita hamil agar segera kedokter atau kerumah
sakit bila terjadi perdarahan per vaginam. Demikian pula bila ada rasa sakit diperut, bila suhu
badannya nauk tingi, berkeringat banyak, penglihatan berkurang atau berkunang-kunang,
kencing sedikit, keluar cairan dari vagina dan sebagainya. Hendaknya keluhan ini ditanggapi
dengan baik oleh pengawas kehamilannya.
Pada trimester ke III keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil adalah seringnya
buang air kecil. Janin yang sudah sedemikian membesar menekankan ibu yang sering BAK.
Dorongan untuk bolak balik ke kamar mandi inilah yang mau tidak mau akan menganggu
waktu tidurnya. Kurang tidur yang berkepanjangan dapat menganggu kesehatan fisik
danpsikis. Kurang tidur dari segi fisik, akan menyebabkan muka pucat, mata sembab, badan
lemas, dan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit. Kehamilan
menyebabkan terjadinya perubahan baik anatomis dan fisiologis yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan atau keluhan fisik selama kehamilan.
Penelitian juga memperoleh hasil 3 ibu (30,0%) mempunyai kualitas tidur yang baik
(waktu yang dibutuhkan untuk tidur dimalam hari 5-6 jam, mulai tertidur di malam hari 16-
30 menit dan 1-2 kali terbangun dimalam hari) dimana 1 ibu (33,3%) mengalami cemas
ringan (tidak pernah merasa mudah tersinggung, ghelisah ataupun takut bila memikirkan akan
menghadapi persalinan) dan 2 ibu (66,7%) mengalami cemas sedang (tidak pernah merasa
mudah tersinggung, namun sering gelisah ataupun takut bila memikirkan akan menghadapi
persalinan). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III
mempunyai kualitas tidur kategori buruk meskipun mereka mengalami cemas kategori
ringan.
2.9 IMUNISASI TT
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit
yang dapat dicegah , hal ini kerena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan janin.
Iminusasi harus diberikan pada wanita hamil hanya vaksin tetanus untuk mencegah
kemungkinan tetanus neonatorum.
Dalam masa kehamilan ibu dapat diberikan vaksinasi, pemberian vaksinasi untuk ibu
hamil dibagi menjadi tiga, yaitu direkomendasikan, yang tidak direkomendasikan, dan
rekomendasi khusus. Untuk di Indonesia sendiri, pemberiaan vaksin TT diwajibkan untuk ibu
hamil karena tingginya kasus kematian tetanus neonatorum. Persalinan di Indonesia masih
30
sering dilakukan oleh tenaga non medis seperti dukun beranak yang menggunakan alat yang
tidak steril sehingga meningkatnya kemungkinan terjadi Tenanus Neonatorum.
Pemberian Imunisasi TT
Untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan putting susu ibu
perlu diperiksa kelenturannya dengan cara:
31
Dengan perlahan putting susu dan areola ditarik
Untuk membentuk “dot”
Bila puting susu mudah ditarik berarti lentur
Tertarik sedikit berarti kurang lentur
Masuk kedalam, berarti putting susu terbenam
Massage payudara selama kehamilan tidak dianjurkan disebabkan ibu bisa mengalami
kontraksi apabila ada stimulasi pada payudara, apaagi bagi ibu hamil yang mempunyai resiko
mengalami ancaman keguguran atau lahir prematur, sehingga perawatan payudara cukup
dengan sering ibu merawat kebersihan payudara, menggunakan brach yang bersih, putting
susu selalu bersih jika putting susu kotor cukup dengan membersihkannya saat mandi, jika
sulit dibersihkan lakukan pengompresan dengaan kapas yang sudah diberi baby oil atau
minyak kelapa bersih lalu kebersihan dengan air hangat atau mandi.
Terakhir, bersihkan payudara dan putting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya
untuk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakaian handuk (Varney’s 2007).
Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa
dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Senam ibu hamil
sebenarnya mengembangkan gerakan senam kegel yang ditemukan oleh Dokter Arnold
Kegel. Dr Arnold Kegel adalah dokter penyakit kandungan dan juga kebidanan di negara Los
Angeles. Dr ini menemukan senam kegel pada tahun 1950 saat menangani pasien.
32
Melatih sikap tubuh selama hamil sehingga mengurangi keluhan yang timbul akibat
perubahan bentuk tubuh.
Melatih relaksasi.
Proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan latihan kontraksi dan relaksasi
yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat proses persalinan.
Menghindari kesulitan.
Senam ini membantu persalinan sehingga ibu dapat melahirkan tanpa kesulitan, serta
menjaga ibu dan bayi sehat setelah melahirkan.
Lakukan senam hamil sejak usia kehamilan 22 minggu atau 6 bulan, sebaiknya pada
kehamilan normal dengan rekomendasi dokter/bidan.
Klien yang pertama kali hamil, serta klien yang pernah mengalami kesulitan dalam
persalinan atau melahirkan anak prematur dianjurkan mengikuti senam hamil.
Senam sebaiknya dilakukan secara teratur dan dalam suasana tenang dengan
menggunakan pakaian yang cukup longgar. Senam bisa dilakukan sambil melakukan
kegiatan sehari-hari seperti nonton TV, menjahit, dll. Posisi ideal untuk melakukan
senam adalah duduk bersila.
Jika pasien tidak sempat atau tidak memiliki akses ke tempat senam,pasien dapat pula
melakukan senam hamil sendiri di rumah. Senam sebaiknya dilakukan secara teratur
dan dalam suasana tenang dengan menggunakan pakaian yang cukup longgar.
33
Kondisi mental yang tidak siap berakibat stres pada tubuh yang nantinya
memproduksi hormon yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga anda
menjadi rentan cedera saat melakukan olahraga inti.
Agar tubuh lebih fleksibel dan elastis
Pemanasan sendiri mampu meningkatkan 13% metabolisme di dalam tubuh.\
Menurunkan resiko cidera
Pemanasan yang biasanya dilakukan sekitar 5-10 menit, dapat meningkatkan aliran
darah ke otot, yang meningkatkan performa dan mengurangi risiko cedera, juga
menurunkan ketegangan pada otot,Ketika seseorang langsung berolahraga tanpa
melakukan pemanasan terlebih dahulu, berakibat pada kondisi otot-otot yang menjadi
sangat kaku.
Memperlancar peredaran darah
sehingga suplai oksigen keseluruh tubuh menjadi lancar secara maksimal. Kondisi
suplai oksigen yang optimal memberikan dampak baik bagi performa fisik saat
berolahraga.
Agar pembakaran kalori di dalam tubuh lebih optimal
Dengan melakukan pemanasan selama 5-10 menit membuat memasimalkan proses
membakar kalori di dalam tubuh.
Melebarkan pembuluh darah
Pembuluh darah yang lebih lebar membuat beban jantung menjadi tidak terlalu berat
serta mencegah terjadinya hambatan pada aliran darah,Dengan lancarnya aliran darah,
maka pemanasan ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya jantung koroner.
Agar tidak terjadinya keram perut
Pemanasan yang biasanya dilakukan sekitar 5-10 menit, dapat meningkatkan aliran
darah ke otot, yang meningkatkan performa dan mengurangi risiko keram pada
perut,juga menurunkan ketegangan pada otot pada otot perut ibu ,Ketika seseorang
ibu berolahraga tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu, berakibat pada kondisi
otot-otot perut ( fundus ) yang menjadi sangat kaku.
Mencegah terjadinya kontrak pada janin
Pemanasan sebelum senam dapat mencegah terjadinya kontraksi pada janin yang telah
dikandung yang di akibatkan terjadinya dehidrasi
34
2.11.4 SYARAT MENGIKUTI SENAM HAMIL
Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan
Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu
Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin sebaiknya laihan dilakukan di rumah
sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan instruktur senam hamil. (Prof. Dr.
Rustam Mochtar, MPH.1998)
a. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum senam hamil :
35
Hal yang perlu diperhatikan :
Punggung lurus dan bahu ditarik ke belakang
Menyandarkan tubuh sepenuhnya
Hindari duduk tanpa berubah
Lakukan peregangan
2) Berdiri
Hal yang perlu diperhatikan :
Berdiri dengan tegak, bahu tetap lemas, dada diangkat, bokong
ditarik dan menahan perut.
Angkat salah satu kaki dan letakkan di atas penyangga kaki
Tempelkan tubuh bagian belakang pada tembok dengan tubuh
tegak lurus (kaki diregangkan) Turunkan tubuh secara perlahan
3) Bangun dari posisi berbaring
memiringkan tubuh perlahan
salah satu tangan bagian sisi arah kita miring menyangga tubuh
bagian atas sejajar bahu dan satu tangan lain diletakkan di sisi
depan dada.
kemudian dengan gerakan menggeser tangan dan bangkit dari
posisi tidur lalu mengubah ke posisi duduk.
4) Mengambil benda di lantai
SPerlahan berlutut (tekuk 1 kaki).
Menundukkan punggung sedikit ke arah depan lalu ambil
bendanya.
Berdiri dilakukan dengan salah satu tangan bertumpu memegang
ujung lemari atau meja.
Perlahan kembali ke posisi berdiri dengan punggung tetap tegak
36
2.13 Mekanisme exercise/senam hamil
37
Selain itu yoga dapat meringankan edema dan kram yang sering
terjadi pada ibu hamil di trimester ke-3, membantu janin turun
kearah pintu atas panggul, memperbaiki suasana hati, mengurangi
rasa mual, meredakan ketegangan sekitar leher Rahim dan jalan
lahir, membantu saat perawatan postpartum untuk mengembalikan
uterus, perut dan dasar panggul.
Yoga terdiri dari teknik-teknik untuk meningkatkan kejernihan
pikiran, kesempurnaan pernapasan, dan kesehatan tubuh. Yoga
adalah jenis olah tubuh, ppikiran dan mental yang membantu
melenturkan persendia dan menenangkan pikiran terutama pada
trimester ke 3
38
Manajemen Olahraga pada kehamilan
a. Metode pernafasan
Metode pernafasan dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan mengambil
posisi yang nyaman, dapat dilakukan dengan posisi duduk atau berbaring. Usahakan
untuk bersikap santai, pejamkan mata dan usahakan untuk membuat otot-otot di
seluruh tubuh (terutama wajah dan otot kaki) mendapatkan posisi terbaik kemudian
anda dapat bernafas melalui hidung sedikit demi sedikit. Latihan ini dapat anda
lakukan selama 10 menit sampai 12 menit untuk memberikan kenyamanan bagi
tubuh anda. Posisi terbaik dalam melakukan latihan pernafasan yaitu dengan
menahan otot perut yang diikuti dengan tarikan nafas.
39
b. Menenangkan perasaan
Relaksasi bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada ibu hamil,senam dapat
dilakukan dengn cara duduk dengan posisi bersila sambil meletakan kedua tangan di
sebelah badan dan membuat siku lurus, kemudian angkat tangan pada sebelah
samping ke kepala sambil menahan nafas hingga jari-jari tangan anda saling
bertemu, turunkan ke depan dengan menembuskan nafas secara perlahan.
c. Menggunakan waktu singkat untuk relaksasi
Menggunakan waktu yang singkat untuk melakukan relaksasi selama kehamilan,
ambil posisi duduk di kursi yang nyaman, usahakan duduk tegak. Dengan cara
menyangga punggung dengan bantal dan buatlah kaki rileks, lakukan pernapasan
denga tenang, tarik napas dan buang melalui mulut dengan perlahan, ibu dapat
mengulanginya hingga berulang kali sehingga membuat tubuh nyaman.
d. Membuat suasana tenang
Sebelum mengawali rileksasi sebaiknya ibu telah mendapatkan perasaan yang
tenang. Bantuan musik yang lembut akan membuat anda mudah mendapatkan
ketenangan, tutup mata anda dan konsentrasi dengan nafas yang teratur. Biarkan
tubuh benar-benar rileks dan mendapatkan kebahagian di dalam diri ibu, lakukan
latihan ini selama 20 menit kemudian perlahan lahan dapat membuka mata seusai
melakukan latihan.
TANDA-TANDA KELAHIRAN
a. Kontraksi (His)
Ibu terasa kenceng-kenceng sering, teratur dengan nyeri dijalarkan dari pinggang ke
paha.Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon oksitosin yang secara fisiologis
membantu dalam proses pengeluaran janin.
Ada 2 macam kontraksi
Kontraksi palsu (Braxton hicks) Pada kontraksi palsu berlangsung sebentar, tidak
terlalu sering dan tidak teratur, semakin lama tidak ada peningkatan kekuatan
kontraksi.
Kontraksi yang sebenarnya kontraksi yang sebenarnya bila ibu hamil merasakan
kenceng-kenceng makin sering, waktunya semakin lama, dan makin kuat terasa,
diserta mulas atau nyeri seperti kram perut. Perut bumil juga terasa kencang.
40
Kontraksi bersifat fundal recumbent /nyeri yang dirasakan terjadi pada bagian atas
atau bagian tengah perut atas atau puncak kehamilan (fundus), pinggang dan
panggul serta perut bagian bawah. Tidak semua ibu hamil mengalami kontraksi
(His) palsu. Kontraksi ini merupakan hal normal untuk mempersiapkan rahim
untuk bersiap mengadapi persalinan.
b. Pembukaan serviks . primi >1,8cm dan multi 2,2cm
Terjadi pembukaan serviks . primi (Pertama hamil) >1,8cm dan multi (lebih dari
satu kali hamil) 2,2cm. Biasanya pada ibu hamil dengan kehamilan pertama,
terjadinya pembukaan ini disertai nyeri perut. Sedangkan pada kehamilan anak
kedua dan selanjutnya, pembukaan biasanya tanpa diiringi nyeri. Rasa nyeri
terjadi karena adanya tekanan panggul saat kepala janin turun ke area tulang
panggul sebagai akibat melunaknya rahim. Untuk memastikan telah terjadi
pembukaan, tenaga medis biasanya akan melakukan pemeriksaan dalam (vaginal
touche).
c. Pecahnya ketuban dan keluarnya bloody show.
Dalam bahasa medis disebut bloody show karena lendir ini bercampur darah. Itu
terjadi karena pada saat menjelang persalinan terjadi pelunakan,pelebaran,dan
penipisan mulut rahim. Bloody show adalah lendir yang kental dan bercampur darah.
Menjelang persalinan terlihat lendir bercampur darah yang ada di leher rahim akan
keluar sebagai akibat terpisahnya membran selaput yang mengelilingi janin dan
cairan ketuban mulai memisah dari dinding rahim.
Lalu selanjutnya pecahnya ketuban, di dalam selaput ketuban (korioamnion) yang
membungkus janin, terdapat cairan ketuban sebagai bantalan bagi janin agar
terlindungi, bisa bergerak bebas dan terhindar dari trauma luar. Terkadang ibu tidak
sadar saat sudah mengeluarkan cairan ketuban dan terkadang menganggap bahwa
yang keluar adalah air pipisnya.
Ciri-ciri cairan ketuban :
Cairan ketuban umumnya berwarna benin
Tidak berbau, dan akan terus keluar sampai ibu akan melahirkan.
Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini bisa terjadi secara normal namun bisa
juga karena ibu hamil mengalami trauma, infeksi, atau bagian ketuban yang tipis
(locus minoris) berlubang dan pecah. Setelah ketuban pecah ibu akan mengalami
kontraksi atau nyeri yang lebih intensif.
41
Terjadinya pecah ketuban merupakan tanda terhubungnya dengan dunia luar dan membuka
potensi kuman/ bakteri untuk masuk. Karena itulah harus segera dilakukan penanganan dan
dalam waktu kurang dari 24 jam bayi harus lahir apabila belum lahir dalam waktu kurang
dari 24 jam maka dilakukan penangana selanjutnya misalnya caesar.
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota
keluarganya dan bidan. Rencana ini lebih hanya sekadar diskusi untuk memastikan bahwa ibu
dapat menerima asuhan yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan
mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan
kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu. Ada 5
komponen penting dalam rencana persalinan :
Misalnya mendiskusikan siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga? Siapa yang akan
membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan?
Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya
dapat mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprei dan
menyimpannya untuk persiapan persalinan.
42
2.17 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN KESEJAHTERAAN JANIN
Pemeriksaan antenatal rutin tidak hanya ditujukan untuk terciptanya kehamilan dan
kondisi ibu yang aman, tetapi juga memastikan kondisi janin yang baik. Pemeriksaan
antenatal yang berorientasi pada janin ini difokuskan pada dua hal, yaitu pemantauan
pertumbuhan janin (fetal growth) dan pemantauan kesejahteraan janin (fetal well-being).
a. Pemeriksaan Primer
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) merupakan salah satu metode
pengukuran sederhana yang dilakukan pada kehamilan trimester kedua dan ketiga,
dengan cara mengukur perut ibu dari simfisis pubis hingga fundus uteri
mengunakan pita ukur. Pengukuran TFU ini pertama kali diperkenalkan di
Amerika oleh Mc. Donald pada tahun 1906-1910 (pengukuran Mc. Donald).
Ada juga metode pengukuran lain yaitu teknik pengukuran Caliper. Teknik ini
menggunakan jangka lengkung (Caliper), pengukuran dilakukan dengan
meletakkan salah satu ujung Caliper di vagina ibu, sedangkan ujung yang lainnya
di fundus. Karena pemeriksaan ini menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu dan
berisiko terjadinya infeksi, maka jarang digunakan.
43
metode yang cukup terpercaya, murah, mudah dilaksanakan dan tindakannya
relatif non-invasif.
44
menggunakan rumus indeks masa tubuh (IMT). Dimana IMT dihitung dengan
menggunakan rumus :
IMT = BB Keterangan :
Taksiran berat badan janin merupakan suatu estimasi atau perkiraan berat
badan berdasar pada hasil perhitungan kasar pengukuran luar uterus. Taksiran berat
baadan janin dapat dihitung dengan menggunakan beberapa cara yaitu :
Jhonson's, yaitu :
Keterangan :
TFU = dalam 1 cm, dihitung dengan menggunakan pita ukur dan dilakukan 2 kali
pengukuran
45
Taksiran berat janin (gram) = 100 (TFU- 5 cm)
Keterangan :
TFU = dalam satuan cm, dihitung dengan menggunakan pita ukur dan dilakukan 2
kali pengukuran.
Dare's Formula
Keterangan :
TFU = dalam satuan cm, dihitung dengan menggunakan pita ukur dan dilakukan 2
kali pengukuran
Lingkar perut dalam satuan cm, dihitung dengan menggunakan pita ukur.
Dari ketiga cara pengukuran perkiraan berat badan janin, tidak terdapat
perbedaan yang mencolok diantara ketiganya. Dimana ketepatan dalam mendeteksi
berat badan lahir rendah serta berat badan lahir berlebih, dapat ditentukan dengan
hampir tepat.
Denyut jantung janin mulai mengalami penurunan pada usia kehamilan 20 minggu
dari 155 denyutan/ menit menjadi 144 denyutan/menit hingga usia 30 minggu. Pada
kehamilan aterm denyutan memiliki jumlah rerata 140 denyutan/ menit.
46
Denyut jantung normal janin berfrekuensi antara 110-160 denyutan/ menit.
Jika denyut jantung <110 disebut bradikardi dan jika >160 denyutan/menit disebut
takhikardi. Hal ini menandakan bahwa keadaan janin tidak baik.
e. Gerakan Janin
Metode Cardiff
Menghitung 10 gerakan pertama yang dirasakan ibu dalam sehari.
Metode Sadovsky
47
Perhitungan dilakukan selama 30 menit setelah makan dan menjelang tidur.
Jumlah gerakan janin yang baik haruslah tidak kurang dari 4 gerakan saat
dilakukannya perhitungan.
Metode Modifikasi Cardiff
Perhitungan dilakukan pada awal pagi atau malam hari sesuai kenyamanan ibu
dengan jumlah gerakan janin minimal 10 gerakan.
Grafik Pergerakan Janin
Mencatat hasil perhitungan setiap 30 mnit setelah makan dan sebelum tidur,
dimana jika hasil perhitungan didapatkan hasil 10 atau lebih, maka keadaan janin
normal.
Grafik count to ten
Grafik count to ten digunakan untuk mencatat jumlah gerakan janin setiap
waktunya (pada saat ibu merasakan gerakan)
48
Terdapat beberapa jenis USG yaitu USG 2 dimensi, 3 dimensi, 4
dimensi, USG Doppler serta USG transvaginal. Kelima jenis USG tersebut
memiliki kemampuan yang berbeda dalam menentukan diagnosis kehamilan
serta deteksi dini kelainan yang terjadi selama kehamilan.
Ultrasonografi Doppler
USG Doppler merupakan alat yang menggunakan gelombang panas dan suara
untuk dapat memberikan hasil berupa gambar mengenai saturasi oksigen, menilai
49
aliran darah maternal ke janin melalui plasenta dan mendeteksi adanya gangguan
yang mengakibatkan terjadinya PJT ataupun preeklamsia.
USG Doppler dapat mendiagnosis kehamilan pada usia 5 minggu, yaitu lebih
awal dibandingkan dengan USG biasa (baik 2D, 3D maupun 4D). kerugian USG
Doppler adalah dapat terjadi gangguan perkembangan sel akibat panas yang
ditimbulkan jika dilakukan terlalu sering.
Cardiotopograpy (CTG)
Cardiotopograpy adalah alat pendeteksi kesejahteraan janin dengan menilai
denyut jantung janin dan kontraksi uterus sebagai pengindikasi terjadinya
keabnormalan pada janin akibat dari faktor resiko ibu selama kehamilan.
g. Pemeriksaan Biokimia
50
Amniosintesis
Amniosintesis adalah pemeriksaan yang biasa digunakan untuk uji
abnormalitas kromosom, penyakit genetik dan infeksi pada fetus. Waktu
pelaksanaaana amniosintesis ini adalah pada usia kehamilan 15-18 minggu.
51
Kordosintesis
52
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut
meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai
dengan tahap perkembangan meliputi : nutrisi, oksigen, personal hygiene,
pakaian, eliminasi, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil,
istirahat/tidur, imunisasi, traveling, seksualitas, ativitas dalam dan luar rumah.
Asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil meliputi kalori, asam
folat, protein, kalsium dan zat besi.Adapun kriteria oksigen yang baik dan
dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut : Bersih dan Segar, tidak
berpolusi dan kotor dan tidak bau.
Personal hygine yang perlu diperhatikan adalah Perawatan rambut,
Perawatan gigi, Mandi untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi,
Perawatan payudara dan Perawatan vulva dan vagina.
Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman, mudah
menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan
dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat
dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak
dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah.
Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil adalah sebagai berikut: Trimester I
Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh
pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak; Trimester II : Frekuensi
BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul;
Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB
sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.
Rentang dalam mobilisasi adalah : rentang garak aktif,rentang garak pasif
dan rentang garak fungsional. Faktor-faktor yang mempengaruhi body
mekanik adalah sebagai berikut : status kesehatan, pengetahuan, situasi dan
kebiasaan, gaya hidup, emosi dan nutrisi.
Manfaat senam hamil bagi ibu hamil adalah sebagai berikut :Memperkuat
dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul
53
yang penting dalam proses persalinan;Melatih sikap tubuh guna menghindari
/memperingan keluhan-keluhan seperti sakit;Perempuan mengandung yang
mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar,
dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses
persalinan normal langsung relatif cepat;Membuat tubuh lebih
rileks(membantu mengatasi stress dan rasa sakit akibat his ketika bersalin.
Ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30
menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam.
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus
toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan
kematian bayi karena tetanus.
Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi
mengemudi bisa jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat
melelahkan.
Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh dilakukan dan tidak ada
masalah tapi pada kasus-kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus
membatasi untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Kasus-
kasus kehamilan tersebut antara lain: riwayat kelahiran premature, ancaman
keguguran, keluar cairan dari vagina yang tidak diketahui penyebnya, penyakit
menular seksual,plasenta previa,dan lain-lain. Oleh karena itu hubungan seks
waktu hamil, bukan merupakan halangan. Seorang wanita sehat dengan
kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia kandungannya
mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut melukai diri sendiri atau janinnya.
Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa Ibu
lakukan. Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah
tangga, seperti cairan pembersih lantai,pestisida tanaman,dan obat serangga
lainnya, Wanita hamil juga boleh melakukan pekerjaan sehari hari, dikantor
ataupun di pabrik asal bersifat ringan.
3.2 SARAN
54
DAFTAR PUSTAKA
1. Husin, Farid. 2013. Asuhan Kebidanan Berbasis Bukti. Jakarta : Sagung Seto
2. Rukiah Ai Yeyen, dkk. Asuhan Kebidanan 1 edisin revisi. Trans Info Media. Jakarta.
2009
3. Vasra, Elita. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia dan Keterampilan Dasar Kebidanan.
Jakarta : Trans Info Media.
4. Yeyeh Rukiah, Ai. (2009). Asuhan Kebidanan Kehamilan 1. Jakarta : Trans Info
Media.
5. Bandiyah, Siti. (2009). Kehamilan, Persalinan, dan Gangguan Kehamilan. Yogyakarta
: Nuha Medika.
6. Asrinah, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
7. Sulistyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika.
8. Ai Yeyeh Rukiah dan Tim. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta : Trans
Info media
55