Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Batuan Beku
Batuan beku adalah suatu batuan yang terbentuk dari hasil magma yang
keluar melalui proses pengerasan dan pendinginan tanpa adanya proses kristalisasi.
Pada dasarnya batuan beku yang pembentukannya di bawah permukaan disebut
dengan batuan intrusif sedangkan pada batuan yang keterbentukannya diatas
permukaan disebut batuan ekstrusif. Perbedaan keterbentukan disinilah yang
mengakibatkan adanya perbedaan sifat – sifat batuan yang terbentuk dan akan
digunakan untuk mengklasifikasikan suatu batuan beku tersebut.
Dalam istilah bahasa Inggris, batuan beku dinamakan sebagai igneous rocks
yang artinya batuan pijar. Ignis berarti api dan rocks adalah batuan. Oleh karena
itu beberapa ahli ada yang menyebutnya sebagai batuan pijar, karena material dari
batu ini berasal langsung dari magma. Namun untuk mempermudah mengenalinya
maka disebut sebagai batuan beku.
Secara ilmiah, batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari
pembekuan magma. Baik yang didalam bumi maupun yang diluar permukaan bumi.
Batuan sendiri adalah kumpulan dari beberapa mineral. Dalam dunia mineral kita
mengetahui bahwa jenis magma dan tingkat suhu dapat mempengaruhi atas
keberagaman mineral. Urut-urutan pembentukan mineral ini, telah disusun oleh
seorang ahli geologi Kanada yang bernama Norman Bowen dan dikenal sebagai
mineral pembentuk batuan atau rock forming minerals (RFM) dan dinamakan serie
bowen.
Gambar 2. Serie bowen
Basa Asam
Olivine Plagioklas
Piroxene Pottasium Feldspar
Amphibole Muskovit
Biotite Kuarsa
• Mineral Tambahan
Mineral tambahan merupakan mineral yang mengalami kristalisasi magma
juga sama seperti mineral utama tetapi kehadirannya tidak mendominasi batuan.
Biasanya kandungan mineral ini relatif sedikit kurang dari 5% dan mineral ini juga
tidak menentukan nama dan sifat batuan. Pada umumnya berbentuk mineral berat.
Contohnya adalah Apatit, Hematit.
• Mineral Sekunder
Mineral sekunder adalah mineral yang merupakan hasil perubahan mineral
– mineral primer yang telah mengalami proses pelapukan atau dikarenakan larutan
sisa mamgma karena metamorfosis. Contohnya adalah Klorit, Kalsit, dan Kaolin.
4. Klasifikasi Batuan Beku
Pengklasifikasian batuan beku terbagi menjadi 2 jenis bagian yaitu
klasifikasi berdasarkan genesanya dan klasifikasi berdasarkan sifat fisik batuannya.
1. Klasifikasi Berdasarkan Genesanya
Menurut Genesanya batuan beku dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu
adalah :
• Batuan Intrusif
Batuan Intrusif ini terbentuknya terletak jauh di bawah permukaan bumi.
Proses pendinginannya sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri
atas kristal-kristal (struktur holohialin). Keterbentukan batuan ini bermula
dari magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya
sangat lambat (dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya
kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya dan memiliki tekstur
yang kasar. Batuan ini biasanya juga disebut sebagai batuan Intrusif.
Contohnya adalah Granit, Granodiorit, dan Gabro.
• Batuan Ekstrusif
Pada batuan ekstrusif ini terbentuk dekat dengan permukaan bumi. Dalam
proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal.
Struktur batuan ini dinamakan amorf. Keterbentukan batuan ini bermula
dari Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau
lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan
membeku menjadi batuan ekstrusif. Umumnya bertekstur dan strukturnya
halus dan berjejak - jejak pada permukannya. Contohnya adalah Diorit,
Riolit, dan Basalt.
Gambar 5. Contoh Batuan Ekstrusif
5. Tekstur
Berdasarkan tekstur batuan beku dapat dibedakan berdasarkan :
1. Tingkat kristalisasi
Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh
kristal
Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas
Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas
2. Ukuran butir
Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh
mineral-mineral yang berukuran kasar.
Aphanitic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh mineral
berukuran halus.
Amorf, yaitu butiran yang sangat halus menyeluruh
3. Bentuk kristal
Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mikroskop yaitu:
a. Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna
b. Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna
c. Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna.
4. Berdasarkan keseragaman antar butirnya
a. Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama
b. Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama
5. Berdasarkan kandungan kimianya yaitu kandungan SiO2-nya batuan beku
diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
a. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 65%,
contohnya Granit, Ryolit.
b. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2 65% - 52%.
Contohnya Diorit, Andesit
c. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52%-45%,
contohnya Gabbro, Basalt
d. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2 < 30%
Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk akibat adanya magma yang
keluar melalui proses pendinginan. Magma adalah suatu zat cairan silikat pijar yang
mempunyai sifat mobile, mempunyai temperatur sekitar dibawah 600°C hingga
1250°C, dan mengandung unsur oksida, sulfida, dan gas - gas ( CO2, S, Cl, F, dan
Br). Dalam proses pembekuan magma hingga menjadi batuan beku, magma
mengalami perubahan yang terdiri atas tiga proses utama, yaitu Diferensiasi
magma, asimilasi, dan mixing. Urutan pembekuan magma berdasarkan
temperaturnya dapat dibedakan menjadi beberapa tahap pembekuan yaitu adalah
Pneumatoliktik, Pegmatitik, dan juga Orthomagmatik.
Pada dasarnya mineral penyusun batuan dapat dibedakan menjadi 3
kelompok yaitu adalah mineral utama, mineral tambahan, dan mineral sekunder.
Klasifikasi Batuan Beku terbagi menjadi 2 bagian yaitu klasifikasi berdasarkan
genesanya dan klasifikasi berdasarkan sifat fisik batuannya.
Berdasarkan Genesanya batuan beku dibagi menjadi 2 yaitu batuan beku
intrusif dan batuan beku ekstrusif. Menurut Kandungan Silikatnya, batuan beku
dapat dikelompokan menjadi 4 yaitu Batuan beku ultrabasa, batuan beku basa,
batuan beku intermediet dan batuan beku asam.
Pada batuan beku memiliki suatu bentuk tubuh yang berbeda - beda dengan
berdasarkan pengelompokannya, ada dua jenis pengelompokan yaitu batuan intrusif
dan batuan ekstrusif. Dalam batuan intrusif terdapat dua jenis perbedaan yaitu
diskordan dan konkordan. Sedangkan pada batuan beku ekstrusif terdapat tiga jenis
yaitu ekstrusif linier, ekstrusif areal, dan ekstrusif sentral.
DAFTAR PUSTAKA