Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
MIFTAHUN NAJAT
NIM. 1113018200029
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh :
Miftahun Najat
NIM. 1113018200029
Di bawah Bimbingan,
Pembimbing I Pembimbing II
Yang mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I
Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd …………….. ……………..
NIP. 19661009 199303 1 0004
Penguji II
Dr. Jejen Musfah, MA …………….. ……………..
NIP. 19770602 200501 1 004
Mengetahui,
Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Miftahun Najat
UJI REFERENSI
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
8. Terisitmewa untuk Ayahanda Saipi DE, S.Pd.I serta Ibunda Khaeriah
tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang tulus, do’a serta
motivasi sehingga penulisan skripsi ini selesai tepat waktu.
9. Kakakku terhebat (Miftahul Ulum, Neneng Nurhasanah, Mimi Miftahul
Hasanah & Eep Samsudin), adikku tercinta (Andika Nisfus Safari),
ponakanku terlucu (Maghfiratul Aliyah) serta Emak Iyong, bibi, paman
serta keluarga tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan do’anya.
10. Sahabat seperjuangan Manajemen Pendidkan angkatan 2013 yang telah
memberikan kehangatan persahabatan dengan canda tawa, suka duka
manis pahit dirasa yang akan jadi kenangan masa kuliah.
11. Sahabat-sahabat tercinta Masih Kita Lagi (Desti, Ansor, Oky, Anzanni,
Azis, Ahlil, Devi, Azizi, Lia, Andriawan) yang selalu memberikan
dukungan dan canda tawanya.
12. Sahabat-sahabat terbaikku yaitu Tedi Nurhadi, Siti Masriah, Hiazatul
Fauziah, Afriana serta Taufiq yang selalu setia menemani penulis dalam
penulisan skripsi ini.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini tepat waktu.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam
penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini, bisa bermanfaat untuk menambah
khazanah wawasan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca sekalian.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6
D. Perumusan Masalah ............................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian Penulisan ................................................. 7
v
1) Perencanaan .......................................................... 20
2) Pengorganisasian .................................................. 23
3) Pelaksanaan .......................................................... 26
4) Pengawasan .......................................................... 28
5) Evaluasi ................................................................ 29
c. Penanggungjawab Pelaksana Kegiatan Ekstrakurikuler . 30
4. Faktor Pendukung Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Kebijakan Satuan Pendidikan ....................................... 33
b. Ketersediaan Pembina................................................... 33
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan . 33
B. Penelitian Yang Relevan ...................................................... 34
C. Kerangka Pikir ...................................................................... 35
vi
3. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) ................................................................ 65
4. Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) ................................................................ 74
5. Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) ................................................................ 76
6. Faktor Penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) ................................................................ 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 80
B. Saran .................................................................................... 82
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah upaya dalam mencerdaskan kehidupan
anak bangsa melalui berbagai proses pembinaan serta pembelajaran yang akan
mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dengan tujuan
meningkatkan kemampuan baik kemampuan dalam hal kognitif, psikomotorik
maupun afektif. Pendidikan bukan sesuatu yang sederhana melainkan sesuatu
yang kompleks yang dalam pelaksanaannya memerlukan perhatian serius
dengan salahsatu upaya melakukan pengelolaan yang baik. Pendidikan selalu
mengalami proses perubahan mengikuti perkembangan zaman sesuai dengan
kebutuhan di masyarakat.
Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
menjelaskan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. 1
1
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 4.
2
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, h. 3.
1
2
3
Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah, h. 2.
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidenfikasi
sebagai berikut :
1. Masih terdapat siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler belum
serius atau hanya sebatas ikut-ikutan teman.
2. Belum optimalnya dukungan dari pihak sekolah terhadap kegiatan
ekstakurikuler Palang Merah Remaja (PMR).
3. Belum adanya pendampingan dari pihak sekolah melalu bimbingan
konseling (BK) untuk membimbing siswa memilih kegiatan
ekstrakurikuler.
4. Terbatasnya sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan
ekstakurikuler Palang Merah Remaja (PMR).
5. Terbatasnya dana dalam menunjang kegiatan ekstakurikuler Palang
Merah Remaja (PMR).
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penelitian
ini dibatasi pada Pengelolaan Kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja
(PMR) mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi dan faktor penghambat dari pelaksanaan kegiatan di
MAN 3 Tangerang.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang?
2. Bagaimana pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang?
3. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang?
4. Bagaimana pengawasan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang?
5. Bagaimana evaluasi kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja
(PMR) di MAN 3 Tangerang?
6. Apa saja faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka penulis dalam penelitian
ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang.
2. Mengetahui pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang.
3. Mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang.
4. Mengetahui pengawasan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang.
5. Mengetahui evaluasi kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja
(PMR) di MAN 3 Tangerang.
6. Mengetahui faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler Palang
Merah Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang.
7
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
kontribusi bagi pihak yang berkepentingan (stakeholders), yaitu bagi :
1. Ilmu Pengetahuan
Sebagai informasi yang berguna yang menambah wawasan keilmuan yang
bisa dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.
2. Sekolah
Sebagai bahan evaluasi terkait pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler
Palang Merah Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang agar lebih baik dimasa
yang akan datang.
3. Siswa
Menumbuhkan kesadaran siswa tentang kesehatan itu penting untuk
dipelajari serta menambah wawasan ilmu pengetahuan siswa dan
meningkatkan minat siswa untuk meningkatkan prestasinya khusunya
dalam bidang non akademik.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai kegiatan yang dapat
menunjang keberhasilan mencapai tujuan pendidikan, mulai dari kegiatan
yang ada di dalam kelas seperti kegiatan belajar mengajar (KBM) maupun
kegiatan yang di luar kelas seperti kegiatan ekstrakurikuler.
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, banyak
pengertian menurut para ahli. Menurut Oemar Hamalik dalam
bukunya manajemen pengembangan kurikulum, menyebutkan
pengertian kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar ketentuan
kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat paedagogis dan
menunjang pendidikan dalam rangka menunjang ketercapaian tujuan
sekolah.1 Kegiatan ekstrakurikuler tersebut meskipun diluar
kurikulum formal tetapi memberikan manfaat sehingga dapat
mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Senada dengan pengertian di atas, Eka Prihatin menjelaskan
bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar
jam pelajaran biasanya dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan
baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai
mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya
pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. 2
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan
dampak positif bagi perkembangan siswa dalam hal pengetahuan
terlebih dapat mengembangkan bakat serta minatnya.
1
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja
Rosadakarya, 2010), Cet. IV, h. 181
2
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 164
8
9
3
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2007), h. 256
4
Prihatin, op.cit., h. 172
5
Ibid., h. 164
10
6
Ibid., h. 160
7
Ibid., h. 172
8
Wahjosumidjo, op.cit., h. 264
12
9
Hamalik, op.cit., h. 182
13
10
Prihatin, op.cit., h. 160
11
Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah, h. 2.
14
12
Manajemen Palang Merah Remaja, (Jakarta: Palang Merah Indonesia, 2008), h. 1
13
Ibid., h. 59
14
Buku Pelatihan Palang Merah Remaja (PMR), h. 12
15
15
Manajemen Palang Merah Remaja, op.cit, h. 60
16
Buku Pelatihan Palang Merah Remaja (PMR), h. 12
16
17
Manajemen Palang Merah Remaja, op.cit., h. 23
18
Ibid., h. 41
17
19
Ibid, h. 11
18
b) Mohon berhenti
c) Diberhentikan (Anggota PMR dapat diberhentikan oleh
Pengurus PMI Cabang, apabila yang bersangkutan
mencemarkan nama baik PMI dan atau dijatuhi hukuman
pidana yang telah berkekuatan hukum tetap. Mekanisme
penghentian anggota PMR ditetapkan oleh unit PMR yang
bersangkutan, yang dikoordinasikan dengan PMI Cabang)
d) Meninggal dunia. 20
20
Ibid., h. 41
21
Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) MAN 3 Tangerang,
(Tangerang, 2016), h. 3.
19
22
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Balai Pustaka, 1995), Ed. II, h. 470.
23
Rita Mariyana, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta : Kencana, 2010), h. 16
24
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa: Sebuah Pendekatan Evaluatif,
(Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 1996), Cet. IV, h. 8
20
25
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE, 2014), Cet. XXVI, h. 77
21
26
Georga R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2013), Cet.
XII, h. 17
27
Ais Zakiyudin, Teori dan Praktik Manajemen : Sebuah Konsep yang Aplikatif Disertai
Profil Wirausaha Sukses, (Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media, 2013), h. 19
28
Handoko, op.cit., h. 79
22
U
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 J
Menetapkan Merumuskan Mengidentifikasikan Mengembangka
tujuan keadaan kemudahan dan n serangkaian U
sekarang hambatan kegiatan
A
N
Dengan sebuah perencaan yang baik tentunya dapat
mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi.
Merumuskan tujuan yang hendak dicapai, melihat kondisi saat ini,
menganalisa segala kemudahan dan hambatan serta
mengembangkan beragam kegiatan yang dapat mencapai tujuan
organisasi.
Selanjutnya untuk merencanakan kegiatan ekstrakurikuler
dapat dibuat rambu-rambu perencanaan sebagai berikut :
a) Jenis Kegiatan
b) Waktu kegiatan
c) Sasaran : peserta didik yang akan dikenai kegiatan
d) Rangkaian kegiatan
e) Tempat kegiatan : sekolah/madrasah sendiri, dan atau
sekolah/madrasah yang menyelenggarakan kegiatan yang
sama, dan atau tempat lain.
f) Peralatan yang digunakan : sesuai dengan karakteristik
jenis kegiatan
g) Pelaksana : pelaksana utama dan pihak-pihak yang terlibat
h) Pengorganisasian kegiatan.
29
Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP, (Yogyakarta : Pustaka Yustisia, 2008),
Cet. II, h. 214
23
2) Pengorganisasian
Proses kedua setelah adanya sebuah perencanaan ialah
proses pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan tahapan
menuju realisasi atau pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Kata “organisasi” mempunya dua pengertian umum.
Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok
fungsional, seperti organisasi perubahan, rumah sakit, perwakilan
pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua
berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara
dalam mana kegiatan organisasi di alokasikan dan di tugaskan di
antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai
dengan efisien.30 Pengorganisasian dimaksudkan sebagai
pembagian kerja di dalam anggota organisasi agar tercapainya
tujuan organisasi.
Pengorganisian menurut Schermerhorn (Ais) adalah proses
mengatur orang-orang dan sumber daya lainnya untuk bekerja
kearah tujuan bersama. 31 Pengorganisasian ini lebih mengarah
kepada bagaiamana mengatur sumber daya manusia serta sumber
daya lain untuk bekerja berdasarkan tujuan bersama.
30
Handoko, op.cit., h. 167
31
Zakiyudin, op.cit., h. 33
24
32
Husaini Usman, Manajemen : Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2014), Ed.4, Cet. 2, h. 170
33
Ibid., h. 170
25
34
Zakiyudin, op.cit., h. 34
35
Prihatin Triyanto, Manajemen Unggul : Konsep dan Aplikasi untuk Bisnis, (Palu:
Edukasi Mitra Grafika, 2009), h. 65
26
3) Pelaksanaan
Setelah melakukan proses perencanaan dan
pengorganisasian maka tahapan selanjutnya ialah pelaksanaan.
Pelaksanaan dapat diartikan sebagai langkah untuk merealisasikan
yang telah direncanakan dan di organisirkan menuju aksi sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelaksanaan
berasal dari kata laksana dengan tambahan imbuhan pe-an.
Pelaksanaan adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan
36
(rancangan, keputusan, dsb). Pelaksanaan merupakan sebuah
rancangan keputusan untuk melaksanakan kegiatan.
Dalam hal ini pelaksana kegiatan ekstrakurikuler adalah
pendidik dan atau tenaga kependidikan sesuai dengan
kemampuan dan kewenangan pada substansi kegiatan
ekstrakurikuler yang dimaksud. 37 Pelaksana atau pembina kegiatan
ekstrakurikuler disesuaikan dengan kompetensinya yang biasanya
merupakan delegasi dari kepala sekolah.
36
Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., h. 554
37
Tim Pustaka Yustisia, op.cit., h. 214
27
38
Ibid., h. 214
39
Ibid., h. 244
28
4) Pengawasan
Langkah selanjutnya dalam pengelolaan kegiatan
ekstrakurikuler ialah pengawasan. Pengawasan pada dasarnya
untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah direncanakan
terlaksana. Dengan pengawasan yang baik akan diketahui sejauh
mana keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun pengertian pengawasan adalah proses untuk
menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat
tercapai. 40 Pengawasan yang dilaksanakan bertujuan untuk
meminimalisir segala hal yang dapat menghambat berjalannya
kegiatan ekstrakurikuler dalam mencapai tujuan. Pengawasan
dapat dilakukan sejak awal kegiatan, selama berjalannya kegiatan
ekstrakurikuler maupun di akhir kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah/madrasah dipantau, di
evaluasi dan dibina melalui kegiatan pengawasan.41 Pengawasan
mempunyai kaitan yang penting dengan perencanaan karena
pengawasan merupakan kegiatan tindak lanjut dari perencanaan.
Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan secara :
a) Intern, oleh kepala sekolah/madrasah
b) Ekstern, oleh pihak yang secara struktural/fungsional
memiliki kewenangan membina kegiatan ekstrakurikuler
yang dimaksud. 42
40
Triyanto, op.cit., h. 103
41
Tim Pustaka Yustisia, op.cit., h. 214
42
Ibid.
29
5) Evaluasi
Dalam proses pengelolaan, evaluasi merupakan tahapan
terakhir setelah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan. Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris
evaluation yang berarti penilaian. Evaluasi diartikan sebagai suatu
proses penilaian untuk mengambil keputusan yang menggunakan
seperangkat hasil pengukuran dan berpatokan kepada tujuan yang
telah dirumuskan.
Definisi yang dituliskan dalam kamus Oxford Advanced
Learner’s Dictionary of Current English, evaluasi adalah to find
out, decide the amount or value yang artinya suatu upaya untuk
menentukan nilai atau jumlah. Selain arti berdasarkan terjemahan,
kata-kata yang terkandung di dalam definisi tersebut pun
menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-
hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat
dipertanggungjawabkan. 43
43
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. Evaluasi Program Pendidikan.
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), h. 1.
30
44
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), Cet. XI, h.108.
31
2) Pembina PMR
Dalam pelaksanaannya, pembina PMR adalah wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan, atau guru yang ditunjuk oleh sekolah
untuk melakukan pembinaan dan pengembangan unit dan anggota
PMR di sekolah. Pembina PMR merupakan seseorang yang
ditunjuk oleh penanggung jawab unit PMR untuk melakukan
pembinaan dan pengembangan unit dan anggota PMR luar
45
Manajemen Palang Merah Remaja, op.cit, h. 40
32
47
Ibid.,
48
Permendikbud RI Nomor 62 Tahun 2014, op.cit., h. 5
34
49
Nurul Annisa Ramanitia, “Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler di
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
(Jakarta: 2012).
50
Ulfah Azizah, “Pengelolaan Program Ekstrakurikuler di MAN 19 Jakarta”, Skripsi pada
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: 2014).
51
Nurul Hidayati, “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam menumbuhkan Kedisiplinan
Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta:
2014).
35
C. Kerangka Pikir
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal
untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan remaja yang
berusia 10-17 tahun dibawah naungan PMI yang berada di sekolah dengan
tujuan pengetahuan dasar tentang kesehatan umum dan P3K. Namun dalam
prosesnya kegiatan ekstrakurikuler PMR tidak berjalan dengan baik, tidak
adanya keseriusan pihak sekolah untuk mengelola kegiatan ekstrakurikuler.
Dengan ketidakseriusan sekolah untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler
PMR mengakibatkan tidak bisa mengakomodir minat dan bakat yang dimiliki
oleh siswa yang apabila tidak di dukung oleh pihak sekolah dengan kegiatan
ekstrakurikuler ini maka hal tersebut sama saja mengubur bakat dan minat
siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut pihak sekolah perlu
melakukan upaya dalam hal pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler PMR.
Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi agar kegiatan
ekstrakurikuler dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Dengan demikian dapat dikatakan keberhasilan kegiatan
ekstrakurikuler PMR ditentukan oleh pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler
secara baik. Dengan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler PMR yang baik
akan mampu dan lebih mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh
siswa. Serta akan menghasilkan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan dan
36
Pengorganisasian Kegiatan
Kegiatan Ekstrakurikuluer
Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja
PMR sebagai wadah untuk
mengembangkan minat dan
bakat siswa dibidang Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Palang Merah Remaja (PMR)
Pengelolaan Kegiatan
Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler Palang
Palang Merah Remaja (PMR)
Merah Remaja (PMR)
3 Pengumpulan data
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif menurut Lincoln dan Guba,
disebut sebagai “Naturalistik Inquiry. Penggunaan pendekatan ini dikarenakan
cara pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam latar/setting alamiah,
artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti. 1
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. 2
1
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, h. 61.
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 3.
37
38
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat
diperoleh.3 Terdapat 3 sumber data yaitu :
1. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban
lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. 4 Adapun
sumber data yang berupa person dalam penelitian ini adalah Kepala
Sekolah MAN 3 Tangerang, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan,
Koordinator Ekstrakurikuler, Pembina PMR dan siswa-siswi anggota
kegiatan ekstrakurikuler PMR.
2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam
dan bergerak.5 Sumber data ini berasal pada tempat penelitian yaitu MAN
3 Tangerang.
3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,
angka, gambar, atau simbol-simbol lain. 6 Sumber data ini meliputi data
guru, data tenaga kependidikan dan buku panduan kegiatan
ekstrakurikuler, struktur organisasi, jadwal kegiatan, prestasi, daftar siswa,
daftar nilai siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR dan
dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Adapun dalam penelitian ini terdiri dari 2 macam, yaitu data primer
dan sekunder:
1. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini, sumber data primer berasal
dari Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, Wakil Kepala Sekolah Bidang
3
Ibid., h. 172.
4
Ibid.,
5
Ibid.,
6
Ibid.,
39
7
Ibid., h. 198.
8
Ibid., h. 199.
40
3. Studi Dokumen
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. 9 Dokumentasi
adalah pengumpulan data melalui dokumen, dalam hal ini melalui
dokumen mengenai profil MAN 3 Tangerang, data guru, data tenaga
kependidikan dan buku panduan kegiatan ekstrakurikuler, struktur
organisasi, jadwal kegiatan, prestasi, daftar siswa, daftar nilai siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR dan sarana prasarana sekolah,
sehingga dapat menjelaskan penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler
secara menyeluruh. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
9
Ibid., h. 201.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif dan R&B, (Bandung:
Alfabeta, 2006), Cet. I, h. 276.
11
Ibid., h. 278.
41
12
Ibid., h. 278.
42
3. Perencanaan waktu
pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler PMR
4. Perencanaan sarana dan
biaya kegiatan
ekstrakurikuler PMR
2. Pedoman Observasi
Tabel 3.3
Pedoman Observasi
3. Kegiatan Inti
4. Kegiatan Penutup
5. Partisipasi siswa
6. Sarana
44
45
46
GURU PEGAWAI
JUM
PENDIDIKAN TIDAK TIDAK LAH
TETAP TETAP
TETAP TETAP
S2 6 3 - - 9
S1 17 15 2 6 40
D3 - - - 1 1
D2 - - - - 0
D1 - - - - 0
SLTA - - 1 4 5
JUMLAH 23 18 3 11 55
48
KONDISI
JUMLAH
LUAS
NO RUANG BELUM
(M2) BAIK RUSAK
SELESAI
1 Kepala Madrasah 1 33 1 0 0
2 Guru 1 99 1 0 0
3 Tata Usaha 1 88 1 0 0
4 Kelas 13 1199 10 3 0
5 Laboratorium Komputer 1 88 1 0 0
6 Laboratorium Bahasa 1 88 1 0 0
Laboratorium Interactive
7 1 88 1 0 0
teaching
8 Laboratorium IPA 1 144 1 0 0
9 Laboratorium Menjahit 1 88 1 0 0
10 Perpustakaan 1 132 1 0 0
11 Koperasi 1 33 1 0 0
12 OSIS/Pramuka/PMR 1 33 1 0 0
13 Wc/Wudhu 2 55 1 0 1
JUMLAH 26 2168 22 3 1
49
1
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE, 2014), Cet. XXVI, h. 77.
51
2
Handoko, op.cit., h. 79.
3
Ibid., h. 160.
52
4
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
5
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
53
6
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
7
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
8
Profil MAN 3 Tangerang, h. 2.
54
11
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
12
Wawancara dengan Abdul Hakim, Koordinator Ekstrakurikuler, (14 Januari 2017,
pukul 10.05), di Ruang Guru MAN 3 Tangerang.
56
13
Lampiran III Permendikbud RI No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
14
Wawancara dengan Abdul Hakim, Koordinator Ekstrakurikuler, (14 Januari 2017,
pukul 10.05), di Ruang Guru MAN 3 Tangerang.
15
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
16
Jadwal kegiatan ekstrakurikuler PMR terdapat dalam lampiran.
57
17
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Balai Pustaka, 1995), Ed. II, h. 880.
18
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
19
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
58
20
Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan, h. 6.
21
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
22
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
59
23
Prihatin Triyanto, Manajemen Unggul : Konsep dan Aplikasi untuk Bisnis, (Palu:
Edukasi Mitra Grafika, 2009), h. 65
61
24
Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) MAN 3 Tangerang,
(Tangerang, 2016), h. 4.
62
25
Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) MAN 3 Tangerang,
(Tangerang, 2016), h. 5.
64
26
Triyanto, op.cit., h. 70
27
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
28
Wawancara dengan Abdul Hakim, Koordinator Ekstrakurikuler, (14 Januari 2017,
pukul 10.05), di Ruang Guru MAN 3 Tangerang.
65
Koordinasi bagus, tadi jika ada kegiatan butuh dana nanti dari
pembina mengajukan ke kesiswaan nanti dari kesiswaan
mengajukan ke kepala madrasah. Untuk sarana nanti di
inventarisir jika ada di anggaran tahun berjalan langsung
difasilitasi kalau tidak akan dicatat untuk anggaran tahun
mendatang. 29
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa
dalam rapat koordinasi membahas tentang pengajuan dana
kegiatan dan sarana yang diajukan oleh pembina PMR kepada
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan selanjutnya kepada kepala
sekolah..
Berdasarkan hasil temuan dalam hal koordinasi kegiatan
ekstrakurikuler PMR di MAN 3 Tangerang sudah berjalan efektif
dikarenakan selalu mengadakan rapat koordinasi antara pembina
PMR, koordinator ekstrakurikuler, wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan serta kepala sekolah dalam rangka meningkatkan
koordinasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
29
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
30
Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., h. 554
66
31
Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP, (Yogyakarta : Pustaka Yustisia, 2008),
Cet. II, h. 244
32
Manajemen Palang Merah Remaja, op.cit., h. 10
67
33
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
34
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
35
Contoh angket rekrutmen peserta kegiatan ekstrakurikuler terlampir.
68
36
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
37
Wawancara dengan Suparji Rustam, Pembina PMR, (14 Januari 2017, pukul 16.35), di
Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
69
38
Ibid.,
39
Wawancara dengan Vivin Adena, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (7 Januari 2017,
pukul 14.30), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
40
Wawancara dengan Ahmad Romadhon, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (7 Januari
2017, pukul 16.00), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
41
Wawancara dengan Putri Habibah, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (21 Januari 2017,
pukul 16.20), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
42
Wawancara dengan Subhi Rosida, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (4 Februari 2017,
pukul 17.15), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
70
PMI dan juga partisipasi lomba jadi ada evaluasi setelah proses diklat
itu dilaksanakan”.43
Hal tersebut belum sesuai karena berdasarkan hasil observasi
menunjukkan bahwa metode yang digunakan oleh pembina PMR
dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR ialah hanya sebatas
ceramah/materi, belum adanya praktik. Menurut siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler PMR metode yang seharusnya dilakukan oleh
pembina, “mungkin agar lebih menarik itu praktik lebih dilakukan
karena inti dari PMR itu pada praktiknya jadi siswa lebih tertarik
dengan praktiknya, misalkan melukis, sampah karena 1 sampah seribu
bencana ada ASB dan pertolongan juga”.44 Hal serupa juga
disampaikan oleh siswa lain yang menjelaskan, “kan PMR itu lebih
banyak di ruangan, jadi menurut saya jangan terlalu banyak di
ruangan meskipun lapangan sudah di pake tapi lebih biar gak bosen
meskipun materi doang enakan di luar lebih kayanya mendapat
insipirasi, lebih asyik dan gak terlalu bosen apalagi dari pulang
sekolah di kelas terus di kelas kayanya bete bosen gitu”.45
Berkaitan dengan sarana dan prasarana tentunya sangat
dibutuhkan untuk mendukung dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler PMR. Berdasarkan hasil observasi masih ditemukan
kekurangan atau tidak memadainya sarana dan prasarananya. Hal ini
sesuai dengan pengakuan siswa berdasarkan hasil wawancara
menjelaskan bahwa, “untuk sarana mungkin ada kekurangan juga, di
PP juga masih banyak kekurangannya misalkan peralatan-peralatan
yang lengkap juga tapi itu bisa di handle dengan alat serupa.46 Hal
43
Wawancara dengan Suparji Rustam, Pembina PMR, (14 Januari 2017, pukul 16.35), di
Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
44
Wawancara dengan Ahmad Romadhon, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (7 Januari
2017, pukul 16.00), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang
45
Wawancara dengan Subhi Rosida, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (4 Februari 2017,
pukul 17.15), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
46
Wawancara dengan Ahmad Romadhon, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (7 Januari
2017, pukul 16.00), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang
71
47
Wawancara dengan Suparji Rustam, Pembina PMR, (14 Januari 2017, pukul 16.35), di
Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
48
Wawancara dengan Subhi Rosida, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (4 Februari 2017,
pukul 17.15), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
49
Daftar Hadir Kegiatan Ekstrakurikuler PMR terlampir.
72
50
Wawancara dengan Subhi Rosida, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (4 Februari 2017,
pukul 17.15), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
51
Wawancara dengan Ahmad Romadhon, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (7 Januari
2017, pukul 16.00), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang
52
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
53
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
73
54
Wawancara dengan Suparji Rustam, Pembina PMR, (14 Januari 2017, pukul 16.35), di
Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
55
Data prestasi kegiatan ekstrakurikuler PMR terdapat dalam lampiran.
56
Wawancara dengan Vivin Adena, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (7 Januari 2017,
pukul 14.30), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
57
Wawancara dengan Ahmad Romadhon, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (7 Januari
2017, pukul 16.00), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
58
Wawancara dengan Putri Habibah, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (21 Januari 2017,
pukul 16.20), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
59
Wawancara dengan Subhi Rosida, Anggota PMR MAN 3 Tangerang, (4 Februari 2017,
pukul 17.15), di Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
74
60
Triyanto, op.cit., h. 103
61
Tim Pustaka Yustisia op.cit., h. 214
75
62
Wawancara dengan Abdul Hakim, Koordinator Ekstrakurikuler, (14 Januari 2017,
pukul 10.05), di Ruang Guru MAN 3 Tangerang.
63
Wawancara dengan Suparji Rustam, Pembina PMR, (14 Januari 2017, pukul 16.35), di
Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
64
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
65
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
66
Wawancara dengan Abdul Hakim, Koordinator Ekstrakurikuler, (14 Januari 2017,
pukul 10.05), di Ruang Guru MAN 3 Tangerang.
76
67
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
68
Wawancara dengan Abdul Hakim, Koordinator Ekstrakurikuler, (14 Januari 2017,
pukul 10.05), di Ruang Guru MAN 3 Tangerang.
69
Wawancara dengan Suparji Rustam, Pembina PMR, (14 Januari 2017, pukul 16.35), di
Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
77
70
Wawancara dengan Suparji Rustam, Pembina PMR, (14 Januari 2017, pukul 16.35), di
Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
71
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
78
72
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
73
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
79
74
Wawancara dengan Ihwan Kamil, Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang, (9 Januari 2017,
pukul 09.00), di Kantor Kepala Sekolah MAN 3 Tangerang.
75
Wawancara dengan Nurta A. Syahril, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, (9
Januari 2017, pukul 10.00), di Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
76
Wawancara dengan Abdul Hakim, Koordinator Ekstrakurikuler, (14 Januari 2017,
pukul 10.05), di Ruang Guru MAN 3 Tangerang.
77
Wawancara dengan Suparji Rustam, Pembina PMR, (14 Januari 2017, pukul 16.35), di
Ruang Kelas MAN 3 Tangerang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengelolaan
kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di
MAN 3 Tangerang berjalan belum efektif, yaitu dengan adanya
perencanaan tujuan dan sasaran kegiatan PMR, perencanaan pembina,
perencanaan waktu pelaksanaan, perencanaan sarana dan biaya
kegiatan ekstrakurikuler PMR. Namun yang perlu diperhatikan ialah
dalam hal perencanaan sarana dan biaya masih belum efektif, karena
masih terdapat sarana yang belum memadai serta kebijakan sekolah
yang masih kurang memperhatikan kebutuhan yang setiap tahun
diajukan oleh pembina PMR.
2. Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja
(PMR) di MAN 3 Tangerang berjalan efektif, yaitu dengan adanya
perincian kerja berdasarkan tanggungjawab masing-masing personil,
adanya penyusunan pengurus terlihat dalam struktur kegiatan
ekstrakurikuler PMR dan koordinasi dilakukan oleh pihak terkait
mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,
koordinator ekstrakurikuler dan pembina PMR.
3. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di
MAN 3 Tangerang berjalan belum efektif, yaitu dengan adanya
rekrutmen peserta kegiatan dan pelaksanaan kegiatan PMR secara
umum. Rekrutmen dilakukan diawal tahun ajaran dengan diberikan
angket. Pelaksanaan kegiatan ekstrakrurikuler PMR sabtu sore dengan
alokasi waktu dua jam efektif. Materi yang diberikan dalam kegiatan
ekstrakurikuler PMR adalah terkait kepalangmerahan. Metode yang
dilakukan oleh pembina PMR adalah dengan semenarik mungkin
80
81
tidak hanya materi di kelas. Namun masih ada hal yang perlu
diperhatikan guna meningkatkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
PMR, yaitu pengadaan sarana dan prasarana, meningkatkan inovasi
metode dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR serta perlunya
peningkatan apresiasi dari pihak sekolah bagi siswa yang sudah
berprestasi di kegiatan ekstrakurikuler PMR.
4. Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di
MAN 3 Tangerang sudah berjalan cukup efektif, yaitu adanya
pengawasan internal dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan serta pengawasan eksternal yang dilakukan oleh pembina
PMR. Namun yang perlu diperhatikan dari segi pengawasan ialah
kurang optimalnya kehadiran siswa dan pembina PMR serta belum
adanya buku panduan pengawasan khusus dalam kegiatan
ekstrakurikuler PMR.
5. Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di
MAN 3 Tangerang berjalan cukup efektif, karena sudah melibatkan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, koordinator
ekstrakurikuler serta pembina. Namun masih terdapat kelemahan ialah
belum adanya buku atau instrumen evaluasi secara tertulis karena
evaluasi hanya dilakukan dengan rapat langsung.
6. Faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja
(PMR) di MAN 3 Tangerang adalah terletak pada siswa dan pembina
PMR. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR seringkali
tidak hadir meskipun sudah memilih kegiatan ekstrakurikuler PMR.
Selanjutnya kendala lain dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
PMR terletak pada sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang
belum memadai. Kurang opimalnya dukungan dari pihak sekolah
terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR sehingga
memberikan efek kurang maksimalnya pembina dan siswa dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR.
82
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat dipaparkan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan perhatian serta memberikan dukungan penuh atas
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR
b. Membuat aturan serta tata tertib yang jelas agar adanya
keteraturan dan meningkatkan disiplin siswa dan pembina.
c. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana serta anggaran dalam
menghadapi berbagai hambatan dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler PMR agar berjalan lebih baik lagi.
d. Pihak sekolah lebih meningkatkan koordinasi untuk
meningkatkan keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler PMR.
3. Bagi Siswa
a. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR
diharapkan lebih serius dan bersungguh-sungguh agar dapat
menghasilkan prestasi yang membanggakan dibidang non
akademik.
b. Siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan minat
dan bakat yang dimilikinya bukan ikut-ikutan teman.
DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015
83
84
Triyanto, Prihatin. Manajemen Unggul : Konsep dan Aplikasi untuk Bisnis. Palu:
Edukasi Mitra Grafika, 2009.
Zakiyudin, Ais. Teori dan Praktik Manajemen : Sebuah Konsep yang Aplikatif
Disertai Profil Wirausaha Sukses. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media,
2013.
LAMPIRAN
Lampiran 1
85
86
88
89
baik, jika tidak lebih baik dikeluarkan daripada diberikan nilai tetapi tidak
serius mengikuti kegiatan.
15. Apakah siswa/i yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR sudah
memberikan prestasi yang membanggakan bagi sekolah?
Jawab : Untuk prestasi ketika mengikuti lomba selalu ada hasilnya atau
prestasinya.
16. Bagaimana evaluasi dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR?
Jawab : Evaluasi dalam satu bulan sekali bapak suka memanggil
pembina, karena untuk evalusi anggota merupakan tanggungjawab
pembina. Jadi bapak langsung evaluasi ke pembina.
17. Siapa saja yang melakukan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler PMR?
Jawab : Kesiswaan, OSIS dan koordinator ekstrakurikuler
18. Bagaimana tindak lanjut dari evaluasi kegiatan ekstrakurikuler
PMR?
Jawab : Dari hasil evaluasi jika pembina kurang bagus maka adanya
pergantian.
19. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat jalannya
kegiatan ekstrakurikuler PMR?
Jawab : Yang mendukung itu jika pembinanya semangat itulah faktor
penting, jika pembina jarang hadir maka akan merembet ke anggota.
20. Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan dalam
kegiatan ekstrakurikuler PMR?
Jawab : Upaya diberikan peringatan untuk pembina agar memperbaikinya
jika tidak akan diganti dengan pembina baru.
Lampiran 3
91
92
93
94
96
97
98
99
100
101
102
103
Hasil Observasi
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Palang Merah Remaja (PMR) di MAN 3 Tangerang
104
105
108
Lampiran 11
A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional di sekolah terimplementasi dalam
layanan pendidikan mencakup kegiatan pembelajaran melalui mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri. Kegiatan mata pelajaran dan muatan lokal
tertuang dalam struktur kurikulum dengan pelaksanaan kegiatan melalui tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Sementara itu
kegiatan pengembangan diri dilaksanakan melalui layanan bimbingan konseling,
dan kegiatan ekstrakurikuler.
Untuk memandu kegiatan ekstrakurikuler serta kaitannya dengan kegian
pembinaan kesiswaan maupun kegitan kurikuler lainnya disekolah, perlu dibuat
panduan kegiatan ekstrakurikuler PMR yang digunakan oleh siswa, pembina,
maupun pelatih.
B. Tujuan
Tujuan umum kegiatan ekstrakurikuler adalah agar siswa mampu
mengembangkan potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri,
keluarga dan masyarakat. Sebagai bagian dari kegiatan pembinaan kesiswaan,
kegiatan ekstrakurikuler PMR bertujuan: mengembangkan potensi siswa secara
optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas; memantapkan
109
110
C. Landasan
1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34
tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang
memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
6. Perjanjian kerjasama PMI dengan Depag RI tanggal 26 September
1995 No. 459 tahun 1995 dan No. 0185-KEP/PP/IX/95 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Kepalangmerahan di Madrasah.
D. Pengertian
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
111
F. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan palam merah remaja antara lain :
1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
2. Perawatan Keluarga
3. Dapur Umum
4. Bongkar Pasang Tenda
5. Teknik Hidup di Alam Bebas
6. Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara)
7. Kemping, Heking dan Cross Country
8. Pengenalan obat – obatan
9. Pembinaan fisik dan mental
10. Keterampilan organisasi/kepemimpinan
112
3) Koordinator Ekstrakurikuler
a) Membuat jadwal kegiatan ekstrakurikuler.
b) Berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan serta
pembina PMR.
c) Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler PMR.
4) Pembina PMR
a) Melaksanakan pembinaan PMR.
b) Mengembangkan kegiatan kepalangmerahan.
c) Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara kelompok PMR
dan PMI Cabang.
d) Memberikan masukan kepada PMI dan Pelatih PMI terkait
pelaksanaan standarisasi pelatihan PMR, kualitas pelatih,
perkembangan metode dan media pelatihan.
e) Melakukan pengawasan dan evaluasi pada setiap tahap pembinaan
PMR.
113
I. Kurikulum PMR
115
J. Program Kerja
116
JADWAL EKSTRAKURIKULER
MAN 3 TANGERANG
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
EKSTRAKURIKULE
NO HARI WAKTU PEMBINA KET
R
MARAWIS DAN
SURYAWAN/ALBI
1 SENIN 15.30 – 17.30 HADROH
MARCHING BAND ZAENAL ARIFIN
TAHFIZ QUR’AN SYA’RONI, S.Pd.I
2 SELASA 15.30 – 17.30
KALIGRAFI MUHAYAR, MM
KITAB KUNING TAUFIQ MUNIR, Lc
3 RABU 15.30 – 17.30 KOLABORASI IMAN FIRDAUS, Lc
TEATER RUBI MAULIDI
TILAWAH SABRAWI, S.Pd.I
4 JUM’AT 15.30 – 17.30
ROBOTIK M.SOLI
KOKON ABDUL
5 SENIN 15.30 – 17.30 FUTSAL
KODIR
KOKON ABDUL
6 SELASA 15.30 – 17.30 BASKET BALL
KODIR
KOKON ABDUL
7 KAMIS 15.30 – 17.30 VOLLY BALL
KODIR
8 JUM’AT 15.30 – 17.30 SILAT ARI SUPRIYANTO
9 SABTU 15.30 – 17.30 PRAMUKA M. GHADAPI
10 SABTU 15.30 – 17.30 PMR SUPARJI RUSTAM
11 SABTU 15.30 – 17.30 PASKO IKHWANUDIN
Mengetahui,
Kepala MAN 3 Tangerang
117
Lampiran 13
NAMA :
KELAS :
CHEK JUMLAH
NO JENIS PILIHAN PEMBINA
LIST PILIHAN
1 TILAWAH SABRAWI, S.Pd.I
2 TAHFIZ QUR’AN SYA’RONI, S.Pd.I
3 KALIGRAFI MUHAYAR, MM
4 KITAB KUNING TAUFIQ MUNIR, Lc
5 KOLABORASI IMAN FIRDAUS, Lc
PILIH 1
6 TEATER RUBI MAULIDI
7 MARCHING BAND ZAENAL ARIFIN
MARAWIS DAN
8 SURYAWAN/ALBI
HADROH
9 ROBOTIK M.SOLI
10 SILAT ARI SUPRIYANTO
11 FUTSAL KOKON ABDUL KODIR
PILIH 1
12 BASKET BALL KOKON ABDUL KODIR
13 VOLLY BALL KOKON ABDUL KODIR
1 PRAMUKA M. GHADAPI
2 PMR SUPARJI RUSTAM PILIH 1
3 PASKO IKHWANUDIN
118
Lampiran 14
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
Lampiran 15
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
Lampiran 16
DAFTAR PRESTASI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
PALANG MERAH REMAJA (PMR) MAN 3 TANGERANG
155
Lampiran 17
DAFTAR NILAI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
PALANG MERAH REMAJA (PMR) MAN 3 TANGERANG
MASA BAKTI 2016-2017
NO NAMA KELAS NILAI
6 Nursainah X. MIPA 1 A-
14 Khairunnisa X. MIPA 2 A
15 Maulyddina X. MIPA 2 A-
17 Nurlelah X. MIPA 2 A-
156
157
29 Fikaizzatul U X. MIPA 3 A
32 M. Adriansyah X. MIPA 3 A
34 Nurlena X. MIPA 3 A-
46 M. Rikiyadi X. IIS 1 A-
47 NazliIrfan A D X. IIS 1 B
51 Depitasari X. IIS 2 A-
52 Herlinda X.IIS 2 A
57 Putri X. IIS 2 A-
66 Habibi X. IIS 3 A-
93 Asriyah X. AGAMA 1 A-
DAFTAR NILAI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
PALANG MERAH REMAJA (PMR) MAN 3 TANGERANG
MASA BAKTI 2016-2017
161
162
49 Ai Suluhiyah XI AGAMA 1 A
51 Karlinah XI AGAMA 1 A-
53 Ruminah XI AGAMA 1 A
164
Lampiran 20
165
Lampiran 21
166
Lampiran 22
167
168
169
170
171
Lampiran 23
DOKUMENTASI PENELITIAN
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI MAN 3 TANGERANG
172
173
Kegiatan diklat PMR berdasarkan bidang Kegiatan diklat PMR berdasarkan bidang
Hasil karya anggota PMR berupa Mading Hasil karya anggota PMR berupa Lampion
Lampiran 24
Biodata Penulis
175