Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
html
5.ION KOMPLEKS
a. Pengertian Ion Kompleks
Ion kompleks merupakan ion yang tersusun dari ion pusat (atom pusat) yang dikelilingi oleh
molekul atau ion (disebut ligan). Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan koordinasi.
Jumlah ikatan koordinasi yang terjadi antara ion pusat dengan ligan disebut bilangan
koordinasi.
Contoh :
[Cu(H2O)4]2+ : atom pusatnya adalah Cu2+
ligannya adalah H2O
bilangan koordinasinya adalah 4
muatan ion kompleks = bil Oks Cu + 4( muatan ligan H2O) = +2 + 4
(0 ) =+ 2 + 0 =+ 2
1. Nama kation ( ion positif) disebut lebih dahulu, kemudian diikuti dengan nama
anion (ion negatif) , seperti pada penamaan senyawa ion.
2. Pada ion kompleks, urutan penyebutannya adalah : jumlah ligan – nama ligan –
nama atom pusat ( biloks atom pusat ).
3. Jumlah ligan disebut degan bahasa latin, 1 : mono, 2 : di, 3 : tri, 4: tetra 5 : penta
6 : heksa
4. Nama ligan ditambah dengan akhiran o dengan cara :
Salah satu sifat penting unsur - unsur transisi adalah kemampuannya untuk membentuk apa yang
disebut ION KOMPLEKS, yaitu suatu struktur di mana kation logam berikatan dengan dua atau
lebih molekul netral atau anion.
Dalam suatu ion kompleks, KATION LOGAM disebut ATOM PUSAT , sedangkan
MOLEKUL ATAU ANION yang berikatan dengan atom pusat disebut LIGAN
(bahasa latin : ligare = mengikat)
•Dalam suatu ion kompleks, ligan - ligan terikat pada atom pusat melalui ikatan kovalen
koordinasi.
•Masing - masing ligan menyediakan pasangan elektron, sedangkan atom pusat menyediakan
orbital -orbital kosong untuk menampung pasangan elektron dari ligan- ligan
http://quintbian.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-dan-contoh-ion-senyawa.html
1. Ion Kompleks. Ion kompleks adalah senyawa ionik, di mana kation dari logam transisi
berikatan dengan dua atau lebih anion atau molekul netral. Dalam ion kompleks, kation logam
unsur transisi dinamakan atom pusat, dan anion atau molekul netral terikat pada atom pusat
dinamakan ligan (Latin: ligare, artinya mengikat). Menurut teori asam-basa Lewis, ion logam
transisi menyediakan orbital d yang kosong sehingga berperan sebagai asam Lewis (akseptor
pasangan elektron bebas) dan ion atau molekul netral yang memiliki pasangan elektron bebas
untuk didonorkan berperan sebagai basa Lewis. Contoh ion kompleks adalah [Fe(H2O)6]3+. Atom
Fe bermuatan 3+ dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d5 4s0. Oleh karena atom Fe dapat mengikat
enam molekul H2O (netral), atom Fe harus menyediakan enam buah orbital kosong. Hal ini
dicapai melalui hibridisasi d2sp3. Proses hibridisasinya adalah sebagai berikut. Konfigurasi atom
Fe:
Oleh karena memerlukan enam orbital kosong, hibridisasi yang terjadi adalah d2sp3, yakni 2
orbital dari 3d, 1 orbital dari 4s, dan 3 orbital dari 4p. Keenam orbital d2sp3 selanjutnya dihuni
oleh pasangan elektron bebas dari atom O dalam molekul H2O.
Molekul atau ion yang bertindak sebagai ligan, yang terikat pada atom pusat, sekurang-
kurangnya harus memiliki satu pasang elektron valensi yang tidak digunakan, misalnya Cl–,
CN–, H2O, dan NH3, seperti ditunjukkan pada struktur Lewis Gambar 4.3.
Gambar 4.4b
(b) Struktur ion kompleks [Co(en)3]3+
Zat pengkelat seperti EDTA pada Gambar 4.4c sering digunakan dalam analisis kimia, terutama
dalam menentukan kadar ion kalsium dalam air. Ion EDTA4– memiliki enam atom donor (4 dari
gugus COO–, 2 dari atom N). Dengan EDTA, tingkat kesadahan air dapat diukur. Dalam bidang
kedokteran zat pengkelat sering digunakan untuk mengeluarkan ion logam, seperti Hg2+, Pb2+,
dan Cd2+. Dalam sistem tubuh terdapat zat pengkelat, seperti mioglobin dan oksihemoglobin.