Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit perlemakan hati non-alkoholik (PPHNA) atau non-alcoholic fatty
liver disease merupakan kondisi klinis yang sering ditemukan dalam bidang
hepatologi. PPHNA merupakan penyakit hati kronik yang terjadi pada penderita
yang tidak mengkonsumsi alkohol, yang melibatkan peran resistensi insulin dan
stres oksidatif dalam patogenesisnya serta dapat berakhir menjadi sirosis.
Prevalensi kejadian PPHNA di populasi umum dari berbagai negara adalah
10-24%. Di Eropa, prevalensi PPHNA berdasarkan ultrasonografi adalah 20-30%,
dan 16% diantara kejadian tersebut terjadi pada orang tanpa risiko sindroma
metabolik. Di Inggris kasus penyakit hati kronik 39% nya adalah PPHNA,
menjadikan perlemakan hati sebagai penyebab utama kejadian penyakit hati kronik
di negara barat. Untuk Asia adalah sebesar 18-28% angka prevalensi di Asia timur
serta 10% untuk Asia selatan.
Penyakit perlemakan hati non alkoholik di Indonesia didapatkan dari sebuah
penelitian di pinggiran kota Jakarta yaitu 30,6% dan insidensi terbanyak pada usia
pertengahan yaitu 37,2%. Prevalensi perlemakan hati meningkat sejalan dengan
peningkatan umur, dengan insidensi tertinggi laki-laki usia 40 sampai dengan
65 tahun. Namun penyebab utama peningkatan prevalensi perlemakan hati adalah
faktor metabolik seperti obesitas, diabetes melitus tipe II (DM II), hipertensi
arterial dan dislipidemia.
Dislipidemia merupakan salah satu ketidaknormalan kada lemak dalam darah.
Dislipidemia disebabkan karena buruknya gaya hidup dan pola makan. Sebagian
penderita dslipidemia tidak menyadari bahwa dislipidemia menyebabkan berbagai
macam komplikasi pada organ lain salah satunya hati. Sehingga penting untuk
mengetahui mengenai dislipidemia dan komplikasinya pada organ hati ketika tidak
ditangani dengan baik.
1.2 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui mengenai Dislipidemia
2. Untuk mengetahui mengenai Penyakit Perlemakan Hati Non Alkoholik
(PPHNA)
3. Untuk mengetahui patofisiologi Penyakit Perlemakan Hati Non Alkoholik
(PPHNA)
4. Untuk mengetahui penegakan diagnosa pada Penyakit Perlemakan Hati Non
Alkoholik (PPHNA)
5. Untuk mengetahui hubungan Dislipidemia dengan Penyakit Perlemakan
Hati Non Alkoholik (PPHNA)

1.3 Manfaat Makalah


1. Memberi informasi mengenai dislipidemia dan komplikasinya
2. Memberikan edukasi pada penderita Dislipidemia mengenai resiko yang
ditimbulkan jika pengelolaan Dislipidemia tidak baik
6. Memberikan gambaran mengenai Penyakit Perlemakan Hati Non Alkoholik
(PPHNA) sebagai komplikasi akibat Dislipidemia

Вам также может понравиться