Вы находитесь на странице: 1из 86

MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN HUBUNGANNYA DENGAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII


SMP NEGERI 4 SUNGAI TARAB

SKRIPSI

Ditulis untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LUCI JANDRAWATI
NPM: 0910013211137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2016
i

PENGESAHAN PEMBIMBING

Nama : LUCI JANDRAWATI

NPM : 0910013211137

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Pendidikan Matematika

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul : Minat Belajar Matematika Dan Hubungannya


Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 4 Sungai Tarab

Padang, Agustus 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Edrizon Yusri Wahyuni, M.Pd

Mengetahui:

Dekan Ketua Jurusan

Drs. Khairul, M. sc Dra. Rita Desfitri, M.Sc


ii

PENGESAHAN UJIAN

Telah dilaksanakan ujian skripsi pada hari Kamis tanggal 09 bulan Juni tahun Dua
Ribu Enam Belas bagi:

Nama : LUCI JANDRAWATI

NPM : 0910013211137

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul : Minat Belajar Matematika Dan Hubungannya


Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 4 Sungai Tarab

Tim Penguji

No. Nama Tanda Tangan

1. Drs. Edrizon 1.

2. Yusri Wahyuni, M.Pd 2.

3. Dra. Rita Desfitri, M.S 3.

Lulus Ujian Tanggal:

Mengetahui:

Dekan Ketua Jurusan

Drs. Khairul, M. sc Dra. Rita Desfitri, M.Sc


iii

ABSTRAK

Luci Jandrawati. 2016. Minat Belajar Matematika Dan Hubungannya


Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 4 Sungai Tarab

Penelitian ini membahas tentang kajian minat belajar matematika dan


hubungannya dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri
4 Sungai Tarab. Minat belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah dorongan yang ada pada diri siswa untuk mengikuti pelajaran
matematika di dalam kelas. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
“Sejauhmana minat belajar matematika dan hubungannya dengan hasil
belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab”?. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis minat belajar matematika dan
hubungannya dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri
4 Sungai Tarab Tahun Pelajaran 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dan sampel dalam
penelitian ini adalah 68 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab.
Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial, yaitu: uji
normalitas, uji homogenitas, analisis regresi linear sederhana, uji hipotesis
dengan menggunakan koefisien determinasi (R2) dan uji t melalui bantuan
program SPSS versi 16.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa “Terdapat pengaruh yang
signifikan dan positif antara minat belajar matematika dan hubungannya
dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai
Tarab, dimana nilai thitung>ttabel yaitu ( 2,789 > 1,668 ) atau nilai sig < α (
0,007 < 0,05 ). Artinya semakin tinggi minat belajar siswa maka semakin
tinggi hasil belajar yang diperoleh, begitu juga sebaliknya semakin rendah
minat belajar siswa maka semakin rendah hasil belajar yang diperoleh
siswa. Di dapat harga koefisien determinasi (R2) adalah 10,5%. Hal ini
berarti terdapat pengaruh minat belajar sebesar 10,5% terhadap hasil belajar
matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan


kepada guru agar dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa
dengan cara menggunakan metode belajar yang menarik dan merangsang
minat belajar siswa agar mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
Kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang hasil
belajar hendaknya meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
hasil belajar.
iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Minat Belajar Matematika Dan Hubungannya Dengan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab”.
Adapun penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi setiap
mahasiswa Universitas Bung Hatta, khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yang akan menyelesaikan studinya untuk mendapatkan gelar sarjana
pendidikan.
Penulisan skripsi ini bukanlah atas usaha penulis semata, akan tetapi atas
bantuan segala pihak yang telah menyumbangkan tenaga baik moril maupun
materil demi tercapainya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Edrizon, selaku pembimbing I dan Penasehat Akademik.

2. Ibu Yusri Wahyuni, M.Pd, selaku pembimbing II .

3. Ibu Dra. Rita Desfitri, M.Sc selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika FKIP Universitas Bung Hatta.

4. Bapak Drs. Khairul, M.Sc selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Bung Hatta.

5. Ibu Ratna Juita, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Sungai Tarab.

6. Ibu Silfia, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP Negeri 4 Sungai
Tarab.
7. Bapak dan Ibu staf pengajar Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Universtas Bung Hatta.
8. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
v

Semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi kebaikan dan


diridhoi oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan dari
pembaca demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis sendiri dan dapat
dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan. Atas perhatian dari
semua pihak, penulis mengucapkan terima kasih.

Padang, Agustus 2016

Penulis
vi

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................. i

PENGESAHAN UJIAN ................................................................................. ii

ABSTRAK............. ......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI. .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 6

D. Perumusan Masalah ................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ..................................................... 8

A. Kajian Teori ............................................................................. 8

1. Pembelajaran Matematika ................................................... 8

2. Minat Belajar Siswa............................................................. 9

2.1. Pengertian Minat........................................................... 9

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat .................... 11


vii

2.3. Fungsi Minat Dalam Belajar ........................................ 13

3. Hasil Belajar Matematika .................................................... 19

4. Hubungan Minat Belajar Siswa Terhadap

Hasil Belajar Matematika .................................................... 21

B. Penelitian Relevan .................................................................... 22

C. Kerangka Konseptual ................................................................ 22

D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 24

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 24

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................... 24

C. Populasi Dan Sampel ................................................................. 25

1. Populasi................................................................................ 25

2. Sampel ................................................................................. 25

D. Variabel dan Data Panelitian ..................................................... 26

1. Jenis Variabel....................................................................... 26

2. Data Penelitian ..................................................................... 26

E. Definisi Operasional Variabel ................................................... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 27

G. Instrumen Penelitian ................................................................. 29

1. Penyusunan Butir-butir Instrumen ....................................... 29

2. Kisi-Kisi Instrumen ............................................................. 30

H. Analisis Uji Coba Instrumen ..................................................... 31

1. Uji Validitas ......................................................................... 32


viii

2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 35

I. Teknik Analisis Data ................................................................. 36

1. Analisis Deskriptif ............................................................... 36

2. Analisis Inferensial .............................................................. 38

3. Analisis Regresi Sederhana.................................................. 39

4. Uji Hipotesis........................................................................ 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 42

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 42

1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ............................... 42

1) Variabel Minat Belajar (X) ............................................ 42

2) Variabel Hasil Belajar (Y) ............................................. 52

2. Analisis Inferensial .............................................................. 54

a. Uji Persyaratan Analisis ............................................... 54

b. Analisis Regresi Linear Sederhana ............................... 56

B. Pengujian Hipotesis .................................................................. 58

C. Pembahasan .............................................................................. 60

1. Pengaruh Minat Belajar Matematika Terhadap

Hasil Belajar Matematika .................................................... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 63

A. Kesimpulan .............................................................................. 63

B. Saran ......................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66

LAMPIRAN ................................................................................................... 68
ix

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Rata-Rata Nilai Mid Semester Genap Mata Pelajaran Matematika

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab Tahun Ajaran

2015/2016.. ............................................................................................... 5

2. Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab

Tahun Ajaran 2015/2016 .......................................................................... 25

3. Skor Pernyataan Angket ............................................................................. 28

4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................................... 30

5. Keterangan Uji Validitas Variabel Kajian Minat Belajar .......................... 34

6. Kriteria Besarnya Koefisien Reliabilitas .................................................... 36

7. Nilai Cronbach’s Alpha Instrumen Uji Coba Penelitian............................ 36

8. Kriteria Tingkat Capaian Responden ......................................................... 37

9. Distribusi Frekuensi Indikator Perasaan Senang........................................ 43

10. Distribusi Frekuensi Indikator Perhatian Dalam Belajar ........................... 45

11. Distribusi Frekuensi Indikator Bahan Pelajaran dan Sikap Guru

yang Menarik ............................................................................................. 47

12. Distribusi Frekuensi Manfaat dan Fungsi Bidang Studi Matematika ........ 49

13. Rekapitulasi Variabel Minat Belajar Matematika ...................................... 51

14. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 4 Sungai Tarab (Y) ................................................................ 53


x

15. Uji Normalitas Variabel Penelitian ............................................................ 54

16. Uji Linieritas Variabel Penelitian............................................................... 55

17. Uji Homogenitas Variabel Penelitian......................................................... 56

18. Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................................ 57

19. Koefisien Determinasi ................................................................................ 58

20. Hasil Uji T .................................................................................................. 59


xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konseptual ................................................................................... 23


xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Uji Coba ...................................................................................... 68

2. Tabulasi Uji Coba Minat Belajar Matematika ......................................... 71

3. Hasil Uji Coba Minat Belajar Matematika............................................... 72

4. Tabulasi Uji Coba Manual Minat Belajar Matematika ............................ 75

5. Hasil Uji Coba Validitas Manual ............................................................. 76

6. Tabulasi Uji Coba Minat Belajar Yang Sudah Valid ............................... 78

7. Hasil Uji Coba Minat Belajar Yang Sudah Valid .................................... 80

8. Perhitungan Reliabilitas Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika .... 83

9. Angket Penelitian ..................................................................................... 89

10. Tabulasi Minat Belajar Matematika ......................................................... 92

11. Frekuensi Minat Belajar Matematika ....................................................... 96

12. Tabulasi Hasil Belajar Matematika .......................................................... 102

13. Frekuensi Hasil Belajar ............................................................................ 105

14. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar Matematika ....................... 107

15. Hasil Uji Linieritas ................................................................................... 108

16. Hasil Uji Homogenitas Minat Belajar Matematika .................................. 109

17. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana ........................................... 110

18. Koefisien Determinasi .............................................................................. 111

19. Hasil Uji T ................................................................................................ 112


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kehidupan yang memuat proses pembentukan

kepribadian, sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai budaya yang strategis

untuk menjunjung tinggi harkat manusia, maka sangat diperlukan upaya-

upaya yang mampu mengembangkan dan memajukan pendidikan. Pendidikan

memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas manusia baik

intelektual, spiritual maupun professional. Karena manusia merupakan

kekuatan utama pembangunan, maka mutu pendidikan akan menentukan

tingkat keberhasilan pembangunan. Secara jelas tujuan Pendidikan Nasional

dirumuskan dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional yang menyatakan : “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa

yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Mengingat begitu pentingnya pendidikan saat ini, berbagai usaha telah

dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mutu lulusan

di setiap jenjang pendidikan. Usaha-usaha tersebut antara lain :

penyempurnaan dibidang kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana


2

belajar, meningkatkan profesionalisme guru, serta meningkatkan anggaran

pendidikan. Walaupun sebagian dari usaha itu telah membuahkan hasil,

namun saat ini masih perlu dilakukan peningkatan terutama dalam hal

pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian hasil belajar.

Berdasarkan tujuan pendidikan di atas, maka tugas guru dalam proses

belajar mengajar adalah mengubah diri peserta didik dalam arti yang luas

serta mampu menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar,

sehingga pengalaman selama ia terlibat di dalam proses belajar mengajar

dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadi yang

berkualitas.

Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil

belajar yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal merupakan faktor

yang bersumber dari dalam diri pribadi sendiri yaitu psikologis seperti

intelegensi, bakat, minat motivasi, dan kematangan. Sedangkan faktor

eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar yaitu lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Proses pembelajaran merupakan salah satu penunjang tercapainya

hasil belajar siswa yang baik. Pembelajaran yang dikehendaki adalah

pembelajaran yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa

belajar dan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam belajar secara individu.

Dalam proses pembelajaran dituntut keaktifan siswa untuk memperluas

materi selain materi yang diberikan oleh guru. Siswa harus lebih aktif dalam
3

tanya jawab agardapat memahami materi sebaik mungkin, karena belajar

akan lebih berhasil bila siswa sendiri yang melakukannya.

Keberhasilan pembelajaran di kelas tidak hanya ditentukan oleh siswa

saja, faktor guru juga dapat menentukan keberhasilan pembelajaran di kelas

terutama dalam memilih metode, strategi, pendekatan ataupun model

pembelajaran yang cocok dengan karakter siswa. Guru merupakan faktor

penting yang besar pengaruhnya dalam proses pembelajaran, bahkan sangat

menentukan berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar. Untuk itu guru harus

dapat menciptakan situasi yang kondusif sehingga materi pembelajaran selalu

tampak menarik dan tidak membosankan. Untuk kepentingan tersebut guru

harus mampu bertindak sebagai fasilitator, yang perannya tidak terbatas pada

penyampaian informasi kepada peserta didik.

Berdasarkan pengamatan penulis di SMP Negeri 4 Sungai Tarab pada

tanggal 5 Agustus 2015 pada mata pelajaran matematika tidak semua guru

selalu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar

yang akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Diantaranya dalam

pelaksanaan proses pembelajaran guru cenderung menggunakan satu metode

yaitu metode ceramah, penggunaan media hanya terbatas pada papan tulis

saja, pengelolaan kelas tidak bisa dikontrol dengan baik, serta guru tetap

mengajar walaupun banyak siswa yang ribut dikelas.

Dalam wawancara yang dilakukan dengan guru matematika pada

tanggal 6 Agustus 2015, diperoleh informasi bahwa ketika pembelajaran

berlangsung, siswa kurang aktif bertanya dan di saat siswa diberikan latihan
4

yang soalnya berbeda dengan yang diajarkan guru, sebagian siswa mengalami

kesulitan untuk menyelesaikannya walaupun selama pelajaran berlangsung

banyak siswa memperhatikan dengan baik. guru juga menyatakan bahwa

dalam setiap pembelajaran matematika, banyak siswa yang meminta pada

guru untuk mengulangi penjelasannya, masih banyak siswa yang tidak aktif

dalam menyampaikan pendapat, siswa sering keluar masuk kelas selama

proses pembelajaran berlangsung, dan mengerjakan kegiatan lain yang tidak

berhubungan dengan pelajaran seperti menggunakan handphone, berbicara

dengan teman sebangku dan menganggu teman yang sedang belajar serta

hasil belajar siswa juga kurang baik.

Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa pada tanggal 7 Agustus

2015 diperoleh informasi, masih ada siswa yang menganggap bahwa

matematika adalah pelajaran yang sulit dimengerti, pembelajaran terpusat

pada guru, siswa sulit mengerti matematika dikarenakan begitu banyak rumus

dan simbol-simbol yang harus mereka kuasai, terbatasnya fasilitas

pembelajaran seperti buku sumber terbaru di perpustakaan, buku pelajaran

dan penggunaan media pembelajaran oleh guru, serta siswa mengatakan guru

kurang aktif dalam kegiatan rutin kelas seperti memberikan tugas sewaktu

proses pembelajaran, pengambilan absen, tugas piket, dan lain-lain. Tentu

saja hal tersebut akan mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi

matematika dan akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


5

Selain itu didapatkan informasi bahwa pembelajaran matematika di

kelas VIII belum dapat dikatakan berhasil karena hasil ulangan harian I siswa

kelas VIII masih rendah dan belum mencapai KKM yang telah ditetapkan

oleh sekolah tersebut yaitu 73. Sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 1

berikut :

Tabel 1 : Rata-Rata Nilai Mid Semester Genap Mata Pelajaran


Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab
Tahun Ajaran 2015/2016
No Kelas Jumlah Nilai KKM Di bawah KKM
Siswa
Rata-rata Jumlah Persentase

1 VIII 1 22 52,16 73 20 90,90%

2 VIII 2 23 51,20 73 21 91,30%

3 VIII 3 23 54 73 20 86,95%

Sumber: Guru Matematika SMP N 4 Sungai Tarab 2016

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat dari 3 kelas VIII SMP

Negeri 4 Sungai Tarab belum ada kelas yang mencapai rata-rata nilai di atas

KKM. Jadi dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa kelas VIII yang

hasil belajarnya di bawah KKM yaitu 61 orang yang tidak tuntas atau sekitar

89,71% dari total siswa 68 orang.

Fenomena tersebut merupakan pemasalahan yang ditemui dilapangan,

dimana diduga bahwa siswa memiliki hasil belajar yang rendah akibat minat

belajar siswa yang rendah terhadap pelajaran matematika. Bertitik tolak dari

permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat penelitian ini

dengan judul “Minat Belajar Matematika dan Hubungannya Dengan


6

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai

Tarab”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah-

masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 4 Sungai Tarab masih

banyak di bawah KKM.

2. Masih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah

pelajaran yang sulit dimengerti.

3. Siswa kurang memahami konsep dan prinsip matematika pada pokok

bahsan yang sedang diajarkan.

4. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika masih kurang.

5. Guru belum mengetahui penyebab rendahnya minat belajar siswa dalam

pembelajaran matematika

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang dicakup dalam penelitian ini maka

diberi pembatasan masalah yaitu minat belajar matematika dan hubungannya

dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai

Tarab.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :


7

“Sejauhmana minat belajar matematika dan hubungannya dengan hasil

belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab”?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka yang

menjadi tujuan pada penelitian ini adalah untuk menganalisis minat belajar

matematika dan hubungannya dengan hasil belajar matematika siswa kelas

VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka

penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Menambah wawasan dalam bidang pendidikan khususnya mengenai

minat belajar dalam proses pembelajaran yang dapat dijadikan bekal bagi

peneliti selaku calon tenaga pendidik.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk

meningkatkan pelaksanaan pembelajaran demi tercapainya keberhasilan

pembelajaran diwaktu yang akan datang.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan evaluasi

dalam pelaksanaan pembelajaran demi kemajuan sekolah yang

bersangkutan.
8

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Matematika

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses

pembelajaran merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan

guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam

situasi yang edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran juga merupakan suatu proses dari dua kegiatan yaitu

belajar dan mengajar. Secara umum, mengajar itu merupakan suatu kegiatan

memberikan ilmu pengetahuan dari guru sebagai pengajar kepada

sekelompok orang yang disebut siswa. Kegiatan pembelajaran adalah suatu

kegiatan yang diciptakan untuk mendidik siswa agar siswa mendapatkan ilmu

pengetahuan.

Selain itu pembelajaran merupakan suatu upaya menciptakan kondisi

yang memungkinkan siswa dapat belajar, mengenal dan memahami materi

pembelajaran dengan lebih baik. Salah satunya adalah pada pembelajaran

matematika, pembelajaran matematika merupakan upaya atau usaha guru


9

dalam mengkonstruksikan konsep-konsep matematika dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Nikson dalam Muliyardi

(2002:3) mengemukakan bahwa “Pembelajaran matematika adalah upaya

untuk membantu siswa dalam mengkontruksikan konsep-konsep atau prinsip-

prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi

sehingga prinsip atau konsep itu terbangun kembali”.

Pembalajaran matematika membutuhkan peran aktif siswa, proses

bernalar yang tinggi dalam mengaitkan simbol-simbol, dan mengaplikasikan

konsep-konsep yang ada ke dalam situasi yang nyata. Oleh karena itu, guru

harus menumbuhkan minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran

matematika. Karena dengan tumbuhnya minat siswa, maka siswa akan lebih

giat lagi dalam belajar.

2. Minat Belajar Siswa

2.1 Pengertian Minat

Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.

Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang.

Pengertian minat menurut istilah telah banyak dikemukakan oleh para

ahli, diantaranya dikemukakan oleh Slameto (2013 : 180) “Minat adalah suatu

rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada

yang menyuruh”. Menurut Syah (2002 : 151) “Minat adalah kecendrungan

dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
10

Sedangkan menurut Sardiman (2010 : 76) “minat diartikan sebagai suatu

kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara

situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-

kebutuhannya sendiri’.

Sedangkan Hamalik (2001: 158) berpendapat bahwa minat adalah

perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya tujuan,

orang tidak akan berminat untuk berbuat sesuatu. Seorang siswa melakukan

kegiatan belajar selalu mempunyai tujuan mengapa ia melakukan kegiatan

belajar tersebut. Oleh karena itu, minat merupakan faktor penting dalam

kegiatan belajar. Adanya minat diharapkan dapat memperoleh hasil yang

memuaskan dalam setiap kegiatan. Hamalik (2001: 110) menyatakan bahwa

belajar tanpa adanya minat kiranya sulit untuk mencapai keberhasilan secara

optimal. Hal ini juga didukung oleh pendapat Dalyono dalam Djamarah

(2011: 191) yang menyatakan bahwa minat belajar yang besar cenderung

menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan

menghasilkan prestasi yang rendah. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar,

minat dalam belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri

dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan

harus dihadapi untuk mencapai cita-cita senantiasa memasang tekad bulat dan

selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar.

Minat memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar,

karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
11

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan ini Ahmadi

(1992: 24) menyatakan bahwa minat adalah kunci dalam pengajaran. Bila

murid telah berminat terhadap kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat

dipastikan proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Dengan

demikian, maka tahap-tahap awal suatu proses belajar mengajar hendaknya

dimulai dengan usaha membangkitkan minat. Minat harus senantiasa dijaga

selama proses belajar mengajar berlangsung. Karena minat itu mudah sekali

berkurang atau hilang selama proses belajar mengajar.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang

dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecendrungan

seseorang terhadap objek atau sesuatu kegiatan yang digemari serta disertai

perhatian dan keaktifan yang disengaja akhirnya melahirkan rasa senang

dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat

terutama minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan sendirinya, akan

tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Demikian

juga halnya dengan minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika, ada

siswa yang minatnya tinggi dan ada juga yang rendah. Hal tersebut akan

sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya dalam mata pelajaran

Matematika. Frymer dalam Rahim (2011:28) mengidentifikasikan enam

faktor yang mempengaruhi perkembangan minat anak, yaitu:


12

a. Pengalaman sebelumnya; siswa tidak mengembangkan minatnya terhadap

sesuatu jika mereka belum pernah mengalaminya.

b. Konsepsi tentang diri; siswa akan menolak informasi yang dirasa

mengancamnya, sebaliknya siswa akan menerima jika informasi itu

dipandang berguna dan membantu meningkatkan dirinya.

c. Nilai-nilai; minat siswa timbul jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh

orang yang berwibawa.

d. Mata pelajaran yang bermakna; informasi yang mudah dipahami oleh

anak akan menarik minat siswa.

e. Tingkat keterlibatan tekanan; jika siswa merasa dirinya mempunyai

berapa tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka

mungkin akan lebih tinggi.

f. Kompleksitasan materi pelajaran; siswa yang lebih mampu secara

intelektual dan fleksibel secara psikologis lebih tertarik kepada hal yang

lebih kompleks.

2.3 Fungsi Minat Dalam Belajar

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia indikator adalah alat pembantu

(sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk/ keterangan. Kaitannya dengan

minat siswa maka indikator adalah sebagai alat pemantau yang dapat

memberikan petunjuk ke arah minat.

Menurut Gie dalam Khairani (2013:143) arti penting minat dalam

kaitannya dengan pelaksanaan studi ialah:


13

a) Minat melahirkan perhatian yang serta merta.

b) Minat memudahkan terciptanya konsentrasi.

c) Minat mencegah gangguan perhatian dari luar.

d) Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam

ingatan.

e) Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri siswa.

Dari kutipan di atas, dapat diambil beberapa indikator siswa yang

memiliki minat belajar yang tinggi, hal ini juga dapat dikaitkan dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi minat.

1) Perasaan Senang

Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik

terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Menurut Sumanto (2006:

37) “perasaan dapat diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil

bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu

hal yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalam diri. Tiap aktivitas dan

pengalaman yang dilakukan akan selalu diliputi oleh suatu perasaan, baik

perasaan senang maupun perasaan tidak senang. Perasaan umumnya

bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul

karena mengamati, menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan

sesuatu.

Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus

berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa mengadakan

penilaian yang agak spontan melalui perasaannya tentang pengalaman


14

belajar di sekolah, dan penilaian itu menghasilkan penilaian yang positif

maka akan timbul perasaan senang di hatinya akan tetapi jika penilaiannya

negatif maka timbul perasaan tidak senang. Perasaan senang akan

menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan

perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak

adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar.

Menurut Soemanto (2006:38) “agar belajar anak dapat berlangsung

secara efektif pendidikan hendaknya menciptakan situasi sedemikian rupa,

sehingga menimbulkan perasaan-perasaan yang menunjang aktivitas

belajar pada anak didik”. Frymer dalam Rahim (2011:28) menyatakan “

Tingkat keterlibatan tekanan; jika siswa merasa dirinya mempunyai berapa

tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin akan

lebih tinggi”.

Berdasarkan kutipan di atas siswa merasa senang dalam belajar

matematika didukung dengan adanya situasi yang menunjang aktivitas

belajar siswa dalam pendidikan. Selain itu, tidak adanya tekanan seperti

tekanan fisik dan mental dalam proses pengajaran sehingga minat siswa

akan lebih tinggi.

2) Perhatian dalam Belajar

Adanya perhatian merupakan salah satu indikator minat. Menurut

Soemanto (2006:34) “dengan versi lain perhatian dapat diartikan dua

macam, yaitu: (1) perhatian adalah pemusatan tenaga/ kekuatan jiwa


15

tertuju pada sesuatu objek (2) perhatian adalah pendayagunaan kesadaran

untuk menyertai sesuatu aktivitas”. Perhatian sangatlah penting dalam

mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula

terhadap minat siswa dalam belajar.

Menurut Suryabrata dalam Khairani (2013: 154) “perhatian adalah

banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang

dilakukan. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih

sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai

seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya

sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkannya.

Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan

perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi

aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai

perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk

memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, perhatian

merupakan konsentrasi atau jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian,

dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu.

Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan

sendirinya dia akan memperhatikan objek tersebut. Seorang siswa yang

mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha

keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar


16

3) Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik

Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat belajar

adalah faktor bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan

pelajaran yang menarik minat belajar siswa, akan sering dipelajari oleh

siswa yang bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pelajaran yang tidak

menarik minat belajar siswa tentu akan dikesampingkan oleh siswa,

sebagaimana telah disinyalir oleh Slameto (2013 : 187) bahwa minat

belajar mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena

bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat belajar

siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak

ada daya tarik baginya.

Pada umumnya tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi

pelajaran karena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan

minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari

gurunya, teman sekelas dan bahan pelajaran yang menarik. Lama-

kelamaan jika siswa mampu mengembangkan minat belajarnya terhadap

mata pelajaran niscaya ia bisa memperoleh prestasi yang berhasil

sekalipun ia tergolong siswa yang berkemampuan rata-rata.

Hal ini senada dengan Slameto (2013:66) “siswa yang menyukai

gurunya, juga menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa

berusaha mempelajari sebaik-baiknya”. Frymer dalam Rahim (2011:28)

juga berpendapat “Nilai-nilai; minat siswa timbul jika sebuah mata

pelajaran disajikan oleh orang yang berwibawa”.


17

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahan pelajaran yang menarik

minat belajar siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan.

Dan sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik minat belajar siswa

tentu akan dikesampingkan oleh siswa. Jika seorang siswa begitu

menyukai pelajaran matematika dan menyukai gurunya maka ia akan

tertarik dan berminat dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru, lama-

kelamaan siswa mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap

mata pelajaran matematika niscaya ia bisa memperoleh prestasi yang

berhasil sekalipun ia tergolong siswa yang berkemampuan rata-rata.

4) Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran Matematika

Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan juga

bahan pelajaran serta sikap guru yang menarik, adanya manfaat dan fungsi

pelajaran (dalam hal ini pelajaran matematika) juga merupakan salah satu

indikator minat. Karena setiap pelajaran mempunyai manfaat dan

fungsinya. Pejaran matematika banyak memberikan manfaat kepada siswa

bila matematika tidak hanya dipelajari di sekolah tetapi juga dipelajari di

rumah, bila siswa tidak memahami pelajaran matematika maka siswa tidak

dapat merasakan manfaat yang terdapat dalam pelajaran matematika

tersebut. Seperti yang dinyatakan oleh Frymer dalam Rahim (2011:28)

“Mata pelajaran yang bermakna, informasi yang mudah dipahami oleh

anak akan menarik minat siswa”.

Hal ini senada dengan Suherman (2003:56) “fungsi mata pelajaran

matematika sebagai: alat, pola piker, dan ilmu atau pengetahuan”. Dan
18

Suherman juga berpendapat tujuan mempelajari matematika meliputi dua

hal, yaitu:

a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan

di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui

latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis,

cermat, jujur, efektif, dan efisien.

b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola

pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari

berbagai ilmu pengetahuan.

Dari kutipan di atas tersirat manfaat mata pelajaran matematika,

bahwa matematika dapat menjadi pegangan bagi siswa di kehidupan

mendatang dan menjadi pedoman untuk mempelajari berbagai ilmu

pengetahuan.

3. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah melalui kegiatan atau

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran yang basanya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan guru. Seperti yang dikemukakan oleh Gagne (dalam Djafar

2001:82): Hasil belajar merupakan kapabilitas atau kemampuan yang

diperoleh dari proses belajar yang dapat dikategorikan dalam lima macam

yaitu: (1) informasi verbal (verbal information), (2) keterampilan intelektual

(intellectual skills), (3) strategi kognitif (cognitive strategies), (4) sikap

(attitude), (5) keterampilan motorik (motor skills).


19

Untuk mengetahui hasil belajar siswa seorang guru menyatakannya

dalam bentuk nilai tes atau angka nilai, sehingga guru mengetahui sejauh

mana siswa tersebut menguasai materi pelajaran yang telah diberikan. Dalam

kaitannya dengan definisi di atas Menurut Bloom dalam Djaafar (2001:83)

hasil belajar dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

a. Ranah kognitif, pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan

evaluasi.

b. Ranah afektif, penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap,

organisasi dan pembentukan pola hidup.

c. Ranah psikomotor, persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan

yang terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan dan

kreativitas.

Dari uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada

akhirnya akan menghasilkan kemampuan seseorang yang mencakup

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dalam arti bahwa kemampuan

merupakan indikator untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar

siswa diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Tes ini disusun dan

dikembangkan dari pokok-pokok bahasan yang dipelajari oleh siswa dalam

beberapa materi pelajaran di sekolah, khususnya dalam pelajaran matematika.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika

yang dimaksud adalah taraf keberhasilan yang dicapai siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran matematika yang dinyatakan dalam bentuk skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenai materi pelajaran matematika.


20

4. Hubungan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar

Matematika

Minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar dan

hasilnya. Oleh karena itu, minat dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar.

Seperti yang diungkapkan oleh Gie dalam Khairani (2013:143) “minat

merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam studi”. Jika

minat belajar besar maka cenderung menghasilkan hasil belajar yang tinggi.

Sebaliknya jika minat belajar kurang maka cenderung menghasilkan hasil

belajar yang rendah”.

Siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi, akan merasa senang

dan bersungguh-sungguh dalam belajar khususnya matematika meskipun

pelajaran matematika itu sulit. Dengan adanya minat belajar matematika,

siswa akan cenderung memberikan perhatian yang khusus pada pelajaran

matematika sehingga akan dapat meningkatkan pengertian dan pemahaman

mengenai matematika yang berindikasi meningkatkan hasil belajar

matematika.

Belajar yang dilakukan dengan penuh minat akan menghasilkan

sesuatu yang lebih baik. Sehubungan dengan itu seseorang yang berminat

terhadap matematika maka akan mendapatkan hasil matematika yang baik.


21

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai minat belajar siswa terhadap hasil belajar

matematika sebelumnya telah dilakukan oleh Melisa (2012) dengan judul :

Pengaruh Minat Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 2 Sintuk Toboh Gadang Pariaman.

Penelitian yang dilakukan oleh Melisa bahwa ada pengaruh dari minat siswa

dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa kelas

VIII SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Pariaman. Namun pengaruh yang ada

tersebut tidak memiliki kontribusi yang besar yaitu sekitar 20,09%. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan

hasil belajar Mid semester.

C. Kerangka Konseptual

Minat belajar mempunyai peranan yang penting dalam menentukan

keberhasilan siswa dalam mempelajari matematika. Siswa yang mempunyai

minat belajar yang tinggi, akan merasa senang dan bersungguh-sungguh

dalam belajar khususnya matematika meskipun pelajaran matematika itu sulit.

Dengan adanya minat belajar matematika, siswa akan cenderung memberikan

perhatian yang khusus pada pelajaran matematika sehingga akan dapat

meningkatkan pengertian dan pemahaman mengenai matematika yang

berindikasi meningkatkan hasil belajar matematika. Belajar yang dilakukan

dengan penuh minat akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Sehubungan

dengan itu seseorang yang berminat terhadap matematika maka akan

mendapatkan hasil matematika yang baik.


22

Untuk memperjelas penelitian ini maka secara skema proses penelitian

dilakukan sebagai berikut:

Kajian Minat Hasil

Belajar Belajar

Matematika (X) Matematika


(Y)

Gambar 1 : Kerangka Konseptual

Kajian Minat Belajar Matematika (X) Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika


(Y)

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara yang perlu mendapat pengujian

lewat penelitian. Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: “terdapat

pengaruh yang signifikan dan positif antara minat belajar matematika

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai

Tarab”.
23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, ditetapkan pendekatan atau metode penelitian

yaitu penelitian deskriptif. Metode ini bertujuan untuk membuat

pendeskripsian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi serta memberikan gambaran umum masalah tersebut.

Arikunto (2010:3) “menyatakan penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam

sebuah kancah, lapangan, atau wilayah tertentu”.

Jadi penelitian deskriptif dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan penelitian

tidak memerlukan adanya kontrol serta manipulasi atau perlakuan terhadap

satu variabel. Dengan demikian, data yang diperoleh dapat diproses dan

dianalisis serta diinterprestasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep

penelitian ini bertujuan menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu

sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, akurat dan ditentukan hubungan

antara variabel yang akan diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Sungai Tarab, sedangkan waktu

penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 yaitu

pada bulan April - Mei 2016.


24

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Menurut

Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai

Tarab tahun ajaran 2015/2016. Jumlah anggota populasi penelitian adalah

sebagai berikut:

Tabel 2 : Populasi Siswa Kelas VIII SMP N 4 Sungai Tarab


Tahun Ajaran 2015/2016
No Kelas Populasi
1 VIII 1 22
2 VIII 2 23
3 VIII 3 23

Total 68
Sumber : Guru Matematika kelas VIII SMP N 4 Sungai Tarab 2016
2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, segala karakteristik populasi

tercermin dalam sampel yang diambil. Arikunto (2010:174) menyatakan

bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.

Selanjutnya Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa “Apabila subjeknya

kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua

siswa kelas VIII SMP N 4 Sungai Tarab.


25

D. Variabel dan Data Penelitian

1. Jenis Variabel

Adapunyang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Minat


Belajar (X)

b. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil


belajar (Y).

2. Data Penelitian

a. Data Primer

Dari penelitian ini data primernya didapat langsung dari responden

yaitu berupa jawaban angket siswa tersebut tentang pengaruh minat

belajar matematika terhadap hasil belajar matematika.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data mengenai hasil belajar Mid Semester II

Matematika Siswa Kelas VIII Tahun Ajaran 2015/2016 yang

diperoleh dari Guru Matematika dan jumlah siswa kelas VIII SMP

Negeri 4 Sungai Tarab yang diperoleh dari bagian tata usaha.

E. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda terhadap penelitian ini,

maka perlu dijelaskan variabel-variabel apa saja yang diteliti :

1. Minat Belajar Matematika


26

Minat belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

dorongan yang ada pada diri siswa kelas VIII SMP N 4 Sungai Tarab

untuk mengikuti pelajaran matematika di dalam kelas. Maka untuk

mengukur minat belajar tersebut penulis gunakan indikator sebagai berikut

:1) Perasaan senang, 2) Perhatian dalam belajar, 3) Bahan pelajaran dan

sikap guru yang menarik, 4)Manfaat dan fungsi bidang studi matematika

2. Hasil Belajar

Yaitu suatu prestasi yang dicapai peserta didik setelah mengikuti proses

belajar mengajar. Hasil belajar menunjukkan tingkat penguasaan peserta

didik setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dituliskan dalam

bentuk angka yaitu nilai mid Semester Genap siswa kelas VIII SMP N 4

Sungai Tarab pada mata pelajaran matematika Tahun Ajaran 2015/2016.

F. Teknik Pengumpulan Data.

1. Observasi Dan Dokumentasi.

Pada observasi ini peneliti melakukan penjajakan pra penelitian. Adapun hal-

hal yang peneliti jajaki adalah permasalahan-permasalahan yang terjadi pada

kegiatan pembelajaran. Observasi ini dilakukan dengan jalan mewawancarai

langsung siswa kelas VIII dan Guru Matematika. Teknik dokumentasi yaitu

pengumpulan data-data yang berhubungan dengan permasalahan penelitian

yaitu data tentang jumlah siswa kelas VIII dan hasil belajar matematika kelas

VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab Tahun Ajaran 2015/2016.


27

2. Angket

Untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian maka digunakan

angket atau kuesioner. Sugiyono (2012:192) menyatakan “kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket

langsung tertutup. Pada angket langsung tertutup responden (siswa) hanya

memberikan tanda checklist (√) pada salah jawaban yang dianggap sesuai.

Penilaian yang dilakukan terhadap angket adalah menggunakan skala

Likert 1 sampai 5. MenurutSugiyono (2012:136) menyatakan “skala likert

digunakan untuk mengukur sikap dan minat seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial”. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 3 : Skor Pernyataan Angket

Skor
Pernyataan
Minat Belajar

SS S RR TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Keterangan :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

RR : Ragu-ragu
28

TS : Tidak setuju

STS : Sangat tidak setuju

G. Instrumen Penelitian

1. Penyusunan Butir-Butir Instrumen

Tahap penyusunan instrumen dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator variabel.

b. Penyusunan butir-butir pertanyaan yang sesuai dengan kisi-kisi yang

telah dibuat.

c. Melakukan analisis rasional untuk melihat kesesuaian butir-butir angket

dengan indikator serta kesepakatan menyusun butir-butir kuisioner dari

segi aspek yang diukur.

d. Mengkonsultasikan dengan pembimbing untuk memperoleh kesesuaian

butir dengan konstrak.

e. Melaksanakan uji coba instrument.

2. Kisi-Kisi Instrumen

Tabel 5 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan Jumlah

Positif (+) Negatif (-)

Minat 1. Perasaan a. Menyukai 1 2, 3 3


Belajar senang pelajaran
Siswa (X) matematika
b. Merasa tertarik
dengan materi
matematika
29

yang diajarkan 4 1
c. Menyukai sikap
guru yang adil
dalam
pembelajaran
matematika

5,6 7 3
a. Memahami
semua
penjelasan guru
dalam proses
pembelajaran
matematika
b. Mendengarkan
dengan baik
2. Perhatian ketika guru
dalam sedang
belajar 8,10 9 3
menjelaskan
materi pelajaran
matematika
c. Melaksanakan
semua tugas
yang diberikan
guru dengan
baik
d. Menfokuskan
pusat perhatian 11 12 2
terhadap
pelajaran
matematka

a. Ada keinginan
untuk
mempelajari
matematika
b. Ingin mencari
materi 13,14 2
matematika yang
akan dipelajari
30

c. Guru
memberikan
kesempatan
bertanya kepada
siswa dalam
proses
pembelajaran
15,16 2
matematika
d. Guru
memberikan
latihan setiap
akhir
pembelajaran
3. Bahan
pelajaran
dan sikap a. Manfaat
guru yang pelajaran 17,18,20 19 4
menarik matematika
dalam kehidupan
siswa
b. Fungsi pelajaran
matematika bagi
siswa

21 1

22 1
31

23 1

4. Manfaat
dan fungsi
bidang
studi
matematika

24, 25,27 26 4

28,29 2

Hasil
Belajar
(Y) Nilai Mid Matematika siswa kelas VIII Tahun Ajaran 2015/2016

Sumber : Pengolahan data primer 2016

H. Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah instrument

yang digunakan tersebut benar-benar valid (sahih) dan reliabel (handal).

Validitas instrumen adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mampu

mengukur apa yang harus diukur. Sedangkan reliabilitas adalah kemampuan

suatu alat ukur untuk mempertahankan hasil pengukuran yang konsisten dalam
32

waktu dan tempat yang berbeda. Untuk melakukan uji coba prosedur

pelaksanaannya ialah pertama penentuan responden uji coba, kedua

pelaksanaan uji coba, dan ketiga analisis data hasil uji coba.

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrumen.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

hendak diukur/diinginkan.

Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk melakukan pengujian validitas

adalah:

a. Mendefenisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. Jadi

untuk menguji validitas suatu konsep, tahap awal yang harus dilakukan

adalah menjabarkan konsep dalam suatu defenisi operasional.

b. Melakukan uji coba pada beberapa responden. Uji coba minimal

dilakukan terhadap 35 orang.

c. Mempersiapkan tabulasi jawaban.

d. Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir jawaban

dengan skor total dari butir jawaban.

Untukmenguji dan mencari validitas dari angket penulis menggunakan rumus


Product Moment yang dikemukan Arikunto (2010:213), yaitu:

nxy  x y 


rxy 
nx 2

 x  ny 2  y 
2 2

Dimana :

rxy = koefisien korelasi product moment (masing-masing ítem)


33

xy=jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y.

n = jumlah butir uji coba

x = skor dari setiap responden untuk masing-masing item

y = skor dari setiap responden untuk semua item

Uji validitas dapat dilihat pada Corrected Item-Total Correlation dengan


kriteria:

a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,361

b. Jika koefisien korelasi product moment > r tabel

Dari print out SPSS versi 16.0 dapat dilihat dari Corrected Item-

Total Correlation. Jika nilai r hitung kecil dari r tabel, maka nomor item

tersebut tidak valid, sebaliknya jika nilai r hitung besar dari r tabel maka

item tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis

selanjutnya. Bagi item yang tidak valid, maka item yang memiliki nilai r

hitung yang paling kecil dikeluarkan dari analisis. Dari 31 item pernyataan

yang diuji cobakan untuk minat belajar, di dapat r tabel sebesar 0,334

(dengan responden 35 siswa).

Dari hasil pengolahan data di dapat Corrected Item-Total

Correlation untuk 2 pernyataan manajemen kelas yang tidak valid (3,9).

Setelah dikonsultasikan dengan pembimbing maka untuk variabel minat

belajar pada 2 pernyataan yang tidak valid tersebut dibuang. Dapat

disimpulkan bahwa untuk variabel minat belajar terdapat 29 pernyataan

yang valid.
34

Uji validitas ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4

Sungai Tarab.Hasil uji validitas untuk variabel minat belajar adalah

sebagai berikut :

a. Variabel Minat Belajar

Untuk melihat validitas data, dilihat dari Corrected Item-Total

Correlation, apabila nilainya melebihi dari nilai r table maka data

tersebut dikatakan valid. Untuk N = 35 didapat r table 0,334.

Tabel 6 : Keterangan Uji Validitas Variabel Kajian Minat Belajar

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

VAR0000
99.89 189.281 .817 .929
1

VAR0000
101.40 198.424 .368 .934
2

VAR0000
99.94 194.350 .557 .932
3

VAR0000
100.69 192.634 .597 .932
4

VAR0000
100.60 192.894 .677 .931
5

VAR0000
99.91 188.257 .811 .929
6

VAR0000
100.49 193.375 .625 .931
7
35

VAR0000
100.37 197.182 .492 .933
8

VAR0000
100.23 194.534 .515 .933
9

VAR0001
99.94 192.408 .713 .930
0

VAR0001
99.74 195.785 .459 .933
1

VAR0001
100.31 190.987 .722 .930
2

VAR0001
100.40 195.188 .508 .933
3

VAR0001
100.80 194.459 .589 .932
4

VAR0001
100.26 195.903 .557 .932
5

VAR0001
101.46 199.314 .452 .933
6

VAR0001
100.23 194.534 .515 .933
7

VAR0001
99.97 195.264 .486 .933
8

VAR0001
100.26 189.667 .751 .930
9

VAR0002
100.29 196.975 .378 .935
0

VAR0002
100.26 189.785 .565 .932
1

VAR0002
100.09 194.022 .445 .934
2
36

VAR0002
99.91 193.492 .674 .931
3

VAR0002
99.89 193.516 .564 .932
4

VAR0002
99.97 195.499 .550 .932
5

VAR0002
100.00 198.176 .375 .934
6

VAR0002
100.26 195.903 .557 .932
7

VAR0002
99.97 194.911 .549 .932
8

VAR0002
99.69 198.810 .393 .934
9

Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16 (2016)


Pada penelitian ini untuk variabel minat belajar didapat nilai Corrected

Item-Total Correlation adalah di atas 0,334 sehingga semua item dinyatakan

valid.

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (2013:) “reliabel menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena insrtumen tersebut sudah baik”. Uji reliabilitas ini menggunakan

rumus cronbach’s alphamenurut Arikunto (2010:122) yaitu sebagai berikut:

 k    b 
2

r11    1 
 k  1   t2 

Keterangan:

r11 :Reliabilitas
37

k : Banyak item

∑ 𝜎𝑏2 : Jumlah varians tiap item

𝜎𝑡2 : Varians total

Sebagai tolak ukur, menurut Arikunto (2010:276) kriteria besarnya koefisien

reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7 : Kriteria Besarnya Koefisien Reliabilitas

Kriteria Koefisien Reliabilitas

Tinggi 0,80 - < 1,00

Cukup 0,60 - < 0,80

Agak Rendah 0,40 - < 0,60

Rendah 0,20 - < 0,40

Sangat Rendah 0,00 - < 0,20

Instrumen dikatakan reliable jika jika memenuhi kriteria sebgai berikut

Jika r hit ≥ r tab berarti reliable

r hit < r tab berarti tidak reliable

Berikut hasil pengolahan SPSS untuk variabel minat belajar :

Tabel 8 : Nilai Cronbach’s Alpha Instrumen Uji Coba Penelitian


Variabel Nilai Cronbach’s Alpha

Minat Belajar (X) 0,934

Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16 (2016)

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan pada 35 orang responden

diperoleh cronbach’s alpha untuk variabel minat belajar adalah 0,934. Jadi

variabel minat belajar dapat dikatakan reliabel.


38

I. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan variabel

secara mandiri pengaruh Minat Belajar (X) terhadap hasil belajar (Y).

Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan variabel dalam bentuk data

ke dalam bentuk hasil distribusi frekuensi, kemudian dilakukan analisis

persentase, mean, TCR, standar deviasi, kelas interval serta memberikan

interpretasi analisis tersebut .

1) Menghitung frekuensi dari jawaban yang diberikan responden atas

setiap item pertanyaan yang diajukan

2) Analisis persentase

f
P= x100
n (Sudjana dan Ibrahim, 2007:129)

3) Menghitung nilai rerata jawaban responden.

∑𝑛
ℎ−1 𝑥𝑖
Mean = 𝑛

Dimana:

Xi = Skor Total
n = Jumlah Responden

4) TCR (Tingkat Capaian Responden )

Untuk nilai ketercapaian responden dipergunakan klasifikasi menurut

Rachman (2004: 36) dengan rumus sebagai berikut:


39

rata  rataskor
TCR= x100%
5

Keterangan : TCR = tingkat capaian responden.

5 = jumlah alternatif jawaban responden

Tabel 9 : Kriteria Tingkat Capaian Responden

No Rentang Skala Kriteria TCR

1 87% – 100% Sangat Baik

2 70% – 86% Baik

3 53%-69% Cukup

4 36%-52% Kurang

5 20%-35% Sangat Kurang

5) Standar Deviasi

∑(𝑥𝑖 −𝑥̅ )2
S=√ 𝑛−1

6) Kelas Interval

K = 1 + 3,3 log n (Sudjana dan Ibrahim, 2007:162)

B. Analisis Inferensial

a. Uji Persyaratan Analisis

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah

data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas digunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai pada

Kolmogorov-Smirnov dengan  = 0,05 dengan rumus:


40


D = Supx Fn x   Fo x  
Dimana :

D = Nilai deviasi absolut maksimum antara Fn (x) dan F0 (x)

Dengan kriterianya sebagai berikut, Santoso (2000:102):

(1).Jika Sig ≥  , berarti data berdistribusi normal.

(2).Jika Sig ≤  , berarti data berdistribusi tidak normal.

2) Uji Linieritas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara

signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis

korelasi atau regresi linear. Melalui analisis SPSS versi 16 hasil

uji linieritas dapat dilihat dari outputTest for Linearity dengan

kriteria sebagai berikut, Priyatno (2010:73):

a. Jika Sig ≥  , berarti hubungan antara variabel tidak linear

b. Jika Sig ≤  , berarti dua variabel mempunyai hubungan

yang linear

3) Uji Homogenitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa

kelompok-kelompok yang membentuk sampel berasal dari

populasi yang sama atau mendekati sama. Asumsi yang

mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian

dari populasi adalah sama. Melalui analisis SPSS versi 16 hasil


41

uji homogenitas dapat dilihat dari output Test of homogeneity of

variance dengan kriteria sebagai berikut, Priyatno (2010:76):

c. Jika Sig ≥  , berarti data menyebar secara homogen.

d. Jika Sig ≤  , berarti data menyebar secara tidak homogen

C. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui

hubungan secara linear antara variabel independen (X) dengan variabel

dependen (Y). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau

negatif. Seperti yang dikemukakan oleh Piyatno(2010:55) sebagai berikut:

Ŷ = a + bx

Dengan:
(Σ𝑦𝑖 )(Σ𝑥𝑖2 )−(Σ𝑥𝑖 )(Σ𝑥𝑖 𝑦𝑖)
a= 𝑛(Σ𝑥𝑖2 )−(∑𝑥𝑖 )2

𝑛(Σ𝑥𝑖 𝑦𝑖)−(Σ𝑥𝑖 )(Σ𝑦𝑖 )


b= 𝑛(Σ𝑥𝑖2 )−(∑𝑥𝑖 )2

Keterangan:

Ŷ = variabel dependen

𝑋 = variabel independen

𝑎= konstanta (nilai Ŷ apabila X = 0)

𝑏 = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

D. Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi (R2)

Uji R merupakan uji yang dilakukan terhadap model yang

dibentuk dengan tujuan menjelaskan seberapa besar kontribusi dari


42

variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Nilai R2

mempunyai range antara 0 sampai dengan 1 (0≤R2≥1). Semakin

besar nilai R2 maka semakin bagus model regresi yang digunakan.

Sedangkan semakin kecil nilai R2 artinya variabel bebas yang

digunakan terhadap variabel terikat semakin kecil. Untuk mengetahui

kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat dilihat dari R

Squaredalam tabelModel Summary dari hasil uji SPSS.

2. Uji T

Pengujiansecara individual, yaitu melihat pengaruh variabel X

secara individu terhadap variabel Y. Dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

bi
t=
Sbi
(dikutip dari Sudjana, 2009)
Keterangan:

bi = Kemiringan regresi variabel i

Sbi= Kesalahan standar atau koefisien regresi


variabel i (standar error of koefisien reggresion).

Dalam hal ini, ketentuan yang dipergunakan adalah


1) jika t hitung ≥ t Tabel tabelatau Sig < α = 0,05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

2) jika t hitung < dari t Tabel Sig ≥ α = 0,05 maka Ho diterima

atau Ha ditolak.
43

Tingkat kepercayaan (α) dari hipotesis ini adalah


95% atau (α) = 0, 05

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Pada analisis deskriptif ini akan dipaparkan deskriptif dari variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yakni minat belajar maematika (X)

dan sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar matematika (Y).

1) Variabel Minat BelajarMatematika (X)


44

Berikut ini akan dideskripsikan variabel minat belajar matematika

dengan menggunakan data angket penelitian yang terdiri dari 29 item

pernyataan yang diberikan kepada siswa kelas VIII SMP N 4 Sungai

Tarab.

Untuk lebih rincinya, penyajian distribusi olahan data masing-

masing indikator tentang minat belajar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Perasaan Senang

Untuk mendapatkan data tentang perasaan senang pada penelitian

ini penulis membagikan angket kepada 68 orang siswa. Untuk indikator

perasaan senang terdiri dari 3 sub indikator yang terdapat 7 pernyataan.

Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 10 : Distribusi Frekuensi Indikator Perasaan Senang

Rerat TC
No SS S RR TS STS Skor
a R
Sub Indikator Ite N Tota
F (mea
m % Fi % Fi % Fi % Fi % l
i n) (%)

4 64. 2 35. 6
1 4 7 4 3 0 0 0 0 0 0 8 316 4.6 92.9
1. Menyukai
5 85. 1 14. 6
pelajaran
2 8 3 0 7 0 0 0 0 0 0 8 78 1.1 22.9
matematika
2 41. 4 58. 6
3 8 2 0 8 0 0 0 0 0 0 8 108 1.6 31.8
45

167.
Rerata 1
3 2.5 49.2

2. Merasa
tertarik dengan 11. 4 61. 1 26.
4 8
materi 8 2 8 8 5 6
matematika 0 0 0 0 8 262 3.9 77.1

Rerata 2 262 3.9 77.1

3 44. 3 6
3. Menyukai 5 0 1 4 50 4 5.9 0 0 0 0 8 298 4.4 87.6
sikap guru yang
1 17. 5 73. 6
adil dalam
6 2 6 0 5 6 8.8 0 0 0 0 8 278 4.1 81.8
pembelajaran
matematika 4 58. 2 35. 6
4 5.9
7 0 8 4 3 0 0 0 0 8 156 2.3 45.9

244.
Rerata 3
0 3.6 71.8

224.
Rerata Indikator 1
4 3.3 66.0

Sumber : Pengolahan Data Primer 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan secara umum indikator

perasaan senang siswa terhadap pelajaran matematika siswa kelas VIII

SMP Negeri 4 Sungai Tarab berada pada kategori cukup baik yang dapat

dilihat dari nilai reratanya sebesar 3,3 dengan tingkat capaian responden

(TCR) sebesar 66%. Hal ini menggambarkan bahwa siswa kelas VIII SMP

Negeri 4 Sungai Tarab sudah cukup baik dalam memiliki rasa senang

pada pelajaran matematika. Pada indikator ini terdapat 3 sub indikator

yaitu menyukai pelajaran matematika, merasa tertarik dengan materi


46

matematika dan menyukai sikap guru yang adil dalam pembelajaran

matematika.

Pada indikator perasaan senang yang memiliki skor tertinggiadalah

sub indikator merasa tertarik dengan materi matematika yang terdapat

pada pernyataan nomor 4 yaitu diperoleh rerata skor sebesar 3,9 dengan

TCR 77,1% yang berada pada kategori baik. Jadi dapat dikatakan bahwa

siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab sudah merasa tertarik dengan

materi matematika seperti siswa senang jika mendapat banyak

pengetahuan tentang matematika.

Sebaliknya, skor terendah adalah sub indikator menyukai pelajaran

matematika yang terdapat pada pernyataan nomor 1, 2, dan 3 yaitu

diperoleh rerata skor sebesar 2,5 dengan TCR sebesar 49,2% yang berada

pada kategori kurang baik. Dari penelitian yang penulis lakukan pada

pernyataan nomor 2 dimana siswa tidak menyukai matematika karena

banyak menggunakan rumus diperoleh rerata skor sebesar 1,1 dengan TCR

sebesar 22,9% dan pada pernyataan nomor 3 dimana siswa beranggapan

matematika itu pelajaran yang menegangkan diperoleh rerata skor sebesar

1,6 dengan TCR sebesar 31,8% yang berada pada kategori sangat kurang.

Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian siswa kelas VIII SMP Negeri 4

Sungai Tarab kurang menyukai pelajaran matematika dan beranggapan

bahwa matematika pelajaran yang menegangkan.

2) Perhatian dalam belajar


47

Untuk mendapatkan data mengenai indikator perhatian dalam

belajar, diperoleh melalui penyebaran angket yang terdiri 4 sub indikator

dan 9 pernyataan. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada Tabel

berikut :

Tabel 11: Distribusi Frekuensi Indikator Perhatian Dalam Belajar

Rer TC
No SS S RR TS STS Skor
ata R
Sub Indikator Ite N Tota
F F (me
m % Fi % % Fi % Fi % l
i i an) (%)

4 58. 2 41. 6 91.


1. Memahami 8 0 8 8 2 0 0 0 0 0 0 8 312 4.6 8
semua penjelasan
3 3 48. 6 30.
guru dalam proses
9 4 50 3 5 1 1.5 0 0 0 0 8 103 1.5 3
pembelajaran
matematika 1 20. 4 67. 11. 6 81.
10 4 6 6 6 8 8 0 0 0 0 8 278 4.1 8

67.
Rerata 1
231 3.4 9

2. Mendengarkan 4 67. 1 26. 6 75.


dengan baik ketika 11 4 5.9 6 6 8 5 0 0 0 0 8 258 3.8 9
guru sedang
menjelaskan materi
pelajaran 2 33. 4 60. 6 34.
matematika 12 3 8 1 3 4 5.9 0 0 0 0 8 117 1.7 4

187. 55.
Rerata 2 5 2.8 1

3. Melaksanakan 3 52. 2 36. 10. 6 88.


semua tugas yang 13 6 9 5 8 7 3 0 0 0 0 8 301 4.4 5
diberikan guru 2 38. 3 55. 6 86.
dengan baik 14 6 2 8 9 4 5.9 0 0 0 0 8 294 4.3 5
48

297. 87.
Rerata 3
5 4.4 5

4. Menfokuskan 2 35. 4 63. 6 86.


pusat perhatian 15 4 3 3 2 1 1.5 0 0 0 0 8 295 4.3 8
terhadap pelajaran 2 41. 3 48. 10. 6 86.
matematka 16 8 2 3 5 7 7 0 0 0 0 8 293 4.3 2

86.
Rerata 4
294 4.3 5

252. 74.
Rerata Indikator 2
5 3.7 3

Sumber : Pengolahan data primer 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan secara umum diperoleh

rerata indikator perhatian dalam belajar sebesar 3,7 dengan TCR 74,3%

yang berada pada kategori baik. Hal ini menggambarkan bahwa siswa

sudah memiliki perhatian dalam belajar terutama pelajaran matematika.

Pada indikator ini terdapat empat sub indikator yaitu memahami semua

penjelasan guru dalam proses pembelajaran matematika, mendengarkan

dengan baik ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran

matematika, melaksanakan semua tugas yang diberikan guru dengan baik,

dan menfokuskan pusat perhatian terhadap pelajaran matematika.

Pada indikator perhatian dalam belajaryang memiliki skor tertinggi

adalah sub indikator melaksanakan semua tugas yang diberikan guru

dengan baikyang terdapat pada pernyataan nomor 13 dan 14 yaitu

diperoleh rerata skor sebesar 4,4dengan TCR 87,5% yang berada pada

kategori sangat baik. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian siswa kelas VIII
49

SMP Negeri 4 Sungai Tarab sudah memiliki kemauan dalam mengerjakan

soal latihan yang diberikan guru agar lebih memahami materi dan berusaha

tidak pernah lalai dalam menyelesaikan PR matematika, walaupun belum

maksimal.

Sebaliknya, skor terendah adalah sub indikator mendengarkan

dengan baik ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran matematika

yang terdapat pada pernyataan nomor 11 dan 12 yaitu diperoleh rerata

skor sebesar 2,8 dengan TCR sebesar 55,1% yang berada pada kategori

cukup baik. Dari penelitian yang penulis lakukan pada pernyataan nomor

9 dimana siswa tidak paham setiap belajar matematika di kelas diperoleh

rerata skor sebesar 1,5 dengan TCR sebesar 30,3% dan pada pernyataan

nomor 12 dimana siswa membaca buku yang tidak ada kaitannya dengan

pelajaran matematika ketika guru menyampaikan materi matematika

diperoleh rerata skor sebesar 1,7 dengan TCR sebesar 34,4% yang berada

pada kategori sangat kurang. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian siswa

kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab tidak paham setiap belajar

matematika dan masih suka membaca buku yang tidak ada kaitannya

dengan pelajaran matematika ketika guru menyampaikan materi

matematika di kelas.

3) Bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik

Untuk indikator bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik

terdiri dari 4 sub indikator yang terdapat 7 pernyataan dengan

distribusi frekuensi sebagai berikut :


50

Tabel 12 : Distribusi Frekuensi Indikator Bahan Pelajaran dan

Sikap Guru yang Menarik

SS S RR TS STS Rerat TC
No Skor R
a
Sub Indikator Ite N Tota
F F F F (mea
m % Fi % % % % l
i i i i n) (%)

5 83. 1 16. 6 76.


0 0 0 0
17 7 8 1 2 0 0 8 261 3.8 8

1. Ada keinginan 3 47. 2 38. 13. 1. 6 86.


9 1
untuk 18 2 1 6 2 2 5 0 0 8 293 4.3 2
mempelajari 3 45. 2 41. 13. 6 33.
matematika 9 0 0
19 1 6 8 2 2 0 0 8 114 1.7 5

2 29. 4 61. 6 84.


6 8.8 0 0
20 0 4 2 8 0 0 8 286 4.2 1

238. 70.
Rerata 1
5 3.5 1

2. Ingin mencari
materi 5 85. 10. 4.
21 0 0 7 3 0 0
matematika yang 8 3 3 4 6 76.
akan dipelajari 8 259 3.8 2

76.
Rerata 2
259 3.8 2

3. Guru
memberikan
4 64. 2 35.
kesempatan 22 0 0 0 0 0 0
4 7 4 3 6 72.
bertanya kepada
siswa 8 248 3.6 9

72.
Rerata 3
248 3.6 9

4. Guru 23 9 0 0 0 0 265 3.9


13. 4 63. 1 23.
memberikan 6 77.
51

latihan setiap 2 3 2 6 5 8 9
akhir
pembelajaran

77.
Rerata 4
265 3.9 9

252. 74.
Rerata Indikator 3
6 3.7 3

Sumber : Pengolahan Data Primer 2016

Berdasarkan tabel di atas diperoleh rerata indikator bahan

pelajaran dan sikap guru yang menarik sebesar 3,7 dengan TCR sebesar

74,2% yang berada pada kriteria baik. Hal ini menggambarkan bahwa

siswa sudah memiliki bahan pelajaran matematika seperti buku pelajaran

matematika dan buku lain yang berhubungan dengan materi matematika,

serta sikap guru yang memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

dan memberikan latihan setiap akhir pembelajaran. Pada indikator ini

terdapat empat sub indikator yaitu ada keinginan untuk mempelajari

matematika, ingin mencari materi matematika yang akan dipelajari, Guru

memberikan kesempatan bertanya kepada siswa dalam proses

pembelajaran matematika, dan guru memberikan latihan setiap akhir

pembelajaran.

Pada indikator bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik yang

memiliki skor tertinggi adalah sub indikator guru memberikan latihan

setiap akhir pembelajaran yang terdapat pada pernyataan nomor 23 yaitu

diperoleh rerata skor sebesar 3,9dengan TCR 77,9% yang berada pada

kategoribaik. Jadi dapat dikatakan bahwa guru matematika kelas VIII


52

SMP Negeri 4 Sungai Tarab sudah baik dalam memberikan tugas setiap

akhir pembelajaran.

Sebaliknya, skor terendah adalah sub indikator ada keinginan

untuk mempelajari matematika yang terdapat pada pernyataan nomor 17,

18, 19, dan 20 yaitu diperoleh rerata skor sebesar 3,5 dengan TCR sebesar

70,1% yang berada pada kategori cukup baik. Jadi dapat dikatakan bahwa

sebagian siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab sudah cukup baik

dalam memiliki keinginan untuk mempelajari matematika seperti

meminjam catatan teman apabila berhalangan hadir, berusaha

mempelajari materi matematika yang belum diajarkan guru, dan ada

kemauan untuk membeli buku lain yang berhubungan dengan materi

matematika yang dipelajari serta sikap guru yang sudah memberikan

kesempatan bertanya kepada siswa dalam proses pembelajaran

matematika dan memberikan latihan setiap akhir pembelajaran. Dari

penelitian yang penulis lakukan pada pernyataan nomor 19 dimana siswa

mempelajari materi matematika apabila ada ulangan harian diperoleh

rerata skor sebesar 1,7 dengan TCR sebesar 33,5% yang berada pada

kategori kurang baik. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagiansiswa kelas

VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab hanya mempelajari materi matematika

apabila ada ulangan harian saja.

4) Manfaat dan fungsi bidang studi matematika


53

Pada indikator manfaat dan fungsi bidang studi matematika

terdapat 2 sub indikator yang terdapat 6 pernyataan dengan distribusi

frekuensi sebagai berikut :

Tabel 13 : Distribusi Frekuensi Indikator Manfaat dan Fungsi

Bidang Studi Matematika

Sko Rerat TC
No SS S RR TS STS
r a R
Sub Indikator Ite N
F F F F F Tota (mea
m % % % % %
i i i i i l n) (%)

3 47. 3 44. 6
0 0 0 0
24 2 1 0 1 6 8.8 8 298 4.4 87.6
1. Manfaat 2 39. 3 10. 6
pelajaran 0 0
25 7 7 4 50 7 3 0 0 8 292 4.3 85.9
matematika
dalam kehidupan 5 83. 1 14. 6
0 0 0 0
siswa 26 1 1.5 7 8 0 7 8 145 2.1 42.6

4 72. 1 27. 6
0 0 0 0
27 9 1 9 9 0 0 8 253 3.7 74.4

Rerata 1 247 3.6 72.6

2. Fungsi 1 22. 4 63. 1 14. 6


0 0
pelajaran 28 5 1 3 2 0 7 0 0 8 277 4.1 81.5
matematika bagi 1 26. 4 66. 6
siswa 0 0 0 0
29 8 5 5 2 5 7.4 8 285 4.2 83.8

Rerata 2 281 4.1 82.6

264.
Rerata Indikator 4
0 3.9 77.6

Sumber : Pengolahan Data Primer 2016


54

Berdasarkan tabel di atas diperoleh rerata indikator manfaat dan

fungsi bidang studi matematika sebesar 3,9 dengan TCR sebesar 77,6%

yang berada pada kriteria baik. Hal ini menggambarkan bahwasiswa

sudah dapat merasakan manfaat dan fungsi pelajaran matematika dalam

kehidupan siswa sehari-hari. Pada indikator ini terdapat dua sub indikator

yaitu manfaat pelajaran matematika dalam kehidupan siswa dan fungsi

pelajaran matematika bagi siswa

Pada indikator manfaat dan fungsi bidang studi matematika yang

memiliki skor tertinggi adalah sub indikator fungsi pelajaran matematika

bagi siswa yang terdapat pada pernyataan nomor 28 dan 29 yaitu diperoleh

rerata skor sebesar 4,1 dengan TCR 82,6% yang berada pada kategori

baik. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian siswa kelas VIII SMP Negeri 4

Sungai Tarab sudah merasakan fungsi pelajaran matematika dalam

kehidupan sehari-hari seperti dengan belajar matematika, membuat siswa

terbiasa untuk belajar menggunakan nalar dan memudahkan siswa untuk

memahami pelajaran lainnya seperti fisika dan ekonomi.

Sebaliknya, skor terendah adalah sub indikator manfaat pelajaran

matematika dalam kehidupan siswayang terdapat pada pernyataan nomor

24, 25, 26, dan 27 yaitu diperoleh rerata skor sebesar 3,6dengan TCR

sebesar 72,6% yang berada pada kategori baik. Jadi dapat dikatakan bahwa

sebagian siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarabsudah dapat

merasakan manfaat pelajaran matematika seperti pelajaran matematika

memberikan manfaat untuk pelajaran lainnya, pelajaran matematika dapat


55

diaplikasikan materinya dalam kehidupan sehari-hari dan semuanya

bermanfaat untuk diri saya sekarang dan kedepan. Dari penelitian yang

penulis lakukan pada pernyataan nomor 26 dimana siswa beranggapan

mata pelajaran matematika banyak membuang waktu diperoleh rerata skor

sebesar 2,1 dengan TCR sebesar 42,6% yang berada pada kategori kurang

baik. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian siswa kelas VIII SMP Negeri 4

Sungai Tarab masih banyak beranggapan bahwa mata pelajaran

matematika banyak membuang waktu.

Tabel 14 : Rekapitulasi Variabel Kajian Minat Belajar Matematika


Rata- TCR ( % Keterangan
No Indikator
rata )
1 Perasaan senang 3.3 66 Cukup

2 Perhatian dalam belajar 3.7 74.3 Baik

Bahan pelajaran dan sikap guru yang


3 3.7 74.3 Baik
menarik

Manfaat dan fungsi bidang studi


4 3.9 78.2 Baik
matematika

Rerata X 3.7 73.2 Baik

Sumber : Pengolahan Data Primer 2016

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa minat belajar

matematika dilihat dari 4 indikator yaitu perasaan senang, perhatian dalam

belajar, bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik, sertamanfaat dan

fungsi bidang studi matematika. Dari tabel diperoleh informasi bahwa

rerata skor variabel minat belajar matematika sebesar 3,7 dengan tingkat

capaian responden sebesar 73,2%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel


56

minat belajar matematika termasuk dalam kategori baik. Jadi dapat

dikatakan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab sudah

memiliki minat belajar yang baik terutama dalam mata pelajaran

matematika.

Pada variabel minat belajar matematika yang memiliki rerata skor

tertinggi adalah manfaat dan fungsi bidang studi matematika diperoleh

rata-rata sebesar 3,9 dengan TCR 78,2%. Hal ini menunjukkan bahwa

manfaat dan fungsi bidang studi matematika berada pada kriteria baik. Jadi

dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII di SMP Negeri 4

Sungai Tarab sudah dapat merasakan manfaat dan fungsi pelajaran

matematika seperti belajar matematika akan memudahkan saya untuk

memahami pelajaran lainnya seperti fisika dan ekonomi, pelajaran

matematika dapat diaplikasikan materinya dalam kehidupan sehari-hari,

dan semuanya bermanfaat untuk diri saya sekarang dan kedepan.

Sebaliknya, rerata skor terendah adalah perasaan senang diperoleh

rata-rata sebesar 3,3 dengan TCR 66%. Hal ini menunjukan bahwa

perasaan senang termasuk dalam kategori cukup baik. Jadi dapat dikatakan

bahwa sebagian siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Sungai Tarab sudah

cukup baik dalam memiliki rasa senang terhadap pelajaran matematika

namun, masih ada sebagian siswa yang masih kurang menyukai pelajaran

matematika dan beranggapan bahwa matematika pelajaran yang

menegangkan.
57

2) Variabel Hasil Belajar (Y)

Pengambilan data mengenai hasil belajar matematika siswa kelas

VIII semester genap tahun ajaran 2015/2016 di SMP Negeri 4 Sungai

Tarab penulis dapatkan dari Guru SMP Negeri 4 Sungai Tarab, yaitu dari

hasil mid semester siswa. Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan program SPSS v.16 didapat deskripsi variabel hasil belajar

Matematika (Y) yang dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 15 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab

Frekuensi ( Fi )
No Interval Hasil Belajar
Absolut Relatif (%)

1 72 – 78 8 11.8

2 65 – 71 0 0

3 58 – 64 11 16.2

4 51 – 57 11 16.2

5 44 – 50 23 33.8

6 37 – 43 15 22

Jumlah 68 100

Mean 52.60

Median 50
58

Mode 50

STDEV 11.272

Maximun 78

Minimum 37

Sumber: Pengolahan Data Statistik SPSS versi 16 (2016)

Berdasarkan Tabel di atas diperoleh skor rata-rata hasil belajar

matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab sebesar 52,60,

standar deviasi 11,272 dan median 50 berarti bahwa 50% siswa

mendapatkan nilai di atas 50 dan 50% siswa lainnya memperoleh nilai di

bawah 50. Hasil belajar yang paling banyak terdapat pada rentangan 44-50

(23 orang) yaitu 33,8%. Hasil belajar tertinggi berada pada rentang 72-78

(8 orang) yaitu sebanyak 11,8%, dan hasil belajar siswa terendah adalah

rentangan 37-43 (15 orang) yaitu sebesar 22%.Jadi hasil belajar siswa

secara rata-rata adalah 52,60. Hal ini berarti hasil belajar matematika siswa

kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab dikatakan kurang baik karena

sebagian besar nilai matematikanya masih berada di bawah KKM yang

telah ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran matematika yaitu 73.

2. Analisis Inferensial

a. Uji Persyaratan Analisis

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Pengujian ini

menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan α = 0,05.


59

Jika level signifikan besar dari α = 0,05, maka data tersebar secara

normal, sedangkan jika level signifikan kecil dari α = 0,05 maka data

tidak tersebar secara tidak normal. Setelah dilakukan analisis data

dengan menggunakan program SPSS v.16 maka didapat hasil sebagai

berikut :

Tabel 16 : Uji Normalitas Variabel Penelitian

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

minat belajar hasil belajar

N 68 68

Normal Parametersa Mean 116.62 52.60

Std. Deviation 9.006 11.272

Most Extreme Absolute .076 .150


Differences
Positive .057 .150

Negative -.076 -.089

Kolmogorov-Smirnov Z .625 1.238

Asymp. Sig. (2-tailed) .830 .093

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Pengolahan Data Statistik SPSS versi 16 (2016)

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa data variabel minat

belajar matematika dan hasil belajar matematika siswa tersebar secara

normal, sebab level signifikan lebih besar dari α = 0,05. Dari tabel

diperoleh Asymp. Sig. (2 tailed) Sig minat belajar (X)= 0,830 dan Sig
60

hasil belajar (Y) = 0,093. Dengan demikian dapat dinyatakan semua

variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara normal dan semua

variabel penelitian ini memenuhi persyaratan untuk analisis regresi

2) Uji Linieritas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tiak secara signifikan. Uji ini

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.

Pengujian homogenitas minat belajar matematika dan hasil belajar

matematika menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel 16

berikut :

Tabel 17 : Uji Linieritas Variabel Penelitian

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

hasil belajar * Between (Combine


4487.929 25 179.517 1.874 .035
minat belajar Groups d)

Linearity 897.718 1 897.718 9.369 .004


61

Deviation
from 3590.212 24 149.592 1.561 .101
Linearity

Within Groups 4024.350 42 95.818

Total 8512.279 67

Sumber: Pengolahan Data Statistik SPSS versi 16 (2016)

Berdasarkan tabel di atas hasil uji linieritas dapat dilihat pada

output ANOVA tabel. Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,004. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa antara variabel kajian minat belajar dan

hasil belajar matematika terdapat hubungan yang linier.

3) Uji Homogenitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa kelompok-

kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang sama atau

mendekati sama. Pengujian homogenitas minat belajar matematikadan

hasil belajar matematika menggunakan program SPSS dapat dilihat pada

tabel 17 berikut :

Tabel 18 : Uji Homogenitas Variabel Penelitian

Test of Homogeneity of Variances

Kajian minat
belajar

Levene Statistic df1 df2 Sig.


62

Test of Homogeneity of Variances

Kajian minat
belajar

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.434 13 49 .178

Sumber : Pengolahan Data Statistik SPSSversi 16, 2014n = 68

Berdasarkan tabel di atas untuk variabel minat belajar matematika

diperoleh sebesar 0,178 dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

yang berarti (0,178>0,05)maka dinyatakan data kajian minat belajar

matematika adalah homogen.

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui

hubungan secara linear antara variabel bebas dengan variabel terikat

yaitu minat belajar matematika (X) terhadap hasil belajarmatematika (Y).

Berikut ini dapat dilihat nilai estimasi regresi linear sederhana :

Tabel 19 : Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa
63

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 5.204 17.042 .305 .761

minat belajar .406 .146 .325 2.789 .007

a. Dependent Variable: hasil belajar

Sumber: Pengolahan Data Statistik SPSS versi 16 (2016)

Berdasarkan Tabel di atas di peroleh nilai konstanta a = 5,204

sedangkan koefisien regresi linear sederhana b = X (0,406). Dengan

demikian diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y‘= 5,204+0,406X

Pengaruh variabel independen (kajian minat belajar matematika)

yang mempengaruhi variabel dependen (hasil belajar matematika) adalah

a) Nilai konstanta sebesar 5,204 mengindikasikan bahwa jika variabel

independen yaitu kajian minat belajar matematika adalah nol (0)

maka hasil belajar adalah sebesar 5,204.

b) Koefisien kajian minat belajar matematika sebesar 0,406

mengindikasikan bahwa setiap peningkatan kajian minat belajar

matematika satu satuan akan mengakibatkan peningkatan hasil

belajar sebesar 0,406 satuan dengan asumsi variabel lain konstan.

Analisisnya semakin tinggi minat belajar matematika maka semakin

tinggi hasil belajar matematika yang diperoleh siswa.


64

B. Uji Hipotesis

1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) berguna untuk menunjukkan seberapa

besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil olahan data

regresi menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara kajian minat belajar

matematika terhadap hasil belajar matematika dapat dilihat pada Tabel

berikut ini:

Tabel 20 : Koefisien Determinasi

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .325a .105 .092 10.741

a. Predictors: (Constant), minat belajar

Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16 (2016)

Dari TabelModel Summary diperoleh RSquare sebesar 0,105. Ini

berarti besarnya pengaruh variabel penyebab minat belajar matematika (X)

terhadap variabel terikat hasil belajar (Y) adalah 0,105 atau 10,5%,

sedangkan 89,5% lainnya ditentukan oleh faktor lain diluar model yang

diteliti dalam penelitian ini.

2) Uji - T
65

Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Patokan yang digunakan adalah

dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan alpha 0,05

atau dengan membandingkan thitung dengan ttabel.

Tabel 20: Hasil Uji T

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 5.204 17.042 .305 .761

minat belajar .406 .146 .325 2.789 .007

a. Dependent Variable: hasil belajar

Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16 (2016)

Berdasarkan Tabel di atas, maka dapat dilihat pengaruh antara

variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat adalah sebagai

berikut:

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh minat

belajar matematika terhadap hasil belajarmatematika siswa kelas VIII

SMP Negeri 4 Sungai Tarab. Pengujian hipotesis pertama dilakukan

dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel atau nilai sig <α = 0,05.

Hipotesis diterima jika thitung ≥ ttabel atau sig <α = 0,05. Nilai thitung adalah

2,789 dan nilai ttabel pada level sig 0,05 adalah ± 1,668 (df = 68-1-1 = 66 )
66

maka diperoleh thitung ≥ ttabel ( 2,789 ≥ 1,668 ) atau nilai sig <α ( 0,007 <

0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat membuktikan

bahwa minat belajar matematika (X) berpengaruh signifikan dan positif

terhadap hasil belajar matematika (Y). Artinya semakin tinggi minat

belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh, begitu juga

sebaliknya semakin rendah minat belajar siswa maka semakin rendah hasil

belajar yang diperoleh siswa. Sehingga hipotesis dari penelitian ini

diterima.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil BelajarMatematika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan sesuai dengan hipotesis yang

berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif kajian minat belajar

matematika terhadap hasil belajar Matematika”. Hipotesis ini diterima, karena

diperoleh nilai thitung ≥ ttabel atau sig <α =0,05 yaitu ( 2,789 > 1,668 ) atau (

0,007 < 0,05 ). Hal ini menujukkan bahwa minat belajar berpengaruh

signifikan dan positif terhadap hasil belajar Matematika. Artinya semakin

tinggi minat belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh,

begitu juga sebaliknya semakin rendah minat belajar siswa maka semakin

rendah hasil belajar yang diperoleh siswa.

Dalam proses belajar sangat diperlukan adanya minat, karena minat

berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi belajar.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik (2001: 110) menyatakan


67

bahwa belajar tanpa adanya minat kiranya sulit untuk mencapai keberhasilan

secara optimal. Hal ini juga didukung oleh pendapat Dalyono dalam Djamarah

(2011: 191) yang menyatakan bahwa minat belajar yang besar cenderung

menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan

menghasilkan prestasi yang rendah. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar,

minat dalam belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri

dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan

harus dihadapi untuk mencapai cita-cita senantiasa memasang tekad bulat dan

selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat akan

senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Siswa yang

memiliki hasil belajar yang baik mempunyai minat belajar yang tinggi.

Apabila siswa tidak berminat untuk melakukan aktifitas belajar, maka akan

berpengaruh pada hasil belajarnya.

Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa minat belajar siswa masih

kurang terbangun dengan baik dalam belajar sehingga memiliki pengaruh

yang besar terhadap hasil belajar, hal ini dibuktikan banyaknya siswa yang

tidak memiliki minat dalam belajar. Serta guru belum mampu berperan

sebagai motivator bagi efektifitas proses pembelajaran dan memberikan

perlakuan-perlakuan yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, maka

wajarlah jika hasil data yang penulis peroleh terkait minat belajar siswa masih

ada yang rendah. Dimana skor tertinggi berada pada manfaat dan fungsi
68

bidang studi matematika sebesar 78,2%, dan skor terendah terdapat pada

indikator perasaan senang sebesar 66%.

Besarnya pengaruh minat belajar matematika terhadap hasil belajar

matematika sebesar 10,5%. Angka ini menunjukkan bahwa minat belajar

memiliki peran atau kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar matematika.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi minat belajar

maka berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika. Minat belajar

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Pengaruh yang diberikan tidak terlalu signifikan karena indikator pada

minat belajar yang peneliti berikan belum mencakup indikator minat belajar

siswa secara keseluruhan dan pernyataan pada angket minat belajar juga

kurang banyak.

Dari temuan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk

meningkatkan hasil belajar matematika guru perlu menciptakan suasana kelas

yang tenang dan kondusif, guru harus dapat berperan sebagai motivator bagi

efektifitas proses pembelajaran agar dapat mempengaruhi siswa untuk lebih

aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan perlakuan-perlakuan yang

dapat meningkatkan minat belajar siswa, sehingga siswa dapat menyadari

bahwa perlunya minat belajar yang tinggi dalam proses pembelajaran

matematika agar memperoleh hasil belajar yang optimal.


69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Minat Belajar Matematika

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai

Tarab, maka dapat disimpulkan :

1. Minat belajar mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Tarab.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung ≥ ttabel yaitu

(2,789>1,668) atau nilai sig < α (0,007<0,05) . Artinya semakin tinggi

minat belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh,

begitu juga sebaliknya semakin rendah minat belajar siswa maka semakin

rendah hasil belajar yang diperoleh siswa.

2. Besarnya pengaruh minat belajar matematika terhadap hasil belajar

matematika sebesar 10,5%. Angka ini menunjukkan bahwa minat belajar

memiliki peran atau kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar

matematika.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat

diajukan saran-saran untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMP

Negeri 4 Sungai Tarab sebagai berikut :


70

Kepada :

1. Guru :

a. Disarankan kepada guru untuk dapat menciptakan suasana kelas yang

tenang dan kondusif, sehingga siswa akan menjadi bersemangat dan

berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil

belajar yang optimal.

b. Disarankan kepada guru agar dapat berperan sebagai motivator bagi

efektifitas proses pembelajaran agar dapat mempengaruhi siswa untuk

lebih aktif dalam proses pembelajaran.

c. Disarankan kepada guru agar dapat memberikan perlakuan-perlakuan

yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, sehingga siswa dapat

menyadari bahwa perlunya minat belajar yang tinggi dalam proses

pembelajaran matematika agar memperoleh hasil belajar yang optimal.

2. Siswa :

a. Disarankan kepada siswa untuk meningkatkan minat dalam belajar

matematika seperti mempelajari materi matematika dirumah,

mengerjakan soal latihan matematika untuk lebih memahami materi,

mengikuti jam tambahan atau les privat, rajin bertanya pada guru, dan

mencari buku sumber lain yang berhubungan dengan materi pelajaran

matematika.

b. Disarankan kepada siswa agar dapat menumbuhkan kemauan belajar

yang tinggi dengan cara mengulang pelajaran yang telah diberikan

guru dirumah, memperbanyak waktu belajar dibanding waktu bermain.


71

c. Disarankan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar dengan

cara menumbuhkan minat belajar, agar apa yang menjadi tujuan

pendidikan dapat tercapai dengan baik.

3. Peneliti :

Kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti topik yang

sama, disarankan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor

lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa.


72

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbuyanti. 1992. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : Bumi Aksara.

Djafar, Tengku Zahara. 2001. Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil


Belajar. Jakarta.

Djamarah, syaiful Bahari. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta. Aswaja Pressindo.

Muliyardi. 2002. Strategi Pembelajaran Matematika. Padang : UNP.

Priyanto, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Jakarta : Buku
Seru.

Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi


Aksara.

Andriani, Melisa 2012. Pengaruh Minat Terhadap Hasil Belajar Matematika


Siswa Kelas VIII SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Pariaman. Padang : UBH.

Sardiman, A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :


Grafindo.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :


Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
73

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan.


Baandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung


:UPI

Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Bandung : PT Raja Grafindo Persada.

Вам также может понравиться