Вы находитесь на странице: 1из 3

Etika Pergaulan

Khutbah Pertama
َ‫َّللاُ َوحْ دَهُ الَ ش ََريك‬ ‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ إلهَ إَاله ه‬،‫طانَ َه‬ َ ‫س ْل‬
ُ ‫يق بَ َج ََل َل َوجْ َه َه َو َع َظ َيم‬ ُ ‫س ْب َحانَهُ َح ْمدًا يَ َل‬ ُ ُ‫ أَحْ َمدُه‬، َ‫ب ْالعَالَ َمين‬ َ ‫ْال َح ْمد ُ َ هّلِلَ َر‬
‫ص َفيُّهُ َم ْن خ َْل َق َه‬ َ ‫ َو‬،ُ‫سولُه‬ ‫س َيدَنَا َونَ َب هينَا ُم َح همدا ً َع ْبد ُ ه‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬ َ ‫ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ هن‬،‫َير‬ ٌ ‫ش ْيءٍ قَد‬ َ ‫ َوه َُو َعلَى ُك َل‬،ُ‫ لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ال َح ْمد‬،ُ‫لَه‬
‫َين‬ َ ‫ان إَلى يَ ْو َم الد‬ َ ٍ ‫س‬ َ
َ ْ‫ َو َعلى َم ْن تَبَعَ ُه ْم بَإَح‬، َ‫صحْ بَ َه أجْ َمعَين‬ َ َ
َ ‫َّللاُ َعل ْي َه َو َعلى آ َل َه َو‬ َ ‫صلهى ه‬ َ ،ُ‫ َو َحبَيبُه‬.
( ) ‫َّللاَ َح ٌّق‬ ‫شيْئا ً َإ هن َو ْعدَ ه‬ َ ‫از َعن َوا َل َد َه‬ ‫ج‬
ٍ َ َ ‫ُو‬‫ه‬ ٌ ‫د‬ ‫و‬ ُ ‫ل‬ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ‫اخش َْوا َي ْوما ً َج‬
‫و‬ ‫م‬ َ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬
َ َ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ٌ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ز‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ال‬ ْ ‫اس اتهقُوا َر هب ُك ْم َو‬ ُ ‫َيا أَيُّ َها النه‬
‫ور‬ ُ ‫اّلِلَ الغ َُر‬ ‫فََلَ تَغُ هرنه ُك ُم ال َحيَاة ُ الدُّ ْنيَا َوالَ َيغُ هرنه ُك ْم َب ه‬ ُ‫َّللا‬ ‫ قَا َل ه‬،َ‫َّللاَ َج هل َو َعَل‬ ‫َّللاَ َونَ ْفسَي َبت َ ْق َوى ه‬ ‫وصي ُك ْم َعبَادَ ه‬ ُ
َ ‫ فَأ‬:ُ ‫أ َ هما بَ ْعد‬
‫تَعَالَى‬:
Kaum mukminin : sesungguhnya seorang muslim itu berkepribadian ramah, mudah, lemah
lembut dan dekat dengan sesama manusia, saling mengasihi antara mereka, barang siapa
berusaha mendapatkan sifat-sifat tersebut diatas, maka ia akan dijauhkan dari neraka oleh
Allah, Rasulullah Saw bersabda :
‫س ْه ٍل‬ َ ،‫اس‬ َ ‫ب َمنَ النه‬ ٍ ‫ قَ َري‬،‫ لَيَ ٍن‬،‫ َعلَى ُك َل هَيَ ٍن‬:َ‫ قَال‬.َ‫سو َل هللا‬ ُ ‫ بَلَى يَا َر‬:‫ار؟ قَالُوا‬ ُ ‫أَالَ أ ُ ْخبَ ُر ُك ْم بَ َم ْن ت ُ َح هر ُم َعلَ ْي َه النه‬
“Maukah aku beritahukan kepadamu orang yang diselamatkan dari api neraka ? mereka
menjawab : tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda : setiap orang yang ramah, lemah-lembut
dekat dengan manusia dan mudah” (Musnad Ahmad 3938 dan Shahih Ibnu Hibban 470)
Barang siapa yang terhalang untuk saling mencintai dengan sesamanya dan hidup
berdampingan dengan mereka, maka ia telah terhalangi dari kebaikan, Rasulullah Saw :
‫ف‬ ُ َ‫ف َوالَ يُؤْ ل‬ ُ َ‫ َوالَ َخي َْر َفي َم ْن الَ َيأْل‬،‫ف‬ ُ َ‫ْال ُمؤْ َمنُ َيأْل‬
“Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak berlaku
marah dan diperlakukan ramah” (Musnad Ahmad 9436)
Barang siapa menginginkan hidup damai berdampingan dengan sesama manusia, maka ia
harus berbagi kebaikan dengan mereka, bersabar atas kesalahan mereka, menjaga untuk tidak
membicarakan keburukan mereka, menjauh dari kesalahan mereka, tidak menghina, tidak
melaknat, karena seorang mukmin itu harus menjaga ucapannya dan menjaga hatinya agar
tetap bersih, Rasulullah Saw bersabda :
‫َيء‬ َ ‫اح َش َوالَ ْالبَذ‬ َ َ‫ َوالَ ْالف‬،‫ان‬ َ ‫ان َوالَ اللهعه‬ َ ‫طعه‬ ‫ْس ْال ُمؤْ َمنُ َبال ه‬ َ ‫لَي‬
“Seorang mukmin bukanlah seorang pengumpat, pengutuk, yang berkata keji dan berkata
kotor” (At Tirmidzi 1977)
Hamba Allah : ketika Rasulullah Saw ditanya mengenai hakikat keimanan, beliau
menafsirkannya dengan etika baik dalam pergaulan dengan sesama makhluk, dari Amr bin
Abasah RA berkata :
‫ى‬ ُّ َ ‫ أ‬: ُ‫س َما َحةُ» قُ ْلت‬ ‫صب ُْر َوال ه‬ ‫« ال ه‬:‫اإلي َمانُ ؟ قَا َل‬ َ ‫ َما‬: ُ‫طعَ َام» قُ ْلت‬ ‫طعَا ُم ال ه‬ ْ َ‫ َوإ‬،‫« َطيبُ ْال َكَلَ َم‬:‫اإل ْسَلَ ُم؟ قَا َل‬ َ ‫َّللاَ َما‬ ‫سو َل ه‬ ُ ‫يَا َر‬
‫ى‬ ُّ َ ‫أ‬ : ُ‫ت‬ ْ
‫ل‬ ُ ‫ق‬ »‫ن‬ ٌ ‫س‬ ‫ح‬
َ َ ‫ق‬ٌ ُ ‫ل‬ ُ
‫خ‬ «: ‫ل‬
َ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ‫ُ؟‬ ‫ل‬ ‫ض‬
َ ْ
‫ف‬ َ ‫أ‬ ‫ان‬ ‫م‬‫ي‬ ‫اإل‬
َ َ َ ُّ ‫ى‬ َ ‫أ‬ : ُ‫ت‬ ‫ل‬ْ ُ ‫ق‬ » ‫ه‬
َ ‫د‬ َ ‫ي‬
َ ‫و‬ ‫ه‬
َ
َ َ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ل‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ َ َ‫ون‬ ‫م‬‫ل‬َ ‫س‬
ْ
ُ ُ َ َ َ‫م‬ ْ
‫ال‬ ‫م‬ ‫ل‬
َ ‫س‬ ‫ن‬ْ ‫م‬ « : ‫ل‬َ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ‫ُ؟‬
‫ل‬ ‫ض‬َ ْ
‫ف‬ َ ‫أ‬ ‫م‬ َ
َ ‫اإل‬
‫َل‬‫س‬ْ َ
‫ه‬
‫« أن تَ ْه ُج َر َما ك ََرهَ َربُّكَ َعز َو َج هل‬:‫ضلُ؟ قا َل‬ ْ َ َ ْ َ
َ ‫ال َهجْ َرةَ أف‬ ْ
“Aku mengunjungi Rasulullah Saw dan bertanya : wahai Rasulullah : apakah itu Islam ?
Beliau menjawab : berkata yang baik dan memberikan makanan. Aku bertanya kembali : apa
itu Iman ? Beliau menjawab : sabar dan toleransi. Aku berkata : Islam seperti apakah yang
paling utama ? Beliau menjawab : orang yang mampu menyelamatkan muslim lainnya dari
ucapan dan perbuatannya. Aku berkata : Iman seperti apakah yang paling utama ? Beliau
menajwab : etika baik. Aku berkata : hijrah seperti apakah yang paling utama ? Beliau
menjawab : hendaknya kau menjauh (berhijrah) dari apa yang tidak disukai oleh Tuhanmu”
(Musnad Ahmad 19963). Perhatikanlah wahai hamba Allah bahwa Islam pada derajatnya
yang paling tinggi dan keimanan dalam gambaran yang terindah adalah ketika seseorang
mampu memperbaiki hubungannya dengan Allah dan berlaku baik terhadap sesama, karena
itu gunakan ucapan baik ketika berdialog dengan sesama, pilihlah ucapan yang paling lembut
dan paling indah, Allah Swt berfirman :
ً ‫اس ُحسْنا‬ َ ‫َوقُولُوا َللنه‬
“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia” (Al Baqarah 2 : 83). Maksudnya
berkatalah baik pada mereka dan rendah hatilah terhadap mereka (Tafsir Ibnu Katsir 1/317).
Barang siapa menginginkan kesempurnaan imannya, maka hendaknya ia mencintai kebaikan
manusia lainnya, sebagaimana ia mencintai kebaikan pada dirinya sendiri, Rasulullah Saw
bersabda :
‫ال يُؤْ َمنُ أ َ َحد ُ ُك ْم َحتهى ي َُحبه أل َ َخي َه َما ي َُحبُّ َلنَ ْف َس َه‬
“Tidak sempurna keimanan seseorang sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya” (Muttafaq ‘alaih)
Barang siapa menginginkan semua itu, maka ia hendaknya membersihkan dirinya dari
dengki, hasut, amarah dan saling menjauhi, berikut wasiat Nabi Saw :
‫ ْال ُم ْس َل ُم أ َ ُخو‬.ً‫َّللاَ َإ ْخ َوانا‬
‫ َو ُكونُوا َع َبادَ ه‬،‫ض‬ ٍ ‫ض ُك ْم َعلَى بَيْعَ بَ ْع‬ ُ ‫ َوالَ يَ َب ْع بَ ْع‬،‫ َوالَ تَدَابَ ُروا‬،‫ َوالَ تَبَا َغضُوا‬،‫شوا‬ ُ ‫ َوالَ تَنَا َج‬،‫سد ُوا‬َ ‫الَ تَ َحا‬
ْ‫ش َر أَن‬ ‫ئ َمنَ ال ه‬ ٍ ‫ب ْام َر‬ َ ‫« بَ َح ْس‬: ‫ت‬ َ َ َ
ٍ ‫صد َر َه ثَلث َم هرا‬ ْ َ
َ ‫َير َإلى‬ ُ ‫ َويُش‬.»‫ التق َوى هَا هنَا‬.ُ‫ َوال يَحْ َق ُره‬،ُ‫ َوال يَخذله‬،ُ‫ ال يَظ َل ُمه‬،‫ْال ُم ْس َل َم‬
ُ ْ ‫ه‬ َ ُ ُ ْ َ ْ َ
ُ‫ضه‬ ُ
ُ ‫ َو َع ْر‬،ُ‫ َو َماله‬،ُ‫ دَ ُمه‬:‫علَى ال ُم ْس َل َم َح َرا ٌم‬ ْ َ ‫ ُك ُّل ال ُم ْس َل َم‬،‫يَحْ َق َر أَخَاهُ ْال ُم ْس َل َم‬
ْ
“Janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling menipu, janganlah saling membenci,
janganlah saling membelakangi dan janganlah sebagian kalian menjual sesuatu di atas
penjualan sebagian yang lain, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang
muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tidak mendhaliminya, tidak
merendahkannya dan tidak menghinanya. Takwa itu ada di sini, -dan beliau mengisyaratkan
ke dadanya tiga kali-. Cukuplah bagi seorang telah berbuat buruk dengan merendahkan
saudaranya yang muslim, setiap muslim diharamkan atas muslim lainnya : darah, harta dan
kehormatannya” (Muslim 2564)
Kaum mukminin : seorang muslim yang bergaul dengan sesamanya hendaknya menggunakan
akal yang dipenuhi oleh hikmah, bila ia menasehati, maka jalan yang ditempuh haruslah jalan
yang baik, inilah inti wasiat Nabi Saw yang disebutkan dalam firman Allah :
‫س َبي َل َه َوه َُو‬َ ‫ض هل َع ْن‬ َ ‫سنُ َإ هن َربهكَ ه َُو أَ ْعلَ ُم َب َم ْن‬ َ ْ‫َي أَح‬ َ ‫سنَ َة َو َجاد َْل ُه ْم َباله َتي ه‬ َ ‫ظ َة ْال َح‬ َ ‫س َبي َل َر َبكَ َب ْال َح ْك َم َة َو ْال َم ْو َع‬
َ ‫ع َإلَى‬ ُ ْ‫اد‬
ْ َ
َ‫أ ْعل ُم بَال ُم ْهتَدَين‬ َ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk” (An Nahl 16 : 125). Islam mengajarkan
pengembangan manusia, pembangunan negara dan melarang pertikaian dan peperangan, dan
semua pembangunan tidak akan berdiri bila dasarnya adalah perbedaan hati dan prasangka
buruk, Rasulullah Saw bersabda :
‫ث‬ َ ‫ظ هن أَ ْكذَبُ ْال َحدَي‬ ‫ فَإ َ هن ال ه‬،‫ظ هن‬ ‫َإيها ُك ْم َوال ه‬
“Hatilah-hatilah kamu terhadap prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang
paling dusta”(Muttafaq ‘alaih). Bergaul dengan sesama manusia memerlukan kejujuran,
artinya kita harus memuji mereka bila mereka berlaku baik, Allah Swt berfirman :
‫شنَآنُ قَ ْو ٍم َعلَى أ َ هال ت َ ْع َدلُوا ا ْع َدلُوا ه َُو أَ ْق َربُ َللته ْق َوى َواتهقُوا‬ َ ‫ْط َوال َيجْ َر َمنه ُك ْم‬ َ ‫ش َهدَا َء َب ْال َقس‬
ُ َ‫َيا أَيُّ َها الهذَينَ آ َمنُوا ُكونُوا قَ هو َامينَ َ هّلِل‬
ُ
َ‫ير بَ َما تَ ْع َملون‬ ‫َّللاَ إَ هن ه‬
ٌ َ‫َّللاَ َخب‬ ‫ه‬
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al Maidah 5 : 8). Dan agama kita telah mengajarkan
bahwa dalam perbedaan pendapat, kita harus menghargai pihak lain dan melindungi hak-
haknya, Allah Swt berfirman :
‫اس أَ ْش َيا َء ُه ْم‬
َ ‫سوا النه‬ ُ َ‫َوالَ تَبْخ‬
“Dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya” (Al
A’raf 7 : 85). Barang siapa berlaku jujur dan istiqomah dengan sesama manusia, maka ia
sebenarnya telah menduduki keimanan yang tinggi, Ammar bin Yasri RA berkata :
‫اإل ْقت ََار‬
َ َ‫اق َمن‬ َ ‫ َو‬،‫سَلَ َم َل ْل َعالَ َم‬
ُ َ‫اإل ْنف‬ ‫ َوبَذْ ُل ال ه‬، َ‫اف َم ْن نَ ْفسَك‬ ُ ‫ص‬ َ ‫اإل ْن‬ َ : َ‫اإلي َمان‬َ ‫ث َم ْن َج َم َع ُه هن فَقَدْ َج َم َع‬ ٌ َ‫ثََل‬
“Tiga perkara bila terkumpul pada seseorang, maka telah terkumpul keimanan padanya :
berlaku adil terhadap dirimu, mengucapkan salam pada setiap orang, dan berinfak saat
kekurangan” (Bukhari dalam kitab Al Iman bab 20)
Para ulama berkata : keadilan termasuk sifat yang paling mulia, artinya seseorang hendaknya
mengetahui kebenaran yang berada pada dirinya dan melakukannya tanpa tuntutan” (Fathul
Bari karangan Ibnu Rajab 1/68)
Perbedaan pendapat tidak berarti harus bertengkar dan saling memutuskan hubungan, dan
barang siapa mengikuti nafsunya dan berlaku intoleran lalu terjadi pertikaian maka ia telah
menghancurkan dirinya
Ya Allah berilah kami keimanan yang baik, wujudkan pada kami indahnya segala kebaikan
akhlak dan kebaikan perbuatan, berilah kami perbuatan yang baik yang Engkau ridhai,
berilah kami taufik untuk mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati
orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas
firman-Mu :
‫سو َل َوأ ُ ْو َلي األ َ ْم َر َمن ُك ْم‬ ‫الر ُ‬ ‫َّللاَ َوأ َ َطيعُوا ه‬ ‫يَا أَيُّ َها ا هلذَينَ آ َمنُوا أَ َطيعُوا ه‬
‫‪“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di‬‬
‫‪antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).‬‬
‫سنه َة نَ َبيَ َه ْالك ََر َيم صلى هللا عليه وسلم‬ ‫آن ْالعَ َظ َيم‪َ ،‬وبَ ُ‬ ‫َّللاُ َوإَيها ُك ْم بَ ْالقُ ْر َ‬
‫نَفَ َعنَي ه‬
‫الر َحي ُم‬ ‫ور ه‬ ‫ْ‬
‫َّللاَ َلي َولَ ُك ْم‪ ،‬فَا ْستَ ْغ َف ُروهُ َإنههُ ه َُو الغَفُ ُ‬ ‫أ َقُو ُل قَ ْو َلي َهذَا َوأ ْست َ ْغ َف ُر ه‬
‫َ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ص َل‬ ‫سولُهُ‪ ،‬الله ُه هم َ‬ ‫َّللاَ َو َر ُ‬ ‫سيَدَنَا ُم َح همدًا َع ْبد ُ ه‬ ‫َّللاُ َوحْ دَهُ الَ ش ََريكَ لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َهد ُ أَ هن َ‬ ‫ب ْالعَالَ َمينَ ‪َ ،‬وأ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ إَلهَ إَاله ه‬ ‫ْال َح ْمد ُ َ هّلِلَ َر َ‬
‫ان َإلَى َي ْو َم‬ ‫س ٍ‬ ‫ص َحا َب َه أَجْ َمعَينَ ‪َ ،‬و َعلَى التها َبعَينَ لَ ُه ْم َبإَحْ َ‬ ‫طاه ََرينَ َو َعلَى أ َ ْ‬ ‫ط َي َبينَ ال ه‬ ‫س َي َدنَا ُم َح هم ٍد َو َعلَى آ َل َه ال ه‬ ‫ار ْك َعلَى َ‬ ‫س َل ْم َو َب َ‬
‫َو َ‬
‫َين‬
‫‪.‬الد َ‬
‫‪Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dg sebenar-benarnya takwa, dan merasalah‬‬
‫‪diawasi oleh-Nya dalam kesunyian dan keramaian dan ketahuilah bahwa bahwa sifat diatas‬‬
‫‪merupakan salah satu prinsip dasar agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw sebagai‬‬
‫‪rahmat bagi semesta alam, Allah Swt berfirman :‬‬
‫س ْلنَاكَ َإاله َرحْ َمةً َل ْل َعالَ َمينَ‬ ‫َو َما أ َ ْر َ‬
‫”‪“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam‬‬
‫‪(Al Anbiya’ 21 : 107).‬‬
‫‪Pada Beliau terdapat rahmat dalam dirinya, dalam akhlaknya, dalam pergaulannya dengan‬‬
‫‪semua makhluk, yang beriman maupun yang tidak, dan ketika dikatakan pada Beliau : wahai‬‬
‫‪Rasulullah, berdoalah atas kehancuran kaum musyrikin. Beliau menjawab :‬‬
‫ث لَعهاناً‪َ ،‬وإَنه َما ب َُعثْتُ َرحْ َمةً‬ ‫إَنَي لَ ْم أ ُ ْبعَ ْ‬
‫‪“Sesungguhnya Aku tidak diutus untuk melaknat, tetapi aku diutus sebagai rahmat” (Muslim‬‬
‫‪2599). Artinya sesungguhnya Aku diutus untuk mendekatkam manusia kepada Allah dan‬‬
‫‪kepada rahmat-Nya, dan aku tidak diutus untuk menjauhkan mereka dari rahmat-Nya.‬‬
‫‪Begitulah hendaknya seorang muslim menjadi rahmat terhadap sesama makhluk, mencintai‬‬
‫‪mereka, berusaha untuk menutupi kebutuhan mereka, menyebarkan kebaikan, kasih sayang‬‬
‫‪dan kesetiaan pada masyarakatnya dan bekerja untuk meninggikan dan memuliakan‬‬
‫‪negaranya.‬‬
‫ضا َء إَاله الدُّ َعا ُء »‪:‬‬ ‫َّللاُ َعلَ ْي َه بَ َها َع ْشراً») ( وقَا َل »‪«( ).:‬الَ يَ ُردُّ ْالقَ َ‬ ‫صلهى ه‬ ‫صَلَةً َ‬ ‫ي َ‬ ‫صلهى َعلَ ه‬ ‫َّللاَ ) (‪َ ‬م ْن َ‬ ‫سو ُل ه‬ ‫َوقَا َل َر ُ‬
‫س َل ُموا تَ ْس َلي ًما‪‬‬ ‫صلُّوا َعلَ ْي َه َو َ‬ ‫صلُّونَ َعلَى النه َبي َ َيا أَيُّ َها الهذَينَ آ َمنُوا َ‬ ‫َّللاَ َو َمَلئَ َكتَهُ يُ َ‬ ‫ُ‬
‫س َل ُموا َعلَى َم ْن أ َم ْرت ُ ْم ‪َ ‬إ هن ه‬ ‫صلُّوا َو َ‬ ‫َهذَا َو َ‬
‫َ‬
‫سَل َم َعل ْي َه‪ ،‬قا َل تَعَالى‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫صَلةَ َوال ه‬ ‫َ‬ ‫‪:‬بَال ه‬
‫الرا َشدَينَ ‪ :‬أَ َبي بَ ْك ٍر‬ ‫اء ه‬ ‫ض الله ُه هم َع َن ْال ُخلَفَ َ‬ ‫ار َ‬ ‫صحْ َب َه أَجْ َمعَينَ ‪َ ،‬و ْ‬ ‫س َي َدنَا َونَ َب َينَا ُم َح هم ٍد َو َعلَى آ َل َه َو َ‬ ‫ار ْك َعلَى َ‬ ‫س َل ْم َوبَ َ‬
‫ص َل َو َ‬ ‫الله ُه هم َ‬
‫ع لنَاَ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َين‪ .‬الل ُه هم ال تدَ ْ‬ ‫ه‬ ‫ان إَلى يَ ْو َم الد َ‬ ‫َ‬ ‫س ٍ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ه‬
‫ص َحابَ َة األك َر َمينَ ‪َ ،‬و َع َن التابَعَينَ َو َمن ت َبعَ ُه ْم بَإَحْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫سائَ َر ال ه‬ ‫ْ‬
‫ع َم َر َوعُث َمانَ َو َع َليٍ‪َ ،‬و َعن َ‬ ‫ْ‬ ‫َو ُ‬
‫ض ْيتَ َها‬ ‫شفَ ْيتَهُ‪َ ،‬والَ َم َيتًا َإاله َر َح ْمتَهُ‪َ ،‬والَ َحا َجةً َإاله قَ َ‬ ‫ض ْيتَهُ‪َ ،‬والَ َم َريضًا َإاله َ‬ ‫ذَ ْنبًا َإاله َغفَ ْرتَهُ‪َ ،‬والَ َه ًّما َإاله فَ هرجْ تَهُ‪َ ،‬والَ دَ ْينًا َإاله قَ َ‬
‫ار‬ ‫اب النه َ‬ ‫سنَةً‪َ ،‬وقَنَا َعذَ َ‬ ‫اآلخ َرةَ َح َ‬ ‫سنَةً َوفَي َ‬ ‫‪َ .‬ويَس ْهرت َ َها يَا َربه ْالعَالَ َمينَ ‪َ ،‬ربهنَا آتَنَا فَي الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫ب إَلَ ْي َها َم ْن قَ ْو ٍل أَ ْو َع َم ٍل‪ ،‬الله ُه هم إَنها نَ ْسأَلكَُ‬ ‫ار َو َما قَ هر َ‬ ‫ب إَلَ ْي َها َم ْن قَ ْو ٍل أ َ ْو َع َم ٍل‪َ ،‬ونَعُوذُ بَكَ َمنَ النه َ‬ ‫الله ُه هم إَنها نَ ْسأَلُكَ ْال َجنهةَ َو َما قَ هر َ‬
‫‪ْ .‬ال َجنهةَ لَنَا َو َل َوالدينَا‪َ ،‬و َل َم ْن لَهُ َح ٌّق َعلَ ْينَا‪َ ،‬و َل ْل ُم ْس َل َمينَ أَجْ َمعَينَ‬
‫الصحْ َة َو ْالعَافَيَ َة‪َ ،‬واجْ عَ ْلهُ يَا َربهنَا فَي َح ْف َظكَ‬ ‫ور َ‬ ‫شيْخ خليفة بن زايد‪َ ،‬وأَ َد ْم َعلَ ْي َه َم ْوفُ َ‬ ‫يس الد ْهولَ َة‪ ،‬ال ه‬ ‫ي أ َ ْم َرنَا َرئَ َ‬ ‫الله ُه هم َوفَ ْق َو َل ه‬
‫ي َع ْه َد َه األ َ َمينَ‬ ‫ت َو َو َل ه‬ ‫ارا َ‬ ‫اإل َم َ‬ ‫ام َ‬ ‫ضاهُ‪َ ،‬وأ َ َيدْ َإ ْخ َوانَهُ ُح هك َ‬ ‫ق الله ُه هم نَا َئ َبهُ َل َما ت ُ َحبُّهُ َوت َْر َ‬ ‫‪َ .‬و َعنَا َيتَكَ ‪َ ،‬و َوفَ َ‬
‫ت الذَينَ‬ ‫ه‬ ‫ارا َ‬ ‫اإل َم َ‬ ‫شيُو َخ َ‬ ‫شيْخ َمكتوم‪َ ،‬و ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ش ْيخ زَ ايَد‪َ ،‬وال ه‬ ‫ار َح َم ال ه‬ ‫ه‬ ‫َ‬
‫اء َم ْن ُه ْم َواأل ْم َواتَ‪ ،‬الل ُه هم ْ‬ ‫ت األَحْ يَ َ‬ ‫الله ُه هم اغ َف ْر َل ْل ُم ْس َل َمينَ َو ْال ُم ْس َل َما َ‬
‫امنَا َو َم ْن لَهُ َح ٌّق َعلَ ْينَا‬ ‫ُ‬
‫غ ْف َرانَكَ َو َرحْ َمتَكَ آبَا َءنَا َوأ هم َها َتنَا َو َج َمي َع أَ ْر َح َ‬ ‫‪.‬ا ْنتَقَلُوا َإلَى َرحْ َمتَكَ ‪َ ،‬وأَد َْخ َل الله ُه هم فَي َع ْف َوكَ َو ُ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫سانا‪َ ،‬واغ َف َر الل ُه هم َلك َل َمن بَنَى‬ ‫ه‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫صا َل ًحا َوإَحْ َ‬ ‫اب َل َم ْن بَنَى َهذَا ْال َمس َْجدَ َو َل َوا َلدَ ْي َه‪َ ،‬و َلك َل َمن َع َم َل فَي َه َ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫الله ُه هم إنها نَ ْسأ َلُكَ ْال َم ْغ َف َرة َ والث ه َو َ‬
‫‪.‬لَكَ َمس َْجدًا يُذْك َُر فَي َه ا ْس ُمكَ‬
‫سائَ َر َبَلَ َد ْالعَالَ َمينَ‬ ‫علَ ْي َها األ َ ْمنَ َواأل َ َمانَ َوعلَى َ‬ ‫طنَ ‪َ ،‬وأ َ َد ْم َ‬‫ظ َه َر َم ْن َها َو َما بَ َ‬ ‫ت َمنَ ْال َفت ََن َما َ‬ ‫ارا َ‬ ‫اإل َم َ‬‫ظ دَ ْولَةَ َ‬ ‫‪( ).‬الله ُه هم احْ فَ ْ‬
‫ص َنعُونَ ‪( )‬‬ ‫َّللاُ َي ْعلَ ُم َما تَ ْ‬ ‫َّللاَ أَ ْك َب ُر َو ه‬ ‫َاء َو ْال ُمنك ََر َولَ َذ ْك ُر ه‬ ‫صَلة َ ت َ ْن َهى َع َن الفَحْ ش َ‬ ‫صَلة َ َإ هن ال ه‬ ‫يم ‪َ ‬وأَقَ َم ال ه‬ ‫َّللاَ ْال َع َظ َ‬
‫اذْ ُك ُروا ه‬
‫كروهُ علَى نَ َع َم َه يَ َزدْك ْمُ‬ ‫ْ‬
‫يَذك ْرك ْم‪َ ،‬واش ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬

Вам также может понравиться