Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
FIYAN PUTRA SATRIA JAYA
F1A 108 039
Oleh :
FIYAN PUTRA SATRIA JAYA
F1A 108 039
1. Pembimbing Utama
ii
Artikel Ilmiah
Oleh :
FIYAN PUTRA SATRIA JAYA
F1A 108 039
1. Penguji I
2. Penguji II
3. Penguji III
iii
NORMALISASI SUNGAI REMENENG UNTUK PENGENDALIAN BANJIR DI KELURAHAN
BABAKAN KOTA MATARAM
ABSTRAK
Sungai Remeneng adalah salah satu anak sungai unus yang terletak di Kelurahan Babakan
Kota Mataram. Panjang Sungai Remeneng yang akan dinormalisasi yaitu + 868,045 m, dimana pada
saat musim hujan sering terjadi banjir di bagian hilir sungai. Meluapnya air Sungai Remeneng
disebabkan karena perubahan tata. Perubahan tata guna lahan menyebabkan peningkatan debit
limpasan air hujan karena bertambah luasnya lapisan kedap air, sehingga akan menambah debit air di
Sungai Remeneng. Selain karena perubahan tata guna lahan, banjir pada Sungai Remeneng juga
disebabkan karena berkurangnya kapasitas pengaliran sungai tersebut. Pengurangan kapasitas
pengaliran sungai ini disebabkan oleh pengendapan dari erosi tanggul sungai yang berlebihan,
sedimentasi ini menyebabkan terjadinya pendangkalan tampang saluran pada sungai.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kapasitas eksisting sungai dalam
mengalirkan debit banjir dan normalisasi Sungai Remeneng sebagai upaya penanggulangan banjir.
Upaya penanggulangan banjir direncanakan menggunakan perbaikan penampang sungai dengan
memperbesar kapasitas pengaliran sungai (normalisasi). Analisa profil aliran dilakukan dengan
menggunakan program HEC-RAS Version 4.1.5.
Dari hasil perhitungan didapat debit banjir rancangan Q25th sebesar 13,693 m3/dt. Upaya
Normalisasi dengan pelebaran penampang sungai dengan bentuk trapesium dengan lebar 7 m;
kemiringan lereng 1:1 dengan tinggi saluran 1,8 m. Setelah penangan normalisasi, Sungai Remeneng
mampu menampung debit banjir dengan kala ulang 25 tahun. Dari analisis stabilitas tanggul didapat
angka keamanan yang memenuhi persyaratan untuk keamanan terhadap penggeseran, penggulingan
dan kapasitas dukung tanah.
Kata kunci : Banjir, Normalisasi, Stabilitas
1. Pendahuluan
Sungai mempunyai peranan yang Salah satu fenomena alam yang menimbulkan
sangat penting bagi perkembangan peradaban kerugian besar yang selalu mengancam
manusia, terutama menyediakan daerah-daerah beberapa wilayah di Indonesia adalah bencana
subur yang umumnya terletak di lembah-lembah banjir. Pada umumnya, banjir disebabkan oleh
sungai dan sumber mata air sebagai sumber curah hujan yang tinggi dalam durasi lama
kehidupan yang paling utama bagi manusia. sehingga menimbulkan aliran permukaan
Demikian pula sungai menyediakan dirinya karena daya infiltrasi tanah yang kurang baik
sebagai sarana transportasi guna meningkatkan serta kondisi daerah pengaliran sungai yang
mobilitas dan komunikasi antar manusia. tidak mampu menahan air hujan.
Bagaimanapun juga, sungai-sungai sebagai
saluran pembuang yang terbentuk secara Meskipun tidak dapat dicegah, banjir
alamiah dan berfungsi sebagai saluran dapat diusahakan untuk dikendalikan. Usaha
penampung air hujan yang turun diatas pengendalian banjir tidak bertujuan untuk
permukaan bumi dan mengalirkan ke laut dan ke menghilangkan sama sekali kemungkinan
danau. terjadinya banjir, tetapi hanya memperkecil
kemungkinan tersebut sampai batas tertentu.
Indonesia merupakan wilayah yang Batas ini biasanya dinyatakan dalam bentuk
rawan terhadap berbagai jenis bencana alam. besarnya debit puncak banjir untuk periode
Bencana alam dapat mengakibatkan terjadinya ulang tertentu, misalnya lima tahun, sepuluh
kerusakan dan kehancuran lingkungan yang tahun, lima puluh tahun dan seterusnya.
pada akhirnya dapat menyebabkan korban jiwa,
kerugian harta benda dan kerusakan Penanggulangan banjir merupakan
pembangunan yang telah dibangun selama ini. salah satu usaha dalam rangka pengendalian
banjir, sedangkan pengendalian banjir
1
merupakan salah satu manfaat dari pengaturan 1. Mengetahui berapa besarnya debit banjir
sungai. Pengaturan sungai pada dasarnya rencana,
adalah upaya untuk memperoleh manfaat 2. Mengetahui berapa kapasitas pengaliran
sebesar-besarnya dan mengurangi sungai,
kerusakan/kerugian sampai sekecil-kecilnya. 3. Menentukan alternatif penanganan untuk
memperbesar kapasitas pengaliran sungai.
Sungai Remeneng adalah salah satu
anak sungai unus yang terletak di Kelurahan 1.4 Manfaat Penelitian
Babakan Kota Mataram. Panjang Sungai Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
Remeneng yang akan dinormalisasi yaitu + maka penelitian ini diharapkan dapat
841.96 m, dimana pada saat musim hujan sering memberikan manfaat sebagai berikut :
terjadi banjir di bagian hilir sungai. Meluapnya air 1. Mencegah dan melindungi fasilitas umum
Sungai Remeneng disebabkan karena dan pemukiman warga dari ancaman
perubahan tata guna lahan yang sangat pesat. bahaya banjir.
Pada daerah hulu dan hilir Sungai 2. Menekan angka kerugian baik material
Remeneng mengalami perubahan tata guna maupun korban jiwa akibat banjir.
lahan. Perubahan tata guna lahan yang 3. Memberikan informasi, masukan dan
sebelumnya adalah daerah persawahan yang rekomendasi kepada pihak atau instansi
merupakan daerah retensi banjir (daerah terkait sebagai upaya penanggulangan
resapan) berubah menjadi daerah pemukiman bencana banjir.
dan kawasan industri. Perubahan tata guna 4. Memberikan masukan pengetahuan
lahan menyebabkan terjadinya perubahan debit khususnya bagi mahasiswa teknik sipil
limpasan air hujan pada kawasan tersebut, tentang normalisasi sungai.
dimana air hujan tidak dapat diserap maksimal
oleh tanah. Peningkatan volume limpasan 1.5 Batasan Masalah
umumnya terjadi akibat bertambah luasnya Batasan masalah pada penelitian ini
lapisan kedap air, sehingga akan terjadi resiko adalah sebagai berikut :
genangan pada kawasan tersebut dan 1. Perencanaan bangunan pengendali banjir
menambah debit air di Sungai Remeneng. pada daerah yang mengalami banjir yaitu di
Kelurahan Babakan dan lingkungan yang
Selain karena perubahan tata guna ada disekitarnya,
lahan, banjir pada Sungai Remeneng juga 2. Data hujan yang dipakai dari tahun 2000 s/d
disebabkan karena berkurangnya kapasitas tahun 2011 pada stasiun hujan
tampungan sungai tersebut. Pengurangan Cakranegara,
kapasitas tampungan sungai ini disebabkan 3. Tidak dilakukan analisis ekonomi.
oleh pengendapan dari erosi DAS dan erosi
tanggul sungai yang berlebihan, sedimentasi ini 2. Dasar Teori
menyebabkan terjadinya pendangkalan
tampang saluran pada sungai. Salah satu usaha 2.1 Analisis Hidrologi
untuk mengurangi dampak banjir pada daerah a. Analisis Data Curah Hujan
hilir Sungai Remeneng dapat dilakukan dengan Ada tiga macam cara yang umum dipakai
memperbesar kapasitas tampungan saluran dalam menghitung hujan rata-rata suatu
sungai tersebut. kawasan, yaitu :
1.2 Rumusan Masalah 1) Rata-rata aljabar
Berdasarkan uraian latar belakang di atas 2) Metode poligon thiesen
dapat dirumuskan permasalahan sebagai 3) Metode isohyet
berikut : b. Uji Konsistensi Data
1. Berapakah besar debit banjir rencana pada Data hujan yang diperoleh dan
Sungai Remeneng? dikumpulkan dari instansi pengolahnya perlu
2. Berapakah kapasitas pengaliran Sungai mendapat perhatian. Beberapa kemungkinan
Remeneng saat ini? kesalahan dapat terjadi sehingga data yang ada
3. Apa alternatif penanganan untuk menjadi tidak konsisten. Untuk menguji ketidak
memperbesar kapasitas pengaliran Sungai panggahan antara data dalam stasiun itu sendiri
Remeneng? dengan mendeteksi pergeseran nilai rata-rata
(mean), yaitu dengan metode RAPS (Rescaled
1.3 Tujuan Penelitian Adjusted Partial Sums).
Terkait dengan rumusan masalah diatas,
maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian
ini adalah :
2
c. Analisis Frekuensi Curah Hujan 2
Rencana R t 3
Jenis distribusi frekuensi yang banya
R t 24 x
t T
digunakan dalam hidrologi yaitu (Soemarto,
dengan:
1987) :
Rt = curah hujan rata-rata sampai
1. Agihan Normal,
jam ke-t (mm)
2. Agihan Log Normal,
R24 = curah hujan harian maksimum
3. Agihan Log Person Tipe III,
dalam 24 jam (mm)
4. Agihan gumbel.
T = periode hujan (jam)
Tabel 1. Syarat penentuan agihan t = jumlah jam hujan (jam)
No Agihan Syarat
1 Agihan Normal Cs = 0, Ck = 3 2) Hidrograf satuan sintetik Nakayasu
2 Agihan Log Normal Cs = 3Cv Rumus dari Hidrograf Satuan Nakayasu
3 Agihan Gumbel Cs = 1.4, Ck = 5.4 adalah sebagai berikut (CD. Soemarto,
4 Agihan Log Person Tidak ada syarat 1987).
III (seluruh nilai c.Ax .R0
diluar ketiga Qp
agihan lainnya) 3,6(0,3Tp T0,3 )
kelompok ke-I,
Qd Qp 0,3 0, 3
Fgl
M W
1,5
ΣP 6e
q V 1 bila e
B
M gl
B B 6
dengan: 2Σ M V B
q bila e
∑Mw = Wb1 3B - 2e 6
∑Mgl = ∑P ah h1 + ∑P av B
∑Mw = momen yang melawan penggulingan
B ΣM V ΣM h
(tm) e
∑Mgl = momen yang mengakibatkan 2 ΣPV
penggulingan (tm)
W = berat tanah di atas pelat fondasi +
berat sendiri dinding penahan (t)
B = lebar kaki dinding penahan (m)
4
3. Metode Penelitian hujan yang diperoleh adalah data hujan harian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di selama 12 tahun yaitu dari tahun 2000 sampai
Sungai Remeneng yang terletak di Kelurahan tahun 2011. Untuk perencanaan normalisasi
Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota sungai data curah hujan yang digunakan adalah
Mataram. data curah hujan harian maksimum.
Untuk α =5%
Maka, syarat : Xh2(hitung) < Xh2
5,33 < 5,991
Kesimpulan : Hipotesa Log Person Type III
diterima. Gambar 6. Tampilan cross section Sungai
Remeneng patok FT.27 kondisi eksisting
6
Gambar 6. Tampilan cross section Sungai
Remeneng patok FT.0 kondisi eksisting dengan
Gambar 7. Potongan memanjang Sungai
Q25th
Remeneng kondisi Eksisting
7
Tabel 9. Hasil perhitungan elevasi muka air Dari hasil analisis profil muka air pada
maksimum serta kondisi setiap penampang kondisi rencana dengan program HEC-RAS
eksisting Sungai Remeneng untuk kala ulang dapat diketahui kapasitas tampungan rencana
25 tahun Sungai Remeneng mampu menampung
Patok Station
Ch Elv. WS Elv. LOB Elv. ROB Elv. Kondisi Tebing besarnya debit banjir kala ulang 25 tahun.
(m) (m) (m) (m) Kiri Kanan
FT.0 868.045 98.550 100.330 100.014 100.144 meluap meluap
FT.1 843.526 98.650 100.320 99.740 100.080 meluap meluap
FT.2 818.516 98.670 100.310 99.806 100.100 meluap meluap
FT.3 793.516 98.680 100.300 99.880 100.110 meluap meluap
FT.4 768.516 98.690 100.260 100.391 100.130 meluap
FT.5 747.596 98.700 100.270 99.665 99.462 meluap meluap
FT.6 718.056 98.700 100.220 99.720 99.962 meluap meluap
FT.7 693.056 98.790 100.190 99.770 100.260 meluap
FT.8 668.056 98.830 100.170 100.004 100.350 meluap
FT.9 640.066 98.500 100.140 99.874 100.444 meluap
FT.10 618.076 98.600 100.140 99.980 100.000 meluap meluap
FT.11 593.076 98.670 99.920 100.060 100.250
FT.12 564.186 98.430 100.060 99.557 100.091 meluap
FT.13 539.996 98.470 100.020 99.632 99.872 meluap meluap
FT.14 514.996 98.530 99.990 99.832 99.952 meluap meluap
FT.15 490.006 98.580 99.950 99.746 99.746 meluap meluap
Gambar 11. Tampilan cross section Sungai
FT.16 470.496 98.620 99.940 99.431 99.790 meluap meluap Remeneng patok FT.0 setelah normalisasi
FT.17 440.536 98.550 99.810 99.422 99.752 meluap meluap
FT.18 415.546 98.480 99.900 99.174 99.308 meluap meluap
FT.19 391.556 98.420 99.880 99.080 99.250 meluap meluap
FT.20 366.556 98.380 99.870 99.150 99.280 meluap meluap
FT.21 341.556 98.330 99.840 99.220 99.300 meluap meluap
FT.22 327.421 98.180 99.840 99.249 99.232 meluap meluap
FT.23 314.969 98.240 99.850 99.180 99.102 meluap meluap
FT.24 288.989 98.280 99.850 99.219 98.919 meluap meluap
FT.25 258.239 98.040 99.810 99.180 99.296 meluap meluap
FT.26 233.259 98.190 99.830 99.342 99.184 meluap meluap
FT.27 206.249 98.250 99.800 99.582 99.285 meluap meluap
FT.28 181.259 98.340 99.780 99.410 99.257 meluap meluap
FT.29 166.759 98.450 99.600 99.652 99.272 meluap
FT.30 146.791 98.420 99.660 99.565 100.430 meluap
FT.31 127.281 98.500 99.700 99.475 99.280 meluap meluap
FT.32 117.061 98.530 99.670 99.380 99.398 meluap meluap Gambar 12. Tampilan cross section Sungai
FT.33 101.521 98.590 99.670 99.328 99.437 meluap meluap
FT.34 76.501 98.690 99.560 99.275 99.441 meluap meluap
Remeneng patok FT.237 setelah normalisasi
FT.35 52.848 97.970 99.620 99.157 99.459 meluap meluap
FT.36 28.398 98.550 99.560 99.132 99.128 meluap meluap
FT.37 15.530 98.540 99.540 99.024 99.498 meluap meluap
FT.38 0.000 98.500 98.950 99.000 99.819
Sumber Perhitungan
8
Tabel 9. Hasil perhitungan elevasi muka air
maksimum serta kondisi rencana setiap
penampang Sungai Remeneng untuk kala a. Stabilitas Terhadap Gaya Guling
ulang 25 tahun
7,093
Fgl 3,689 1,5 (OK)
Min Ch WS Elv. Tinggi LOB Elv. ROB Elv. 1,923
Patok Station
Elv. (m) (m) Jagaan (m) (m) (m)
FT.0 868.045 98.640 99.850 0.60 100.450 100.450
FT.1 843.526 98.620 99.830 0.60 100.430 100.430
b. Stabilitas Terhadap Gaya Geser
FT.2 818.516 98.600 99.800 0.60 100.400 100.400
FT.3 793.516 98.580 99.780 0.60 100.380 100.380
Fgs
4,1 1 9,989 tg 16,67 1,620 1,5 (OK)
FT.4 768.516 98.560 99.760 0.60 100.360 100.360 11,379
FT.5 747.596 98.540 99.740 0.60 100.340 100.340
FT.6 718.056 98.520 99.720 0.60 100.320 100.320
FT.7 693.056 98.500 99.700 0.60 100.300 100.300 c. Stabilitas Terhadap Daya Dukung
FT.8 668.056 98.480 99.680 0.60 100.280 100.280
FT.9 640.066 98.460 99.650 0.60 100.250 100.250
7,309 3 (OK)
103,390
FT.10 618.076 98.440 99.630 0.60 100.230 100.230
F
14,146
FT.11 593.076 98.430 99.610 0.60 100.210 100.210
FT.12 564.186 98.400 99.590 0.60 100.190 100.190
FT.13 539.996 98.380 99.570 0.60 100.170 100.170 Dari hasil perhitungan stabilitas di atas
FT.14 514.996 98.370 99.540 0.60 100.140 100.140 dinding penahan tanggul rencana aman
FT.15 490.006 98.350 99.520 0.60 100.120 100.120
FT.16 470.496 98.330 99.500 0.60 100.100 100.100
terhadap gaya – gaya yang bekerja.
FT.17 440.536 98.310 99.480 0.60 100.080 100.080
FT.18 415.546 98.290 99.450 0.60 100.050 100.050 5. Penutup
FT.19 391.556 98.270 99.430 0.60 100.030 100.030
FT.20 366.556 98.250 99.410 0.60 100.010 100.010 5.1 Kesimpulan
FT.21 341.556 98.230 99.380 0.60 99.980 99.980
FT.22 327.421 98.220 99.370 0.60 99.970 99.970 Dari hasil perhitungan dan pembahasan
FT.23 314.969 98.210 99.360 0.60 99.960 99.960
FT.24 288.989 98.190 99.340 0.60 99.940 99.940
dapat diambil kesimpulan antara lain sebagai
FT.25 258.239 98.170 99.300 0.60 99.900 99.900 berikut:
FT.26 233.259 98.150 99.270 0.60 99.870 99.870 1) Dari hasil perhitungan didapatkan
FT.27 206.249 98.130 99.240 0.60 99.840 99.840 besarnya debit banjir dengan kala ulang
FT.28 181.259 98.110 99.210 0.60 99.810 99.810
25 tahun sebesar 13,693 m3/dt, yang
FT.29 166.759 98.100 99.200 0.60 99.800 99.800
FT.30 146.791 98.080 99.170 0.60 99.770 99.770 digunakan untuk simulasi hidrolik
FT.31 127.281 98.070 99.150 0.60 99.750 99.750 dengan software HEC-RAS pada
FT.32 117.061 98.060 99.130 0.60 99.730 99.730 kondisi eksisting dan perencanaan
FT.33 101.521 98.050 99.110 0.60 99.710 99.710 normalisasi Sungai Remeneng.
FT.34 76.501 98.030 99.080 0.60 99.680 99.680
FT.35 52.848 98.010 99.040 0.60 99.640 99.640
2) Berdasarkan hasil simulasi
FT.36 28.398 97.990 99.000 0.60 99.600 99.600 menggunakan software HEC-RAS
FT.37 15.530 97.980 98.980 0.60 99.580 99.580 dapat diketahui kapasitas tampungan
FT.38 0.000 97.970 98.950 0.60 99.550 99.550 eksisting Sungai Remeneng tidak
Sumber Perhitungan
mampu menampung besarnya debit
banjir kala ulang 25 tahun, ini terbukti
4.4 Analisis Stabilitas
dengan terlampauinya titik batas alur
Setelah memperoleh nilai dimensi (overbank) sungai.
penampang sungai maka perencanaan tanggul 3) Alternatif penanganan untuk
harus aman terhadap beberapa hal yaitu: pengendalian banjir yaitu dengan
a. Stabilitas Terhadap Gaya Guling menormalisasi sungai untuk
b. Stabilitas Terhadap Gaya Geser memperbesar kapasitas tampungan
c. Stabilitas Terhadap Daya Dukung Sungai Remeneng. Dari hasil
perencanaan dan simulasi didapatkan
dimensi penampang sungai dengan
lebar dasar sungai 7 meter, kemiringan
tebing kiri dan kanan (1:1), dan tinggi
saluran 1,8 meter.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam
studi ini yaitu dalam perencanaan
penanggulangan banjir sungai hendaknya tidak
Gambar 15. Pembebanan dinding penahan hanya memperhatikan aspek teknis saja, tetapi
tanggul harus memperhatikan juga aspek non teknis,
misalnya merubah perilaku masyarakat dengan
9
meningkatkan kesadaran untuk menjaga Triatmojo, B., 1994, Hidraulika II, Beta Offset,
keseimbangan sungai. Yogyakarta.
6. Daftar Pustaka
10