Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODOLOGI PENELITIAN
preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu :
Tanaman Ara diperoleh dari daerah Tanggamus yang diambil pada bulan
Agustus 2014 berupa akar keras yang terdapat di dalam tanah. Diambil 5 kg lalu
langsung selanjutnya dipisahkan kulit dari bagian batang dan digiling menjadi
B. Bahan Penelitian
serbuk magnesium, serbuk DPPH, serbuk Natrium asetat anhidrat, serbuk AlCl3,
C. Peralatan
corong pisah.
28
Penelitian dilakukan di :
Bandung.
E. Cara Kerja
dengan KLT. Jenis KLT yang digunakan adalah KLT GF254 yang telah diaktivasi
1. Uji Pendahuluan
Sejumlah 1,0 g serbuk bahan ditambah 100 mL air panas (80oC), aduk dan
didiamkan selama 5 menit dan saring. Filtrat digunakan sebagai larutan uji.
pekat dan 2 mL amil alkohol dikocok dengan kuat dan biarkan memisah.
29
Terbentuknya warna kuning hingga merah jingga pada lapisan amil alkohol
Sejumlah 105 g serbuk kering akar tanaman Ara diekstraksi secara maserasi
kemudian diekstraksi dengan etanol 70% berkali-kali hingga diperoleh filtrat jenih.
diperoleh ekstrak kental (Adam et al., 2002; Fan et al., 2006). Selanjutnya yang
digunakan untuk penelitian adalah ekstrak etanol. Bagan isolasi simplisia tersebut
dan dipekatkan sehingga diperoleh ekstrak kental heksana (Fraksi A). Fraksi air
hingga diperoleh fraksi kloroform pekat (Fraksi B). Fraksi air diekstraksi kembali
fraksi kental etil asetat (Fraksi C). Fraksi air diekstraksi kembali menggunakan
pekat (Fraksi D)(Harborne, 1987; Qing et al., 2005). Diagram alir dari proses
dengan mengambil sejumlah 10 mg fraksi kental di atas dan diuji seperti prosedur
dalam fraksi di atas, karena bila hasilnya nol berarti bisa saja hasil positif pada uji
metode yang diperkenalkan oleh Chang et al. (2002). Metode ini menetapkan
0,5 mL larutan lalu tambahkan 1,5 mL metanol; 0,1 mL AlCl 3 10%; 0,1 mL Na
asetat anhidrat 1M dan 2,8 mL aquades. Inkubasi selama 30 menit lalu ukur
Sampel uji ekstrak kloroform dengan konsentrasi 1000 g/mL dan ekstrak etil
0,1 mL Na asetat anhidrat 1M dan 2,8 mL aquades. Inkubasi selama 30 menit lalu
kadar kuersetin standar yang telah diukur absorbansinya sehingga kadar total
Jarak rambat : 10 cm
Pengembangan : Menaik
sitroborat. Bercak positif flavonoid ditandai dengan warna kuning yang berpendar
4. Kromatografi Kolom
menggunakan eluen yang akan dipakai berupa penambahan silika gel dengan
komposisi berat ekstrak dan silika gel (1 : 10). Impregnasi dilakukan agar
kolom akan lebih teratur dan terkontrol. Eluen yang digunakan sama dengan
eluen pada proses KLT yang diperoleh dengan cara optimasi. Hasil elusi
tereluen dikontrol dengan melakukan penotolan pada plat KLT. Untuk vial yang
indikasi antioksidan yaitu dengan melihat pola kromatogram pada plat KLT yang
DPPH 0,2%. Positif antioksidan ditandai dengan perubahan warna larutan DPPH
Larutan pereaksi adalah DPPH dalam metanol yang selalu dibuat baru dan
dijaga pada suhu rendah dan terlindung dari cahaya. Larutan DPPH dibuat pada
konsentrasi yang memberi serapan pada angka sekitar 1,0 yaitu pada konsentrasi
diperoleh konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan 50 ppm. Selanjutnya tambahkan DPPH
50 g/mL dengan perbandingan volume yang sama (1:1) pada setiap seri
konsentrasi dan diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37oC. Absorbansi diukur
pada 515 - 517 nm tergantung pada maksimal hasil optimasi. Untuk kontrol
Prosentase daya
separuh dari kekuatan radikal bebas DPPH. Interpretasi dari IC 50 seperti pada
Tabel 6 berikut.