Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB IV

ASPEK KESELAMATAN

Aspek keselamatan sangat penting dalam operasional sebuah instalasi. Dengan


memperhatikan aspek keselamatan dalam hal perancangan dan operasionalnya, instalasi tersebut
secara langsung telah menjaga kontinuitas dan efisiensi operasionalnya.
Kecelakaan dalam operasional suatu instalasi hanya akan mengakibatkan kerugian bagi
instalasi tersebut. Karena mungkin selain dapat menyebabkan kerugian akibat kehilangan
properti atau aset . Kecelakaan juga dapat menyebabkan suatu instalasi kehilangan sebagain
sumber daya manusia yang untuk mencetaknya sendiri dubutuhkan waktu dan investasi. Berikut
adalah beberapa pendekatan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

IV.1 PPE (Personal Protective Equipment)


Personal Protective Equipment atau Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja
itu sendiri dan orang di sekelilingnya .Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
- Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
- Sabuk Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain
yang serupa (mobil,pesawat, alat berat, dan lain-lain)
- Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat.
Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam
atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
- Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
- Tali Pengaman (Safety Harness) .Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian.
Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.

14
15

- Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja
di tempat yang bising.
- Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja.
- Masker (Respirator)Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat
dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
- Pelindung wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing
saat bekerja
- Jas Hujan (Rain Coat) Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja
pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang benar-benar
sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L 'Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan')

IV.2 Penggunaan Peralatan dan Instalasi Lain

Selain menggunakan Personel Protective equipment, untuk menunjang keselamatan dapat


digunakan berbagai peralatan lainnya yang digunakan untuk meminimalisasi resiko yang
mungkin muncul selama proses operasional. Berbagai peralatan lain yang dapat digunakan
untuk menunjang aspek keselamatan seperti :
1. Fire fighting system
Sesuai dengan namanya, fire fighting system digunakan untuk melindungi dari bahaya
kebakaran. Konsep fire fighting system di bangunan menurut pendekatan sistemik (NFPA
550) terbagi menjadi 2 bagian utama yaitu (a) Pencegahan penyalaan, dan (b)
pengelolaan pengaruh kuat (impact) kebakaran. Pencegahan termasuk pengendalian
sumber panas-energi, pengendalian interaksi sumber-bahan bakar, dan pengendalian
bahan bakar.

Alat-alat yang dapat dikategorikan sebagai bagian dari fire fighting system meliputi :
- Alat pemadam api ringan (APAR) tidak hanya dapat ditempatkan di area proses
utama, namun juga dapat ditempatkan di building area. Tipe dan ukuran dari APAR
dapat diatur berdasarkan lokasi ditempatkannya APAR.
- Fire detector
16

Sistem deteksi kebakaran (fire detector) terdiri dari beberapa macam, bisa pilih: flame
detector (detektor nyala api), heat detector (detector panas), dan smoke detector
(asap) mana yang sesuai untuk diaplikasikan. Ketiganya termasuk alat untuk
mendeteksi kebakaran secara dini. Kejadian kebakaran karena terpenuhinya 3 unsur
(fire chain): fuel (hidrokarbon), heat, and oxigen. Pencegahannya memutus rantai
tersebut dengan meniadakan salah satu dari ketiga unsur. Fire detector juga dapat
diarahkan sebagai initiator bagi berfungsinya emergency shutdown system atau
dengan membuka valve yang berfungsi untuk memadamkan kebakaran.
- Sistem sprikler otomatis
Sistem sprinkler otomatik adalah adalah kombinasi dari deteksi panas dan
pemadaman, ia bekerja secara otomatik penuh tanpa bantuan orang atau sistem lain.
Sehingga system ini merupakan sistem penanggulangan/ pemadaman kebakaran yang
paling efektif dibandingkan dengan sistem hidran dan lainnya. Sebuah studi di
Australia & New Zealand memberikan angka keberhasilan mencapai 99%
- Fire Truck yang dioperasikan oleh fire brigade yang berfungsi untuk menangani
kebakaran dalam skala yang lebih besar yang baik yang berada di dalam plant
maupun yang berada di luar plant yang berpotensi menjalar kedalam plant.
- Hydrant
Hydrant adalah sistem pemadam api yang ditempatkan di suatu titik yang menggunakan
media air, secara sistemnya tidak berbeda dengan sistem pompa air yang ada dirumah,
dimana terdiri atas tempat penyimpanan air (reservoir) ,sistem distribusi , dan sistem
pompa hydrant
2. Emergency Shutdown
Plant dilengkapi dengan sistem ESD (Emergency Shut Down). Piranti ESD dapat
ditempatkan dengan aman langsung pada pada plant atau pada control room. Sirkuit ESD
akan bekerja secara hardware dan fungsinya tidak bergantung pada software komputer.
Selain dengan perintah manusia, ESD dapat diprogramkan untuk teraktifkan setelah
mendapat dinyal dari fire detector system.
3. Safety signed
Safety signed sangat penting untuk mengingatkan akan suatu bahaya yang mungkin
muncul dari suatu area atau pekerjaan. Juga sebagai pemandu dalam proses evakuasi
17

4. Eyewash &MSDS
Potensi dimana mata terkena cipratan bahan-bahan kimia dapat terjadi di tempat-tempat
dimana terdapat aktifitas penanganan bahan-bahan kimia , sehingga di tempat-tempat
tersebut perlu disediakan eyewash untuk berjaga-jaga . Serta MSDS mengenai risiko
yang mungkin ditimbulkan dari bahan – bahan kimia yang sedang ditangani.
5. Diesel Generator & Emergency Lighting.
Apabila generator gas yang bertugas untuk menyuplai daya mengalami malfungsi,
generator diesel digunakan untuk mensuplai daya pada beberapa peralatan yang harus
tetap berjalan pada keadaan apapun. Diesel generator dapat dikategorikan sebagai UPS.
UPS adalah kependekan dari Uninteruptable Power System yang berfungsi sebagai
penstabil tegangan dan penanggung daya untuk beberapa waktu saat padam listrik. UPS
diharapkan dapat membackup dan beroperasi dalam waktu minimal 8 jam. Lampu darurat
juga dapat disediakan untuk memastikan tidak ada pekerja yang terjebak dalam
kegelapan pada saat situasi darurat. Lampu darurat juga sebaiknya ditenagai oleh sumber
tenaga indpendent yang tetap mampu beroperasi pada kondisi apapun.
6. Assembly Point ( Tempat berkumpul)
Assembly point adalah tempat orang-orang berkumpul setelah pelaksanaan evakuasi
dalam situasi darurat. Biasanya Assembly point berada di dekat main gate.

IV.3 Transportasi
Transportasi merupakan masalah yang krusial dalam hal operasional suatu instalasi. Oleh
karena itu penataan dan pengaturan transporasi perlu diperhatikan terutama mengenai faktor
keselamatan dan keamanan dalam hal transportasinya. Oleh karena itu, beberapa pendekatan
dapat dilakukan untuk menunjang keselamatan dalam hal transportasi.
Pendekatan pertama adalah penataan jalan dan dilengkapi dengan marka jalan yang
membatasi baik lajur kendaraan maupun lajur pejalan kaki agar tidak ada pejalan kaki yang
berjalan beriringan dan mengganggu laju kendaraan di tengah jalan . Selain itu perlu dilakukan
penambahan rambu-rambu lalu lintas yang menunjukkan kecepatan maksimal kendaraan yang
lewat untuk meminimalisasi terjadinya tabrakan. Rambu peringatan pada instalasi juga sangat
penting untuk ditunjukkan, contohnya jika ada jalur pejalan kaki yang menyebrang jalan yang
18

biasa dilewati oleh kendaraan . Yang bertujuan untuk melindungi pejalan kaki . Contoh rambu
peringatan adalah larangan untuk menggunakan hp saat berjalan kaki.
Selain itu, pada kendaraan-kendaraan operasional yang digunakan untuk berlalu-lalang
di dalam area plant sebaiknya dipasang muffler cutter protection untuk memastikan tidak
terciptanya bunga api yang dapat mengkibatkan ledakan jika ada flammable gas yang terlepas di
area plant pada saat kendaraan tersebut melintas.

Вам также может понравиться