Вы находитесь на странице: 1из 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI

Disusun oleh :

Eka Ratnaningsih

NIM : 433131490117021

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA KARAWANG
Jl. Pangkal Perjuangan Km. 1 By Pas Karawang
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI

Pokok Pembahasan : Nyeri


Sub Pokok Pembahasan : Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Sasaran : Nona A dan Keluarga
Jam : 08.30 – 09.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tanggal : 28 Oktober 2017
Tempat : Ruangan Teluk Jambe RSUD Karawang
Penyuluh : Eka Ratnaningsih

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, Nona A dan Keluarga dapat
mengerti tentang konsep dan penatalaksanaan Manajemen nyeri
nonfarmakologi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, Nona A dan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian nyeri
b. Menjelaskan klasifikasi nyeri
c. Menjelaskan tanda dan gejala nyeri.
d. Menjelaskan penatalaksanaan Manajemen nyeri nonfarmakologi
B. Materi
Terlampir
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demostrasi
D. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik

E. Kegiatan Penyuluhan
Proses Tindakan Tindakan Waktu
Pengajar Audiensi/Keluarga
Pendahuluan a. Memberi salam dan a. Memperhatikan dan 5 Menit
memperkenalkan diri menjawab salam.
dengan baik.
b. Menetapkan kontrak waktu b. Memperhatikan serta
dan memberitahukan topik merespon terhadap apa
yang akan disampaikan. yang akan disampaikan
c. Menyampaikan tujuan c. Memperhatikan
pembelajaaran pembelajaran yang
disampaikan.
Inti a. Memberikan penjelasan a. Memperhatikan dan 25
tentang menyimak serta merespon Menit
- Pengertian nyeri pembelajaran yang
- Klasifikasi nyeri disampaikan

- Tanda dan gejala nyeri


- Manajemen nyeri secara
nonfarmakologi b. Memberikan pertanyaan
yang belum dapat di
mengerti Tn.R
b. Memberikan kesempatan
pada Nona A dan keluarga c. Memperhatikan dan
untuk menanyakan yang menyimak apa yang
belum di mengerti. disampaikan pengajar
c. Memberikan jawaban pada
Nona A dan keluarga
dengan tepat dan dapat di
mengerti
Penutup a. Memberi kesimpulan Memperhatikan dan 10
tentang Manajemen nyeri menyimak menit
nonfarmakologi. Merenspon pertanyaan yang
b. Mengajukan pertanyaan di berikan penyuluh
pada Nona A dan keluarga
tentang materi yang
sedang di lakukan. Memperhatikan dan
c. Menutup pertemuan dan menjawab salam
memberi salam penutup

F. Evaluasi
Diharapkan Nona A mampu :
1. Menjelaskan tentang Pengertian nyeri.
2. Menjelaskan penatalaksaan manajemen nyeri nonfarmakologi,
Lampiran

Manajemen Nyeri Nonfarmakologi

A. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita
mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit,
panas, gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.
B. Klasifikasi Nyeri
1. Nyeri akut (< 6 bulan)
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan
dengan cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari
beberapa detik hingga enam bulan.
2. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu
periode waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih
dari 6 bulan.
C. Tanda dan Gejala Nyeri
1. Suara
a. Menangis
b. Merintih
c. Menarik/ menghembuskan nafas
2. Ekspresi Wajah
a. Meringis
b. Menggigt lidah , mengatupkan gigi
c. Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
d. Menggigit bibir
3. Pergerakan Tubuh
a. Kegelisahan
b. Mondar-mandir
c. Gerakan menggosok atau berirama
d. Bergerak melindungi tubuh
e. Otot tegang
4. Interaksi Sosial
a. Menghindari percakapan dan kontak sosial
b. Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. Disorientasi waktu
D. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
1. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain
sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
a. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
b. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
c. Menonton TV
d. Medengarkan musik, radio, dll
2. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom .
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
k. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
Daftar Pustaka

Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta:
EGC.
Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC

Вам также может понравиться