Вы находитесь на странице: 1из 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan dan perkembangan jaringan komputer saat ini begitu pesat. Banyak
organisasi maupun kantor yang memanfaatkan jaringan komputer sebagai sarana dalam
penyelesaian tugasnya. Seiring dengan perkembangan tersebut, kebutuhan user akan
kualitas jaringan semakin meningkat baik itu LAN ataupun WAN. Kualitas yang
dimaksud adalah jaringan komputer yang terbebas dari masalah seperti pengiriman data
yang lambat, koneksi yang tidak stabil, dan sebagainya sehingga secara tidak langsung
dapat mengurangi produktivitas kerja. Koneksi jaringan komputer merupakan suatu hal
yang mendasar dalam suatu jaringan, karena bila koneksi itu bermasalah maka semua
jenis aplikasi yang dijalankan melalui jaringan komputer tidak dapat digunakan.
Mengingat kebutuhan akan informasi jaringan komputer begitu penting terutama untuk
mencari kerusakan jaringan secara cepat, mudah, dan murah, maka untuk mengatasi
masalah di atas seorang administrator jaringan memerlukan aplikasi Network Monitoring
System untuk simulasi yang dapat mencerminkan arsitektur dari jaringan komputer
pada sistem jaringan yang digunakan. Ada banyak software yang dapat digunakan
dalam simulasi jaringan komputer, diantaranya GNS3, I network¸ dan Cisco Packet
Tracer. Diantara beberapa software tersebut Cisco Packe Tracer merupakan software
yang paling mudah penggunaan dan instalasinya. Dengan menggunakan aplikasi Cisco
Packet Tracer, simulasi data mengenai jaringan dapat dimanfaatkan menjadi informasi
tentang keadaan koneksi suatu komputer dalam suatu jaringan, apabila terjadi masalah
dalam interkoneksi jaringan. Ada beberapa jenis topologi dalam suatu jaringan komputer,
diantaranya adalah mesh (jala) dan ring (cincin). Topologi mesh (jala) adalah suatu
bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke
perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan sehingga dalam topologi mesh (jala) setiap
perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju. Sementara itu pada
topologi ring (cincin), perangkat yang terhubung membentuk cincin saling berkaitan
sehingga tidak semua perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang
dituju.
Dari uraian latar belakang diatas maka penulis berencana membuat laporan kerja
praktek dengan judul “Simulasi Jaringan Internet Pada UPTD Telematika Dengan
Menggunakan Packet Tracer”.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini, penulis merumuskan beberapa
masalah yang berkaitan dengan :
1. Bagaimana Mengimplementasi Topologi jaringan Komputer dengan menggunakan
packet Tracer ?
2. Bagaimanakah cara mengkonfigurasi jaringan internet pada kantor UPTD
Telematika?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Memahami cara melakukan konfigurasi jaringan Komputer pada UPTD
telematika dengan menggunakan media simulator Packet tracer
2. Memahami Nilai QOS Jaringan Pada UPTD telematika

1.4 Tempat dan Waktu


Kerja Praktek ini dilaksanakan di Kantor UPTD TELEMATIKA Dinas
Komunikasi, Informatika dan Persandian aceh, beralamat di di Jln. Pocut Baren No. 27-
Banda Aceh (24415). Dilaksanakan mulai dari tanggal 09 Oktober 2017 s/d 09 Januari
2018.

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk memberikan gambaran dengan jelas mengenai penulisan laporan ini, maka
dibawah ini akan dijelaskan mengenai sistematika penulisan laporan, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, tempat dan
waktu, serta sistematika penulisan dari laporan Praktek Kerja Lapangan
ini.
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR UPTD TELEMATIKA DINAS,
KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN ACEH
Mencakup Sejarah Pembentukan UPTD Telematika Dinas Perhubungan,
komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, Visi dan Misi, Lokasi
UPTD Telematika, serta Struktur Organisasi UPTD Telematika.
BAB III LANDASAN TEORI

2
Memuat tentang definisi dari Jaringan Komputer, gambaran umum, serta
bagian-bagiannya
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementasi Simulasi jaringan dengan menggunakan simulator Jaringan
Packet Tracer
PENUTUP
Bagian ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan
pembahasan laporan.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Pembentukan UPTD Telematika Dinas Komunikasi, Informatika dan


Persandian Aceh

UPTD Telematika merupakan sebuah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas


Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh.Unit ini jika dilihat dari tugas pokok dan
fungsinya melaksanakan sebagian tugas yang bersifat teknis dan operasional yang
sebelumnya dilaksanakan oleh Bidang Pemberdayaan Sistem Informasi dan Teknologi
Telematika serta Bidang Pos dan Telekomunikasi.
Dasar terbentuknya UPTD Telematika ini dimulai dari :

1. Qanun Aceh No.5 Tahun 2007 tentang susunan Organisasi Dan tata kerja Dinas
.Lembaga Teknis daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
2. Peraturan Gurbernur Aceh No.18 tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi Dan Telematika
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
3. Peraturan Gurbernur Nanggroe Aceh Darussalam No.18 tahun 2009 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan,
Komunikasi, Informasi Dan Telematika Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

2.2 Visi dan Misi UPTD Telematika Dinas Komunikasi, Informatika dan
Persandian Aceh
Visi :
Dengan terwujudnya Pemerintah Aceh yang berbasis teknologi komunikasi dan
informasi guna terciptanya pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan sehingga
tumbuh menjadi negeri makmur yang berkeadilan dan adil dalam kemakmuran.
Misi :
1. Membantu dan mengembangkan e-government Pemerintah Aceh dalam rangka
meningkatkan kualitas penyelenggara administrasi Pemerintah Aceh yang berbasis
teknologi informasi dan komunikasi guna memberikan layanan informasi publik
secara trasparan dan akuntabel.

4
2. Membangun infrastruktur dan mengembangkan telematika daerah dalam rangka
meningkatkan jaringan komunikasi dan informasi guna akses informasi baik secara
regional,nasional maupun global.
3. Membangun dan mengembangkan aplikasi sistem informasi guna mendukung
terselengggaranya Pemerintahan elektronik(e-government) Pemerintah Aceh.
4. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dibidang teknologi komunikasi dan
informasi dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta sosial
budaya dan masyarakat.
5. Melaksanakan pembinaan sumber daya aparatur Pemerintah Aceh yang memiliki
pengetahuan dan keahlian dalam mengelola teknologi komunikasi dan informasi.

2.3 Susunan dan Kedudukan Organisasi UPTD Telematika Dinas Komunikasi,


Informatika dan Persandian Aceh
Sesuai peraturan Nomor 18 Tahun 2009 UPTD Telematika memiliki Struktur
Organisasi sebagai berikut :
1. 1 (satu) orang Kepala UPTD setingkat Pejabat Eselon III.
2. 1 (satu) orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha setingkat Eselon IV
3. 2 (dua) orang Kepala Seksi setingkat Eselon IV yaitu seksi Jaringan
Telekomunikasi dan Seksi Multimedia dan Informatika.

2.4 Lokasi UPTD Telematika Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian


Aceh
Kantor UPTD Telematika Dinas Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh,
berlokasi di Jl. Pocut Baren No. 27 - Banda Aceh (23121).

2.5 Stuktur Organisasi UPTD Telematika Komunikasi, Informatika dan


Persandian Aceh

5
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR UPTD TELEMATIKA

KEPALA UPTD TELEMATIKA


SAFRIDA AFRIANA, ST, PG,Dipl SE, MEM
Pembina Tk.1 (Iv/b)
NIP. 19710412 199603 2 004

KASUBBAG TATA USAHA KASI. JARINGAN TELEKOMUNIKSI


NITA RAMAYANTI, SE BUSTAMAM. MM
PENATA (III/c) PEMBINA (IV/a)
NIP. 19750919 199703 2 002 NIP. 1681231 199803 1 026

KASI.MULTIMEDIA DAN INFORMATIKA


ALFAJRIAN. AB, SE, MM
PEMBINA (IV/a)
NIP. 10710717 199903 1 003

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPTD Telematika Dinas Komunikasi, Informatika


dan Persandian Aceh

6
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Sejarah Jaringan Komputer


Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan
lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-
kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat
saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama
menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer,
printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan
komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Konsep jaringan
komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan
komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang
dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin
memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk
mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses
beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1)
Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan
nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network)
komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke
sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer
dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan
harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan
konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses
ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel
untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara
teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan,
semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari
komputer pusat. Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun

7
dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya
sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar
komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah
berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian
pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri
sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
3.2 Komponen Jaringan
3.2.1 Hub
Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Hub akan
menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga akan membentuk suatu jaringan
dengan topologi star2. Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub
dengan komputer Server. Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan
hub dengan node-node.

Gambar 3.1 Hub


Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu hub ke hub
lainnya. Sedangkan dari segi pengelolaannya, HUB dibagi menjadi dua jenis, sebagai
berikut:
a. Hub manageable
Hub jenis ini bisa dikelola dengan software yang ada di bawahnya.
b. Hub non-managable
Hub jenis ini pengelolaannya dilakukan secara manual.
Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan
tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan
jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut
tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara
bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata
adalah 1 Mbps.

8
3.2.2 Switch
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan
beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan
komputer2 yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk
kerja yang jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih
mahal.

Gambar 3.2 Switch


Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari
frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi
ke node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi.
Hasilnya adalah setiap port di switch berkores-pondensi ke suatu collision domain
tersendiri sehingga kemacetan jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-
Mbps mempunyai 10 port,maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth
10Mbps sehingga port switch memberikan suatu koneksi yang dedicated ke node tujuan.

Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2
beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch
tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch
layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke
dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja. Switch layer-3
beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch tipe ini
membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini
dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu
internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau switch
multilayer.

3.3 Jenis Jaringan Komputer


Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;

9
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau
juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan
mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung
ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung
ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan
sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan
terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa
dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin
mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil
atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel
tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah
marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan

10
akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
3.4. Model Referensi OSI dan Standarisasi
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer
diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya
dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan
penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia
komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan
dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization
Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI
(Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat
telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan
protokolnya. Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai
dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja,
tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan
antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam gambar 3.3

Gambar 3.3 Protokol OSI Layer

Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga
diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication
Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for
Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika.
Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang

11
dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang
banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi

3.5 Jaringan Komputer


Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer
lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus,
token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri
khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Gambar 3.4 Topologi BUS

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe
ini yaitu
Tabel 3.1 Kerugian dan Keuntungan Topologi BUS
No Keuntungan Kerugian
1 Hemat kabel Deteksi dan isolasi kesalahan kecil
2 Layout kabel sederhana Kepadatan lalu lintas
3 Mudah dikembangkan Bila salah satu client rusak, maka
tidak berfungsi
4 Diperlukan repeater untuk jarak jauh
2. Topologi Token Ring

Topologi Token RING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering
disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring
(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut
sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul
diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan
dan kerugian dari tipe ini yaitu:

12
Gambar 3.5. Topologi Ring

Tabel 3.2 Kerugian dan Keuntungan Topologi Token Ring


No Keuntungan Kerugian
1 Hemat kabel Peka kesalahan
2 Layout kabel sederhana Pengembangan jaringan lebih kaku

3. Topologi Star

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan
data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan
stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server.
Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu
dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Gambar 3.5. Topologi Star

13
Tabel 3.3 Kerugian dan Keuntungan Topologi Star
No Keuntungan Kerugian
1 Paling fleksibel Boros kabel
2 Pemasangan stasiun sangat mudah Perlu penanganan khusus
dan tidak mengganggu bagian jaringan
lain
3 Kontrol terpusat Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4 Kemudahan deteksi dan isolasi -


kesalahan/kerusakan
5 Kemudahaan pengelolaan jaringan -

4. Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang
terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2
printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data
dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai
program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke
printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di
rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin
memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer
lamanya. Cukup memasang netword card dikedua komputernya kemudian
dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.

3.6 Komponen cisco Router

Sebelum kita mulai melakukan setup konfigurasi router Cisco, langkah awal
yang perlu kita ketahui adalah mengenal komponen dasar router Cisco. Sekalipun cisco
memiliki berbagai model seperti 1600, 1750 sampai dengan model 7500, namun
memiliki komponen dasarnya yang sama.
a. Prosesor
Seperti juga komputer, router Cisco memiliki prosesor alias central processing unit
(CPU). Antara satu jenis router dengan router lainnya mungkin memiliki prosesor
yang berlainan. Contoh prosesor yang dipergunakan oleh Cisco misalnya prosesor
Motorolla 68030.
b. Memori

14
Ada 4 jenis memory pada router Cisco
- Read only Memory (ROM).
- Flash memory
- Random access memory (RAM)
- Non volatile RAM (NVRAM).
Seperti juga pada komputer, ROM pada router Cisco berisi program standar
yang akan otomatis dijalankan pertama kali ketika dilakukan proses booting up.
Program standar yang dimaksudkan adalah bukan IOS. Namun
demikian pada beberapa jenis Cisco, di dalam ROM telah terdapat IOS yang lengkap,
yang dapat dipergunakan pada kondisi darurat dimana IOS yang seharusnya ada tidak
Dapat bekerja dengan baik Flash memory berfungsi untuk menyimpan IOS yang
merupakan sistem operasi dari router Cisco. RAM dipergunakan oleh router cisco untuk
berbagai keperluan pemrosesan seperti buffering, temporary storage dan lain sebagainya.
NVRAM berfungsi untuk menyimpan konfigurasi yang akan dibaca oleh IOS ketika
router Cisco melakukan proses boot.

C. Interface

Beberapa jenis interface yang disediakan oleh router Cisco antara lain:

- Ethernet
- Fast Ethernet.
- Token ring
- FDDI
- Low speed serial.
- Fast serial.
- ISDN BRI.

Di dalam IOS, interface menggunakan format nama dan nomor, dimana nomornya
dimulai dari nol (0). Namun demikian sintaks dari penamaan tersebut berbeda-beda
tergantung dari jenis routernya. Pada router cisco dimana modul interfacenya adalah
tetap, misalnya router jenis 2500 series. Pada router jenis lainnya seperti 7500 series
dimana terdapat beberapa slot. Pada router yang memiliki modul khusus seperti router
Cisco 7500 series dengan modul Versatile Interface Processor di mana pada modul
tersebut terdapat ethernet, maka sitem penamaannya menjadi lebih repot lagi. Misalnya
Ethernet4/0/1 artinya adalah ethernet kedua pada port adapter pertama di dalam slot 4

15
d. Port Console

Semua router Cisco memiliki sebuah port console pada bagian belakangnya. Port
console akan berfungsi sebagai gerbang akses komunikasi langsung ke dalam router
Cisco. Standar port console menggunakan koneksi serial asynchronous EIA/TIA-232 atau
lebih dikenal dengan sebutan RS-232. Konektor fisik dari port console sendiri tergantung
dari jenis routernya. Untuk router kelas kecil menengah umumnya menggunakan
konektor jenis RJ45, sedangkan untuk kelas yang lebih besar umumnya menggunakan
DB25 sebagai konkektotnya.

e. Auxiliary Port

Sebagian besar router Cisco memiliki port auxiliary. Seperti juga pada port
console, port auxiliary menggunakan standar koneksi serial asynchronous EIA/TIA-232
untuk komunikasi langsung ke router Cisco. Port auxiliary sendiri lebih sering
dipergunakan untuk alternatif akses langsung ke router cisco melalui modem, misalnya
pada kondisi dimana network path dari router terganggu, maka administrator dapat
memanfaatkan mengakses router Cisco melalui modem yang terkoneksi pada port
auxiliary.

3.7 Simulator Packet Tracer

Pada saat ini perkembangan IT begitu pesat, sehingga kita sebagai pengguna atau
pengamat mau nggak mau harus dapat mempelajari segala perkembangan IT tersebut.
Memang banyak sekali yang harus kita gali tentang perkembangan IT ini. Di dalam
pembelajaraan IT salah satunya adalah jaringan komputer. Mungkin banyak orang
mengalami kesulitan dalam menggali atau mempelajari ilmu dikarenakan keterbatasan
alat atau keterbatasan ilmu yang dapat digali oleh semua orang. Pada saat ini semua
kesulitan-kesulitan di dalam pembelajaran jaringan komputer dapat teratasi. Banyak kini
software-software atau perangkat lunak yang dapat kita gunakan di dalam pembelajaran
ilmu jaringan komputer. Contohnya

1. Jika kita ingin belajar pengkoneksian 2 komputer atau peer to peer kita dapat
menggunakan hanya satu komputer dan perangkat lunak yang digunakan kita
dapat menggunakan VMWare.
2. Bisa juga software VMWare dapat kita gunakan untuk belajar client server.

16
3. Selanjutnya jika kita ingin mempelajari jaringan LAN (Local Area Network) atau
WAN (Wide Area Network) baik itu secara design maupun pengkoneksiannya
software atau piranti lunak yang dapat digunakan adalah anatara lain :
- Bosson
- Packet Tracer
Disini saya akan merekomendasikan sebuah piranti lunak dalam pembelajaran
jaringan komputer yang menggunakan software Packet Tarcer dengan versi 4.1, software
ini dapat digunakan untuk mendesign, pengkoneksian dengan kabel maupun secara
wireless. Cisco Packet Tracer adalah sebuah program simulasi yang memungkinkan siswa
untuk melakukan percobaan dengan jaringan dan menjawab "bagaimana jika"pertanyaan.
Sebagai bagian integral dari pengalaman belajar Networking Academykomprehensif,
Packet Tracer menyediakan simulasi, visualisasi, authoring, penilaian, dan kemampuan
kolaborasi dan memfasilitasi mengajar dan belajar darikonsep teknologi yang kompleks.

Cisco sendiri adalah perusahaan global dalam bidang jaringan dan


telekomunikasi yang bermarkas di San José, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1984. Perusahaan ini mempekerjakan 51.480 pekerja.Produk dari
perusahaan ini dapat ditemukan dari ruang tamu sampai ke perusahaan yang bergerak
untuk skala internasional.Visi dari Cisco System.Inc (Cisco) yaitu “Merubah bagaimana
cara hidup,bekerja,bermain dan belajar”,dan bagian dari Slogan dari Cisco adalah “
Selamat datang kedalam dunia Jaringan “ (welcome to the human network).Cisco adalah
salah satu produk untuk Teknologi Informasi nomor satu didunia,terutama untuk
sytem,perangkat keras jaringan serta telekomunikasinya.

Packet Tracer menyediakan peralatan fisik jaringan yang memungkinkan siswa


untuk merancang/membuat jaringan dengan perangkat yang jumlahnya tak terbatas. lebih
menekankan praktik, penemuan, dan pemecahan masalah.Simulation-based learning
environment membantu siswa mengembangkan keterampilan abad 21 seperti
pengambilan keputusan, berpikir kreatif dan kritis, dan pemecahan masalah. Packet
Tracer melengkapi kurikulum Networking Academy, memungkinkan instruktur untuk
mudah mengajar dan menunjukkan konsep-konsepteknis yang rumit dan jaringan desain
sistem.

17
Gambar 3.6 Tampilan Utama Simulator Pakcet Tracer

Sedangkan tampilan interface atau muka dari software ini adalah

Gambar 3.7 Tampilan Interface

Packet Tracer 4.1 ini terdiri dari 6 kelompok item didalam, item-item tersebut
adalah sebagai berikut :

1. Router yang di dalamnya terdiri dari komponen-komponen :

18
2. Switch yang didalamnya terdiri dari komponen-komponen :

3. Hub yang didalamnya terdiri dari komponen-komponen :

4. Wireless Device didalamnya terdiri dari komponen-komponen :

5. Connection didalamnya terdiri dari komponen-komponen :

6. End Device didalamnya terdiri dari komponen-komponen :

7. WAN Emulation didalamnya terdiri dari komponen-komponen :

8. Custom Made Device didalamnya terdiri dari komponen-komponen :

19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Topologi yang digunakan di UPTD Telematika Aceh.


Desain topologi jaringan komputer di UPTD Telematika menggunakan topologi
tree dimana setiap komputer terhubung dengan switch dimasing-masing bagian yang
kemudian terhubung menggunakan media transmisi kabel UTP dan menggunakan
konektor RJ-45.

Gambar 4.1 Topologi Jaringa Komputer Pada UPTD Telematika

4.2 Simulasi Jaringan

4.2.1 Membuat Simulasi Jaringan Peer to Peer

Peer to peer merupakan konsep komunikasi antar computer ditingkat yang sama di
suatu jaringan tanpa campur tangan system ditingkat yang lebih tinggi. Masing-masing
computer bisa bertindak sebagai server untuk computer lain. Pada packet tracer pertama
kita pilih logical view untuk membuat konsep. Untuk membuat jaringan P2P minimal
membutuhkan 2 buah computer yang berada ditingkat yang sama, pilih end device pada
device panel kemudian tahan mouse lalu drag end device jenis PC-PT dua kali ke area
workspace.

20
Gambar 4.2 Device

Kedua device yang terhubung belum mempunyai IP Address. Untuk setting IP


Address dapat dilakukan pada properties setiap device dengan cara mengklik device
tersebut, kemudian pilih tab panel bernama config kemudian pilih FastEthernet. Setelah
setting IP Address dan subnet mask untuk masing-masing

Gambar 4.3 Setting IP Address

21
Pada gambar diatas simulasi IP Address pada computer PC0 diberikan IP Address
192.168.5.1 dan Pada PC1 diberikan IP Address 192.168.5.2. kemudian proses
konektifitas jaringan, pada properties salah satu computer (misalnya pada PC0) pilih
Command Prompt pada tab panel desktop. Kemudian ketik perinta Ping ke PC1 yang
memiliki IP Address 192.168.5.1 seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.4 Proses Pengujian

Jika mendapat reply dari request ping maka kedua computer tersebut dalam
keadaan terhubung.

4.2.2 Membuat Simulasi Jaringan LAN

Local Area Network (LAN) merupakan cara menghubungkan sejumlah computer


melalui saluran komunikasi sehingga dapat saling berbagi data dan peralatan pendukung.
Jumlah computer yang disimulasikan, proses kali ini menggunakan 6 komputer

22
Gambar 4.5 Konfiguri jaringan Komputer Dengan Switch

Proses pengujian

Gambar 4.6 Proses pengujian ICMP

23
Gambar 4.7 Proses Pengiriman Packet Data

Pada workspace akan terlihat bahwa data yang dikirim dari satu komputer ke
computer lain harus melalui switch. Pada even list dapat dilihat waktu, jenis data dan
sumber dan tujuan data. Untuk melihat animasi proses komunikasi data dapat dilihat
dengan mengklik tombol auto capture. Jika ditinjau lebih dalam sebelum melakukan
proses, protocol jenis ARP yang mengecek dan mencari alamat data yang dituju.

4.2.3 Membuat Simulasi Jaringan Wireless

Gambar 4.8 Konfigurasi jaringan Wireless

24
Gambar 4.9 Proses Pengujian Jaringan Wireless

Gambir 4.10 Proses Pengujian Packet Data ICMP

25
4.2.4 Membuat server HTTP pada Jaringan

Persiapan simulasi server HTTP dengan menggunaka 1 buah workstation dan 1


buah server yang terhubung langsung dengan kabel tipe cross, sehingga terlihat seperti
gambar dibawah ini

Gambar 4.11Jaringan Client-Server

Gambar 4.12 Konfigurasi jaringan server

Proses selanjutnya adalah memberikan alamat IP Address 192.168.1.1 untuk PC0 dan IP
Address 192.168.1.2 untuk server, pada kolom severPT pindahkan pada menu kiri bagian
Services, Pilih HTTP. Pastikan radio Button service HTTP pada pilihan On, untuk
mengubah halaman homepage ServerPT, dengan cara mengubah script HTML yang ada
pada gambar dibawah ini.

26
Gambar 4.13 Konfogurasi Server HTTP

Proses selanjutnya adalah melakukan Browsing HTTP, pilih device PC0. Pilih pada
desktop daftar menu pilih web browser, ketika jendela Browser muncul masukkan alamat
Ip Address 192.168.1.2 pada field URL, sesaat setelah itu akan muncul tampilan halaman
wev pada serverPT diweb browser PC0.

Gambar 4.14 Halaman ServerPT yang dilihat pada Web Browser PC0

27
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dalam konteks Simulasi


jaringan computer menggunakan simulator Packet Tracer , dapat disimpulkan
sebagia berikut :

1. Workstation baru dapat terhubung jika IP Address kedua workstation telah


dikonfigurasi dengan benar.
2. Untuk menguji konektivitas antar node dapat menggunakan perintah
“Ping”, hasil output perintah ping ada berbagai macam yaitu reply, request
Times out, dan Destination Host Unreachable.
3. Dari Mode Simulation kita bisa melhat aktifitas protocol-protocol yang
bekerja dalam interval waktu tertentu.
4. Sedangkan box even List filters untuk menyaring event yang dilalui
protocol agar simulasi tidak terlihat komplek dan kembali ke mode
realtime tinggal memilih mode realtime.

5.2 SARAN

1. Sebelum membuat rancangan LAN, kumpulkan terlebih dahulu buku-buku


atau artikel yang berkaitan dengan perancangan LAN agar lebih mengerti
bagaimana membuat simulasi rancangan dengan cisco paket tracer
tersebut.

2. Rancangan LAN seharusnya di-update oleh admin secara


berkala guna memberikan keamanan dalam jaringan apabila sudah
diterapkan dalam rancangan LAN.

28
29
DAFTAR PUSTAKA

[1] Suherman,RahmadFauzi. 2006. “Jaringan


Telekomunikasi”.http://www.ittelkom.ac.id/staf/mhd/Kerjasama/textbook.pdf
.

[2] Ryan, Nathan Gusti. 2011. “Step By Step Panduan Menggunakan Cisco
Packet Tracer5”.http://nathangustiryan.wordpress. com/2011/11/25/step-by-
step-panduan- mengunakan-cisco-packet-tracer-5.

[3]. Yanto. 2011. “Analisis QOS (Quality Of Service) Pada Jaringan Internet
(Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura)”.http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/download/880/
858.

[4]. Faruq. 2011. “ Praktikum 14 Analisa QoS Jaringan”.http://lecturer.eepis-


its. edu/~zenhadi/kuliah/Jarkom1/Prakt%0Modul%2014%20Analisa%20QoS

30

Вам также может понравиться