Вы находитесь на странице: 1из 17

38

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010). Notoatmodjo (2009) mendefinisikan variabel adalah sesuatu yang
sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan
penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis
kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan,
pendapatan, penyakit dan sebagainnya. Variabel dalam penelitian ini terdiri
dari variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas (Independen Variable)
Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi
atauyang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) (Sugiyono, 2010). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah pengetahuan diit DM.
2. Variabel Terikat (Dependen Variable)
Variabel terikat (dependen) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan diit DM pasien rawat inap di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA.Kartini Jepara.

B. Hipotesis
Hipotesis penelitian yaitu jawaban sementara atau kesimpulan yang
diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian
(Arikunto,2009). Notoatmojo (2009) mendefinisikan bahwa hipotesis dalah
sebuah pernyataan tentang sesuatu yang diduga atau hubungan yang
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris,
biasanya hipotesis terdiri dari pertanyaan terhadap adanya atau tidak adanya
hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (independent variables)
dan variabel terikat (dependent variables) Hipotesis dalam penelitian ini
adalah :

38
39

Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dit DM dengan kepatuhan terapi


diit pada pasien DM.
Ho : Tidak ada hubungan antara pengetahuan diit DM dengan
kepatuhanterapi diit pada pasien DM.

C. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independent Variabel Dependent

Pengetahuan diit Kepatuhan Diit DM


DM

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara


tingkat pengetahuan dengan kepatuhan terapi diit DM.

D. RancanganPenelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik observasional, dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan rancangan penelitian
deskripsi korelasi. Untuk melihat hubungan antara pengetahuan diit DM
dengan tingkat kepatuhan diit DM. Penelitian deskripsi korelasi adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara dua
atau lebih variabel (Arikunto, 2009).
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan cross sectional
untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Rancangan
pengumpulan data menggunakan one time approach, yang dilakukan
dengan cara mengukur variabel dependen dan variabel independen
hanya satu kali tanpa dilakukan tindak lanjut serta penelitian dilakukan
pada satu waktu (Saryono, 2010).
3. Metode Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat
diperoleh (Arikunto, 2009). Dalam penelitian ini, sumber data yang
digunakan yaitu :
40

a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian dengan alat pengukuran atau alat pengambilan data,
langsung pada subjek sebagai sumberinformasi yang dicari
(Saryono,2010). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari
kuesioner atau penyebaran daftar pertanyaan kepada responden
yaitu pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA.
Kartini Jepara.
Data primer pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
kuesioner yang meliputi karakteristik responden (umur, jenis kelamin,
pendidikan, dan pekerjaan), pola konsumsi makanan, porsi makan
yang dihabiskan dan jenis makanan. Cara pengumpulan data primer
adalah sebagai berikut :
1) Peneliti menyampaikan surat ijin penelitian dari pihak STIKES
Muhammadiyah Kudus kepada Direktur RSUD RA.Kartini Jepara
2) Peneliti mendatangi langsung responden untuk menyampaikan
maksud dan tujuan kedatangan, meminta kesediaan responden
untuk berkenan menjadi responden penelitian.
3) Peneliti menyampaikan kuesioner dan mendampingi pengisian
kuesioner kepada responden yang bersedia menjadi responden.
4) Data yang diperoleh dikumpulkan oleh peneliti untuk kemudian
dilakukan olah data dan analisa data.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,
tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data
sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau laporan yang
telah tersedia (Azwar, 2010)..Menurut Saryono (2010), data sekunder
adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung
didapatkan oleh peneliti dari subjek peneliti.Data yang diperoleh dari
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA.Kartini Jepara, berupa data
jumlah kunjungan pasien rawat inap.
Langkah-langkah pengumpulan data sekunder adalah sebagai
berikut :
1) Menyampaikan surat permohonan ijin pengambilan data dan ijin
penelitian kepada Direktur RSUD RA.Kartini Jepara
41

2) Peneliti menerima surat tembusan atau surat ijin dari Direktur


RSUD RA.Kartini Jepara untuk melakukan penelitian.
3) Peneliti mengambil data atau melengkapi data yang dibutuhkan.
4. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2009).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Saryono, 2010).
Rata-rata perbulan jumlah pasien DM yang menjalani rawat inap di
RSUD RA.Kartini Jepara dari bulan Januari – Juni tahun 2017 adalah 100
pasien (Medical Record RSUD RA.Kartini, 2017). Populasi pada
penelitian ini yaitu semua pasien yang menjalani atau mendapatkan
perawatan kesehatan yang sudah dirawat selama 3 hari atau lebih di
pelayanan rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA. Kartini
Jepara.
5. Prosedur Sampel Dan Sampel Penelitian
a. Jumlah Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
mengunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2010).
Menurut Notoatmodjo (2009), dalam menentukan besar sampel
untuk skala untuk skala kecil (< 10.000) dapat menggunakan rumus
sebagai berikut :
N
n=
1 + N (0,1) 2
100
=
1 +100.(0,1) 2
100
=
1 +100.(0,01)
100
=
1 +1
42

100
= = 50
2
Keterangan :
N = Besar sampel
n = Tingkat kepercayaan yang diinginkan (0,05)
Maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 50
responden.
Agar karakteristiksampel tidak menyimpang dari populasinya,
makasebelum dilakukan pengambilan sampel perluditentukan kriteria
inklusi maupunkriteria ekslusi (Notoatmodjo, 2009).
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2009). Adapun kriteria inklusi sampel
sebagai berikut :
a) Pasien dirawat minimal 3 (tiga) hari di Instalansi Rawat Inap
Rumah SakitUmum Daerah (RSUD) RA.Kartini Jepara
b) Pasien dalam keadaan sadar ketika menjadi responden.
c) Sehat jasmani dan rohani.
d) Bersedia menjadi responden.
e) Pasien tidak dalam perawatan intensif
f) Tidak mengalami gangguan pendengaran dan fungsi bicara.
g) Pada pasien anak-anak diwakili oleh orang tuanya sebagai
responden.
2) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
subjek yang memenuhi kriteria inklusi karena sebab tertentu,
misalnya terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu
pengukuran maupun interpretasi hasil, hambatan etis, atau subjek
menolak berpartisipasi (Nursalam ,2010). Kriteria eksklusi dari
penelitian ini adalah :
a) Pasien dirawat di Instalansi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Daerah(RSUD) RA.Kartini Jepara selama kurang dari 3 (tiga)
hari.
b) Subyek menolak berpatisipasi.
43

c) Terdapat keadaan yang menganggu kemampulaksanaan.


b. Sistematika Pengambilan Sampel
Teknik sampling merupakan cara - cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan objek penelitian (Nursalam ,2010).
Pengambilan dalam sampel ini adalah secara purposive sampling.
Dikatakan purposive karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dengan memperhatikan kriteria atau pertimbangan tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiono, 2010).
Langkah-langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah :
1) Peneliti menentukan kriteria inklusi dan eksklusi responden di
ruang rawat inap RSUD RA.Kartini Jepara
2) Setelah subjek teridentifikasi, kemudian peneliti mendatangi
responden tersebut.
3) Peneliti menanyakan kesedian pasien sebagai responden
penelitian.
4) Peneliti mendampingi responden dalam pengisian kuesioner
6. Definisi operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2010)

Tabel 3.1
Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala


penelitian Operasional
1 Pengetahuan Segala Kuesioner Menggunakan Tinggi : 15-20 Ordinal
(independen) sesuatu yang kuesioner Sedang :11-14
diketahui dengan Rendah : <11
pasien DM sejumlah 20
tentang item
terapi diit DM pertanyaan
yang dinilai dengan
dari pilihan
jumlah, jenis jawaban
dan “ya” dan
jadwal diit “tidak”
44

serta Untuk
tujuan terapi jawaban
diit benar = 1 dan
jawaban
salah = 0
2 Kepatuhan Perilaku yang Kuesioner Menggunakan Akan di Nominal
Diit DM di lakukan kuesioner dapatkan nilai
(dependen) oleh pasien dengan minimum 0,
DM untuk jumlah 20 dan nilai
mengatur item maksimum 20,
jenis pernyataan. di
makanan, dengan kelompokkan
jumlah dan pilihan berdasarkan
waktu makan jawaban, “ya” cut off point
dengan tujuan dan “tidak”. (mean atau
mengatur Untuk median ).
kadar gula jawaban Tidak
darah benar = 1 dan patuh<11
jawaban : patuh ≥ 11
salah = 0

7. Instrumen Penelitian dan Cara Penelitian


a. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan dataagar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis)
sehingga lebih mudah diolah (Saryono, 2010).
Alat pengumpul data atau instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang berkaitan dengan data karakteristik demografi pasien DM,
tingkat pengetahuan, dan kepatuhan diit DM.
1) Instrumen A ( kuesioner pengetahuan )
Kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari 20 item
pernyataan tentang pengetahuan mengenai diit DM tipe II.
Instrumen ini mempunyai dua pilihan jawaban yaitu: “ya” dan
“tidak”. Nilai 1 untuk jawab benar, dan nilai 0 untuk jawaban salah
(Arikunto, 2010).
2) Instrumen B (Kuesioner Kepatuhan Terapi Diit)
Kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari 20 item
pernyataan. Pilihan jawaban untuk setiap itempernyataan adalah “
ya” dan “tidak”. Penilaian untuk setiap item pernyataan nilai 1
45

untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah (Arikunto,


2010).
Agar memudahkan peneliti untuk menyusun pertanyaan
tentang variable yang diteli maka disusunlah kisi-kisi pertanyaan
kuesioner yang terdiri dari indikator-indikator variabel pengetahuan
tentang diit DM dan variabel kepatuhan diit DM.

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner

Variabel Jumlah No Soal


No Indikator Penelitian
Penelitian Item Soal Favourable Unfavourable
1 Pengetahuan Terapi diit DM 4 1, 2 3, 4
tentang diit Jumlah diit DM 4 5, 6 7, 8
DM Jenis diit DM 4 9, 10 11, 12
Jadwal diit DM 4 13, 14 15, 16
Tujuan terapi diit DM 4 17, 18 19, 20

2 Kepatuhan Jumlah diit DM 5 1, 2, 3 4, 5


terapidiit DM Jenis diit DM 5 6, 7, 8 9, 10
Jadwal diit DM 5 11, 12, 13 14, 15
Tujuan mengatur 5 16, 17, 18 19, 20
kadar gula darah

b. Uji Validitas dan reliabilitas


1) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan alatukur
(kuesioner) mengukur variabel-variabel yang diteliti. Pengukuran
validitas kuesioner dilakukan melalui uji korelasi dengan cara
membandingkan antara skor setiap pernyataan dengan skor
totalnya (Hastono, 2010).
Menurut Sugiyono (2010) Validitas (keaslian) isi kuesioner
adalah berkaitan dengan permasalahan apakah instrumen dapat
mengukur secara tepat sesuai yang akan diukur. Uji Validitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Pearson Product Moment
dengan rumus berikut :
n.(∑xy) (∑x)(∑y)
rxy =
n.{∑x 2 (∑x) 2 } n.{∑y 2 (∑y) 2 }

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi suatu butir/item


46

N = jumlah subyek
X = skor suatu butir/item
Y = skor total
Uji Validitas dilakukan pada 30 responden. Berdasarkan
jumlah responden, instrumen dinyatakan valid bila nilai rhitung> rtabel
(0,361) pada taraf signifikansi 90%. Penelti telah melakukan uji
validitas di RSI Sultan Hadirin Jepara pada bulan November 2017,
tempat ini dipilih karena rumah sakit ini berada di Kabupaten
Jepara, sehingga karakteristik respondennya tidak berbeda jauh
dengan responden penelitian. Uji validitas menggunakan 30
responden.
Uji validitas yang telah dilaksanakan di RSI Sultan Hadirin
Jepara diperoleh hasil sebagai berikut :
a) Dari 20 item soal pada kategori pengetahuan tentang terapi
diit DM diperoleh nilai r hitung 0,400 - 0,693 dengan nilai r
tabel 0,361. Sehingga semua item pertanyaan pada kategori
pengetahuan tentang terapi diit DM dapat dipakai dalam
kuesioner..
b) Dari 20 item soal pada kategori kepatuhan terapi diit DM
diperoleh nilai r hitung 0,397 - 0,785 dengan nilai r tabel
0,361. Sehingga semua item pertanyaan pada kategori
kepatuhan terapi diit DM dapat dipakai dalam kuesioner..
2) Uji Reliabilitas
Pernyataan yang sudah valid kemudian diukur
reliabilitasnya. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan lebih dari
satu kaliterhadap pernyataan yang sama dengan alat ukur yang
sama. Metode alpha cronbach test merupakan salah satu metode
yang cukup handal dan terpercaya untuk mengukur konsistensi
internal reliabilitas. Burn dan Grove (1997) dalam (Hamid,2010)
menyatakan bahwa untuk instrumen yang barudikembangkan,
tingkat koefisien reliabilitas 0,70 masih dapat diterima akan tetapi
untuk instrumen yang telah dikembangkan dengan baik tingkat
koefisien reliabilitas yang dapat diterima lebih dari 0,80.
47

Rumus:

k ∑ Si2
ri = {1 − 2 }
(k − 1) Sᵢ

Keterangan :

ri : koefisien reabilitas yang dicari

k : jumlah item dalam instrumen

∑ Si2 : jumlah varian butir

S 2 : varian total

Reliabilitas pernyataan diukur dengan menggunakan alpha


cronbach. Jika hasil uji instrumen menunjukkan bahwa kuesioner
pengetahuan dan kepatuhan diit DM mempunyai nilai alpha
cronbach > 0,700, dapat dinyatakan reliabel dan dapat digunakan
dalam penelitian untuk mengukur variabel yang diteliti. uji validitas
dan reliabilitas dilakukan di RSI Sutan Hadirin Jepara, dengan
responden sejumlah 30 orang pasien rawat inap dengan diagnosa
DM.
Uji reliabilitas yang telah dilaksanakan di RSI Sultan Hadirin
Jepara diperoleh hasil sebagai berikut :
a) Pada kategori pengetahuan tentang terapi diit DM diperoleh
nilai alpha 0,892, yang berarti item pernyaataan yang diajukan
bernilai reliable.
b) Pada kategori kepatuhan terapi diit DM diperoleh nilai alpha
0,881, yang berarti item pernyaataan yang diajukan bernilai
reliable.
8. Teknik Pengolahan, Analisa dan Cara Penelitian
a. Teknik Pengolahan Data
Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu
langkah yang penting (Notoatmodjo, 2009). Data yang telah
dikumpulkan masih dalam bentuk data mentah (raw data) harus
48

diolah sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang akhirnya


dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian (Riyanto, 2010).
Menurut Notoatmodjo (2009), pengolahan data terdiri dari 5
tahap, yaitu :
1) Editing (Pemeriksaan Data)
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan
perbaikan isi kuesioner sudah diisi lengkap, jelas jawaban dari
responden, relevan jawaban dengan pertanyaan, dan konsisten.
2) Coding (Pemberian Kode)
Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka / bilangan.Tujuanya adalah
mempermudah pada saat analisis data dan juga pada saat
memasukkan data.
a) Tingkat pengetahuan diberi kode sebagai berikut :
(1) Pengetahuan rendah diberi kode :1
(2) Pengetahuan sedang diberi kode :2
(3) Pengetahuan tinggi diberi kode :3
b) Kepatuhan diit DM diberi kode sebagai berikut :
(1) Patuh :1
(2) Tidak patuh :0
3) Scoring (Penilaian)
Kegiatan melakukan scoring terhadap jawaban dari
kuesioner. Pemberian skor atau nilai pada jawaban pertanyaan
yang telah diterapkan.
4) Processing (Memasukkan Data)
Setelah merubah data menjadi angka, selanjutnya data dari
kuesioner dimasukkan ke dalam program komputer. Program
komputer yang digunakan adalah SPSS for Window.
5) Cleaning (Pembersihan Data)
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data
yang sudah dimasukkan, untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan kode, ketidaklengkapan, kemudian dilakukan
pembetulan atau koreksi.
49

b. Analisa Data
Data yang telah diolah tidak akan ada maknanya tanpa
dianalisis. Tujuan dari analisis data adalah untuk memperoleh
gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan
penelitian, membuktikan hipotesis-hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan, dan memperoleh kesimpulan secara umum
(Notoatmodjo, 2009).
Pada penelitian ini, data yang sudah diperoleh kemudian
dianalisis dengan :
1) Analisa Univariat
Menurut Notoatmodjo (2009) analisa univariat adalah
analisa yang dilakukan pada tiap variabel. Analisa ini
menghasilkan data numerik dan kategorik berupa distribusi
frekuensi atau prosentase. Adapun untuk skala data yang bersifat
numerik akan menghasilkan analisis deskriptif dalam bentuk
sebagai berikut :
a) Mean
Menurut Sugiyono (2010), mean adalah konstanta yang
paling banyak dipergunakan yang diperoleh dengan jalan
menjumlahkan semua nilai pengamatan dibagi jumlah semua
pengamatan dalam agregat. Rumusnya sebagai berikut ;

Keterangan :
n : Jumlah
X : Nilai rata-rata
x : Jumlah skor

b) Median
Median merupakan nilai observasi yang terletak di
tengah setelah seri pengamatan diurutkan menurut besar-
kecilnya (Array data).Rumusnya sebagai berikut :
50

Keterangan :
n : Jumlah
Me : Nilai Median
c) Modus
Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi terbanyak
atau tersering muncul dalam kelompok tersebut. Rumus
modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan
rumus:

Keterangan :
Mo : Modus
b : Panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p : Panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak
b1 : Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas
interval terdekat sebelumnya)
b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval berikutnya
d) Standar Deviasi (SD) atau Simpangan Baku
Menurut Sugiyono (2010) standar deviasi adalah akar
variasi data pada kelompok tertentu. Varian digunakan
untukmengetahui homogenitas kelompok dengan cara
menjumlah kuadrat semua deviasi nilai individual terhadap
rata-rata kelompok. Rumus standar deviasi adalah sebagai
berikut ;

S = on∑undOvrononx1-x-n
Keterangan :
x : Data ke n
x bar : x rata-rata = nilai rata-rata sampel
n : banyaknya data
51

2) Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisa pada dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010).
Analisa dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan diit pasien DM dengan kepatuhan
diit DM di ruang rawat inap RSUD RA.Kartini, yang diolah secara
statistik menggunakan program komputer dengan uji statistik
korelasi Chi-Square.
Pembuktian uji Chi Square menurut (Notoatmodjo,2009)
dapat menggunakan formula :
a) Mencari Chi Square dengan rumus :

Keterangan :
X2 : nilai Chi square
fo : frekuensi yang diobservasi
fe : frekuensi yang diharapkan
b) Mencari nilai X2tabel dengan rumus:
dk=(k-1)(b-1)
Keterangan ;
k : banyaknya kolom
b : banyaknya baris
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
diit DM dengan kepatuhan diit DM di ruang rawat inap RSUD
RA.Kartini,digunkan taraf signifikan yaitu α (0,05):
(1) Apabila p < 0,05 = Ho ditolak, berarti ada hubungan antara
tingkat pengetahuan diit DM dengan kepatuhan diit DM di
ruang rawat inap RSUD RA.Kartini
(2) Apabila p > 0,05 = Ho diterima atau gagal menolak Ha, berarti
tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan diit DM
dengan kepatuhan diit DM di ruang rawat inap RSUD
RA.Kartini.
52

Syarat uji Chi square adalah:


a) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E)
kurang dari 1
b) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E)
kurang dari 5, lebih dari 20% dari keseluruhan
c) Hitung X2 sesuai aturan yang berlaku yaitu:
(1) Bila tabelnya lebih dari 2x2, gunakan uji Chi Square tanpa
koreksi (Uncorrected)
(2) Bila tabelnya 2x2, gunakan Chi SquareYate’s Correction
(3) Bila tabelnya 2x2, ada sel yang E- nya <5, gunakan Fisher
Exact

Tabel 3.3
Panduan interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p
(rho), dan arah korelasi (Dahlan, 2011)
Parameter Nilai Interpretasi
Kekuatan korelasi (r) 0.0 — 0.199 Sangat lemah
Lemah
0.20 — 0.399
Sedang
0.40 — 0.599 Kuat
Sangat Kuat
0.60 — 0.799
0.80 — 1.000
Nilai p P < 0,05 Terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel
yang diuji.

P > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang


bermakna antara dua variabel
yang diuji.
Arah korelasi + (Positif) Searah, semakin besar nilai
satu variabel semakin besar
pula nilai variabel lainnya.

Berlawanan arah, semakin


- (Negatif) besar nilai satu variabel,
semakin kecil nilai variabel
lainnya

E. Jadwal Penelitian
Terlampir
F. Etika Penelitian
Pada penelitian ilmu keperawatan, hampir 90% subjek yang digunakan
adalah manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika
53

penelitian (Nursalam, 2010). Menurut Hidayat (2010), masalah dalam etika


penelitian keperawatan yang harus diperhatikan adalah :
1. Informed consent (Lembar Persetujuan)
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden
penelitian dengan memberikan lembaran persetujuan. Tujuan Informent
consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya.Jika subjek bersedia maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia maka
peneliti harus menghormati hak pasien (Hidayat, 2010).
2. Anomity (tanpa nama)
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
(Hidayat, 2010).
3. Confidentiality ( Kerahasiaan )
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset
(Hidayat, 2010).
G. Alur Penelitian
1. Peneliti meminta surat keterangan melakukan penelitian kepada Institusi
Pendidikan, yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Kudus.
2. Selanjutnya meminta ijin pada Direktur RSUD RA.Kartini Jepara
3. Peneliti meminta ijin melakukan wawancara terhadap responden.
4. Mengambil Jumlah data pasien rawat inap dengan diagnosa DM
5. Kemudian mengambil reponden sesuai kriteria inklusi.
6. Memberikan penjelasan kepada responden mengenai maksud, tujuan
penelitian dan menyampaikan hak responden :
a) Peneliti menjamin kerahasiannya.
b) Peneliti menjamin keamanannya selama proses penelitianya
berlangsung.
54

c) Responden boleh keluar atau mengundurkan diri jika merasa kurang


nyaman dengan proses penelitian.
d) Jika responden sudah setuju, maka selanjutnya bisa menandatangani
informed consent.
7. Membagikan kuesioner kepada responden dan mendampingi untuk diisi
secara lengkap.
8. Mengumpulkan kuesioner yang telah dikerjakan oleh responden.
9. Melakukan pengolahaan data dan analisa data dengan menggunakan uji
Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan diit
DM dengan kepatuhan diit DM di ruang rawat inap RSUD RA.Kartini.
10. Interpretasi data dan pembahasan
11. Kesimpulan dan saran

Вам также может понравиться