Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 disebutkan prinsip
penyelenggaraan, tugas dan fungsi Puskesmas meliputi : paradigm sehat,
pertanggung jawaban wilayah. Kemandirian masyarakat, Pemerataan,
pemanfaatan, pemanfaatan teknologi tepat
2
MANUAL MUTU
PUSKESMAS GIMPU
I. PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
1. PROFIL PUSKESMAS
a. Gambaran Umum Puskesmas
Puskesmas Gimpu terletak didalam Wilayah kerja Kecamatan Kulawi
Selatan dengan wilayah kerja meliputi 12 desa dengan luas wilayah
4.418,12 km2 .Rinciannya yaitu:
1. Desa Oo Parese dengan luas wilayah 35,59 km2
2. Desa Watukilo dengan luas wilayah 12,65 km2
3. Desa Salutome dengan luas wilayah 2,08 km2
4. Desa Wangka dengan luas wilayah 21,96 km2
5. Desa Lawua dengan luas wilayah 25,19 km2
6. Desa Palamaki dengan luas wilayah 12,02 km2
7. Desa Tompi Bugis dengan luas wilayah 33,88 km2
8. Desa Tomua dengan luas wilayah 31,96 km2
9. Desa Gimpu dengan luas wilayah 28,79 km2
10. Desa Lempelero dengan luas wilayah 25,64 km2
11. Desa Pilimakujawa dengan luas wilayah 96,76 km2
12. Desa Moa dengan luas wilayah 91,60 km2
Batas wilayah kerja Puskesmas Gimpu adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara :Berbatasan dengan Kecamatan Kulawi
Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Kecamatan Lore Barat Kab.Poso
Sebelah Timur :Berbatasan dengan Kecamatan Pipikoro
2
Sebelah Barat :Berbatasan dengan Kecamatan Kulawi
Bentuk geografis wilayah kerja Puskesmas Gimpu berupa daerah
pegunungan dan berada disepanjang aliran sungai lariang. Berdasarkan
elevasi terletak pada ketinggian 412-508m diatas permukaan
laut,kemiringan tanah cukup curam yaiyu berkisar antara 0%-30% dan
bahkan ada yang mencapai 50%.Namun adapula terdapat beberapa desa
yang secara keseluruhan bentuk permukaan tanahnya merupakan daerah
datar.Ada beberapa desa dan dusun yang wilayahnya hanya dapat dilalui
dengan kendaraan roda dua yaitu desa Moa,Desa Pilimakujawa Dusun
Wahi, Desa Lempelero Dusun Tompi Bangka dan Dusun Wua. Jika cuaca
tidak bersahabat ( Hujan terus menerus dalam jangka waktu lama ),Maka
desa dan dusun tersebut hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Secara administrasi lokasinya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 1. Peta Administrasi Wilayah Kerja Puskesmas Gimpu
Oo Parese S
Watukilo
Lempelero Wangka
Lawua POSO
Ibu Kota
Tompi Bugis
Dsn Katebua
Dsn Tompi Bangka
SUNGAI
LARIANG Gimpu
KETERANGAN
Dsn Muria
Lempelero
KEC. PIPIKORO Pilimakujawa
= Jalan Poros Dsn Wahi
Moa
= Jalan Desa
Fasilitas Pelayanan Puskesmas Gimpu, meliputi :
= Batas Kecamatan
=No. Fasilitas Layanan
Sungai Jumlah Frekuensi Pelayanan
=1.Jembatan Gantung
Poliklinik umum 1
Setiap hari kerja (jam 08.00-13.00
WITA)
= Jembatan
2. Poliklinik Gigi dan Setiap hari kerja (jam 08.00-13.00
1
MulutKec. Kulawi
= Ibu Kota WITA)
3. Setiap hari kerja (jam 08.00-13.00
Selatan Poliklinik KIA 1
WITA)
=4.Desa Setiap hari kerja (jam 08.00-13.00
Laboratorium 1
WITA)
= Dusun 2
= Puskesmas/Klinik
= Cakupan Baik ( > 86 % )
= Cakupan Sedang (65%-
5. Klinik Imunisasi 1 Setiap Senin (jam 08.00-13.00 WITA)
6. Setiap Senin kerja (jam 08.00-13.00
Klinik Konsultasi 1
WITA)
7. Unit Rawat Inap 14 bed 24 jam
8. Unit Gawat Darurat 2 bed 24 jam
9. Kamar Bersalin 4 bed 24 jam
10. Puskesmas
1 Terjadwal
Pembantu
11. Poskesdes 11 Terjadwal
12. Puskesmas Keliling 1 Terjadwal
13. Ambulance 1 unit
14. Mobil jenasah 1 unit
15. Kendaraan Roda
12 unit Dipakai untuk kegiatan program
dua
16. 18 posyandu balita,4 desa siaga aktif,12
UKBM
posyandu lansia
b. Visi Puskesmas
Menjadi Puskesmas yang mampu berdaya saing,demi terwujudnya
masyarakat Kulawi Selatan sehat mandiri.
c. Misi Puskesmas
1. Memotivasi kinerja tenaga kesehatan.
2. Meningkatkan kualitas SDM Tenaga Kesehatan.
3. Menerapkan sikap dan perilaku yang baik dalam memberikan
pelayanan.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana.
5. Meningkatkan pembinaan dan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan.
d. Motto
“ KOI SEHA”KAI GOE “
e. Struktur Organisasi Puskesmas
f. Budaya Kerja
“EKSIS”
ENERJIK : Cepat,tanggap,cekatan,dan penuh semangat dalam
menjalankan tugas.
KREATIF : Mampu membuat perubahan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan puskesmas gimpu.
SENYUM : Bersikap ramah sehingga membuat pasien merasa
nyaman.
INOVATIF : Mampu melahirkan ide-ide baru yang sifatnya
membangun serta dapat diterapkan di puskesmas gimpu.
SOPAN : Melayani dengan sepenuh hati,tulus dan ikhlas dengan
memperhatikan norma-norma yang berlaku.
2
2. KEBIJAKAN MUTU
a. Kami pimpinan dan seluruh karyawan Puskesmas Gimpu berkomitmen
untuk :
1) Melaksanakan sistem manajemen mutu dengan penuh kesadaran
dan rasa tangganggung jawab.
2) Memberikan pelayanan prima yang sesuai dengan standar
kompetensi dan mengutamakan kepuasan pelanggan.
3) Memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu dengan menjamin
keselamatan pasien.
4) Melaksanakan perbaikan mutu secara berkesinambungan.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada
pada lampiran manual ini.
3. PROSES PELAYANAN
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial dan
Perkesmas meliputi:
1) Pelayanan Promosi Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4) Pelayanan gizi
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Mayarakat Pengembangan,
meliputi:
1) Pelayanan Kesehatan Lansia
c. Pengelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan, meliputi:
1) Rawat jalan
2) Pelayanan gawat darurat
3) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan
B. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan fungsi pokok puskesmas, Puskesmas Gimpu melakukan 3
fungsi pokok yaitu sebagai :
1. Pusat penggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yaitu
melakukan koordinasi dan motivasi agar setiap kegiatan pembangunan
yang ada tidak berdampak negatif terhadap kesehatan setidaknya
terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat..
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat yaitu membina
masyarakat di wilayah kerja untuk berperan serta aktif dan diharapkan
mampu menolong diri sendiri dibidang kesehatan.
2
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama, yaitu memberikan
pelayanan kesehatan strata pertama baik perorangan maupun
masyarakat. Didalam pelaksanaannya mengutamakan kegiatan
pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Bertolak dari ketiga fungsi tersebut diatas maka usaha pokok
Puskesmas Gimpu bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, jika ditinjau dari sistem
kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Perkesmas meliputi:
- Promosi Kesehatan
- Kesehatan Lingkungan.
- Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana.
- Perbaikan Gizi.
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan meliputi:
- Upaya Kesehatan Usia Lanjut
3. Upaya Kesehatan Perorangan
- Rawat jalan
- Pelayanan gawat darurat
- Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan
Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan pelayanan dikelola dan
diatur dalam satu sistem administrasi dan manajemen.
C. Tujuan
Manual mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Gimpu dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.
2
HK.02.02/MENKES/148/3/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktek Perawat;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun
2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;
22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2015 tentang Renstra
Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019;
23. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2015 tentang Komisi
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
24. Peraturan Bupati Kulon Progo no 65 tahun 2012 tentang Management
Resiko
25. Pedoman Penyusnan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
pertama tahun 2015
Acuan yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah: standar
akreditasi puskesmas.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu
yang disusun meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan, dokumen level 2 : pedoman/manual, dokumen
level 3: standar prosedur operasional, dan dokumen level 4 : rekaman-
rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman,
dan prosedur.
Seluruh dokumen sistem manajemen mutu dikendalikan oleh
Puskesmas agar dokumen yang dipergunakan adalah dokumen yang tepat
dan benar. Cara pengendalian dokumen diatur dalam SPO Pengendalian
Dokumen yang secara garis besar mengatur hal-hal sebagai berikut:
a. Cara pembuatan dokumen
b. Cara pengesahan dokumen sebelum digunakan
c. Cara melakukan peninjauan dan revisi dokumen
d. Cara menempatkan/menggunakan dokumen
e. Cara mengidentifikasi dan menelusuri dokumen
f. Cara menangani dokumen eksternal
g. Cara menyimpan dokumen yang sudah tidak berlaku
Proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa bermanual pada daftar
retensi puskesmas.
C. PENGENDALIAN REKAM IMPLEMENTASI
Semua catatan/arsip yang memberikan bukti bahwa sistem
manajemen mutu telah dilaksanakan, dikelola dengan baik agar aman,
teridentifikasi dengan jelas dan mudah ditemukan bila diperlukan.
Cara pengendalian arsip diatur dalam SPO Pengendalian Rekaman yang
secara garis besar mengatur hal hal sebagai berikut:
a. Cara memberi identifikasi arsip
b. Cara menyimpan arsip
2
c. Cara melindungi arsip
d. Cara pengambilan arsip
e. Cara menentukan masa simpan
f. Cara memusnahkan arsip
C. KEBIJAKAN MUTU
2
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan
yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan
melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan
dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu
pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
a. Manajemen puncak menyusun Kebijakan Mutu sesuai dengan tujuan
Puskesmas, mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan
perbaikan berkelanjutan serta menyediakan kerangka kerja untuk
menetapkan dan meninjau sasaran mutu.
b. Manajemen puncak memastikan bahwa Kebijakan Mutu
dikomunikasikan dan dipahami oleh setiap staf.
c. Manajemen puncak akan meninjau Kebijakan Mutu secara berkala
minimal setiap tahun agar tetap sesuai.
2
Wakil manajemen bertanggung jawab untuk melaksanakan tinjauan
manajemen dan memastikan proses dan hasilnya terdokumentasi. Cara
pelaksanaannya diatur dalam Prosedur Tinjauan Manajemen.
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi internal dilaksanakan dengan lokakarya mini puskesmas,
pertemuan rutin puskesmas, buku peningkatan mutu puskesmas, buku kerja
harian dan bentuk komunikasi lain baik manual atau digital yang disahkan
oleh kepala puskesmas
D. LINGKUNGAN KERJA
2
Puskesmas menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian dengan persyaratan produk, antara
lain:
1. Menetapkan bahwa lingkungan fisik di dalam dan luar gedung
Puskesmas merupakan daerah bebas asap rokok, bersih, dan aman dari
limbah infeksius.
2. Mengelola lingkungan kerja dengan cara menerapkan prinsip 5R (5R=
Ringkas-Rapi-Resik-Rawat-Rajin) sesuai Manual Pelaksanaan Prinsip
5R
V. PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT:
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses, dan pengukuran
kinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP))
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan Kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen resiko dan keselamatan.
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran
1) Kepuasa pelanggan
2) Audit Internal
3) Penilaian kinerja puskesmas
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan Pengukuran hasil Layanan
c. Pengendalian jika ada hasil tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. PELAYANAN KLINIS:
1. Pelayanan klinis yang berorientasi pasien
2. Penunjang pelayanan klinis
3. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
2
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
VII. PENUTUP
Demikian manual mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas
Gimpu dalam membangun sistem manajemen mutu baik untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis. Sehingga diharapkan semua komponen
dari Puskesmas Gimpu harus menjadikan manual mutu ini sebagai pegangan
utama dalam seluruh kegiatan di Puskesmas.