Вы находитесь на странице: 1из 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI

I. JUDUL PERCOBAAN
II. TANGGAL PERCOBAAN
III. TUJUAN PERCOBAAN
IV. DASAR TEORI
V. ALAT DAN BAHAN
VI. HASIL PENGAMATAN

Pembuatan Bibit Minyak Wangi dari Bunga Melati, Kenanga dan Keningar dengan
Metode Maserasi Page 1
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI

VII. ANALISIS PEMBAHASAN


Percobaan ini bertujuan untuk menghasilkan produk bibit minyak
wangi berbahan dasar bunga bunga melati, kenanga, dan keningar/kayu
manis. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah maserasi.
Digunakan metode ini karena menurut Yulianingsih et al. (2006) metode ini
sangat cocok untuk bahan berupa bunga, karena sifat bahan yang tidak tahan
terhadap suhu tinggi dan juga merusak minyak jika mengalami pemanasan
yang berlebih. Prinsip dari metode ini adalah distribusi zat terlarut (minyak
atsiri) yang bersifat mudah menguap ke dalam pelarut minyak kelapa sawit,
karena kedua zat tersebut memiliki sifat kepolaran yang sama yaitu bersifat
non-polar. Kebanyakan bahan flavor bersifat larut dalam minyak atau lemak
namun memiliki range polaritas yang lebar.
Percobaan ini memiliki variabel kontrol, variabel manipulasi dan
variabel respon. Variabel kontrol dalam percobaan ini adalah perbandingan
massa bunga dengan massa minyak, serta jenis minyak kelapa sawit yang
digunakan. Variabel manipulasi dalam percobaan ini adalah jenis bunga
yang digunakan. Variabel respon dari percobaan ini adalah bau, dan
absorbansi dari minyak wangi. Pada percobaan ini digunakan tiga jenis
bahan baku bunga yaitu bunga Melati (Jasminum), Kenanga (Cananga
Odorata), dan Keningar (Cinnamomum verum).
Percobaan ini diawali dengan membeli bahan baku yang dibeli di
Jalan Pasar Kembang Surabaya. Dipilih bahan baku dari daerah tersebut
karena pasokan bunga relatif segar dan memiliki harga yang terjangkau.
Ketiga jenis bunga yang telah dibeli kemudian dipotong kecil-kecil dan
dikeringkan dengan cara ditata pada loyang seng kemudian dijemur di
bawah sinar matahari sampai kering. Pemotongan bunga ini bertujuan untuk
memudahkan pemecahan dinding dan membran sel pada masing – masing
bunga sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan mudah
terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna
sehingga akan lebih banyak kandungan bunga yang terekstrak.
Ketiga jenis bunga yang telah kering, kemudian ditimbang sebanyak
10 gram menggunakan neraca analitik. Penimbangan dilakukan

Pembuatan Bibit Minyak Wangi dari Bunga Melati, Kenanga dan Keningar dengan
Metode Maserasi Page 2
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI

menggunakan neraca analitik karena lebih akurat, presisi, akuntable (bisa


menyimpan hasil dari setiap penimbangan). Pada saat menimbang,
dipastikan neraca analitik telah dikalibrasi. Kalibrasi dilakukan agar
penimbangan menghasilkan massa yang diinginkan sesuai dengan prosedur.
Tak lupa juga kaca penutup necara analitik tertutup, agar tidak ada gerakan
(angin) yang dapat mempengaruhi massa.
Bunga kering yang telah ditimbang sebanyak 10 gram tersebut,
masing-maisng dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 mL yang berbeda.
Kemudian ditambahkan masing-masing minyak kelapa sawit sebanyak 150
mL. Minyak dalam percobaan ini bertidak sebagai pelarut yang merupakan
media yang dapat melindungi atau menangkap bahan yang mudah menguap
yaitu minyak atsiri (Screiber, dkk, 1997). Dipilih minyak kelapa sawit
karena harganya yang terjangkau dan mudah didapatkan dan digunakan
massa minyak sebanyak 150 gram untuk didapatkan perbandingan bunga
dan minyak sebesar 1 : 15. Digunakan perbandingan 1 : 15 karena pada
perbandingan tersebut bunga dapat terendam sempurna dalam minyak.
Metode ini dilakukan untuk mendapatkan mutu dan rendemen
minyak yang tinggi. Dalam hal ini jika minyak dikontakkan dengan bunga,
maka minyak akan mengadsorbsi minyak yang dikeluarkan oleh bunga
tersebut. Minyak atau trigliserida yang merupakan senyawa ester akan
bereaksi atau membentuk ikatan interester dengan senyawa ester yang
terdapat di dalam minyak atsiri. Persamaan reaksinya sebagai berikut:

Usahakan bunga dalam keadaan yang tercelup sempurna didalam


minyak. Karena jika tidak, maka akan timbul jamur disekitar permukaan
sampel bunga. Selanjutnya ke tiga gelas kimia tersebut ditutup oleh
aluminium foil selama 18 hari, Tujuan digunakan aluminium foil/plastik
wrap adalah agar gelas kimia tertutup rapat sehingga bau wangi yang
dihasilkan tidak menguap, dan dipilih aluminium foil/plastik wrap karena
mudah dibentuk sesuai dengan tutup gelas kimia.

Pembuatan Bibit Minyak Wangi dari Bunga Melati, Kenanga dan Keningar dengan
Metode Maserasi Page 3
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI

Setiap hari dilakukan pengamatan dan penentuan absorbansi masing-


masing bunga yang terekstrak ke dalam minyak kelapa sawit selama 18 hari.
Tujuan dipilih durasi waktu sampai 18 hari adalah agar dapat diketahui
perubahan yang signifikan. Hasil dari pengamatan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1. Pengamatan Bau pada Sampel

Hari/ Bau Bunga Kering


Jenis Bunga Kenanga Melati Keningar
1 bau kenanga bau melati bau keningar
2 bau kenanga bau melati bau keningar
3 bau kenanga bau melati bau keningar
4 bau kenanga bau melati bau keningar
5 bau kenanga bau melati bau keningar
8 bau kenanga bau sedikit tengik bau keningar
10 bau kenanga bau sedikit tengik bau keningar
12 bau kenanga bau sedikit tengik bau keningar
15 bau kenanga bau sedikit tengik bau keningar
16 bau kenanga bau tengik bau keningar
17 bau kenanga bau tengik bau keningar
18 bau kenanga bau tengik bau keningar

Dari data tabel 1 mengenai pengamatan bau pada sampel, dapat


diketahui bahwa lama waktu perendaman bunga pada minyak kelapa sawit
baunya semakin tengik yaitu bunga melati, kecuali pada bunga Kenanga dan
Keningar/kayu manis yang tetap berbau wanagi yang khas hingga hari ke
18. Bau harum yang dihasilkan pada bunga Kenanga dan Keningar ini
disebabkan oleh kandungan senyawa golongan ester yang terdapat dalam
minyak atsiri. Namun sebenarnya bunga melati juga memiliki kandungan
senyawa golongan ester yang dapat menjadikannya berbau harum diawal
perendaman (Winarto, dkk., 2012).

Pembuatan Bibit Minyak Wangi dari Bunga Melati, Kenanga dan Keningar dengan
Metode Maserasi Page 4
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI

Senyawa ester dari ketiga bunga tersebut adalah:


1. Bunga Kenanga adalah metilbenzoat
2. Bunga melati adalah benzil asetat
3. Keningar adalah etil sinamat
Berikut rumus strukturnyaadalah:

metil benzoat etil sinamat

benzil asetat

Menurut Sari dan Supartono (2014) bunga kenanga segar akan


menghasilkan minyak dengan aroma yang kuat, sehingga minyak kenanga
ini banyak digunakan dalam industri parfum. Aroma bunga kenanga yang
kuat inilah yang membuat bau minyak tidak tengik hingga 18 hari, berbeda
dengan bunga melati yang baunya tidak sekuat bunga kenanga dan keningar
sehingga terjadi bau yang tengik dengan bertambahnya waktu perendaman.
Hal ini dikarenakan golongan ester pada bunga melati yakni benzil asetat ini
kurang dapat larut dalam minyak kelapa sawit, Karena sifat estermya
bersifat semi polar, sehingga kurang dapat larut dalam minyak kelapa sawit
yang bersifat non polar.
Selain pengamatan dari segi bau, tetapi juga dilakukan penentuan
kadar bunga menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang
gelombang 385 nm dengan minyak kelapa sawit sebagai blanko. Digunakan
panjang gelombang 385 nm karena panjang gelombang ini memilik serapan
paling tinggi terhadap minyak kelapa sawit. Tujuan dari pembacaan

Pembuatan Bibit Minyak Wangi dari Bunga Melati, Kenanga dan Keningar dengan
Metode Maserasi Page 5
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI

absorbansi ini adalah untuk mengetahui banyaknya minyak atsiri yang


terekstrak pada minyak selama 18 hari. Hasil dari pembacaan absorbansi
dapat dilihat pada tabel berikut. Nilai absorbasi yang didapatkan dari
praktikum ini disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 2. Nilai Absorbansi pada Sampel
Hari/
Kenanga Melati Keningar
Jenis Bunga
1 0,083 0,125 0,281
2 0,134 0,178 0,352
3 0,211 0,187 0,353
4 0,187 0,196 0,361
5 0,209 0,201 0,381
8 0,233 0,211 0,395
10 0,226 0,262 0,400
12 0,267 0,264 0,414
15 0,292 0,275 0,428
16 0,314 0,285 0,434
17 0,333 0,314 0,481
18 0,344 0,337 0,462

Grafik 1. Absorbansi Bunga Kenanga

Bunga Kenanga
0.4
0.35
0.3
absorbansi

0.25
0.2
Bunga Kenanga
0.15
Linear (Bunga Kenanga)
0.1
y = 0.012x + 0.1252
0.05 R² = 0.8966
0
0 5 10 15 20
hari ke

Pembuatan Bibit Minyak Wangi dari Bunga Melati, Kenanga dan Keningar dengan
Metode Maserasi Page 6
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI

Grafik 2. Absorbansi Bunga Melati

Bunga Melati
0.4
0.35
0.3
absorbansi

0.25
0.2
Bunga Kenanga
0.15
Linear (Bunga Kenanga)
0.1
0.05 y = 0.0097x + 0.1466
R² = 0.9365
0
0 5 10 15 20
hari ke-

Grafik 1. Absorbansi Keningar

Keningar
0.6

0.5

0.4
absorbansi

0.3
Keningar
0.2 Linear (Keningar)

0.1
y = 0.0082x + 0.3196
0 R² = 0.8741
0 5 10 15 20
hari ke

Dari data grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan


absorbansi sampel dari tiap harinya. Hal tersebut menandakan bahwa
semakin lama waktu perendaman bunga maka nilai absorbansi minyak
semakin besar, artinya konsentrasi minyak yang terkstrak semakin tinggi.
Berikut data jika dilihat nilai regreasi tiap bunga sebagai berikut:

Pembuatan Bibit Minyak Wangi dari Bunga Melati, Kenanga dan Keningar dengan
Metode Maserasi Page 7
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI

1. Bunga kenanga diperoleh nilai R2 sebesar 0,8966


2. Bunga melati diperoleh nilai R2 sebesar 0,9365
3. Keningar diperoleh nilai R2 sebesar 0,8741
Hal tersebut menandakan bahwa kenanikan konsentrasi sampel yang
cukup signifikan, yang mungkin diakibatkan oleh kandungan minyak atsiri
lebih sedikit, karena minyak atsiri bersifat mudah menguap, sehingga ketika
dikeringkan atau dipanaskan maka konsentrasi minyak atsiri akan bekurang
akibat penguapan. Selain itu, proses pengeringan dilakukan pada udara
bebas, sehingga kecenderungan minyak atsiri untuk lepas atau menguap ke
udara bebas lebih besar.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan data dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Parfum dapat dibuat dengan metode maserasi dengan minyak kelapa
sawit.
2. Dihasilkan produk bibit minyak wangi yaitu pada bunga kenanga
kering dan keningar sedangkan pada bunga melati kering tidak
dihasilkan bibit yang berbau wangi.

IX. DAFTAR PUSTAKA


X. LAMPIRAN FOTO

Pembuatan Bibit Minyak Wangi dari Bunga Melati, Kenanga dan Keningar dengan
Metode Maserasi Page 8

Вам также может понравиться