Вы находитесь на странице: 1из 26

TUGAS

“ KIMIA FARMASI”

DISUSUN OLEH :

Nama : Sri Devitha Gasolo

Nirm : 1603042

Kelas : Farmasi B

Semester :4

Dosen PJ : Febrianika A.K , S.Farm

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH
MANADO
T.A
2017/2018
A. OBAT JANTUNG

Obat jantung atau bisa juga disebut obat kardiovaskuler adalah senyawa
yang digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit kardiovaskuler
(jantung). (Harpola Cartika, 2016)

1. KARDIOTONIK

Kardiotonik adalah obat yang dapat meningkatkan kekuatan kontraksi


jantung dan menunjukkan efek penting pada eksitabilitas dan kecepatan konduksi
jantung. Setelah mengetahui definisi kardiotonik kita selanjutnya membahas
struktur glukosida jantung. (Harpola Cartika, 2016)

Struktur glikosida jantung terdiri dari komponen karbohidrat (gula) yang


mengandung tiga atau empat monosakarida dan steroid (genin atau aglikon) yang
mengandung cincin lakton dan terikat pada C-17. Gula yang terdapat pada glikosa
jantung antara lain adalah β-D-digitoksosa, β-D-glukosa, β-L-ramnosa, dan β-D-
simarosa. (Harpola Cartika, 2016)

Untuk aktivitas kardiotonik, bagian struktur glikosida jantung yang


berperan adalah :
a. α, β-lakton tidak jenuh pada posisi 17β
b. gugus 14β-hidroksi
c. konfigurasi cis diantara cincin A dan B Serta C dan D.

Gugus gula meskipun kurang penting tetapi berperan dalam mengatur


aktivitas glikosida jantung. (Harpola Cartika, 2016)

2. OBAT ANTIARITMIA

Obat antiaritmia adalah senyawa yang digunakan untukmemperbaiki atau


memodifikasi irama jantung sehingga menjadi normal.

Ar X (CH 2)n NHR 2

1). Ar adalah merupakan cincin aromatis yang bersifat lipofil, dapat berinteraksi
dengan rantai alkil fosfolipid membran melalui ikatan hidrofob dan van der
waals
2). Rantai alkil bersifat polar yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
bagian polar fosfolipid membran
3). Gugus amino kationik yang terionisasi pada pH tubuh dapat berinteraksi dengan
gugus anion fosfolipid atau polipeptida membran.
(Harpola Cartika, 2016)

3. OBAT ANTIHIPERTENSI

Obat antihipertensi adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan


hipertensi suatu kondisi dimana tekanan sistol lebih besar dari 160 mm Hg atau
tekanan diastol lebih besar dari 95 mm Hg. (Harpola Cartika, 2016)
Terdapat beberapa mekanisme kerja dari obat-obat antihipertensi, yaitu
disaraf, divaskular, dan dihumoral. Berikut penjelasannya :

1). Pada saraf


Dengan merangsang pusat adrenoreseptor pada pusat vasomotor medulla dan
menyebabkan hambatan tonus simpatetik sehingga terjadi penurunan tekanan
darah.
2). Pada vaskular
Menghambat reseptor α dan β sehingga mengurangi daya tahan vaskular perifer
dan menyebabkan penurunan tekanan darah.
3). Pada humoral
Salah satu contohnya adalah golongan penghambat ACE. Berikut ini adalah
hubungan struktur aktivitas senyawa pada golongan ACE :
a. Ion Zn yang dapat membentuk kompleks dengan ligan dengan gugus
sulhidril (SH).
b. Gugus yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan gugus karbonil.
c. Gugus yang bermuatan positi yang terikat melalui ikatan ion dengan gugus
karboksilat yang bermuatan negativ.

(Harpola Cartika, 2016)

4. OBAT ANTIANGINA

Obat antiangina adalah senyawa yang digunakan untuk pencegahan dan


pengobatan gejala angina pectoris (nyeri dada yang diakibatkan ketidakseimbangan
transport oksigen pada miokardial). (Harpola Cartika, 2016)

Berikut ini adalah obat-obat antiangina :

1). Turunan nitrat dan nitrit


Obat ini dapat menurunkan kebutuhan oksigen mikardial dan menunjukan efek
pada peredaran sistemik.
2). Senyawa pemblok β adrenergik
Obat ini bekerja dengan memblok reseptor β yang dapat menurunkan kecepatan
jantung, kontraksi miokardial, keluaran dan tekanan darah, sehingga kebutuhan
oksigen miokardial berkurang dan nyeri dapat dihilangkan.

3). Antagonis kalsium membran


Berikut ini ialah struktur hubungan aktivitas dari antagonis kalsium membran :
a. Bagian struktur yang penting untuk aktivitas dari turunan verapamil adalah
kedua cincin benzen, meskipun dapat diganti dengan cincin heteroaromatik,
seperti pada faliamil, dan gugus amino tersier yang bermuatan pada pH
fisiologis.
b. Gugus isopropil dan substituen pada cincin aromatic kurang penting untuk
aktivitas, meskipun posisi pada cincin kiri mempengaruhi potensi secara
bermakna, sedangkan pada cincin kanan tidak berpengaruh. Pada cincin kiri,
substituent akan menurunkan aktivitas karena memberikan pengaruh
halangan ruang pada proses interaksi obat-reseptor.
c. Bentuk isomer optik levo lebih aktif dibandingkan isomer dekstro.

(Harpola Cartika, 2016)

5. VASODILATOR

Vasodilator adalah senyawa yang dapat menyebabkan vasodilatasi


pembuluh darah. Obat ini bekerja dengan menurunkan tonus otot polos vascular
sehingga terjadi dilatasi arteri dan vena. Obat ini terbagi atas 3 yaitu :

a) Vasodilator perifer
Digunakan untuk pengobatan payah jantung kongestif kronik yang sulit
disembuhkan, dengan cara mengembangkan fungsi miokardial tanpa
meningkatkan kebutuhan energi.

b) Vasodilator sistemik
Senyawa yang dapat menimbulkan efek vasodilatasi pada semua bagian sistem
pembuluh darah.
c) Vasodilator perier dan selebral
Obat golongan dapat menimbulkan dilatasi pada pembuluh darah dikulit dan
diotak.

B. OBAT DIURETIK

Diuretik merupakan zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih


(dieresis) melalui kera langsung terhadap ginjal. (Harpola Cartika, 2016)

1. Diuretika Osmotik

Diuretika osmotik adalah senyawa yang dapat meningkatkan ekskresi urin


dengan mekanisme kerja berdasarkan perbedaan tekanan osmosis. Umumnya
diuretika osmotik mempunyai berat molekul rendah, dalam tubuh tidak mengalami
metabolisme, secara pasif disaring melalui kapsula Bowman ginjal, dan tidak
diabsorpsi kembali oleh tubulus renalis. Efek samping diuretika osmotik antara lain
adalah gangguan keseimbangan elektrolit,dehidrasi, mata kabur, nyeri kepala dan
takikardia. (Harpola Cartika, 2016)

2. Diuretika Pembentuk Asam

Diuretika pembentuk asam adalah senyawa anorganik yang dapat menyebabkan


urin bersifat asam dan mempunyai efek diuretik. Senyawa golongan ini efek
diuretiknya lemah dan menimbulkan asidosis hiperkloremik sismetik. Efek
samping yang ditimbulkan antara lain adalah iritasi lambung, penurunan nafsu
makan, mual, asidosis dan ketidaknormalan fungsi ginjal. Contoh: ammonium
klorida, ammonium nitrat, dan kalsium klorida. (Harpola Cartika, 2016)
3. Diuretika Merkuri Organik

Diuretika merkuri organik adalah saluretik karena dapat menghambat absorpsi


kembali ion-ion Na+, Cl- dan air. Absorpsi pada saluran cerna rendah dan
menimbulkan iritasi lambung sehingga pada umumnya diberikan secara parenteral.
Dibanding obat diuretik lain, penggunaan diuretika merkuri organik mempunyai
beberapa keuntungan, antara lain tidak menimbulkan hipokalemi, tidak mengubah
keseimbangan elektrolit dan tidak mempengaruhi nekrosis jaringan. Diuretika
merkuri organik menimbulkan reaksi sistemik yang berat sehingga sekarang jarang
digunakan sebagai obat diuretik. Diuretika merkuri organik mengandung ion
merkuri, yang dapat berinteraksi dengan gugus SH enzim ginjal (Na, K-dependent
ATP-ase) yang berperan pada produksi energi yang diperlukan untuk absorpsi
kembali elektrolit dalam membran tubulus, sehingga enzim menjadi tidak aktif.
Akibatnya absorpsi kembali ion-ion Na+ dan Cl- di tubulus menurun, kemudian
dikeluarkan bersama-sama dengan sejumlah ekivalen air sehingga terjadi efek
dieresis. (Harpola Cartika, 2016)

Keterangan :

1) R1 : Gugus aromatik, heterosiklik atau alisiklik yang terikat pada rantai propil
melalui gugus karbamoil. Gugus R sangat menentukan distribusi dan kecepatan
ekskresi diuretika
2) R2 : biasanya gugus metil, dapat pula gugus etil, secara umum pengaruh gugus
terhadap sifat senyawa adalah kecil.
3) X : substituen yang bersifat hidrofil. Biasanya X adalah gugus teofilin, yang
dapat menurunkan toksisitas obat, mengurangi efek iritasi setempat,
meningkatkan kecepatan absorpsi, dan juga mempunyai efek diuretik (terjadi
potensiasi). Bila X adalah gugus tiol, seperti asam merkaptoasetat atau
tiosorbitol, dapat mengurangi toksisitas terhadap jantung dan efek iritasi
setempat.
(Harpola Cartika, 2016)

4. Diuretika Penghambat Karbonik Anhidrase

Diuretika penghambat karbonik anhidrase (CA) merupakan senyawa


golongan sulfonamid. Senyawa penghambat karbonik anhidrase adalah
saluretik, digunakan secara luas untuk pengobatan sembab yang ringan dan
moderat, sebelum ditemukannya diuretika turunan tiazida. Mekanisme kerjanya
ialaha, Bila kerja enzim dihambat maka produksi asam karbonat akan menurun,
sehingga jumlah ion H+ sebagai pengganti ion Na+ juga menurun. Akibatnya
jumlah ion Na+ yang diabsorpsi kembali akan menurun dan ion Na+ yang
tertinggal, bersama-sama dengan ion HCO3- dan air, akan meningkatkan
volume urin, yang kemudian dikeluarkan dan menyebabkan efek diuresis.
(Harpola Cartika, 2016)

1. Yang berperan terhadap aktivitas diuretika penghambat karbonik anhidrase


adalah gugus sulfamil bebas. Mono dan subtitusi pada gugus sulfamil akan
menghilangkan aktivitas diuretik karena pengikatan obat – reseptor lemah.
2. Pemasukan gugusan metil pada asetazolamid (metazolamid) dapat
meningkatkan aktivitas obat dan memperpanjang masa kerja obat. Hal ini
disebabkan karena metazolamid mempunyai kelarutan dalam lemak lebih besar,
absorpsi kembali pada tubulus menjadi lebih baik dan afinitas terhadap enzim
lebih besar. Metazolamid mempunyai aktivitas diuretik 5 kali lebih besar
dibanding asetazolamid.
3. Modifikasi yang lain dari struktur asetazolamid secara umum akan menurunkan
aktivitas. Destilasi akan menurunkan aktivitas dan perpanjangan gugus alkil
pada rantai asetil akan meningkatkan.

(Harpola Cartika, 2016)

5. Diuretika Turunan Tiazida

Diuretika turunan tiazida adalah saluretik, yang dapat menekan absorpsi kembali
ion-ion Na+, Cl-, dan air. Turunan ini juga meningkatkan eksresi ion-ion K+, Mg2+
dan HCO3- dan menurunkan ekskresi asam urat. Diuretika turunan tiasida terutama
digunakan untuk pengobatan sembab pada keadaan dekompensasi jantung dan
sebagai penunjang pada pengobatan hipertensi karena dapat mengurangi volume
darah dan secara langsung menyebabkan relaksasi otot polos arteriola. (Harpola
Cartika, 2016)

1. Pada posisi 1 cincin heterosiklik adalah gugus SO2 atau CO2. Gugus SO2
mempunyai aktivitas yang lebih besar.
2. Pada posisi 2 ada subsituen gugus alkil yang rendah, biasanya gugus metil.
3. Pada posisi 3 ada subsituen lipofil, seperti alkil terhalogenasi (CH2Cl,
CH2SCH2CF3), CH2-C6H5 dan CH2SCH2-C6H5.
4. Ada ikatan C3-C4 jenuh. Reduksi ikatan rangkap pada C3-C4 dapat
meningkatkan aktivitas diuretik ± 10 kali.
5. Subtitusi langsung pada posisi 4, 5, atau 8 dengan gugus alkil akan menurunkan
aktivitas diuretik.
6. Pada posisi 6 ada gugus penarik elektron yang sangat penting, seperti Cl dan
CF3. Hilangnya gugus tersebut menyebabkan senyawa kehilangan aktivitas.
Penggantian gugus Cl dengan CF3 dapat meningkatkan kelarutan senyawa
dalam lemak sehingga memperpanjang masa kerja obat.
7. Pada posisi 7 ada gugus sulfamil yang tidak tersubstitusi. Turunan mono dan
disubstitusi dari gugus sulfamil tidak mempunyai aktivitas diuretic.
8. Gugus sulfamil pada posisi meta (1) dapat diganti dengan gugus-gugus elektro
negative lain, membentuk gugus induk baru yang dinamakan diuretika seperti
tiazid (thiazide like diuretics) seperti turunan salisilanilid, turunan benzhidrazid
dan turunanp talimidin.
(Harpola Cartika, 2016)

6. Diuretika Hemat Kalium

Diuretika hemat kalium adalah senyawa yang mempunyai aktifitas natriuretik


ringan dan dapat menurunkan sekresi ion H+ dan K+ senyawa tersebut bekerja pada
tubulus distalis dengan cara memblok penukaran ion Na+ dengan ion H+ dan K+,
menyebabkan retensi ion K+dan meningkatkan sekresi ion Na+ dan air, aktifitas
diuretiknya relatif lemah, biasanya diberikan bersama-sama dengan diuretika
turunan tiasida. Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, diuretika hemat kalium
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

1. Diuretika dengan efek langsung


Contoh senyawa obat yang termasuk dalam kelompok diuretika hemat kalium
dengan efek langsung adalah Amilorid dan Triamteren. Berikut penjelasan lebih
detail tentang Amilorid dan Triamteren.

a) Amilorid HCl, merupakan diuretika turunan pirazin. Selain bekerja


melalimekanisme kerja diatas, Amilorid HCl juga dapat mengubah
permeabilitas membran terhadap ion Na+ dan menyebabkan retensi ion K+ dan
H+. Amilorid digunakan untuk mengontrol sembab dan hipertensi. Awal kerja
amilorid terjadi2 – 3 jam setelah pemberian secara oral, kadar serum tertinggi
dicapai dalam 3 –4 jam, waktu paro ± 6 jam dan mempunyai masa kerja cukup
panjang ± 24 jam.Penggunaan obat dapat dalam bentuk tunggal atau
dikombinasikan dengan diuretika turunan tiazida. Dosis oral untuk diuretik
adalah 5 mg 1 – 2 dd, sedangkan dosis oral untuk mengontrol hipertensi adalah
5 mg 1 dd. (Harpola Cartika, 2016)

b) Triamteren adalah diuretika turunan pteridin, absorpsi dalam saluran cerna cepat
tetapi tidak sempurna. Ketersediaan hayatinya sebesar 30 – 70%, pada cairan
tubuh ± 45 – 75% dan terikat oleh protein plasma.Kadar protein tertinggiobat
dicapai dalam 1 – 2 jam setelah pemberian oral, dengan waktu paruhbiologis 2
– 4 jam.Dosis diuretik Triamteren adalah 150 – 300 mg/hari. (Harpola Cartika,
2016)

2. Diuretika Antagonis Aldosteron

Aldosteron, adalah mineral okortikoid yang dikeluarkan oleh korteks


adrenalis. Merupakan senyawa yang sangat aktif untuk menahan elektrolit, dapat
meningkatkan absorpsi kembali ion Na+ dan Cl- seta ekskresi ion K+ dalam
saluran pengumpul. bekerja sebagai antagonis melalui mekanisme
penghambatan bersaing pada sisi reseptorpada saluran pengumpul, dimana
terjadi pertukaran ion Na+ dan K+. penghambatantersebutmenyebabkan
peningkatan ekskresi ion Na+ dan Cl-, serta retensi ion K+. (Harpola Cartika,
2016)

7. Diuretika LOOP

Diuretika loop merupakan senyawa saluretik yang sangat kuat, aktifitasnya jauh
lebihbesar dibanding turunan tiasida dan senyawa saluretik lain. Turunan ini dapat
memblok pengangkutan aktif NaCl pada loop Henle sehingga menurunkan absorbsi
kembali NaCl dan meningkatkan ekskresi NaCl lebih dari 25% .Model kerja
diuretika loop pada tingkat molekul belum diketahui secara pasti, tetapi ada 3
hipotesis yang kemungkinan dapat digunakan untuk menjelaskan model kerja
tersebut yaitu:

1. Penghambatan enzim Na+, K+, ATP-ase;


2. Penghambatan atau pemindahan siklik-AMP;
3. Penghambatan glikolisis.

Berikut ini ialah struktur kimia dan aktivitas struktur dari golongan ini :

a) Turunan Asam Fenoksiasetat.

Contoh : Asam Etakrinat menimbulkan aktivitas diuretik karena dapat


berinteraksi dengan gugus sulfhidril enzim yang bertanggungjawab pada proses
absorpsi kembali Na+ di tubulusrenalis. Gugus yang berperan pada interaksi
tersebut adalah gugus α, β-ikatan rangkap tidakjenuh. Pada turunan fenoksiasetat
aktivitas optimal dicapai bila:
1) Gugus asam oksiasetat terletak pada posisi 1 cincin benzene.
2) Gugus akriloil sufhidril yang reaktif terletak pada posisi para dari gugus
asamoksiasetat.
3) Gugus aktivasi (CH3 atau Cl) terletak pada posisi 3 atau posisi 2 dan 3
4) Substituen alkil dari 2 sampai 4 panjang atom C terletak pada posisi a
darikarbonil pada gugus akriloil.
5) Atom-atom H terletak pada posisi ujung –C=C- dari gugus akriloil.

(Harpola Cartika, 2016)

Hubungan struktur dan aktivitas pada asam etakrinat sebagai diuretik dijelaskan
sebagai berikut:
1) Reduksi gugus α,β-keton tidak jenuh akan menghilangkan aktivitas, karena
senyawa tidak mampu berinteraksi dengan gugus SH enzim;
2) Substitusi H pada atom Cα dengan gugus alkil akan menurunkan aktivitas;
3) Adanya gugus etil pada atom Cβ membuat senyawa mempunyai aktivitas
maksimal. Makin besar jumlah atom C, aktivitasnya makin menurun;
4) Substitusi pada cincin aromatik. Adanya gugus Cl pada posisi orto c incin
aromatik, dapat meningkatkan aktivitas lebih besar dibandingkan substitusi
pada posisi meta, karena efek induktif gugus penarik elektron tersebut dapat
menunjang serangan nukleofil terhadap gugus SH. Disubstitusi gugus Cl
ataumetil pada posisi orto dan meta akan lebih meningkatkan aktivitas. Adanya
gugus pendorong elektron kuat pada cincin aromatik, seperti gugus amino atau
alkoksi, akan menurunkan aktivitas secara drastis.
5) Adanya gugus oksiasetat pada posisi para dapat meningkatkan aktivitas, letak
gugus pada posisi orto atau meta akan menurunkan aktivitas.

(Harpola Cartika, 2016)


C. VITAMIN

Vitamin merupakan molekul organik bermassa molekul kecil yang


umumnya diperlukan dalam jumlah yang relatif kecil. Vitamin merupakan senyawa
essensial karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam tubuh manusia sama
sekali atau dalam jumlah yang tidak mencukupi pada kondisi normal. Berikut ini
ialah pengelompokkan vitamin. (Harpola Cartika, 2016)

1. VITAMIN LARUT DALAM AIR

Vitamin dalam golongan ini ditemukan pada lingkungan berair (aqueos)


dalam sel. Umumnya vitamin-vitamin ini, kecuali vitamin B 12 tidak disimpan
dalam tubuh. (Harpola Cartika, 2016)

Berikut ini contoh-contoh vitamin dari golongan ini :

a) Vitamin B 1 (Tiamin)

Vitamin B1 atau thiamin merupakan vitamin yang terdapat dalam kulit luar
gandum/beras. Yang berfungsi sebagai koenzim, memperlancar sirkulasi darah, dan
mencegah kesehatan saraf. Didalam tubuh vitamin ini diubah menjadi tiamin
pirofosfat yang aktif. Struktur kimia tiamin terdiri atas dua cincin, yaitu cincin tiazol
dan cincin pirimidin yang dihubungkan oleh jembatan metilen. (Harpola Cartika,
2016)

b) Vitamin B 2 (Riboflavin)

Vitamin B 2 merupakan vitamin yang banyak terkamdumg pada telur,


daging, ragi, dan kacang kedelai. Yang berfungsi sebagai koenzim. Struktur kimia
riboflavin terdiri atas cincin trisiklik isoaloksazin yang berikatan dengan darivati
alkohol ribitol. (Harpola Cartika, 2016)

c) Vitamin B 3 (Niasin)

Vitamin B 3 atau Niasin merupakan vitamin yang banyak terdapat dalam


ikan, gandum, kopi, dan kentang. Vitamin ini berperan dalam metabolisme
karbohidrat. Struktur molekul vitamin B 3 mengandung nikotin, tetapi gugus
OH nya diganti dengan gugus amida. (Harpola Cartika, 2016)

d) Vitamin B 5 (Asam Pantotenat)

Vitamin B 5 atau asam pantotenat dapat diperoleh dari daging, susu, hati, dan
kacang hijau. Vitamin ini berperan dalam proses metabolisme. Bentuk aktif dari
vitamin ini ialah isomer D dan terlibat dalam berbagai reaksi enzimatik. (Harpola
Cartika, 2016)

e) Vitamin B 6 (Piridoksin)

Vitamin B 6 atau piridoksin terdapat dalam daging, kedelai, telur, dan pisang.
Vitamin ini berperan dalam metabolism protein dan asam amino. (Harpola Cartika,
2016)

f) Vitamin B 7 (Biotin)
Vitamin B 7 atau biotin terdapat
dalam kuning telur, daging, pisang, dan kacang-kacangan. Vitamin ini berperan
dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. (Harpola Cartika, 2016)

g) Asam Folat

Asam folat banyak terdapat dalam sayuran hijau, biji bunga matahari, lobak
cina, dan buncis. Vitamin ini berperan aktif dalam pembentukan DNA dan RNA.
(Harpola Cartika, 2016)

h) Vitamin B 12 (Sianokobalamin)
Vitamin B 12 atau sianokobalamin merupakan vitamin yang memiliki
struktur paling kompleks dan mengandung unsur kobalt. Struktur kimia vitamin ini
mirip dengan porfirin dengan 8 cincin yang saling terikat. Sumber vitamin ini ialah
daging, telur, dan susu. Vitamin ini sangat berperan dalam proses pembentukan
DNA dan RNA. (Harpola Cartika, 2016)

i) Vitamin B 13 (Asam Orotat)

Vitamin B 13 atau asam orotat dapat diperoleh oleh susu sapi, kambing dan
domba. Vitamin ini berfungsi dalam metabolism folat pada pembentukan DNA,
membantu memperbaiki toleransi jantung. (Harpola Cartika, 2016)

j) Vitamin B 15 (Asam Pangamat)


Vitamin B 15 (asam pangamat) merupakan senyawa ester asam d-glukonat dan
dimetilglisin. Vitamin ini diperoleh dari gandum, jagung dan biji abrikos. Vitamin
berfungsi untuk menstimulasi oksidasi glukosa, meningkatkan pemasukan oksigen
kedalam otak, dan meningkatkan stamina. (Harpola Cartika, 2016)

k) Vitamin C (Asam Askorbat)

Vitamin C atau asam askorbat banyak terkandung dalam sayur-sayuran dan


buah-buahan. Vitamin ini berperan dalam proses oksidasi didalam tubuh dan
memiliki sifat antioksidan. (Harpola Cartika, 2016)

2. VITAMIN LARUT DALAM MINYAK

a) Vitamin A (Retinol)
Vitamin A atau retinol terdapat pada wortel, dan sayuran-sayuran lainnya.
Vitamin ini berperan dalam kesehatan mata karena mampu memelihara kesehatan
mata. (Harpola Cartika, 2016)

b) Vitamin D (Kulsiferol)

Vitamin D atau kulsiferol dapat diproduksi oleh tubuh dalam keadaan tubuh
yang tersinari oleh sinar matahari. Vitamin ini berperan dalam penyerapan kalsium
kedalam tulang. (Harpola Cartika, 2016)

c) Vitamin E (Tokoferol)

Vitamin E atau tokoferol banyak terkandung dalam minyak nabati, kuning telur,
dan sayur-sayuran. Vitamin ini terdapat dalam bentuk alfa, beta, dan gamma.
(Harpola Cartika, 2016)
d) Vitamin K (Quinon)

Vitamin K atau kuinon adalah vitamin yang dibutuhkan dalam pembekuan


darah. (Harpola Cartika, 2016)

D. HORMON

1. HORMON ADRENOKORTIKOID

Hormon adrenokortikoid atau kortikoid merupakan hormone steroid yang


disintesis dari kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian korteks.
Hormon ini membantu tubuh kita untuk melakukan penyesuaian terhadap
lingkungan, stress, dan perubahan dalam diet. Salah satu contoh dari golongan ini
ialah glokokortikosteroid, berikut hubungan struktur aktivitasnya :
Adapun hubugan struktur aktivitasnya adalah sebagai berikut :

a) Struktur penting kortikosteroid yang dapat menunjang aktivitas adalah ikatan


rangkap C4-C5, gugus keton pada C3 dan rantai samping 17 β-keto-(-
COCH2OH).
b) Cincin C dan D lebih penting dibandingkan cincin A dan B pada interaksi
dengan reseptor.
c) Pemasukan gugus α-OH pada posisi 1,6,7,9,14, dan 16 dapat menurunkan
aktivitas glukokortikoid.

(Harpola Cartika, 2016)

E. ANALISA KIMIA KUANTITATIF

Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui


kadar suatu zat. Analisa kuantitatif berkaitan dengan penetapan beberapa banyak
suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan
tersebut, yang sering kali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun
sebagian kecil atau sebagian besar sampel yang di analisis. (Sumardjo, 1997).

Secara garis besar metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif dibagi
menjadi dua macam yaitu kimia analisis kuantitatif instrumental, yaitu metode
analisis bahan-bahan kimia menggunakan alat-alat instrumen, dan analisa kimia
konvensional. Metode dalam analisa kuantitatif dibedakan menjadi 2 bagian:

a) Metode Gravimetri

Merupakan penetapan kadar suatu unsur atau senyawa berdasarkan berat,


tetapnya dengan cara penimbangan. Cara dilakukan dengan unsur atau senyawa
yang diselidiki dan bahan yang menyusunnya. Bagian terbesar yang dilakukan
metode gravimetri adalah perubahan unsur berat tetapnya. Berat senyawa
selanjutnya dapat dianalisa berdasarkan jenis senyawa. (khoppar, 1990)

b) Metode Volumetri

Adalah analisa kuantitatif yang dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah


larutan baru yang lebih diketahui kadarnya. Dengan mengetahui jumlah larutan
baru yang ditambahkan dan reaksinya berjalan secara kuantitatif sehingga senyawa
yang dianalisis dapat dihitung jumlahnya (Sumardjo, 1997).

Volumetri merupakan suatu cara analisis kuantitatif dan reaksi kimia. Pada
analisis ini zat yang akan ditentukan kadarnya direaksikan dengan zat lainnya telah
diketahui konsentrasinya sampai tercapai suatu titik ekuivalensi hingga kepekatan
zat yang kita cari dapat dihitung. Larutan yang kita ketahui konsentraasinya dengan
teliti disebut larutan standar. Larutan ini biasanya diteteskan dari buret ke dalam
erlenmeyer yang mengandung reaksinya selesai. Proses ini dinamakan titrasi. Titik
dimana terjadi perubahan karena indikator disebut titik titrasi. Titik ini seharusnya
jatuh pada titik yang bersamaan, tetapi hal ini sulit karena kesulitan dalam mencari
indikator yang pH intervalnya mendekati pH ekuivalen. Perbedaan antara titik
ekuivalen dengan titik titrasi disebut kesalahan titrasi. Indikator adalah asam
organik lemah atau basa organik lemah yang dalam larutan akan terionisasi
sebagian dimana warna yang terionisasi berbeda dengan warna yang tak terionisasi
(Sumardjo, 1994).

Вам также может понравиться

  • Obat Obat Sistem Kardiovaskular
    Obat Obat Sistem Kardiovaskular
    Документ46 страниц
    Obat Obat Sistem Kardiovaskular
    Hardiwiranata
    Оценок пока нет
  • Quis
    Quis
    Документ10 страниц
    Quis
    Khelvia Kasisuci Rilyant
    Оценок пока нет
  • Struktur Aktivitas Obat Kardiovaskuler dan Diuretika
    Struktur Aktivitas Obat Kardiovaskuler dan Diuretika
    Документ24 страницы
    Struktur Aktivitas Obat Kardiovaskuler dan Diuretika
    Dhin Agustry
    Оценок пока нет
  • OBAT ANTI ANGINA DAN VASODILATOR
    OBAT ANTI ANGINA DAN VASODILATOR
    Документ22 страницы
    OBAT ANTI ANGINA DAN VASODILATOR
    Inggrya Aliyy
    Оценок пока нет
  • Uas Kimia Medisinal 1
    Uas Kimia Medisinal 1
    Документ10 страниц
    Uas Kimia Medisinal 1
    nindi arnanda
    Оценок пока нет
  • Kimia Medisinal
    Kimia Medisinal
    Документ15 страниц
    Kimia Medisinal
    Aryanto
    Оценок пока нет
  • Makalah Metode Farmakologi
    Makalah Metode Farmakologi
    Документ26 страниц
    Makalah Metode Farmakologi
    itax_dia
    100% (1)
  • Kimed Diuretik
    Kimed Diuretik
    Документ31 страница
    Kimed Diuretik
    Sekhar Wuelhan
    Оценок пока нет
  • CCB_VERAPAMIL
    CCB_VERAPAMIL
    Документ82 страницы
    CCB_VERAPAMIL
    Grace Chilia
    Оценок пока нет
  • STRUKTUR-AKTIVITAS
    STRUKTUR-AKTIVITAS
    Документ24 страницы
    STRUKTUR-AKTIVITAS
    Josep Herman Rejauw
    100% (2)
  • DIURETIKA
    DIURETIKA
    Документ26 страниц
    DIURETIKA
    Inggrya Aliyy
    Оценок пока нет
  • Diuretik 1
    Diuretik 1
    Документ25 страниц
    Diuretik 1
    NormanClaire
    100% (1)
  • Uji Efek Diuretik
    Uji Efek Diuretik
    Документ13 страниц
    Uji Efek Diuretik
    Risnawati Farm
    Оценок пока нет
  • Makalah Kfa Triska
    Makalah Kfa Triska
    Документ10 страниц
    Makalah Kfa Triska
    nadia
    Оценок пока нет
  • Tugas Farmako
    Tugas Farmako
    Документ4 страницы
    Tugas Farmako
    jesika trimurti
    Оценок пока нет
  • Orak Arik
    Orak Arik
    Документ4 страницы
    Orak Arik
    Anak Agung Istri Brahmani Prita Dewi Undiksha 2019
    Оценок пока нет
  • Antihipertensi (Bryan Chindy Dian)
    Antihipertensi (Bryan Chindy Dian)
    Документ5 страниц
    Antihipertensi (Bryan Chindy Dian)
    Arindini Melania Kale
    Оценок пока нет
  • Farmol
    Farmol
    Документ12 страниц
    Farmol
    Ega Rina
    Оценок пока нет
  • BAB II Diuretik
    BAB II Diuretik
    Документ15 страниц
    BAB II Diuretik
    Shasaa Pamolango
    Оценок пока нет
  • Rini Virliana - C014172228 - Diuretik
    Rini Virliana - C014172228 - Diuretik
    Документ24 страницы
    Rini Virliana - C014172228 - Diuretik
    Muhammad Nur DelaphanEnam
    Оценок пока нет
  • KIMIA MEDISINAL
    KIMIA MEDISINAL
    Документ9 страниц
    KIMIA MEDISINAL
    sartika
    Оценок пока нет
  • Refrat
    Refrat
    Документ16 страниц
    Refrat
    Anonymous NYvMaYsB
    Оценок пока нет
  • DIURETIKA MEDISIN
    DIURETIKA MEDISIN
    Документ17 страниц
    DIURETIKA MEDISIN
    -
    Оценок пока нет
  • OBAT GOLONGAN CALCIUM CHANEL BLOCKER (CCB)
    OBAT GOLONGAN CALCIUM CHANEL BLOCKER (CCB)
    Документ18 страниц
    OBAT GOLONGAN CALCIUM CHANEL BLOCKER (CCB)
    Zilmaida Salom
    Оценок пока нет
  • Mekanisme Kerja Diuretik
    Mekanisme Kerja Diuretik
    Документ6 страниц
    Mekanisme Kerja Diuretik
    lutfia Permatasari
    Оценок пока нет
  • Makalah Diuretik Kelompok 9
    Makalah Diuretik Kelompok 9
    Документ16 страниц
    Makalah Diuretik Kelompok 9
    viska
    Оценок пока нет
  • Reaksi Struktur Obat NIFEDIPINE (Puteri Nadia Muhaliza 200205329)
    Reaksi Struktur Obat NIFEDIPINE (Puteri Nadia Muhaliza 200205329)
    Документ8 страниц
    Reaksi Struktur Obat NIFEDIPINE (Puteri Nadia Muhaliza 200205329)
    puteri nadia muhaliza
    Оценок пока нет
  • DIURETIK DI TUBULUS
    DIURETIK DI TUBULUS
    Документ36 страниц
    DIURETIK DI TUBULUS
    Fort fander Moro wewo
    Оценок пока нет
  • DIURETIK KLINIK
    DIURETIK KLINIK
    Документ24 страницы
    DIURETIK KLINIK
    Novia risky nur
    Оценок пока нет
  • Orek2 Pbhs
    Orek2 Pbhs
    Документ13 страниц
    Orek2 Pbhs
    Anak Agung Istri Brahmani Prita Dewi Undiksha 2019
    Оценок пока нет
  • Arsyi Mustika Isra - 1900054 - Farmakologi - DIII 3B
    Arsyi Mustika Isra - 1900054 - Farmakologi - DIII 3B
    Документ15 страниц
    Arsyi Mustika Isra - 1900054 - Farmakologi - DIII 3B
    Arsyi Mustika Isra
    Оценок пока нет
  • STRUKTUR KIMIA
    STRUKTUR KIMIA
    Документ15 страниц
    STRUKTUR KIMIA
    Rika Ayu Maharani
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Farmakologi Diuretik
    Laporan Praktikum Farmakologi Diuretik
    Документ16 страниц
    Laporan Praktikum Farmakologi Diuretik
    M.Sidik Ashari
    80% (10)
  • Kimfar 2 Ringkasan Diuretik
    Kimfar 2 Ringkasan Diuretik
    Документ9 страниц
    Kimfar 2 Ringkasan Diuretik
    Syahrizal NP
    Оценок пока нет
  • Fisiologi
    Fisiologi
    Документ10 страниц
    Fisiologi
    Nabilla Rizqina
    Оценок пока нет
  • Obat Diuretik
    Obat Diuretik
    Документ9 страниц
    Obat Diuretik
    surya_doctor
    Оценок пока нет
  • Hubungan Struktur Aktivitas Obat Diuretik
    Hubungan Struktur Aktivitas Obat Diuretik
    Документ23 страницы
    Hubungan Struktur Aktivitas Obat Diuretik
    indriana boroallo
    100% (1)
  • DIURETIKA
    DIURETIKA
    Документ26 страниц
    DIURETIKA
    Vicka Novri
    Оценок пока нет
  • Buat Elbi
    Buat Elbi
    Документ2 страницы
    Buat Elbi
    Elbi Alfarizi
    Оценок пока нет
  • Tugas Kimed KK Hasny
    Tugas Kimed KK Hasny
    Документ8 страниц
    Tugas Kimed KK Hasny
    isyeabdullah
    Оценок пока нет
  • Obat Kardiovaskular Adalah Kelompok Obat Yang Mempengaruhi
    Obat Kardiovaskular Adalah Kelompok Obat Yang Mempengaruhi
    Документ3 страницы
    Obat Kardiovaskular Adalah Kelompok Obat Yang Mempengaruhi
    agendadiary
    Оценок пока нет
  • Farmakologi Buku 1
    Farmakologi Buku 1
    Документ11 страниц
    Farmakologi Buku 1
    Lalu Zamrulmuttaqin
    Оценок пока нет
  • Diuresis
    Diuresis
    Документ13 страниц
    Diuresis
    Shelby Febriyani Rahayu
    0% (1)
  • Kimia Medisinal: "Obat Diuretik"
    Kimia Medisinal: "Obat Diuretik"
    Документ17 страниц
    Kimia Medisinal: "Obat Diuretik"
    Santi Juliana
    Оценок пока нет
  • OPTIMALKAN KARDIOVASKULER
    OPTIMALKAN KARDIOVASKULER
    Документ13 страниц
    OPTIMALKAN KARDIOVASKULER
    Dhanar Ardika
    Оценок пока нет
  • DIURETIK
    DIURETIK
    Документ16 страниц
    DIURETIK
    nurdiyanto
    Оценок пока нет
  • Makalah ACE Inhibitor
    Makalah ACE Inhibitor
    Документ6 страниц
    Makalah ACE Inhibitor
    arwan
    Оценок пока нет
  • Laporan Farkol Bab Diuretik Kelas A2kel.4
    Laporan Farkol Bab Diuretik Kelas A2kel.4
    Документ14 страниц
    Laporan Farkol Bab Diuretik Kelas A2kel.4
    maryam tri octaviani
    Оценок пока нет
  • Hksa Antihipertensi 2
    Hksa Antihipertensi 2
    Документ20 страниц
    Hksa Antihipertensi 2
    Aldi Alpiandi
    Оценок пока нет
  • Sabrina Wahda Utami - 2010911220050
    Sabrina Wahda Utami - 2010911220050
    Документ12 страниц
    Sabrina Wahda Utami - 2010911220050
    ANDI MUHAMMAD YUDHA SETIAWAN TAWIL
    Оценок пока нет
  • LO
    LO
    Документ7 страниц
    LO
    Aditya Dwi Pamungkas
    Оценок пока нет
  • Antidotum
    Antidotum
    Документ16 страниц
    Antidotum
    Chintia Pangestu
    Оценок пока нет
  • DIURETIK
    DIURETIK
    Документ12 страниц
    DIURETIK
    alitharachma
    Оценок пока нет
  • DIURETIK DI SEKOLAH KIMIA MEDISINAL
    DIURETIK DI SEKOLAH KIMIA MEDISINAL
    Документ38 страниц
    DIURETIK DI SEKOLAH KIMIA MEDISINAL
    HESTI MONIKASARI
    Оценок пока нет
  • LP Diuretik
    LP Diuretik
    Документ10 страниц
    LP Diuretik
    Luluk Marucchii
    Оценок пока нет
  • MEKANISME DIGOXIN
    MEKANISME DIGOXIN
    Документ5 страниц
    MEKANISME DIGOXIN
    zuby
    Оценок пока нет
  • Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas Obat Diuretik
    Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas Obat Diuretik
    Документ45 страниц
    Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas Obat Diuretik
    Clondho Fish
    Оценок пока нет
  • SPO Penyimpanan Nutrisi PARENTERAL
    SPO Penyimpanan Nutrisi PARENTERAL
    Документ2 страницы
    SPO Penyimpanan Nutrisi PARENTERAL
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • SPO Penyimpanan Perbekalan Farmasi
    SPO Penyimpanan Perbekalan Farmasi
    Документ2 страницы
    SPO Penyimpanan Perbekalan Farmasi
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Cover Pedoman Penarikan
    Cover Pedoman Penarikan
    Документ1 страница
    Cover Pedoman Penarikan
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • MANFARM
    MANFARM
    Документ6 страниц
    MANFARM
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Kepolisian-Rumah-Sakit-Surat-Perintah
    Kepolisian-Rumah-Sakit-Surat-Perintah
    Документ4 страницы
    Kepolisian-Rumah-Sakit-Surat-Perintah
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Dokumen Fitokimia
    Dokumen Fitokimia
    Документ1 страница
    Dokumen Fitokimia
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Kebijakan Penyimpanan Obat Psiko-Narko-Pkpo3
    Kebijakan Penyimpanan Obat Psiko-Narko-Pkpo3
    Документ3 страницы
    Kebijakan Penyimpanan Obat Psiko-Narko-Pkpo3
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Penyimpanan Narkotika Dan Psikotropika
    Penyimpanan Narkotika Dan Psikotropika
    Документ2 страницы
    Penyimpanan Narkotika Dan Psikotropika
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Panduan Penyimpanan BARU
    Panduan Penyimpanan BARU
    Документ18 страниц
    Panduan Penyimpanan BARU
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • FIX SPO VERIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN OBAT Fix
    FIX SPO VERIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN OBAT Fix
    Документ3 страницы
    FIX SPO VERIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN OBAT Fix
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Antibiotik
    Antibiotik
    Документ2 страницы
    Antibiotik
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Cover Amiii
    Cover Amiii
    Документ3 страницы
    Cover Amiii
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Dapus
    Dapus
    Документ1 страница
    Dapus
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Tekfar
    Tekfar
    Документ10 страниц
    Tekfar
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Dasar Hukum Hak Kerahasiaan Pasien
    Dasar Hukum Hak Kerahasiaan Pasien
    Документ2 страницы
    Dasar Hukum Hak Kerahasiaan Pasien
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Undangan HIPMMU
    Undangan HIPMMU
    Документ1 страница
    Undangan HIPMMU
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Buku Petunjuk Praktikum Farmasi Fisik
    Buku Petunjuk Praktikum Farmasi Fisik
    Документ23 страницы
    Buku Petunjuk Praktikum Farmasi Fisik
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Undangan
    Undangan
    Документ1 страница
    Undangan
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • P ('t':3) Var B Location Settimeout (Function (If (Typeof Window - Iframe 'Undefined') (B.href B.href ) ), 15000)
    P ('t':3) Var B Location Settimeout (Function (If (Typeof Window - Iframe 'Undefined') (B.href B.href ) ), 15000)
    Документ19 страниц
    P ('t':3) Var B Location Settimeout (Function (If (Typeof Window - Iframe 'Undefined') (B.href B.href ) ), 15000)
    Riska Kiswati
    Оценок пока нет
  • Volume Batukali Samping Atas
    Volume Batukali Samping Atas
    Документ1 страница
    Volume Batukali Samping Atas
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Minyak Atsiri
    Minyak Atsiri
    Документ14 страниц
    Minyak Atsiri
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Rancangan Gudang Farmasi-Tugas Frs
    Rancangan Gudang Farmasi-Tugas Frs
    Документ13 страниц
    Rancangan Gudang Farmasi-Tugas Frs
    Zainal Ilmi
    Оценок пока нет
  • Minyak Atsiri
    Minyak Atsiri
    Документ24 страницы
    Minyak Atsiri
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Penuntun Dan Sistematika Praktikum Kimia Organik
    Penuntun Dan Sistematika Praktikum Kimia Organik
    Документ6 страниц
    Penuntun Dan Sistematika Praktikum Kimia Organik
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Minyak Atsiri
    Minyak Atsiri
    Документ24 страницы
    Minyak Atsiri
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Metabolisme Obat
    Metabolisme Obat
    Документ15 страниц
    Metabolisme Obat
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • MACAM
    MACAM
    Документ10 страниц
    MACAM
    Chindy Ingindz D'chyangiie
    Оценок пока нет
  • Steroid
    Steroid
    Документ17 страниц
    Steroid
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет
  • Beta Laktam
    Beta Laktam
    Документ12 страниц
    Beta Laktam
    Ahmad Sulaiman
    Оценок пока нет