Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
patogenesis pembentukan asites yang amat penting adalah hipertensi porta yang sering disebut
faktorlokal dan gangguan fungsi ginjal yang sering disebut faktor sistemik.Sirosis (pembentukan
jaringan parut) di hati akan menyebabkan vasokonstriksi danfibrotisasi sinusoid. Akibatnya terjadi
peningkatan resistensi sistem porta yang berujungkepada hipertensi porta. Hipertensi porta ini
dibarengi dengan vasodilatasisplanchnicbed
(pembuluh darah splanknik) akibat adanya vasodilator endogen (seperti NO,calcitone gene related
peptide,endotelin dll). Dengan adanya vasodilatasisplanchnic bed
tersebut, maka akan menyebabkan peningkatan aliran darah yang justru akan membuathipertensi
porta menjadi semakin menetap. Hipertensi porta tersebut akan meningkatkantekanan transudasi
terutama di daerah sinusoid dan kapiler usus. Transudat akanterkumpul di rongga peritoneum dan
selanjutnya menyebabkan asites
Grade 3: tampak besar pada pemeriksaan inspeksi dan terdapat distensi abdomen
Asites eksudatif:Biasanya terjadi pada proses peradangan (biasanya infektif, misalnya pada
tuberculosis) danproses keganasan. Eksudat merupakan cairan tinggi protein, tinggi LDH, ph
rendah (<7,3), rendahkadar gula, disertai peningkatan sel darah putih.Beberapa penyebab
dari asites eksudatif: keganasan (primer maupun metastasis), infeksi(tuberkulosis maupun
peritonitis bakterial spontan), pankretitis, serositis, dan sindroma nefrotik
• Asites transudatif:Terjadi pada sirosis akibat hipertensi portal dan perubahan bersihan
(clearance) natriumginjal, juga bisa terdapat pada konstriksi perikardium dan sindroma
nefrotik. Transudatmerupakan cairan dengan kadar protein rendah (<30g/L), rendah LDH, pH
tinggi, kadar gulanormal, dan sel darah putih kurang dari 1 sel per 1000 mm³.Beberapa
penyebab dari asites transudatif: sirosis hepatis, gagal jantung, penyakit venaoklusif,
perikarditis konstruktiva, dan kwasiokor.
• Gradien nilai Albumin serum dan asites (serum ascites albumine gradient )Pemeriksaan ini
sangat penting untuk membedakan asites tansudat atau asiteseksudat. Gradien tinggi
bila nilainya >1,1 gram/dL sedangkan Gradien rendahbila nilainya < 1,1 gram/dL.Gradien
tinggi biasanya terdapat pada asites transudat sedangkan gradien rendahbiasanya
berhubungan dengan asites eksudat.
• Penatalaksanaan
1.Tirah baring
Tirah baring dapat memperbaiki efektifitas diuretika, pada pasien asites transudatyang
berhubungan dengan hipertensi porta. Perbaikan efek diuretika berhubungandengan
perbaikan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus akibat tirah baring.Tirah baring akan
menyebabkan aktifitas simpatis dan sistem renin-angiotensin-aldosteron menurun. Yang
dimaksud dengan tirah baring disini bukan istirahattotal ditempat tidur sepanjang hari tetapi
tidur terlentang dengan kaki sedikitdiangkat selama beberapa jam setelah minum obat
diuretika
• Diet
Diet rendah garam ringan sampai sedang dapat membantu diuresis. Konsumsigaram (NaCl)
perhari sebaiknya dibatasi hingga 40-60 meq/hari. Membatasikonsumsi sodium (garam)
makanan kurang dari 2 gram per hari adalah sangatpraktis
• Diuretika
Efektifitas obat ini lebih bergantung pada konsentrasinya diplasma, semakintinggi semakin
efektif. Dosis yang dianjurkan antara 100-600 mg/hari.Diuretika loop sering dibutuhkan
sebagai kombinasi. Diuretika ini sebenarnyalebih berpotensi daripada diuretika distal. Pada
sirosis hati, karena mekanismeutama reasorbsi air dan natrium adalah hiperaldosteronismu,
diuretika loopmenjadi kurang
efektif.Diuretik meningkatkan ekskresi air dan garam dari ginjal. Aturan penggunaandiuretik
yang direkomendasikan dalam penatalaksanaan dari asites yangberhubungan dengan hati
adalah kombinasi dari spironolactone (Aldactone) dan furosemide (Lasix) Dosis tunggal
harian dari 100 miligram spironolactone dan40 miligram furosemide merupakan dosis awal
yang biasanya direkomendasikan.Ini dapat ditingkatkan secara berangsur-angsur untk
memperoleh respon yangtepat pada dosis maksimum 400 miligram spironolactone dan 160
miligram furosemide
Varises Esofagus
• Sebelum berdarah dan sesudah berdarah bisa diberikan obat penyekat beta (propranolol).
Waktu perdarahan akut, bisa diberikan prparat somatostatin atau okreotid, diteruskan
dengan tindakan skleroterapi atau ligasi endoskopi.