Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SINDANGBARANG
Disusun Oleh :
Kelompok :1
Anggota : Farid Rahman Maulana
Putri Fathya Q
Yeli P.I
Mulyaman
Dede Sarwan
Lisna Siti Hasanah
Kelas : XI IPA 4
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas disusun untuk memenuhi tugas
remidi. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai Sejarah Indonesia yang
di dalamnya berisi pembahasan tentang Perkembangan Kolonialisme Inggris Di
Indonesia Tahun ( 1811-1816 ).
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari adanya berbagai
kekurangan, baik dalam isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian,
perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membaca dan
mempelajari makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
KOLONIALISME INGGRIS DI INDONESIA
2
pihak Inggris dan Jansens dari pihak Belanda. Isi perjanjian tersebut
adalah sebagai berikut :
Oleh karena itu, sejak tahun 1811 wilayah Indonesia menjadi jajahan
East Indian Company (EIC), badan perdagangan Inggris yang berpusat di
Calcuta (India), yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Lord Minto.
Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang, Lord Minto mengangkat Thomas
Stamford Raffles sebagai pemegang pemerintahan dengan pangkat Letnan
Gubernur Jenderal. tujuannya, merebut seluruh kekuasaan belanda yang
saat itu sudah menguasai sebagian besar Nusantara (tidak hanya ternate).
Sejarah EIC
2.2 Pemerintahan Inggris di Indonesia
Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang
akan meletakkan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian
uang.
Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi.
Penghapusan kerja rodi dan perbudakan.
3
Penghapusan sistem monopoli.
Peletakan desa sebagai unit administrasi penjajahan.
4
2.3 Kebijakan Pemerintahan Thomas S. Raffles
1) Di Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Raffles menetapkan kebijakan berupa:
a) Memberikan kebebasan kepada para petani untuk menanam
tanaman ekspor, sedangkan pemerintah berkewajiban membuat
pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang
paling menguntungkan.
b) Menghapus segala kebijakan Daendels, seperti contingenten/
pajak/penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (landrente).
c) Menetapkan sistem sewa tanah (landrent) dimana para petani
diwajibkan membayar pajak atas pemakaian tanah pemerintah,
karena semua tanah dianggap milik negara.
Namun upaya Raffles dalam penerapan sistem pajak tanah
mengalami kegagalan karena:
- Sulit menentukan besar kecilnya pajak bagi pemilik tanah,
karena tidak semua rakyat mempunyai tanah yang sama.
- Sulit menentukan luas sempitnya dan tingkat kesuburan
tanah petani.
- Keterbatasan pegawai-pegawai Raffles.
- Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.
2) Di Bidang Birokrasi Pemerintahan
Dalam bidang birokrasi pemerintahan, Raffles menetapkan
kebijakan berupa:
a) Pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan, yang terdiri atas
beberapa distrik. Setiap sidtrik terdapat beberapa divisi
(kecamatan) yang merupakan umpulan dari desa. Kebijakan ini
5
bertujuan untuk mempermudah pemerintah melakukan
pengawasan.
b) Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh
penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang
bercorak Barat.
c) Penguasa-penguasa pribumi yang dilepaskan kedudukannya,
kemudian mereka dijadikan pegawai pemerintah kolonial yang
langsung dibawah kekuasaan pemerintahan pusat.
3) Di Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik
daripafa yng dilaksanakn oleh Daendel. Apabila Daendels
berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada
besar-kecilnya kesalahan. Menurut Raffls, pengadilan merupakan
benteng untuk memperoleh keadilan. Oleh karena itu, harus ada
benteng yang sama bagi setiap warga negara.
4) Di Bidang Sosial
Dalam bidang sosial, Raffles menetapkan kebijakan berupa:
a) Menghapus kerja rodi (kerja paksa)
b) Menghapus perbudakan. Namun dalam praktiknyaia melanggar
undang-undangnya sendiri dengan melakukan pengiriman kuli-kuli
dari Jawa ke Banjarmasin untuk membantu temannya, Alexander
Hare, yang kekurangan tenaga kerja.
c) Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam
dengan melawan harimau.
5) Di Bidang Ilmu Pengetahuan
Masa pemerintahan Raffles di Indonesia memberikan banyak
peninggalan yang berguna bagi ilmu pengetahuan, antara lain
berikut ini:
a) Ditulisnya buku berjudul History of Java. Dalam menulis buku
tersebut, Raffles dibantu oleh juru bahasanya Raden Ario
Notodiningrat dan Bupati Sumenep, Notokusumo II.
6
b) Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (Residen Yogyakarta)
untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan buku berjudul
History of the East Indian Archipelago, diterbitkan dalam tiga jilid
di Edinburg pada tahun 1820.
c) Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah
perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
d) Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi. Raffles bersama Arnoldi
berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga raksasa dan
terbesar di dunia. Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia
Arnoldi.
e) Dirintisnya Kebun Raya Bogor.
7
Raffles yang sudah terlanjur tertarik kepada Indonesia tidak setuju
dengan keputusann-keputusan itu. Akan tetapi, Raffles cukup senang
karena bukan ia yang harus menyerahkan kekuasaan kepada belanda,
melainkan penggantinya John Fendall yang berkuasa hanya lima hari. Pada
tahun 1816, John Fendall menyerahkan wilayah Indonesia kepada
Belanda. Raffles kemudian menjadi gubernur di Bengkulu yang meliputi
wilayah Bangka dan Belitung. Karena pemerintahan Raffles berada di
antara dua masa penjajahan Belanda, pemerintahan Inggris itu disebut
sebagai masa interregnum (masa sisipan).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejak tahun 1811, Indonesia berada dibawah kekuasaan Inggris.
Keberhasilan Inggris mengalahkan Prancis di Eropa menyebabkan kekuasaan
Belanda atas Indonesia bergeser ke tangan Inggris. Untuk itulah ditandatangani
Kapitulasi di Tuntang (dekat Ambarawa, Jawa Tengah) pada 18 oktober 1811,
3.2 Saran
Demi kesempurnaan makalah ini kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan, agar makalah ini dapat menjadikan suatu pedoman untuk
kalangan umum. Kami sebagai penyusun memohon maaf atas segala kekurangan
dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Atas kritik , saran, dan
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gurusejarah.com/2014/09/perkembangan-kolonialisme-inggris-
di.html
http://www.pengertiansejarah.com/indonesia-di-bawah-kekuasaan-inggris-
1811-1816.html
Badrika, I Wayan, Sejarah Nasional Indonesia dan Umum SMA. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2006.
Mustopo, M.Habib, dkk, Sejarah 2. Jakarta: Yudhistira, 2011.
10