Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAPORAN KASUS II
SEORANG ANAK PEREMPUAN 17 BULAN DENGAN
KEJANG DEMAM SEDERHANA
PEMBIMBING:
Disusun Oleh:
Efi Purwanti
03013066
1
LEMBAR PENGESAHAN
i
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Umur : 17 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Gajah timur dalam, Semarang
Tanggal masuk RS : 6 Mei 2018
Nomor Rekam Medis : 381428
Bangsal : Nakula 4
ORANG TUA/WALI
Ayah Ibu
Nama : Tn. S Nama : Ny. I
Umur : 38 tahun Umur : 31 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
1
A. DATA DASAR
1. Anamnesis (Autoanamnesis atau Alloanamnesis)
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. S (ibu kandung
pasien) pada tanggal 7 Mei 2018 jam 10.30 WIB di NAKULA IV, RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro Semarang.
Keluhan Utama : Kejang
2
Riwayat Penyakit Keluarga:
Ayah dan kakak pasien memiliki keluhan yang sama ketika kecil, namun saat
ini sudah tidak pernah kejang kembali. Riwayat DM, Hipertensi, penyakit jantung
ataupun keganasan disangkal
3
- Perkembangan
Senyum : 1 bulan
Miring : 3 bulan
Tengkurap : 5 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berdiri tanpa pegangan : 12 bulan
Berjalan : 15 bulan
Riwayat Imunisasi
HB-0 : 1 kali, usia 0 hari
BCG : 1 kali, usia 1 bulan
Polio : 4 kali, usia 0,2,3,4 bulan booster 18 bulan
DTP-HB-Hib : 3 kali, usia 2,3,4 bulan
Campak : 1 kali, usia 9 bulan
Kesan : Imunisasi dasar lengkap.
4
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan tgl 8 Mei 2018 jam 10.00 WIB di NAKULA 4
RSUD KRMT Wongsonegoro.
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
GCS : E4V5M6
Tanda Vital
HR : 147x/m
RR : 23x/m
Suhu : 38ºC
SpO2 : 99 %
HAZ :
WHZ :
a. Status Internus
- Kepala : Normocephale, ubun-ubun besar tidak menonjol, rambut
hitam dan distribusi merata, tidak ada kaku kuduk.
- Kulit : Tidak sianosis, ikterus (-), petechie (-)
- Mata : Pupil bulat, isokor, Ø 4mm/ 4mm, refleks cahaya (+/+)
normal, konjungtiva bulbi anemis (-/-), injeksi konjungtiva (-/-),
cowong (-/-), cekung (-)
- Hidung : Bentuk normal, sekret (-/-), nafas cuping hidung (-)
- Telinga : Bentuk normal, discharge (-/-), nyeri (-/-)
5
- Mulut : Bibir kering (-), berdarah (-), sianosis (-), pendarahan
gusi (-), lidah kotor (-), tidak tremor
- Tenggorok: tonsil ukuran T1-T1, permukaan rata, kripte tonsil
tidak melebar, hiperemis (-)
- Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe mandibula (-).
- Thorax
1. Paru
Inspeksi : datar
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : timpani (+)
Palpasi : supel, defense muscular (-), nyeri
tekan abdomen (+)
4. Genitalia: perempuan, tidak ada kelainan
6
- Ekstremitas :
Superior Inferior
Akral Dingin -/- -/-
Akral Sianosis -/- -/-
Petechie -/- -/-
Capillary Refill Time <2" <2"
5. Status neurologis
1. kaku kuduk: negative
2. Brudzunsky I-V
- neck sign : negatif
- cheek sign : negatif
- symphisis sign : negatif
- leg sign : negatif
1. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan hematologi tanggal 6 Mei 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Normal
Hematologi
- Hemoglobin 12,2 g/dL 11-15
- Hematokrit 37 % 40-52
- Jumlah Leukosit 7.1 /uL 3.6-11.0
- Jumlah trombosit 172 /uL 150-400
b. Pemeriksaan penunjang tanggal 8 Mei 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Normal
Hematologi
- Hemoglobin 12,7 g/dL 11-15
- Hematokrit 39,70 % 40-52
- Jumlah Leukosit 6000 /uL 3.6-11.0
- Jumlah trombosit 167 /uL 150-400
7
b. Pemeriksaan kimia darah tanggal 6 Mei 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Normal
- Gds 118 Mg/dl 70-115
- Natrium 135 Mmol/l 135.0-147.0
- Kalium 4,7 Mmol/l 3.50-5.0
- Kalsium 1,36 Mmol/l 1.12-1.32
B. RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD K.R.M.T Wongsonegoro pada tanggal 06-5-2018
diantar oleh orangtuanya dengan keluhan kejang 1x SMRS, dikatakan oleh ibunya
saat kejang pasien seperti teridiam dan tampak kaku seluruh tubuhnya, dan pada saat
kejang bibir tampak biru kemudian tampak keluar busa hal ini dirasakan setiap
pasien mengalami kejang. Saat kejang pasien tampak sadar, dan posisi mat pasien
seperti melirik ke atas.
Ibu pasien mengatakan bahwa kejang dirasakan selama 5 menit, setiap pasien
kejang didahului dengan demam, ibu pasien pernah mengukur suhu anak saat demam
38oc, demam dirasakan naik turun, saat demam ibu pasien biaa memberikan obat
paracetamol syr. Keluhan tidak disertai dengan batuk, pilek. Bab dan Bak dalam
batas normal.
Menurut ibu pasien, os mengalami kejang disertai demam sejak usia 9 bulan,
namun kejang tidak pernah berulang lebih dari 1 kali dalam 1 bulan. Sejak usia 9
bulan sampai saat ini usia 16 bulan kejang dialami sebanyak 6 kali.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital HR: 147x/m, RR : 23x/m,
Suhu : 38ºC, SpO2 : 99 %,
8
C. DIAGNOSIS BANDING
1. Observasi kejang
Cerebral
- Akut sesaat :
infeksi
1. Ekstrakranial : kejang demam simpleks dan kejang demam kompleks
2. Intrakranial : meningitis, ensefalitis, meningoensefalitis
3. Gangguan elektrolit
4. Gangguan metabolic
5. Gangguan kardiovaskular
6. Keracunan
- Kronik berulang
1. Epilepsi
Non cerebral
Tetanus
2. Febris
- Infeksi rspiratori akut
- Demam dengue
- OMA
D. DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis utama : Kejang demam sederhana
Diagnosis komorbid :-
Diagnosis komplikasi :-
Diagnosis gizi : Gizi normal
Diagnosis social ekonomi : Cukup
Diagnosis Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap
Diagnosis Pertumbuhan : Tumbuh normal
Diagnosis Perkembangan : Perkembangan sesuai usia
9
E. INITIAL PLANNING
Initial Plan Diagnosis:
Darah lengkap
Kimia klinik, EEG, ct-scan, pungsi lumbal
F. EDUKASI
a. Memberitahuan pasien tentang penyakit kejag demam meyakinkan bahwa
umumnya kejang demam memiliki prognosi yang baik
b. Menjelaskan pada orang tua tentang bagaimana tahapan penanganan pertama
kejang demam dirumah:
- tetap tenang dan tidak panic
- saat anak kejang, dibawa ketempat aman
- kendorkan pakaian yang ketat terutama sekitar leher
- bila tidak sadar, posisikan anak telentang dengan kepala miring.bersihkan
muntahan atau lender dimulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah
tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
- Kompres dengan air hangat seluruh untuk menurunkan panas
- Jika anak sadar beri penurun panas
- Ukur suhu, observasi catat lama dan bentuk kejang
- Tetap bersama pasien selama kejang
- Berikan diaszepam rektal, dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti
- Segera bawa anak ke pelayanan keehatan terdekat
c. menjelaskan kepada orang tua efek samping dari terapi untuk mencegah
rekurensi, meskipun efektif tetapi harus diingat efek samping seperti
mengantuk, depresi pernafasan
10
d. menjelaskankepada oran tua untuk menghindari faktor pencetus seperti
kelelahan, makan dan minum jajan sembarangan, agar terhindar dari demam
penyebab kejang
G. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal Hasil Pemeriksaan
6/5/2018 S: Ibu pasien mengatakan awalnya panas sejak malam, disertai kejang
kejang 1 x
O:
KU : Tampak sakit sedang, compos mentis
HR : 147x/m
RR : 23x/m
Suhu : 38ºC
A:
KDS
P:
Inf RL 5cc/kgbb/jam : selama 1 jam di lanjutkan RL 8 tpm: 24 cc/ jam
Dexa 1/3 ampul / 8 jam
Inf PCT 120 mg (bila suhu lebih dari 39)
Pct syr 4x5cc k/p
Asam valproate syr 3x cc
11
Tanggal Hasil Pemeriksaan
7/3/2018 S: Ibu pasien mengatakan demam(-), nafsu makan bertambah , kejang -
O:
KU : Tampak sakit sedang, compos mentis
HR : 110x/m
RR : 22x/m
Suhu : 37,6
A:
KDS
P: Inf RL 5cc/kgbb/jam : selama 1 jam di lanjutkan RL 8 tpm: 24 cc/ jam
Dexa 1/3 ampul / 8 jam
Inf PCT 120 mg (bila suhu lebih dari 39)
Pct syr 4x5cc k/p
12
8/3/2018 S: Ibu pasien mengatakan anak batuk dahak sulit keluar (+), demam(-),
kejang(-)
O:
KU : Tampak sakit sedang, compos mentis
HR : 82x/m
RR : 20x/m
Suhu : 36.5ºC
A:
Kds
P:
Asam valproate
Ambroxol 5 mg
Salbutamol 0,75 mg
M.f pulv no XII ….s3dd1
Rhinofed 1/3 tab
Metilprednisolon 1,5 mg
13